Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173706 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brigitta Adriana
"Penelitian ini mengkaji karakteristik romantik yang ditemukan pada puisi-puisi romantik Korea pada tahun 1920-an. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan aliran romantisisme di Korea persamaan dan perbedaan tema dan karakteristik pada penyair romantik Korea pada tahun 1920- an.
Penelitian ini mengangkat tiga penyair yaitu Yi Sang Hwa, Han Yong Un, dan Kim So Wol. Dari masing-masing penulis diambil tiga karya yang mewakili gaya penulisan mereka. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran istilah romantisisme di Korea dapat disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan tema dominan pada puisi-puisi romantik Korea. Hal ini berkaitan dengan faktor sejarah yakni keterbatasan ilmu modern yang diterima oleh masyarakat Korea atas kontrol ketat dari Jepang.

This research discusses the romantic characteristics found on Korean romantic poems from the 1920s. This research aims to describe the development of romanticism in Korea as well as the difference in theme and characteristics on Korean romantic poets of 1920s.
On this research three poets that are to be analyzed are Yi Sang Hwa, Han Yong Un, and Kim So Wol. From each poets, three works that represents their writing styles will be discussed. Qualitative method is applied on this research.
The result of this research shows that the shift in the term romantisicm in Korea could be caused by the difference in characteristics and dominant themes of Korean romantic poems. This relates to the historical factor that there is a modern knowledge limitations imposed by the strict control of Japan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Astya Syafitri
"Skripsi ini membahas tentang romantisisme dalam tujuh buah puisi yang ditulis oleh Kim So-wol. Ketujuh puisi tersebut adalah Geumjandi, Huimang, Bugwi-gongmyeong, Yejeon-e Micheo Mollasseoyo, Azalea, dan Samsoo Kapsan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kecenderungan tema romantik yang terdapat dalam karya-karya tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dilakukan dengan metode deskriptif-analisis. Kesimpulan akhir dari skripsi ini adalah puisi-puisi Kim So-wol memiliki karakteristik romantik yang kuat, dengan sikap berlebih-lebihan yang menjadi karakteristik utama, serta tema melankoli romantik dan sentimentalisme sebagai tema yang dominan dipakai.

This undergraduate thesis analyzes the existence of romanticism of seven poems written by Kim So-wol. Those poems are exactly Geumjandi, Huimang, Bugwi-gongmyeong, Yejeon-e Micheo Mollasseoyo, Yet-iyagi, Jindallae-kkot, and Samsoo Kapsan. The purpose is to find romantic characterictic and preference of themes which are reflected of them. This research is a qualitative research with descriptive-analitic method. Nine of romantic characteristic and four romantic themes are obtained on this research. This analysis has come up with a conclusion that Kim So-wol poems are strong with romantic characteristics, especially hyperbole, and aim to the tendency of using romantic melancholy and sentimentalism theme as favorite.;"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, So-wol, 1903-1934
Soul Tukpyolsi : Munhak Sasangsa , 2007
KOR 895.730 8 KIM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Kezya Artamevia
"Rasa nasionalisme yang dipercayai Han Yong-un, seorang penyair serta tokoh kemerdekaan Korea, tidak berpusat pada kebencian terhadap pemerintah kolonial Jepang melainkan pada refleksi diri masyarakat Korea. Nilai nasionalisme Han Yong-un dapat dilihat pada puisinya yang berjudul 님의 침묵 (Nimui Chimmuk), puisi representatif dalam antologi puisi Nimui Chimmuk yang mengawali ketenaran Han Yong-un dalam dunia sastra. Penelitian ini menganalisis pandangan Han Yong-un mengenai nasionalisme yang digambarkan pada puisi Nimui Chimmuk berdasarkan perjalanan hidupnya sebagai patriot kemerdekaan Korea. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode pengumpulan data studi pustaka yang dijabarkan dalam bentuk deskriptif. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah dengan membaca dan menganalisis puisi Nimui Chimmuk dengan teori semiotika Riffaterre untuk memahami lebih dalam tentang makna dan simbol yang terdapat di dalam puisi. Makna dan simbol tersebut dianalisis dengan mengaitkannya pada latar belakang Han Yong-un sebagai tokoh perjuangan kemerdekaan Korea. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nasionalisme yang digambarkan dalam puisi Nimui Chimmuk berbeda dengan nasionalisme pada umumnya. Puisi ini mendefinisikan nasionalisme dengan ketegaran dan penguatan diri masyarakat Korea. Berbeda dengan pandangan umum, Han Yong-un memandang nasionalisme bukan dengan perlawanan secara fisik.

The sense of nationalism believed by Han Yong-un, a poet and Korean independence figure, was not centered on hatred of the Japanese colonial government but on the self-reflection of Korean society. The value of Han Yong-un's nationalism can be seen in his poem entitled 님의 침묵 (Nimui Chimmuk), a representative poem in the poetry anthology Nimui Chimmuk which started Han Yong-un's fame in the literary world. This study analyzes Han Yong-un's view of nationalism described in poetry Nimui Chimmuk based on his life journey as a patriot of Korean independence. The research method used is a qualitative method with a literature study data collection method described in descriptive form. The research procedure was carried out by reading and analyzing the poetry Nimui Chimmuk with Riffaterre's semiotic theory to understand more deeply about the meanings and symbols contained in the poem. The meanings and symbols are analyzed by relating them to the background of Han Yong-un as a figure in the Korean independence struggle. This study concludes that the nationalism described in poetry Nimui Chimmuk is different from nationalism in general. This poem defines nationalism by the obstinacy and self-strengthening of Korean society. Contrary to popular opinion, Han Yong-un views nationalism not with physical resistance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gyeongsangbuk-do Gyeongsan City: Yeungnam University Press, 2006
895.710 8 KOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Noverita
"Skripsi ini mengkaji tema utama puisi ?Geoul? karya Yi Sang yang mencerminkan keterpurukan individu Korea di bawah modernisasi yang dilakukan oleh Jepang pada masa 1930-an melalui simbol-simbol dan diksi yang terdapat di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan tema utama puisi, latar belakang pembuatan, dan unsur surealisme yang ditampilkan Yi Sang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-induktif. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa harapan yang tidak terwujud dan keterpurukan individu menjadi tema utama puisi ini.

This thesis focused on the main theme of Korean poetry "Geoul" by Yi Sang that reflects a deterioration of Korea individual under modernization conducted by Japan in 1930's through its symbols and dictions. This study is aimed to explain the main theme of poetry, its background, and surrealism that Yi Sang showed in "Geoul". This study is a qualitative based research using a descriptive-inductive method. The results of this study show a hope that could not be reached and individual deterioration as the main theme of this poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Tsurayya Afifah
"Skripsi ini membahas antologi puisi karya Han Yong-un, salah satu dari 33 orang yang memimpin perjuangan kemerdekaan pada tahun 1919, yang berjudul "Nim-ui Chimmuk" yang terbit tahun 1926. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain deskriptif. Makna Nim yang merupakan sebuah simbol, dapat diartikan sebagai "kekasih", "Tuhan", atau "Kemerdekaan".
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa Nim lebih tepat diinterpretasikan sebagai ?Kemerdekaan Korea?, dan puisi ini memiliki pesan tersirat untuk membangkitkan semangat rakyat Korea untuk tidak menyerah dalam mengejar kemerdekaan Korea setelah usaha mereka gagal dan membawa mereka ke dalam depresi dan keputusasaan.

This study focused on deeper meaning of Nim-ui Chimmuk, a poem anthology created and released in 1926 by Han Yong-un who was also one of 33 patriots leading Korea‟s independence movement. This study is qualitative descriptive. Nim, as a symbol, can be interpreted as "lover", "God
, or "independence".
The conclusion is that the meaning of Nim is best to be interpreted as "Korea`s independence", as well as this poem anthology was made to give spirit and hope to Korean people to keep struggling in achieving their independence."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Adella
"Skripsi ini membahas bentuk pengekspresian cinta melalui puisi-puisi karya dua penyair Korea, Won Tae-yeon dan Kim So-yeop. Penelitian dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur pembangun puisi untuk menemukan ciri khas dari setiap penyair dalam menuangkan pengalaman jiwanya tentang cinta ke dalam puisi. Metode yang digunakan adalah metode close reading dengan mengabaikan faktor di luar puisi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan dalam cara pengungkapan cinta melalui puisi oleh kedua penyair. Puisi karya Won Tae-yeon memiliki keteraturan jumlah bait dan larik serta cenderung menggunakan bahasa sehari-hari. Sedangkan puisi karya Kim So-yeop banyak menggunakan konotasi dan cenderung tidak terikat jumlah bait dan larik. Secara batin puisi Won Tae-yeon menyampaikan cinta yang menggebu-gebu langsung kepada lawan bicara sedangkan puisi Kim So-yeop mengutarakan cinta sebagai anugrah yang ditujukan kepada objek anonim yang lebih universal.

The focus of the thesis is a love expression in love poems which are produced by two Korean Poet, Won Tae-yeon and Kim So-yeop. This study is done by analyzing the elements of the poems in order to find the characteristic of each poet about describing their love devotion into a poem. The method used in this study is close reading method by ignoring the external elements of the poetry.
The result of the study shows some similarities and dissimilarities in showing their love through poetry written by both poets. Poetry written by Won Tae-yeon has a wellordered number of couplet and line and also tends to use a basic-daily words. While Kim So-yeop use a lot of connotation words in her poetry which has no reguler number of couplet and line. On the inner side, Won Tae-yeon’s tends to shows his enthusiastic love directly to his lover while Kim So-yeop states her grateful love to the anonym universal object.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choi, Dong-ho
"Buku ini ditulis oleh Choi Dong Ho, berisi tentang kumpulan puisi karya Han Yong Un. Dalam buku ini juga terlampir foto Han Yong Un dan karyanya."
Seoul : Seojeongsihak, 2009
KOR 895.713 CHO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Dini
"Penelitian ini membahas tema puisi Ppaeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga karya Lee Sang Hwa yang dianalisis berdasarkan latar peristiwa dan makna puisinya. Puisi Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga dipublikasikan pada tahun 1926, puisi pada tahun 1920-an dianggap memiliki banyak penggambaran perasaan masyarakat Korea yang terjajah oleh Jepang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan anggapan tersebut melalui analisis makna dan latar kejadian yang terjadi di Korea pada waktu puisi ini ditulis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah puisi Ppaeatgin Deuredo Bomeun Onen-ga bertemakan rasa kehilangan harapan.

This paper analyzes the theme of a poem written by Lee Sang Hwa, Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga. The theme analysis is based on the background events and meaning of the poem. Ppaeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga was published in 1926. The poems in the 1920s were considered describing the feeling of the Korean nation under Japan's occupation. This research attemps to prove those assumptions through analysis of the meaning and background events that happens in Korea at 1920s. This research is a qualitative research using literature method. The research found that the theme of poetry Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneunga is sense of losing hopes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>