Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septy Maulidyawati
"ABSTRACT
Angklung Gubrag merupakan salah satu angklung kuno yang berasal dari Kampung Cipining, Desa Argapura, Kabupaten Bogor. Masyarakat Cipining berpendapat bahwa Gigantochloa pseudoarundinacea jauh lebih baik digunakan sebagai bahan baku angklung dibandingkan Gigantochloa atroviolacea. Penelitian bertujuan untuk membandingkan karakter anatomi dan intensitas suara G. atroviolacea dan G. pseudoarundinacea sebagai bahan baku Angklung Gubrag. Penelitian berlangsung selama 10 bulan Februari-Desember 2016 . Dilakukan penyayatan buluh dan maserasi untuk membandingkan anatomi buluh bambu. Sayatan dan hasil maserasi kemudian diamati dibawah mikroskop Laboratorium Bio Imaging Departemen Biologi. Hasil penelitian menunjukkan Angklung Gubrag G. atroviolacea memiliki intensitas suara lebih rendah dibandingkan Angklung Gubrag G. pseudoarundinacea. Tipe pembuluh yang menyusun tabung suara G. atroviolacea dan G. pseudoarundinacea didominasi oleh tipe III. Kepadatan berkas pembuluh paling tinggi dimiliki G. pseudoarundinacea, sedangkan luas berkas pembuluh dan luas berkas sklerenkim paling tinggi dimiliki G. atroviolacea. Sel serat G. pseudoarundinacea lebih panjang dibandingkan G. pseudoarundinacea. Alasan pemilihan G. pseudoarundinacea sebagai bahan baku Angklung Gubrag pada masyarakat Cipining disebabkan intensitas suara yang tinggi karena kepadatan berkas pembuluh tinggi dan sel serat yang lebih panjang pada G. pseudoarundinacea.

ABSTRACT
Angklung Gubrag is one of the ancient angklung that originated from Cipining Village, Bogor District. Community of Cipining having a notion that Gigantochloa pseudoarundinacea much better used as angklung rsquo s raw material compared to Gigantochloa atroviolacea. This study aimed to compare the anatomical character and sound intensity of G. atroviolacea and G. pseudoarundinacea culms as raw material of Angklung Gubrag. The study held form February to December 2016. Methods used to compare the anatomy of bamboo culms was fresh section and maceration. The incision and the maceration samples observed under a microscope of Bio Imaging Laboratory, Department of Biology. The results showed that Angklung Gubrag G. atroviolacea have lower sound intensity than Angklung Gubrag G. pseudoarundinacea. Type of vessels that make up the G. atroviolacea and G. pseudoarundinacea sound tube dominated by type III. Higher density of vascular bundles owned by G. pseudoarundinacea. Fibre length of G. pseudoarundinacea is longer that G. pseudoarundinacea. The reason of choosing G. pseudoarundinacea as a raw material of Angklung Gubrag in the Cipining community caused by high sound intensity affected by high density vascular bundles and longer fiber cells in G. pseudoarundinacea."
2017
S66635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angklung, is one of the instrument made of bamboo which's popular in west Java, had been known since the clasic era (around 9 to 14 century). at first, angklung was used in traditional ceremony that related with agriculture, such as: ritual to Dewi Sri. Now, angklung is as an instrument for entertaining"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Theresia E.E.
"ABSTRAK
Tesis ini mengevaluasi kebijakan komunikasi Pemerintah atas upaya pelestarian
angklung, dalam kaitannya dengan diplomasi kebudayaan sebagai bentuk
komunikasi internasional. Instrumen angklung sendiri telah diakui sebagai
warisan kebudayaan tak benda asal Indonesia oleh UNESCO pada November
2010 lalu. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan desain
evaluatif menggunakan model studi kasus. Adapun hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa kebijakan komunikasi Pemerintah sebagaimana dokumen
komitmen yang ditandatangani pada sidang UNESCO tahun 2010 lalu belum
terwujud. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dibutuhkan kebijakan komunikasi
yang integratif dari Pemerintah agar pengakuan angklung sebagai warisan
kebudayaan tak benda ini dapat dioptimalkan sebagai alat diplomasi kebudayaan
yang efektif bagi komunikasi internasional Indonesia.

Abstract
This thesis was evaluating the government communication policy for the
safeguarding of angklung, regarding to the cultural diplomacy as a form of
international communication. UNESCO has approved Angklung instrument itself
as an intangible cultural heritage from Indonesia on November 2010. This
research was using a qualitative method with an evaluated design in a study case
model. Therefore, the result of this research showed that government
communication policy, as a document of commitment that is signed in the
UNESCO convention in the year 2010, hasn?t been accomplished. This research
was concluding that the integrated communication policy by the government for
angklung existence as an intangible cultural heritage was needed to optimize the
effectiveness of cultural diplomacy for the international communication of
Indonesia."
2012
T31401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Novia Rahmanisa
"Skripsi ini mendeskripsikan tradisi-tradisi Sunda yang diinvensi sebagai atraksi wisata di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat. Saung Angklung Udjo merupakan sebuah situs budaya yang menampilkan dan melestarikan tradisi Sunda dalam industri pariwisata. Di Saung Angklung Udjo kita dapat melihat bagaimana tradisi dikemas serta “dijual” kepada wisatawan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa proses invensi tradisi dilakukan dengan beberapa penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat. Selain itu, invensi tradisi memberikan dampak yang luas, baik di dunia pariwisata Indonesia dan juga masyarakat sekitar lokasi Saung Angklung Udjo.

This thesis describes the invented of Sundanese traditions as a tourist attraction in Saung Angklung Udjo, Bandung, West Java. Saung Angklung Udjo is a cultural site which showcases and preserves Sundanese tradition in the tourism industry. At Saung Angklung Udjo, we can see how the traditions are packed and “be sold” to tourists. The result of this research shows that invention of Sundanese tradition in Saung Angklung Udjo is done with some adjusments to the development of the society itself. In addition, the invention of tradition provides a wide impact, both in Indonesian tourism industry and also the community around Saung Angklung Udjo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helius Sjamsuddin
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , 1986
927.292 HEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ria Damayanti
"ABSTRAK
Berdarsarkan gejala bahwa siswa KENAK mengalami kesulitan dalam menggabungkan
kedua tangannya, sementara ditemukan adanya perbedaan pengajaran yang diterapkan oleh
guru-guru KENAK, yajtu mengajarkan tangan kanan dahulu baru kemudian tangan kiri
(selanjutnya disebut koordinasi tangan kanan-kiri) dan sebagian mengajarkan tangan kiri dahulu
baru kemudian tangan kanan (selanjutnya disebut koordinasi tangan kiri-kanan). Mengingat
metode latihan berperan terhadap penguasaan ketrampilan bermain musik khususnya electone,
maka peneliti membandingkan efektivitas kedua metode pengajaran tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan eksperimental. Sampel yang ditentukan adalah siswa KENAK
Yamaha step 1 yang berusia 7 sampai 9 tahun yang dibagi dalam 2 kelompok (N = 9). Pada
penelitian ini dibandingkan antara jumlah trial dan waktu yang diperlukan sampai kriteria tidak
melakukan kesalahan dalam memainkan lagu pada kelompok anak yang mendapat metode latihan koordinasi tangan kanan-kiri dan kelompok anak yang mendapat metode
latihan koordinasi tangan kiri-kanan. Penentuan jumlah sampel yang terbatas, mengingat
pentingnya dilakukan pengamatan dan analisa yang mendalam dari hasil rekaman maupun
observasi selama eksperimen dimana eksperimen dilakukan secara individual. Selain itu jumlah
siswa KENAK step 1 yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian sangatlah terbatas. Ternyata
dari analisa yang dilakukan terhadap kedua kelompok sampel ini ditemukan bahwa
masing-masing metode latihan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap banyaknya latihan dan
waktu yang diperlukan anak untuk dapat menguasai ketrampilan bermain electone. Kelompok
anak yang diaiarkan metode latihan koordinasi tangan kanan-kiri membutuhkan jumlah trial dan
waktu yang lebih sedikit daripada kelompok anak yang diajarkan metode latihan koordinasi
tangan kiri-kanan, sehingga dapat dikatakan bahwa metode latihan koordinasi tangan kanan-kiri
lebih efektif daripada metode latihan koordinasi tangan kiri- kanan untuk menguasai ketrampilan
bermain electone. Saran yang diajukan peneliti untuk penelitian Iebih Ianjut adalah menggunakan
sampel dengan karakteristik yang Iebih luas, menggunakan anak yang sama sekali belum pernah
mengikuti kursus KENAK, membandingkannya dengan metode pengajaran yang Iain, melihat
pengaruhnya setelah jangka waktu mendatang."
1996
S2303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Nevriana
"Penurunan fungsi kognitif merupakan salah satu masalah umum pada lansia yang mampu mempengaruhi kualitas hidup mereka. Musik merupakan sebuah elemen yang dipercaya mampu berkontribusi terhadap kualitas hidup mereka. Meski demikian, hubungan antara aktivitas musikal yang dilakukan sepanjang hidup dan fungsi kognitif lansia belum diketahui secara pasti.
Dalam upaya mencari faktor-faktor yang mampu mendukung penuaan optimal, dilakukan sebuah penelitian untuk mencari tahu hubungan antara aktivitas musikal sepanjang hidup dan fungsi kognitif. Dilakukan survey pada 53 lansia penghuni panti tresna werdha di wilayah Jakarta Timur dengan mengukur fungsi kognitif dan riwayat aktivitas musikal sepanjang hidupnya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya asosiasi antara aktivitas musikal sepanjang hidup dan fungsi kognitif lansia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lansia yang tidak melakukan aktivitas musikal sepanjang hidupnya dua kali lebih berpeluang untuk mengalami gangguan fungsi kognitif (OR adjusted = 2,0, 95% CI: 0,6 - 7,1).

Decreasing cognitive function of the elderly is one of the most common problems that might affect their quality of life. Music is an element that is believed to be able to contribute to quality of life of the elderly. However, whether musical activities that are done throughout the life span related to cognitive function is unclear.
In an attempt to identify certain factors that may potentially enhance optimal ageing, we evaluated the association between lifetime musical activities and cognitive function. A survey was conducted to fifty three older adults from three nursing homes in East Jakarta regarding their cognitive function and lifetime musical activities.
The results revealed that an association between lifetime musical activities and cognitive function of the elderly was indicated. The results also showed that the elderly who didn't do musical activities during their lifetime were twice more likely to develop cognitive function impairment (OR adjusted=2,0, 95% CI: 0,6 - 7,1).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Music in Islam many times instigates a hot debate among Muslims. Is it sunnah, makruh or mubah to name a few of the Islamic jurisdictions on music...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>