Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Sang Surya Buana
"ABSTRACT
Petir adalah suatu fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan kita. Indikator yang dapat dilihat adalah frekuensi sambaran dan hari guruh. Melalui persentase hari guruh dalam satu tahun didapatkan wilayah rawan sambaran petir. Selain hari guruh, frekuensi sambaran petir dapat menjadi sebab terjadinya gangguan listrik akibat sambaran petir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi di Bogor dan Depok, serta melihat bagaimana pola dan hubungan frekuensi sambaran petir dengan gangguan listrik. Hasil menunjukkan wilayah paling rawan sambaran petir berada pada grid dalam Kecamatan Kelapa Nunggal sebesar 81,64 . Pola frekuensi sambaran petir bersifat memusat di tengah wilayah penelitian dan memiliki hubungan moderat dengan gangguan listrik.

ABSTRACT
Lightning is a natural phenomenon that occurs in our lives. Indicators that can be seen is the frequency of lightning and thunderstorm days. Through the percentage of thunderstorm days in a year obtained a region prone to lightning strikes. In addition to the thunderstorm days, the frequency of lightning strikes can be the cause of a electrical disruption due to the lightning strike. This study aims to determine the most prone region in Bogor and Depok, and see how the pattern and frequency of lightning strikes relationships with electrical disruption. Results showing the most prone region to lightning strikes are on the grid in the District of Kelapa Nunggal 81,64 . Lightning strike frequency pattern is centered on the middle of the study area and has a moderate relationship with electrical disruption."
2017
S66250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Hidayah
"Petir merupakan fenomena cuaca dalam atmosfer bumi dan memiliki potensi bahaya akibat sambaran petir baik langsung maupun tidak langsung khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar menara BTS (base tranceiver station). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan spasial antara sambaran petir dengan menara BTS di wilayah permukiman Kota Depok. Kejadian petir di wilayah Kota Depok memiliki frekuensi yang sangat tinggi dibandingkan di daerah lain di Indonesia. Metode penelitian menggunakan data spasial sebaran jumlah kejadian dan frekuensi sambaran petir berdasarkan sistim grid dan dilakukan uji statistik.
Hasil penelitian menunjukan tidak adanya pengaruh yang kuat dari keberadaan bangunan menara BTS terhadap kejadian dan frekuensi sambaran petir di Kota Depok. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai korelasi antara jumlah bangunan menara BTS dengan jumlah kejadian dan frekuensi sambaran petir di Kota Depok dalam kategori korelasi lemah dengan nilai R2 yang sangat kecil mendekati nol.

Lightning is a weather phenomenon in the Earth's atmosphere and has the potential hazards caused by lightning strokes, either directly or indirectly, in particular for communities around the tower BTS (base transceiver station). This study aims to assess the spatial relationship between lightning strokes the tower base stations in residential areas the city of Depok. Incidence of lightning in the area of Depok city has a very high frequency than in other regions in Indonesia. The research method uses spatial data distribution and frequency of occurrence of lightning strikes based grid systems and conducted statistical tests.
The results showed no strong influence of the presence of BTS tower building on the incidence and frequency of lightning strikes in the city of Depok. This is shown by the correlation between the number of BTS tower building with a number of events and frequency of lightning strikes in the city of Depok in the category of weak correlation with the value of R2 is very small close to zero.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30058
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifai Kurniawan
"Kota Depok memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat. Meningkatnya jumlah penduduk yang sejalan dengan meningkatnya kepadatan penduduk, turut menyebabkan timbulnya wilayah permukiman yang padat. Permukiman padat merupakan salah satu ruang yang paling rawan terhadap bahaya kebakaran. Pembentukan wilayah rawan kebakaran diperlukan sehingga diketahuinya wilayah mana saja yang rawan terhadap bencana kebakaran Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola wilayah kejadian kebakaran dan pola wilayah rawan kebakaran. Data yang digunakan diantaranya kejadian kebakaran, kepadatan penduduk, respon time, kerapatan jaringan jalan, sumber air, lokasi UPT, dan kepadatan bangunan. Penelitian wilayah rawan kebakaran yang terjadi pada tahun 2018 menggunakan metode overlay, network analisis dan menggunakan analisis spasial serta deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan wilayah kejadian kebakaran tinggi berada di utara Kota Depok, dan disebabkan oleh konsleting listrik. Sedangkan wilayah rawan kebakaran tinggi pada umumnya memiliki karakteristik kepadatan penduduk tinggi, kerapatan jaringan tinggi, kepadatan bangunan tinggi, respon time lambat dan sumber air rendah

Depok City has a fairly rapid growth and development rate. The increase in population in line with increasing population density also contributes to the emergence of dense residential areas. Dense settlements are one of the spaces most vulnerable to fire hazards. The formation of fire-prone areas is needed so that it knows which areas are prone to the Depok City fire disaster. The purpose of this study was to analyze the patterns of the area of fire and the pattern of areas prone to fire. Data used include fire incidents, population density, response time, road network density, water source, UPT location, and building density. Research on fire-prone areas that occurred in 2018 using the overlay method, network analysis and using spatial and descriptive analysis. The results of this study showed that the area of high fire was in the north of Depok City, and was caused by electrical short circuit. While high fire-prone areas generally have characteristics of high population density, high tissue density, high building density, slow response time and low water sources"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Widodo
"ABSTRAK
Rencana tata ruang wilayah kota Tangerang Selatan di atur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan nomor 15 tahun 2011 tentang ldquo;Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Tangerang Selatan tahun 2011-2031. Penyusunan RTRW di kota Tangerang Selatan belum mempertimbangkan faktor potensi terjadinya bencana yang dapat disebabkan oleh petir. Petir merupakan gejala alamiah yang sering terjadi pada musim hujan tetapi masyarakat masih belum memahami dampak yang diakibatkan jika menyambar manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan menganalisis rencana tata ruang wilayah, penggunaan tanah dan frekuensi sambaran petir dalam luasan 1 x 1 Km2 atau 100Ha, diperoleh hasil bahwa potensi sambaran petir di kota Tangerang Selatan dengan frekuensi sambaran petir kategori sangat tinggi terjadi pada grid E11, F12 dan G13. Grid E11 dan grid F12 berada di kelurahan Pondok Betung kecamatan Pondok Aren sedangkan grid G13 berada di sebagian kelurahan Pondok Betung kecamatan Pondok Aren dan sebagian kelurahan Rengas kecamatan Ciputat Timur. Total luas rencana tata ruang wilayah dalam grid-grid ini 170,21 Ha untuk pemukiman dengan kepadatan tinggi, sedangkan penggunaan tanahnya seluas 256 Ha merupakan pemukiman dengan kepadatan tinggi.

ABSTRACT
Spatial planning of South Tangerang area is arranged in Local Regulation of South Tangerang number 15 year 2011 about Spatial Planning of South Tangerang City Year 2011 2031. The preparation of the RTRW in the South Tangerang has not considered the potential factor of the occurrence of disasters that can be caused by lightning. Lightning is a natural phenomenon that often occurs in the rainy season but its great impact is still not understood by the community especially if it grabbs human beings either directly or indirectly. By analyzing the spatial plan, the use of ground and the frequency of lightning strikes in the area of 1Km x 1Km or 100Ha, the results obtained that the potential for lightning strikes in the city of South Tangerang with very high frequency of lightning strikes occurred on the grid E11, F12 and G13. Grid E11 and grid F13 are located in Pondok Betung sub district of Pondok Aren district, while grid G13 is in part of Pondok Betung sub district in Pondok Aren district and Rengas sub district in Ciputat Timur district. The total area of spatial planning in these grids is 170.21 Ha for high density settlements, while the land use of 256 Ha is a high density settlement."
2017
T48377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Eka Kurniasih
"ABSTRAK
Kota Jakarta Timur merupakan wilayah kejadian kebakaran paling tinggi dibanding wilayah kota lainnya. Oleh karena itu, perlu mengetahui wilayah rawan kebakaran, wilayah kejadian kebakaran dan wilayah jangkauan hidran. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, keruangan dan uji statistik. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pola wilayah rawan kebakaran tinggi terletak di bagian utara dengan kondisi bangunan semi permanen tinggi, kerapatan jaringan jalan lokal tinggi dan kepadatan penduduk tinggi. Pola wilayah kejadian kebakaran tinggi terletak di bagian utara dengan kondisi perumahan tidak teratur dan padat penduduk. Pola wilayah jangkauan hidran tinggi terletak di bagian utara dengan kondisi wilayah rawan kebakaran tinggi dan kejadian kebakaran tinggi. Berdasarkan penelitian ini dapat ditunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara wilayah rawan kebakaran dengan wilayah kejadian kebakaran, namun terdapat hubungan yang signifikan antara wilayah jangkauan hidran dengan wilayah rawan kebakaran dan wilayah kejadian kebakaran.

ABSTRACT
Fire occurrence in East Jakarta is the highest among other areas of the city. Therefore, it is necessary to identify the fire-prone regions, fire occurrence regions and the hydrants coverage area. This research used statistical tests, descriptive and spatial analysis. The result showed that the pattern of high fire-prone region is located in the northern part of East Jakarta which dominated by high-rise and semi-permanent building, dense local road networks and high population density. The pattern of high fire occurrence located in the northern part of the area with poorly ordered housing conditions and densely populated. The pattern of fire hydrant with high coverage area located in the northern with high fire-prone regions and high fire occurrence. This research further demonstrated that there is no significant relationship between a fire-prone regions with fire occurrence regions, but there is a significant relationship between the hydrant coverage area with a fire-prone regions and fire occurrence regions."
2016
S64345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L. Manik Mustikohendro
"ABSTRAK
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk dari kehidupan bermasyarakat
adalah dengan interaksi antara lingkungan non-fisik atau dengan lingkungan fisik.
Proses interaksi ini memerlukan suatu keseimbangan didalam lingkungan itu
sendiri maupun dengan lingkungan yang lain. Untuk menjaga keseimbangan
tersebut, akan muncul permasalahan yang disebabkan karena adanya
perbedaan, perbedaan ini terjadi karena lokasi lain maupun latar belakang dari
setiap lingkungan.
Salah satu masalah pengelolaan pendidikan pada satuan pendidikan Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah adalah pemerataan pendidikan yang melingkupi
mutu dalam kaitannya dengan pemerataan pelayanan pendidikan. Pendidikan
merupakan subsistem dari sistem yang lebih besar dalam suatu ruang yang
didalamnya terjadi interaksi. Kajian keruangan merupakan pendekatan dalam
melihat pola interaksi antar subsistem, sebagai langkah untuk merencanakan
pengelolaan pendidikan."
2007
T39428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriyani
"Badan Narkotika Nasional Kota Depok menentukan daerah rawan narkoba di wilayah Kota Depok berada di Kecamatan Pancoran Mas. Penentuan daerah rawan merujuk pada delapan indikator utama dan lima indikator pendukung. Daerah rawan ini berpengaruh terhadap lingkungan pendidikan. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di daerah rawan menjadi objek dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menganalisis karakteristik sekolah dan pelajar SMA dan SMK di daerah rawan narkoba agar tidak terpapar narkoba. 2). Menganalisis ikatan sosial terhadap terpapar atau tidaknya SMA dan SMK di daerah rawan narkoba. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dan survei dengan menyebarkan kuesioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1). Karakeristik sekolah dan pelajar SMA dan SMK yang berada di kawasan rawan narkoba memiliki pelajar perempuan, berada di keluarga yang utuh, mengikuti ekstrakurikuler di sekolahnya, tidak pernah merokok, tidak pernah berkelahi/tawuran, dan pernah mengikuti sosialisasi bahaya narkoba. 2). Ikatan sosial pelajar SMA dan SMK yang berada di kawasan rawan narkoba memiliki kontrol sosial yang tinggi, faktor lingkungan sosial yang tinggi dan pendidikan narkoba yang sangat tinggi. Hal ini menunjukan dengan ikatan sosial yang tinggi menjadikan sekolah dan murid SMA dan SMK tidak mudah terpapar narkoba meskipun berada di kawasan rawan narkoba.

The Depok City Narcotics Agency determines drug-prone areas in the Depok City area in the Pancoran Mas District. Determination of vulnerable areas refers to eight main indicators and five supporting indicators. This vulnerable area affects the educational environment. High school (SMA) and Vocational High School (SMK) in vulnerable areas are the objects of this study. The purpose of this study is 1). Analyzing the characteristics of schools and high school and vocational students in areas prone to drugs so they are not exposed to drugs. 2). Analyze social ties to exposure to or not SMA and SMK in drug-prone areas. This research uses descriptive quantitative research methods and surveys by distributing questionnaires. The results obtained from this study are: 1). Because the school and high school and vocational school students in drug-prone areas are mostly female students, and are in intact families, take extracurricular activities at school, have never smoked, have never fought/fought, and have participated in the socialization of the dangers of drugs. 2). The social bonds of high school and vocational students in drug-prone areas have high social control, high social environmental factors and very high drug education. This shows that with high social bondss, schools and high school and vocational high school students are not easily exposed to drugs even though they are in drug-prone areas."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulkhi
"ABSTRAK
Posisi geografis kepulauan Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan wilayah yang mempunyai kepadatan sambaran petir yang cukup tinggi. Data petir merupakan hal penting dalam mendukung pembangunan suatu wilayah terkait keselamatan manusia, infrastruktur, sarana umum dan mitigasi bencana alam. Pengamatan petir termasuk dalam salah satu parameter geofisika potensial yang diamati oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan alat deteksi petir Lightning Detector Boltek Storm Tracker. Penelitian ini bertujuan untuk integrasi data petir dengan prinsip multistation dari hasil pengamatan 11 sensor yang berada di Pulau Jawa. Integrasi data petir dengan prinsip multistation adalah teknik yang akurat dalam penentuan lokasi sambaran petir dengan menggunakan machine learning algoritme Ordering Points to Identify the Clustering Structure (OPTICS). Integrasi data petir dengan klasterisasi menggunakan parameter input nilai MinPts 5 dan Epsilon 0,5 diperoleh nilai SSE yang mendekati 0 menandakan bahwa model klaster mempunyai komponen kesalahan acak kecil. Rata-rata nilai SSE sebesar 0,258. Data petir yang valid dan terintegrasi dimanfaatkan untuk analisis pemetaan informasi daerah rawan petir yang ditampilkan dalam bentuk dashboard website.

ABSTRACT
The geographical position of the Indonesian archipelago is located in the tropics is a region that has a density high enough to lightning strikes. Lightning data is important in supporting regional development related human safety, infrastructure, public facilities and mitigation of natural disasters. Lightning observations are included in one of the potential geophysical parameters observed by the Climatology and Geophysics Meteorological Agency (BMKG) with Lightning Detector Boltek Storm Tracker Lightning Detector. This study aims at the integration of lightning data with the principles of observation multistation 11 sensors are located in Java. The integration of lightning data with the principle of multistation is an accurate technique in determining the location of lightning strikes using the machine learning algorithm Ordering Points to Identify the Clustering Structure (OPTICS). The integration of lightning data by clustering using input parameter values ​​5 and Epsilon 0.5 MinPts obtained SSE value close to 0 indicates that the model has a cluster of small random error component. The average SSE value is 0.258. Lightning data valid and integrated mapping used for the analysis of the information displayed lightning vurnerability areas in the form of dashboards website."
2020
T55284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelina Miyosi
"Dalam upaya menekan penyalahgunaan BBM bersubsidi, pemerintah dan Pertamina bekerja sama melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dengan menghadirkan e-Government melalui aplikasi MyPertamina yang difungsikan sebagai media untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi dan menyelenggarakan subsidi tertutup kepada masyarakat yang berhak untuk menerima BBM bersubsidi. Dalam implementasinya aplikasi MyPertamina masih dijumpai sejumlah permasalahan seperti sistem bermasalah, kesulitan login, ketidaktersediaan fitur, informasi tidak update, hingga lamanya waktu respon aplikasi. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan Aplikasi MyPertamina di Wilayah Bogor dan Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data campuran melalui penyebaran kuesioner dengan melibatkan 150 responden yang merupakan pengguna MyPertamina di Wilayah Bogor dan Bekasi, wawancara mendalam dengan 8 informan, dan studi kepustakaan serta teori utama untuk analisis menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (2003). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan aplikasi MyPertamina, menurut persepsi 150 responden di Wilayah Bogor dan Bekasi adalah system quality. Hal ini karena responden menilai bahwa aspek-aspek seperti perbaikan data, proses verifikasi data, kemudahan login, akses kode QR, pembelian BBM bersubsidi di SPBU menggunakan MyPertamina, dan metode pembayaran secara non tunai masih kurang.

 


In an effort to curb the misuse of subsidized fuel, the government and Pertamina have collaborated by leveraging information and communication technology to introduce e-Government through the MyPertamina application. This application serves as a medium to control the distribution of subsidized fuel and to provide targeted subsidies to the rightful recipients. However, the implementation of the MyPertamina application has encountered several issues, such as system malfunctions, login difficulties, unavailability of features, outdated information, and slow application response times. This research aims to analyze the most influential factors affecting the success of the MyPertamina application in the Bogor and Bekasi regions. The study employs a quantitative approach using mixed data collection methods, including the distribution of questionnaires to 150 MyPertamina users in the Bogor and Bekasi regions, in-depth interviews with 8 informants, and literature review. The primary theory for analysis is the DeLone and McLean Information Systems Success Model (2003). The results indicate that, according to the perceptions of 150 respondents in the Bogor and Bekasi regions, the most influential factor on the success of the MyPertamina application is system quality. Respondents highlighted deficiencies in aspects such as data correction, data verification processes, ease of login, QR code access, subsidized fuel purchases at gas stations using MyPertamina, and cashless payment methods.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S8549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>