Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adib Ahmad Kurnia
"Degradasi ekosistem dan lingkungan di DAS Komering disebabkan oleh deforestasi dan konversi lahan yang signifikan di daerah hulu dan tengah. Konversi lahan menyebabkan erosi di bagian hulu dan secara bersamaan mengakibatkan sedimentasi di bagian hilir, dan pada akhirnya akan mengubah alur sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfodinamika alur sungai yang terjadi di Sungai Komering pada tahun 1990, 1997, 2000, 2010, dan 2016. Perubahan alur sungai diidentifikasi dengan menggunakan interpretasi data citra penginderaan jauh dan perhitungan indeks sinuositas pada alur sungai yang mengalami perubahan. Data penginderaan jauh yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat multitemporal untuk mendapatkan data perubahan alur sungai secara multitemporal, sedangkan indeks sinuositas digunakan sebagai indikator sekaligus metode untuk mengukur perubahan alur sungai yang terjadi.
Penelitian ini menemukan terdapat perubahan alur sungai pada sebelas lokasi di Sungai Komering dalam kurun waktu 1990 - 2016, dimana lima lokasi cenderung semakin lurus dan enam lokasi cenderung lebih berbelok. Perubahan alur yang terjadi di Sungai Komering diakibatkan oleh erosi di bagian hulu dan sedimentasi di bagian hilir yang menyebabkan perubahan debit sungai ——sebagai konsekuensi dari alih fungsi lahan di DAS Komering, terutama dari hutan menjadi non-hutan.

Ecosystem and environmental degradation in the Komering watershed is caused by significant deforestation and land conversion in the upstream and midstream areas. Land conversion causes erosion in the upstream and simultaneously results in sedimentation in the downstream; consequently changing the Komering River's channel. This study aimed to analyze the morphodynamics of river channels that occurred in the Komering River in 1990, 1997, 2000, 2010, and 2016. River channel changes were identified by using remote sensing imagery data interpretation and sinuosity index calculation on the changed river channel. The remote sensing data used in this study is the multitemporal Landsat image to obtain multitemporal river channel change data; the sinuosity index is used as an indicator at once to measure river channel changes that occur.
This study found that there were river channel changes at eleven locations in the Komering River in the period 1990 - 2016, where five locations tended to be straighter and six locations tended to be more turned. The channel changes that occur in the Komering River resulted from erosion in upstream and sedimentation downstream which caused changes in river discharge——as a consequence of land use conversion in the Komering watershed, especially from forest to non-forest.This study's results also reinforce indications of environmental degradation in the Komering watershed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S62757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyah Rizky
"Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan terintegrasi dalam tatalaksana balita sakit secara menyeluruh. Bidan sebagai salah satu tenaga pelaksana MTBS sangat berperan dalam keberhasilan program MTBS, kinerja bidan dipengaruhi oleh faktor individu, psikologik dan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja bidan dalam pelaksanaan MTBS di puskesmas Kabupaten OKU tahun 2013 dengan menggunakan metode kualitatif dan desain RAP (Rapid Assesment Procedure). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian menyarankan kepada bidan untuk semakin meningkatkan kinerja dengan mengacu kepada standar baku MTBS.

Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) is an integrated approach to the overall management of childhood illness. Midwives as one of the executive power is very instrumental in the success of IMCI IMCI program, midwives' work is influenced by individual factors, psychological and organizational. This study was conducted to analyze the performance of midwives in IMCI implementation in district health centers in 2013 OKU using qualitative methods and designs RAP (Rapid Assessment Procedure). Data was collected through in-depth interviews using an interview guide to the informant. The results suggest the midwives to further improve the performance with respect to the gold standard IMCI."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicki Lusiagustin
"Aktivitas penambangan pasir di sungai Komering, Sumatera Selatan, telah ada sekitar waktu yang lama dan terus berkembang seiring dengan meningkatnya pembangunan yang terjadi di Kabupaten OKU Timur. Tujuan penelitian ini adalah menilai sebaran lokasi penambangan pasir, dan dampak dari adanya aktivitas penambangan pasir terhadap perubahan lingkungan fisik Sungai Komering yang berupa kualitas fisik air sungai dan perubahan alur sungai. Penelitian ini menggunakan kombinasi aplikasi SIG dengan penginderaan jauh serta pengukuran langsung di lapangan. Citra Landsat 7, Landsat 8 dan Spot 4 digunakan untuk melihat perubahan alur Sungai Komering dan bentukan sedimentasi gosong sungai serta point bar secara spasial dan temporal dalam rentang waktu 2003-2014. Pengukuran langsung dan pengambilan sampel air sungai dilakukan pada 10 titik lokasi penambangan pasir dan digunakan untuk melihat kualitas fisik air Sungai Komering dengan parameter kekeruhan, TSS dan TDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penambangan pasir di Sungai Komering telah menyebabkan degradasi terhadap kualitas fisik air terutama pada parameter kekeruhan dan TSS karena melebihi baku mutu kualitas air kelas II, dan juga perubahan alur sungai serta mempengaruhi luas dari bentukan sedimentasi gosong sungai dan point bar.

The sand mining activities which are located in the Komering river, South Sumatera, have since a long time been exist and keep growing along with the developmental improvements that are occurred in the East OKU Regency. The aim of the study is to assess the distribution of sand mining activities to wards the Komering River's physical environment changes in the form of river water physical quality and river stream changes. This study uses the combinations of SIG application with a remote sensing and a direct measurement in the field. Landsat 7, Landsat 8 and SPOT 4 are used to view the Komering River's stream changes and the hirst river sedimentation forms and point bar spatially and temporally from the years 2003 2014. Direct measurement was collected at 10 locations of sand mining that was used to view the Komering River's water physical quality, particularly on the turbidity and TSS because they exceed the class II standard of water quality, and also they exceed the changes in the river stream, then affecting the spacious from the hirst river sedimentation forms and point bar
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Yosiani
"Penelitian ini membahas mengenai gerakan protes masyarakat terkait tuntutan perbaikan jalan terhadap Pemerintah Daerah, di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, melalui media sosial khususnya Facebook. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui bagaimana peran warga Desa Cahya Maju dalam menyampaikan aksi protes mereka terkait tuntutan perbaikan jalan terhadap Pemerintah Daerah, melalui unggahan yang disampaikan pada media sosial Facebook, dan mengetahui peran teknologi modern, khususnya dalam hal ini yaitu media sosial sebagai sarana ruang demokrasi baru bagi warga Desa Cahya Maju. Dalam menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan theory of social media empowerment dan connective action. Selain itu, penulis juga menganalisis studi kasus tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif, studi pustaka serta penulis juga melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai profesi atau bidang yang relevan untuk penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial Facebook memudahkan warga Desa Cahya Maju untuk dapat berpartisipasi dalam menyampaikan aksi protes atau tuntutan mengenai kerusakan jalan, dimana tuntutan tersebut berisi harapan, keluhan bahkan kekecewaan yang disampaikan oleh warga desa. Akan tetapi, aksi protes warga melalui media sosial Facebook dalam kasus kerusakan jalan di Desa Cahya Maju, tidak secara langsung mempengaruhi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, karena media sosial Facebook hanya sebagai sarana untuk menyampaikan aksi protes warga desa. Hal tersebut diperkuat dengan temuan penulis yang menunjukkan bahwa, terdapat faktor yang mendorong proses perbaikan jalan di Desa Cahya Maju selain melalui media sosial Facebook saja, dimana terdapat cara-cara konvensional yang dilakukan oleh Kepala Desa serta anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk mengupayakan proses perbaikan jalan.

This study discusses community protest movements related to demands for road repairs against the Regional Government, in Cahya Maju Village, Lempuing District, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra Province, through social media, especially Facebook. The purpose of this study is to find out the role of the residents of Cahya Maju Village in conveying their protests regarding demands for road repairs against the Regional Government, through uploads submitted on social media Facebook, and to know the role of modern technology, especially in this case, namely social media. as a means of new democratic space for the residents of Cahya Maju Village. In analyzing these problems, the authors use the theory of social media empowerment and connective action. In addition, the authors also analyze the case studies using qualitative research methods, literature studies and the authors also conduct interviews with sources from various professions or fields relevant to this research. The results of this study indicate that Facebook social media makes it easier for Cahya Maju Village residents to be able to participate in conveying protests or demands regarding road damage, where these demands contain hopes, complaints and even disappointment conveyed by villagers. However, residents' protests via Facebook social media in the case of road damage in Cahya Maju Village did not directly affect the Provincial Government of South Sumatra, because Facebook social media was only a means of conveying villagers' protests. This is reinforced by the author's findings which show that, there are factors that encourage the road repair process in Cahya Maju Village apart from just Facebook social media, where there are conventional methods carried out by the Village Head and members of the Ogan Komering Ilir Regency DPRD to seek the repair process road."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari Khairunisa
"Penelitian ini membahas tentang perubahan alur sungai di Muara Sungai Rokan dari tahun 1988 hingga tahun 2012. Perubahan yang dilihat adalah perubahan secara horizontal (dua dimensi). Tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui dimana saja terjadi perubahan alur sungai di Muara Sungai Rokan dan faktor penyebabnya. Metode yang digunakan yaitu mengoverlay alur sungai tahun 1988 dengan alur sungai tahun 2012 yang didapat dari Citra Landsat tahun 1988 dan 2012 hingga menghasilkan Peta Perubahan Alur Sungai dan mengetahui daerah erosi dan daerah deposisi. Perubahan alur sungai khususnya di muara sungai dipengaruhi oleh faktor dari darat dan faktor dari laut.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rekayasa alur sungai dan perubahan penggunaan tanah di DAS Rokan yang merupakan faktor dari darat dan Gelombang Bono (Tidal Bore) yang merupakan faktor dari laut. Hasil penelitian ini yaitu, perubahan terjadi di sepanjang alur sungai di daerah penelitian yaitu pada alur sungai tipe meandering, straight, beting dan delta sungai. Gelomban Bono berperan dalam mengikis tebing sungai dan membawa kembali material yang dibawa oleh arus sungai ke arah hulu. Sedangkan perubahan penggunaan tanah di DAS Rokan berperan dalam meningkatkan erosi dan debit air sungai sehingga menyebabkan bertambahnya sedimentasi di muara sungai.

This study discusses the channel changes in the estuary of Rokan River from 1988 through 2012. The changes that we discussed are horizontal changes (two dimensional). The research purpose is to find out where channel changes have occurred in the Rokan River channel estuary and determine the factors that cause the changes. The method used is an overlay of the river channel in 1988 with the river channel in 2012 obtained from Landsat imagery 1988 and 2012 to produce River Channel Changes Map and determine erosion and deposition areas. The river channel changes, especially in estuaries are influenced by two factors, factor form the land and the sea.
The variables used are the modified of river channel and landuse changes in Rokan watershed which are factors from the land and Gelombang Bono (Tidal Bore) which is a factor from the sea. The Results of this study are channel changes occur along the river channel in the study area that is on the type meandering and straight river channel, shoals and river delta. Gelombang Bono plays a role in eroding river banks and brings back material carried by the river flow upstream. While landuse changes in Rokan watershed plays a role in improving erosion and river water discharge causing increased sedimentation in estuaries.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sapta Dwi Putri
"Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dimulai dari tata kelola dan manajemen yang baik. Aplikasi E-RKAM merupakan salah satu terobosan yang dapat membantu Kementerian Agama untuk merencanakan kebutuhan madrasah secara lebih efisien. Melalui aplikasi ini madrasah dapat terbantu dalam hal mengelola administrasi mulai dari proses perencanaan, penganggaran, dan pelaporan. E-RKAM dapat mewujudkan good governance dengan mengintegrasikan berbagai hal yakni dari sisi pengawasan, kontrol serta akuntabilitas lembaga. Sistem E-RKAM juga sebagai cerminan dari salah satu transformasi digital di madrasah. Dengan pendekatan implementasi kebijakan dari George Edward III memungkinkan rekomendasi kebijakan dapat diambil oleh para pemangku kepentingan terutama Kementerian Agama Pusat dalam hal pembenahan tata kelola kelembagaan yang transparan, efektif dan efisien dan dapat berdampak langsung pada kualitas pembelajaran. Sehingga kedepan alokasi anggaran dana BOS tidak lagi didasarkan pada jumlah siswa, namun pada kinerja masing-masing madrasah dan seberapa baik program kegiatan tersebut dirancang. Pendekatan UTAUT untuk melihat penerapan teknologi dalam hal ini aplikasi E-RKAM terkait dengan kemudahan penggunaan dan kebermanfaatannya bagi madrasah.

Realizing quality education starts from good governance management. The E-RKAM application is one of the breakthroughs that can help the Central Ministry of Religious Affairs to plan the needs of madrasas more efficiently. Through this application, madrasas can be assisted in terms of managing administration starting from the planning, budgeting, and reporting processes. E-RKAM can realize good governance by integrating various things, namely from the supervision, control and accountability of institutions. The E-RKAM system is also a reflection of one of the digital transformations in madrasas. With the policy implementation approach from Edward III, policy recommendations can be taken by stakeholders, especially the Central Ministry of Religious Affairs, in terms of improving institutional governance that is transparent, effective and efficient and can have a direct impact on the quality of learning. So that in the future the BOS budget allocation is no longer based on the number of students, but on the performance of each madrasah and how well the activity program is designed. UTAUT's approach to see the application of technology, in this case the E-RKAM application, is related to its ease of use and usefulness for madrasas."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Salsabilla
"Perubahan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai DAS memicu terjadinya degradasi lingkungan. Perhitungan nilai erosi masih sulit dilakukan karena beberapa faktor seperti iklim, topografi, penggunaan lahan, dan aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menilai tingkat erosi serta produksi sedimen di DAS Komering 806.001 Ha , Sumatera Selatan menggunakan model hidrologi SWAT Soil and Water Assesment Tools . Model SWAT dipilih karena model ini dapat mensimulasikan model dengan data yang terbatas. Terdapat dua faktor intervensi dalam penelitian ini, yaitu: 1 Lahan dengan pertanian sawah, dan 2 Lahan dengan ladang dan kebun. Kedua faktor ini dipilih berdasarkan kebijakan yang ada di dalam wilayah penelitian. Penggunaan model SWAT menunjukan bahwa model ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai limpasan, erosi, dan produksi sedimen. HRU yang dominan di DAS Komering yaitu HRU kebun yang menyebar di setiap Sub-DAS di DAS Komering. Hasil proses SWAT membentuk 742 karakteristik HRU. Erosi tertinggi terjadi di Sub-DAS 53 dimana pada daerah ini HRU dominan kebun/3856/>45. HRU yang kompleks tidak berpengaruh terhadap bahaya erosi.

Changes in land use watershed led to environmental degradation. Estimation of soil erosion loss is often difficult due to the some factors such as climate, topography, land use, and human activities. This study aimed to predict soil erosion hazard and sediment yield using the Soil and Water Assesment Tools SWAT hydrological model. The SWAT was chosen because it can simulate model with limited data. The study area is Komering watershed 806.001 Ha in South Sumatera Province. There are two factors land management intervention 1 land with agriculture, and 2 land with cultivation. These factors selected in accordance with the regulations of spatial plan area. Application of the SWAT demonstrated that the model can predict surface runoff, soil erosion loss and sediment yield. The erosion risk for each watersheds can be classified and predicted its changes based on the scenarios which arranged. The dominant HRU is HRU with land cultivation. This HRU are spread throughout Komering watershed. There are 743 HRU in 56 sub basin. The highest erosion in sub basin 53 with code landcultivation 3856 45. There isn rsquo t correlation between complex HRU and erosion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furqoni Arief
"Perubahan penggunaan tanah menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan alur sungai. Hal tersebut disebabkan perubahan yang terjadi memberikan masukan sedimen yang besar ke dalam sungai. Akibatnya, terjadi perubahan pada alur sungai. Dengan mengambil kasus perubahan penggunaan tanah di DA Way (sungai) Sekampung. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh perubahan penggunaan tanah terhadap alur sungainya. Untuk mendapatkan data penggunaan tanah dan alur sungai dilakukan interpretasi citra Landsat on screen pada tahun 1977, 1996, 2002, dan 2013. Sinuosity index dipergunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi pada alur sungai.
Hasil penelitian ini memperlihatkan perubahan luas hutan selama tahun 1977 - 2013 luasnya berkurang sebesar 2,77% dan luas kebun kelapa sawit bertambah 0,63% serta terjadi perubahan pada penggunaan tanah lainnya. Dampaknya terhadap alur sungai dari 37 lokasi yang diteliti, 20 lokasi menunjukan indikasi cenderung semakin berkelok yang ditandai dengan bertambahnya nilai sinuosity index, 15 lokasi menunjukan indikasi cenderung semakin lurus yang ditandai dengan berkurangnya nilai sinuosity index, dan 2 lokasi terjadi pemotongan alur sungai berupa pelurusan akibat campur tangan manusia. Meskipun demikian tidak adanya perubahan yang signifikan disebabkan karena terdapatnya 1 bendungan dan 2 bendung yang mempengaruhi hal tersebut.

Land-use change is one factor that changes of river channel. That is happened because the change given more layers of sediment into the river. Therefore, the river channel is changed. By taking the case in Way (river) Sekampung about land-use change towards the river channel. In this research, the researcher interpreted the Landsat imagery on screen from 1977, 1996, 2002, and 2013 to obtain the data of land-use and river channel. Sinuosity index used to determine the river channel change.
At the end of this research, it showed the change of forest area for period 1977 - 2013 has been reduced 2,77% and increased into 0,63% for oil palm plantations and other land-use change. The impacts on river channel from 37 locations studied, found that 20 locations showed from the increased sinuosity index value, 15 locations showed the decreased sinuosity index value, and 2 locations of cutting groove alignment because of human interventions. However, the significant change is affected by one dam and two weirs.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Yogo Dwi Sancoko
"Sub DAS Komering termasuk salah satu dari Sub DAS prioritas dari 9 Sub DAS Musi dengan luas mencapai 8060 km2. Pembangunan yang terjadi di kawasan ini harus dapat menjamin daya dukung tanah yang berkelanjutan, namun fakta yang terjadi adalah hutan, yang memiliki peran utama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, semakin menurun luasannya. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan penggunaan tanah dengan pendekatan model spasial dinamik. Metode yang digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan tanah adalah dengan pemodelan Markov ndash; Cellular Automata, selain itu, untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan tanah terhadap RTRW didapatkan dari hasil analisis tumpang tindih overlay. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lereng, elevasi, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari ibukota kecamatan, dan jarak dari permukiman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah di DAS Komering didominasi oleh hutan, perkebunan dan sawah. Selama rentang waktu tahun 1990-2016 DAS Komering mengalami penurunan luasan hutan yang cukup drastis yaitu seluas 157.514 hektar 19,54 dan peningkatan luasan perkebunan seluas 238.377 hektar 29,58. Hasil prediksi penggunaan tanah tahun 2030 kembali menunjukkan penurunan luasan hutan seluas 50.047 hektar 6,21 dari luasan tahun 2016. Berdasarkan hasil prediksi persentase ketidaksesuaian penggunaan tanah terhadap RTRW sebesar 20,35. Arahan pengendalian penggunaan tanah dengan skenario, dimana hutan yang berada di kawasan lindung dan penggunaan tanah sawah dipertahankan keberadaannya merupakan skenario yang efektif karena dapat menghambat penurunan luas perubahan penggunaan tanah hutan dan penurunan luas perubahan penggunaan tanah sawah serta menurunkan nilai ketidaksesuaian terhadap RTRW menjadi 14,79.

The Komering watershed is one of nine sub Musi river basin and is located in the southern part of Sumatra island that has an area of 8060,62 km2. The development that occurred in the region should be able to guarantee the sustainable carrying capacity of the land. However, the fact is happening is forest, which has a major role in maintaining environmental sustainability, decreasing its range. This study aims to predict land use changes with a dynamic approach to spatial models. The method used to predict land use changes are the Markov Cellular Automata, in addition, to evaluate the appropriateness of using the land to the RTRW with overlay analysis. The parameters used in this study include slope, elevation, distance from the road, distance from the river, the distance from the capital district, and distance from settlements.
The results showed that the land use in the Komering watershed dominated by forests, plantations and rice fields. Over the years 1990 2016 Komering Watershed experience drastic decrease in forest land use up to 157.514 ha 19,54 and an increase in plantation area up to 238.377 ha 29,58 . Land use predictive result in 2030 also shows decrease of forest acreage up to 50.047 ha 6,21 of the area in 2016. Based on the prediction existing land use unconformity percentage to RTRW in Komering watershed is 20,35. Directive of scenario, where forest in protected areas and paddy fields areas are maintained is effective because it can inhibit a broad decline the change of use of forest and paddy fields, as well as lowering the value of land use unconformity percentage to RTRW be 14,79.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>