Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandy Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap valuasi pasar industri perbankan di ASEAN-5 pada periode 2000-2015, melalui perubahan pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP diskresioner dan praktik perataan laba. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap PPAP diskresioner dan perataan laba. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya sampel bank yang menggunakan pendekatan IRB. Temuan dari penelitian ini adalah implementasi kebijakan Basel II yang mengurangi motif oportunis dalam PPAP diskresioner memberikan valuasi pasar yang lebih tinggi.

This study aims to analyze the effects of Basel II implementation on market valuation of ASEAN 5 banking industry during 2000 ndash 2015, through changes in discretionary loan loss provisioning practices and income smoothing practices. This study does not find the effect of Basel II implementation on discretionary loan loss provision and income smoothing. The absence of these effects might be caused by a lack of sample using IRB approach. The findings of this study is that Basel II implementation, which reduce opportunistic motives in discretionary loan loss provision, generate higher market valuation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Kusumaranny
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bank syariah di Indonesia melakukan aktivitas manajemen laba dengan perataan laba melalui praktik manipulasi jumlah cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) diskresioner beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada bank syariah di Indonesia. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas (earning before taxes and provisions), perataan laba (dummy variable), jumlah pembiayaan syariah yang diberikan (total financing), risiko kredit (non performing financing), Capital Adequacy Rasio (CAR), and ukuran bank (Logaritma dari total aset/SIZE).
Sampel penelitian adalah bank-bank syariah baik yang merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia dari from Juni 2010 sampai September 2012. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sepuluh unit bank yang menjadi sampel. Koefisien eckel digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi praktik perataan laba. Selanjutnya dilakukan statistik diskriptif, dan analisis regresi untuk menguji masing-masing hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank syariah melakukan manajemen laba dengan praktik perataan laba. Selanjutnya kelima variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbankan syariah menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) diskresioner dalam praktik perataan laba.

The objectives of this study are to examine whether islamic banks in Indonesia do earning management with income smoothing through manipulating the amount of loan loss provisions along with influenced factors. Dependent variable used in this study is the loan loss provisions (LLP).
Independent variables used in this study are profitability (the amount of earning before taxes and provisions/EBTP), income smoothing (dummy) (total of islamic credit/financing (TF), and credit risk (non performing financing/NPF) ratio, Capital Adequacy Rasio (CAR), and size of bank (Logarithm of total asset/SIZE).
Object studied in this research is islamic banks which is the Sharia Commercial Banks registered in the Central bank of Republic Indonesia from June 2010 until September 2012. The Sample was selected using purposive sampling method and obtained ten banks being sampled. Eckel's koefficient was used as a tool to identify income smoothing practice. Subsequently performed descriptive statistics and regression analysis to test each hypothesis.
The result showed that islamic banks do earning management with income smoothing practice. Furthermore, five independent variables significantly affected the dependent variables. These can be concluded that Islamic bank use discretionary loan loss provisions (LLP) to smooth their income.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Suci Kirana
"Bank kini tidak hanya fokus pada aktivitas tradisionalnya yang melibatkan peminjam dan pemberi pinjaman, namun juga pada aktivitas terkait dengan pengenaan biaya kepada konsumen atas jasa finansial yang diberikan oleh bank (fee based income). Dengan menggunakan data bank umum yang berasal dari ASEAN 5 periode 2009 - 2013, penelitian ini melihat karakteristik bank dan karakteristik negara yang mempengaruhi fee profitability perbankan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa karakteristik bank yang mempengaruhi fee profitability adalah ukuran aset, non interest expense, net interest income, solvabilitas, dan likuiditas. Sementara karakteristik negara yang mempengaruhi fee profitability bank adalah konsentrasi industri dan volatilitas nilai tukar pada negara terkait.

In recent years, commercial bank is no longer putting its focus only on traditional activities which involves lender and borrower, but also on non traditional activities by charging fees on customer for the financial services offered. By using commercial bank data in ASEAN 5 for period 2009 - 2013, we examines the influence of bank characteristics and country characteristics towards fee profitability of commercial bank's.
Our findings show that bank characteristics that have influence towards fee profitability are asset size, non interest expense, net interest income, solvability, and liquidity. In addition, country characteristics that have influence towards fee profitability are industry concentration and exchange rate volatility in particular country.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Noor Adilla
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan kredit terhadap kinerja bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007 ? 2015. Teknik estimasi yang digunakan adalah Fixed Effect Model dengan menggunakan data panel. Kinerja bank diukur dengan menggunakan proksi Tobin‟s Q yang mencerminkan performa perbankan berdasarkan penilaian pasar. Diikutertakan juga beberapa variabel kontrol spesifik bank dalam model penelitian, yaitu ukuran bank, kapitalisasi bank, intensitas kredit, dan deposito bank. Kemudian, dilakukan juga regresi yang serupa dengan mengelompokkan bank-bank listed berdasarkan ukuran kecil, menengah, dan besar. Penelitian ini telah membuktikan bahwa pertumbuhan kredit mempengaruhi kinerja bank-bank listed secara keseluruhan. Setelah melakukan analisis dengan mengelompokkan bank-bank listed berdasarkan ukuran, penelitian ini juga membuktikan bahwa pertumbuhan kredit mempengaruhi kinerja kelompok bank listed berukuran menengah, namun pertumbuhan kredit tidak terbukti mempengaruhi kinerja kelompok bank listed berukuran besar dan kecil.
This research aims to analyze the effect of loan growth on the performance of banks that are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2007 - 2015. The estimation technique used is the Fixed Effects Model using panel data. This research uses Fixed Effect Model with panel data. Tobin‟s Q is used as a proxy of bank performance that reflects market‟s valuation of bank performance. Several bank specific control variables are also included in the model, such as bank size, bank capitalization, loan intensity, and bank deposits. Furthermore, there are several regressions conducted towards different groups of banks according to their sizes; small, medium, and large. This study has proven that loan growth affects the performance of banks listed in general. After analyzing by grouping the listed banks based on size, this study has also proven that loan growth affects the performance of medium sized listed banks, but loan growth is not shown to affect the performance of large and small listed banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Indonesia, 2016
S64877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiranti Marsya Agustine
"ABSTRAK
Kontribusi sektor UMKM dalam perkenonomian dapat dilihat dari Product Domestic Bruto di dalam suatu Negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel internal (CAR, DPK, ROA dan NPL UMKM) dan eksternal (SBI) perbankan terhadap penawaran kredit UMKM. Terutama setelah diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 3 Tahun 2004, dimana kebijakan Bank Indonesia dalam membantu pengembangan UMKM mengalami perubahan yang cukup besar. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS).
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa setiap variab el memiliki kontribusi yang berbeda-beda pada bank-bank umum. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu adanya penambahan jangka waktu dan penambahan variabel -variabel lain untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikan.

ABSTRACT
The contribution of SMEs sec tor in the economy can be seen from the Gross Domestic Product in a country. This study aims to analyze the influence of internal variables (CAR, DPK, ROA and SMEs NPL) and external (SBI) of the banks to SMEs credit offering. Especially after masqueraded t he Act No.23 of 1999 which was modified by Law No.3 of 2004, where the policy of Bank Indonesia is to assist in the development of SMEs changes large enough. Analysis method used was Ordinary Least Square (OLS).
The results obtained that each of variables has a different contribution on the commercial banks. Results of research suggest that there is need to increase the time period and the addition of other variables in order to get the results mo significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fadloli
"ABSTRAK
Industri perbankan Indonesia saat ini masih dalam kondisi yang belum efisien dilihat dari tingginya tingkat suku bunga dimana salah satu penyebab utamanya diduga karena rendahnya tingkat kompetisi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kompetisi industri perbankan Indonesia selama periode 2005 ndash; 2014 dengan mengaplikasikan model baru yaitu profit elasticity model atau Boone Indicator yang mampu mengukur tingkat kompetisi berdasarkan efisiensi. Bank yang lebih efisien, yaitu bank dengan biaya marginal yang lebih kecil, akan menguasai pangsa pasar yang lebih besar atau tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang kurang efisien. Efek ini akan semakin besar manakala industri perbankannya semakin kompetitif.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tingkat kompetisi indutri perbankan Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan ukuran efisiensi, kelompok bank besar adalah yang paling efisien akan tetapi justru mempunyai tingkat kompetisi yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok bank sedang dan bank kecil. Berdasarkan kepemilikan, Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional BUSN adalah dua kelompok bank paling efisien dimana kelompok Bank Persero relatif lebih efisien dibandingkan kelompok BUSN. Namun demikian apabila dilihat dari hasil pengukuran tingkat kompetisinya Bank Persero justru lebih rendah dari BUSN.Pada industri perbankan Indonesia tidak terjadi transfer efisiensi dalam bentuk tingkat harga output atau suku bunga kredit yang lebih murah. Kelompok bank yang lebih efisien lebih memilih untuk menikmati tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mentransfer sebagian keunggulan efisiensinya. Hal ini terlihat dari tingkat suku bunga kredit kelompok bank yang lebih efisien tidak berbeda secara signifikan dibandingkan kelompok bank yang kurang efisien.

ABSTRACT
Indonesian banking industry is currently in the inefficient condition viewed from the high interest rate in which one of its main causes is supposedly the low competition level. This research was conducted to analyze competition level in Indonesian banking industry during from 2005 to 2014 by applying a new model, Profit Elasticity Model or Boone Indicator. This model measures the competition level based on its efficiency. More efficient bank which has smaller marginal cost, will lead market share and profit that are higher than less efficient bank. This effect will be greater when the banking industry is more competitive.This research shows the result that the competition level in Indonesian banking industry decreases from year to year. Based on the efficiency measure, large sized bank group is the most efficient, but it actually has the lowest competition level compared with medium sized and small sized bank groups. Based on the ownership, Stated Owned Bank and National Private Commercial Bank are the most efficient bank groups in which Stated Owned Bank group is relatively more efficient than National Private Commercial Bank group. However, viewed from the result of measurement on its competition level, Stated Owned Bank is actually lower than National Private Commercial Bank.In Indonesian banking industry, there is no efficiency transfer in form of output price level or cheaper lending interest rate. More efficient bank group prefers benefiting higher profit over transferring some of its efficiency superiorities. It is shown by lending interest rate of more efficient bank group is not significantly different from the less efficient bank group."
2016
T47049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus
"Kondisi perbankan nasional selama periode 1997-1999 mengalami penurunan laba, bahkan merugi dibandingkan dengan periode pra krisis. Kondisi usaha perbankan tersebut diduga berkaitan dengan kebijakan moneter yang tidak menguntungkannya, khususnya pemberlakuan kebijakan uang ketat selama krisis ekonomi yang diberlakukan terlalu lama. Kebijakan uang ketat menimbulkan kenaikan suku bunga bank yang tinggi pada akhirnya diduga mempengaruhi kesehatan perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan kondisi perbankan sebelum dan sesudah krisis, terutama dalam kaitan dengan perubahan kebijakan suku bunga. Data sekunder urutan waktu dikumpulkan dengan metoda eksplorasi data dari laporan-laporan keuangan perbankan. Data diolah dengan menggunakan metoda deskriptif sederhana memakai paket program komputer Statistical Package for Social Science from Windows versi 7,5.
Perbankan pada awalnya diuntungkan oleh deregulasi dan liberalisasi kebijakan moneter sebagaimana ditunjukkan oleh performance usaha perbankan pra krisis. Namun, pemberlakuan kebijakan uang ketat yang membuat suku bunga bank meningkat (tinggi) dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama pada masa krisis telah membuat bank mengalami kredit macet, menderita negative spread, dan kesehatannya memburuk.
Kemudian apabila RDA, ROE, dan CAR semakin menurun, maka kesehatan bank semakin memburuk. Bila MM meningkat, kesehatan bank membaik. Namun, pengaruh keseluruhan dari setiap kenaikan suku bunga membuat kesehatan perbankan lebih memburuk daripada membaik.
Berdasarkan kesimpulan di atas, perbankan disarankan meminta otoritas moneter agar tidak memberlakukan kebijakan uang ketat yang berlangsung lama. Memberlakukan kebijakan tersebut lebih berhati-hati, menerapkan liberalisasi keuangan secara bertahap, dan meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah non-ekonomi yang mengganggu mekanisme moneterisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this paper is to analyze the performance of the national banking industry during the period of 2003 until March 2008...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Budiyanti
"Data perbankan menunjukkan bahwa trend perbankan di Indonesia mulai melihat pendapatan pendapatan selain bunga, khususnya fee based income. Hal ini membawa konsekuensi apakah akan menambah jumlah pendapatan bank secara total dan mengurangi risiko rentabilitas dengan semakin beragamnya jenis keuntungan, yang memerlukan kajian mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan selain bunga, khususnya fee based income terhadap risiko rentabilitas bank umum konvensional di Indonesia.
Objek penelitian adalah seluruh bank umum konvensional yang dikelompokan berdasarkan kepemilikan atas dasar pengelompokan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan dibagi menjadi tiga periodisasi data, yaitu sebelum krisis keuangan tahun 2004-2006, saat terjadinya krisis keuangan global tahun 2007-2009, dan pasca krisis keuangan tahun 2010-2013. Faktor-faktor yang diuji pengaruhnya adalah fee based income, pendapatan selain bunga, standar deviasi Return On Asset, standar deviasi Return on Equity dan standar deviasi Biaya Operasional/Pendapatan Operasional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model panel heterogen dan metode regresi linier berganda, menggunakan data time series secara bulanan selama periode 10 (sepuluh) tahun yaitu tahun 2004 - 2013.
Uji regresi menunjukan pengaruh fee based income dan pendapatan selain bunga terhadap risiko rentabilitas berbeda-beda untuk masing-masing kelompok bank dan periode waktu yang berbeda. Alternatif pendapatan selain bunga seperti fee based income, pada saat krisis, hanya kelompok Bank Campuran dan BPD yang berpengaruh signifikan menekan risiko rentabilitas. Dengan demikian selama krisis, kelompok Bank Asing, Bank Persero dan BUSN Devisa yang dominan kontribusi fee based-nya, ternyata tidak berkontribusi mengurangi risiko rentabilitas. Adapun pada BUSN Non Devisa juga menunjukkan hasil uji hipotesis ditolak.

Banking data shows that the trend of banking in Indonesia began to look into non interest income rather than interest income, especially fee-based income. This may result in an increase of banks? total revenue and decrease of rentability risk due to various type of profit, which require in-depth review. This research was aimed at studying the influence of non-interest income, in particular fee based income, toward the rentability risk conventional bank in Indonesia.
The research object were all commercial conventional banks, classified based on ownership as per Bank Indonesia classification, and divided into 3 (three) data periods, namely prior to financial crises (2004-2006), during the financial crises (2007-2009), and post financial crises (2010-2013). The factors that were being examined are feebased income, non-interest income, standard deviation of Return on Asset, standard deviation of Return on Equity, and standard deviation of Operational Cost/Operational Revenue. The estimation model was conducted using heterogeneous panel and mulitple regression analysis, and the date that were being utilised are monthly time series data for the period of last ten years (2004-2013).
Regression test showed that the influence of increases in fee based income and non-interest income was different for each category of banks within different time periods. During the crises, non-interest income alternatives, such as fee-based income, only significant in reducing rentability risks on regional banks and banks owned jointly by foreign and domestic parties. Thus, during the period of crises, banks whose fee-based income was dominant, such as foreign-owned banks, government-owned banks and banks conducting foreign-exchange activities, did not experience reduced rentability risk. As for the banks that did not conduct foreign exchange activities, the results of the hypothesis testing is rejected.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>