Ditemukan 139964 dokumen yang sesuai dengan query
Ahmad Angga Utama
"
ABSTRAK Paduan anoda korban konvensional untuk lingkungan operasi bawah laut adalah paduan Aluminium - Zinc - Indium Al-Zn-In . Anoda korban konvensional ini menawarkan efisiensi yang tinggi, namun pada baja berkekuatan tinggi, paduan anoda korban ini akan menimbulkan fenomena hydrogen embrittlement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan alternative paduan anoda korban aluminium untuk menghasilkan potensial proteksi ldquo;low voltage rdquo; sehingga dapat mencegah timbulnya hydrogen embrittlement pada baja berkekuatan tinggi. Unsur Si ditambahkan untuk menaikan potensial proteksi dari paduan anoda koban aluminium ini. Berdasarkan hasil polarisasi, penambahan unsur Si akan menurunkan ketahanan korosi dari paduan anoda korban aluminium dengan meningkatkan rapat arus dari paduan anoda korban ini. Pengujian metalografi juga dilakukan untuk membandingkan mikrostruktur sebelum dan setelah dicelupkan pada larutan NaCl 3.5 . Kandungan unsur Si yang tinggi akan meningkatkan laju korosi-nya. Korosi terjadi pada ?-phase Zn dan disekitar fasa eutektik Si. Unsur Zn dapat membentuk second phase yang berfungsi untuk merusak lapisan pasif dari aluminium, oleh sebab itu maka akan meningkatkan efisiensi arus dan laju korosi dari paduan anoda korban aluminium. Dengan demikian, paduan anoda korban Aluminium - Zinc - Silikon Al-Zn-Si dapat menjadi kandidat sebagai alternatif paduan anoda korban low voltage.
ABSTRACT Conventional Aluminum Anode for seawater service is Aluminum Zinc Indium Alloy Al Zn In . Although it offers high efficiency and high potential protection, in high strength steel it can also increases possibility for hydrogen embrittlement and stress corrosion cracking. Purpose of this research is to develop new Aluminum alloy to produce a low voltage Aluminum Anode to prevent the hydrogen embrittlement in high strength steel. Silicon is added as an alloying element to reduces the potential protection of Aluminum anode. Based on polarization result, silicone addition could reduce corrosion resistance of aluminum by reducing corrosion current density of Aluminum alloy. Optical Metallography is also conducted to compare microstructure before and after immersion in NaCl 3.5 . Higher silicon content showed more severe in corrosion rate. Corrosion occurs on phase Zinc and around the eutectic Si phase. Zinc can make a second phase which can breakdown alumina passive film, thus increasing anode efficiency and corrosion rate of aluminium anode alloy. Therefore, sacrificial anode Aluminium Zinc Silicone Al Zn Si alloy could be new low voltage sacrificial anode candidates"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66641
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kent, Anthony
New York: American Institute of Physic, 1993
536.56 KEN e (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jako Aprilio
"Anoda korban paduan Aluminium yang umum digunakan berpotensi memicu terjadinya Stress Corrosion Cracking dan Hydrogen Embrittlement pada struktur yang diproteksi. Anoda korban potensial rendah Low Voltage Sacrificial Anode dengan potensial dibawah -800 mV vs Ag/AgCl dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karakteristik paduan Al-5Zn-0,5Cu dengan variasi penambahan Samarium 0,02 wt , 0,1 wt , 0,3 wt , dan 0,5 wt diteliti pada penelitian ini. Paduan Al-5Zn-0,02In yang umum digunakan juga turut diuji sebagai pembanding. Pengujian efisiensi anoda dengan metode kehilangan berat sesuai standar DNVGL-RP-B401 dan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS dilakukan untuk mengetahui performa dan karakteristik korosi anoda korban paduan Al-5Zn-0,5Cu-xSm. Penambahan unsur Samarium dengan kadar 0,1 wt menunjukan performa anoda korban yang paling baik dengan kapasitas elektrokimia 2809,80 Ah/kg dan efisiensi 98.
Commonly used Aluminum alloy sacrificial anodes have the potential to trigger the occurrence of Stress Corrosion Cracking and Hydrogen Embrittlement on a protected structure. Low Voltage Sacrificial Anode with potential under 800 mV vs. Ag AgCl was developed to overcome this problem. Electrochemical behaviour of Al 5Zn 0,5Cu alloy with variations of Samarium addition of 0.02 wt , 0.1 wt , 0.3 wt , and 0.5 wt were investigated in this study. The commonly used Al 5Zn 0.02In alloy is also tested as a comparison. Anode efficiency test with weight loss method according to DNVGL RP B401 standard and Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS testing was performed to determine the performance and corrosion characteristics of Al 5Zn 0,5Cu xSm alloy. The addition of Samarium element with 0.1 wt content shows the best anode performance with electrochemical capacity 2809,80 Ah kg and 98 efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ira Adelina
"Pengembangan anoda korban paduan aluminium dilakukan dengan meneliti efekdari penambahan Cu terhadap efisiensi kinerja anoda korban. Untuk melindungistruktur secara optimum, dibutuhkan nilai potensial anoda korban yang lebihrendah daripada nilai potensial struktur. Semakin besar perbedaan potensial antaraanoda korban dengan struktur yang akan dilindungi maka semakin baik strukturtersebut terlindungi. Jika perbedaan potensial terlalu jauh akan menyebabkanoverpotensial yang memicu terjadinya Stress Corrosion Cracking SCC .Untuk itu dilakukan penambahan unsur Cu sebesar 0.5 dan 1 terhadap paduanAl-5Zn. Pengujian yang dilakukan yaitu uji OES untuk melihat unsur yangterkandung, uji polarisasi dengan output kurva siklik, metalografi dengan OM,SEM, uji visual korosi pitting, dan potential measurement. Berdasarkan hasilOES, sampel Al-5Zn mengandung matriks Al sebesar 94.9 wt dan Zn sebesar4.90 wt , sampel Al-5Zn-0.5Cu mengandung matriks Al 93.4 wt ; Zn >5.16wt ; Cu 0.571 wt , sampel Al-5Zn-1Cu mengandung matriks Al 93.7 wt ; Zn4.82 wt ; dan Cu 1.28 wt .Nilai potensial breakdown Eb dan potensial proteksi Ep didapat dari pengujianpolarisasi dengan urutan nilai Eb dan Ep dari paling kecil yaitu sampel Al-5Zn,Al-5Zn-0.5Cu, dan Al-5Zn-1Cu. Berdasarkan nilai Eb, sampel anoda korban yangpaling efisien yaitu sampel Al-5Zn-1Cu karena nilai potensialnya sebesar -0.83VSCE.
Development of aluminum alloy sacrificial anode is done by examining the effectof the addition of Cu to the efficiency of the performance of the sacrificial anode.To protect its optimum structure requires sacrificial anode potential value lowerthan the potential value of the structure. The greater the difference in potentialbetween the sacrificial anode structure to be protected, the better the structure isprotected. If the potential system is not in the ideal range will cause over potentialthat trigger stress corrosion cracking SCC .Tests conducted OES is test to see elements contained, the polarization test withcyclic output curve, metallographic with OM, SEM, visual test pitting corrosion,and potential measurement. Based on the results of OES, Al 5Zn samplescontaining matrix Al of 94.9 wt and 4.90 wt of Zn, Al 5Zn sample contains amatrix of Al 0.5Cu 93.4 wt Zn 5 16 wt 0571 wt Cu, Al 5Zn samplecontainingmatrix 1Cu Al 93.7 wt Zn 4.82 wt and 1 28 wt Cu.The potential value of breakdown Eb and the protection potential Ep obtainedfrom testing the polarization in the order of Eb and Ep smallest of which samplesAl 5Zn, Al 5Zn 0.5Cu, and Al 5Zn 1Cu. Based on the value Eb, sample the mostefficient sacrificial anodes which samples Al 5Zn 1Cu because the potential valueof 0.83 VSCE."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66713
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lily Sutanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu rendah terhadap stabilitas warna material restoratif estetik sewarna gigi untuk keperluan forensik. Spesimen terdiri dari resin-modified glass ionomer cement (RMGIC) dan resin komposit giomer bulk-fill dipaparkan pada suhu 5,5-6,2ºC dan kelembaban relatif 20% dengan lama pemaparan 3, 7, dan 14 hari. Pengukuran warna spesimen sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan menggunakan colorimeter. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada setiap kelompok perlakuan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 (p<0,05). Selain itu, terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok RMGIC yang memiliki lama pemaparan 3 hari dengan lama pemaparan 7 hari (p>0,05) serta perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok RMGIC yang dipaparkan selama 3 hari dengan 14 hari dan 7 dengan 14 hari; serta antara kelompok resin komposit giomer bulk-fill dengan lama pemaparan 3, 7, dan 14 hari. Perbedaan yang bermakna (p<0,05) juga ditemukan ketika kedua bahan dibandingkan dengan lama pemaparan yang sama (3, 7, dan 14 hari). Disimpulkan bahwa suhu rendah dapat mempengaruhi nilai perubahan warna RMGIC dan resin komposit giomer bulk-fill yang memiliki potensi untuk digunakan dalam keperluan odontologi forensik.
The aim of this study was to analyze the effects of low temperature on the color stability of tooth-colored esthetic restorative materials for forensic purposes. Specimens consisted of resin-modified glass ionomer cement (RMGIC) and giomer bulk-fill composite resin that were exposed to the temperature of 5,5-6,2ºC and 20% relative humidity for 3, 7, and 14 days of exposure. Color measurement of specimens was done using colorimeter prior to and after the exposure of low temperature. The results showed that there were significant differences among each group of 3, 7, and 14 days exposure (p<0.05). In addition, there was an insignificant difference (p>0.05) between the group of RMGIC that was exposed to low temperature for 3 days and the group of RMGIC that was exposed for 7 days; significant differences (p<0.05) between the group of RMGIC that was exposed for 3 days and 14 days; 7 and 14 days; and among the groups of giomer bulk-fill composite resin that were exposed to low temperature for 3, 7, and 14 days. Significant differences (p<0.05) were also found when the two materials were compared under the same time of exposure (3, 7, and 14 days). It could be concluded that low temperature was capable of affecting the color change value of RMGIC and giomer bulk-fill composite resin, and therefore possessed a potential to be utilized for forensic odontology purposes."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Imam Abdurrosyid
"
ABSTRAKPermintaan bahan bakar dan energi terus meningkat. Biodiesel adalah metil atau etil ester asam lemak dari minyak nabati maupun hewani yang banyak digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Biodiesel umumnya diproduksi melalui transesterifikasi lemak ber-alkohol monohidrat rantai-pendek. Biodiesel dicampur dengan petroleum diesel untuk meningkatkan sifat fisikokimia yang berhubungan dengan CFP-nya. Proses produksi biodiesel dapat menyisakan SMG saturated monoglyceride . SMG dapat menyebabkan presipitasi di atas CP masing-masing komponen dalam campuran biodiesel petroleum diesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan monogliserida dalam B100 pembentukan presipitat dalam BXX pada kondisi sebenarnya dengan modifikasi metode CSFT ASTM D7501 melalui beaker test dan modifikasi metode FBT ASTM D2068 melalui rig test. Presipitat dianalisis dengan GC, presipitat sebagian besar berupa monogliserida >60 yang tidak larut dalam PE dan berupa padatan pada suhu ruang 30oC . Secara umum semakin banyak monogliserida semakin banyak presipitat terbentuk. Pengaruh suhu terhadap kandungan monogliserida dan jenis monogliserida berbeda-beda, hal ini disebabkan kelarutan monogliserida solut sangat dipengaruhi persentase biodiesel dan petroleum diesel dalam campuran. Dengan mengintegrasikan hasil beaker test dan rig test didapatkan suatu model untuk memperkirakan FBT campuran.
ABSTRACTFuel and energy demand keep increasing. Biodiesel is a methyl or ethyl ester of fatty acids from vegetable oils and animals that are widely used as alternative fuels. Biodiesel is generally produced by transesterification of short chain monohydric alcohols. Biodiesel is mixed with petroleum diesel to improve the physicochemical properties associated with its CFP. Biodiesel production process can leave SMG saturated monoglyceride . SMG can cause precipitation above each components rsquo CP in the biodiesel petroleum diesel blend. This study aims to determine the effect of monoglyceride content in B100 to the precipitate formation of BXX under actual conditions by modification of ASTM D7501 CSFT method through beaker test and modification of ASTM D2068 FBT method through rig test. The precipitates are analyzed by GC, the precipitate is mostly monoglyceride 60 which is insoluble in PE and is a solid at room temperature 30 C . In general, the increase in monoglycerides increases the precipitate formed. The influence of temperature on monoglyceride content and monoglyceride type varies, this is due to the solubility of monoglyceride solute which is greatly influenced by the percentage of biodiesel and petroleum diesel in the mixture. By integrating beaker test and rig test results, we obtained a model to estimate the FBT of the mixture."
2017
T47568
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41598
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41495
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inez Togina Yuniaty
"
ABSTRAKAnoda korban Al-Zn-In adalah paduan yang paling umum digunakan untuk memproteksi struktur terutama baja di lingkungan air laut dari korosi. Akan tetapi, paduan ini memiliki potensial yang sangat negatif sehingga bisa memicu terjadinya hydrogen embrittlement atau stress corrosion cracking (SCC) pada struktur baja. Dengan menurunkan potensial yang diaplikasikan pada struktur dalam range sekitar -0.80V sampai -0.85V vs SCE akan menurunkan jumlah hidrogen bebas yang bisa memicu terjadinya SCC. Dua macam unsur paduan ditambahkan untuk mengurangi keelektronegativan potensial dari paduan Al-5Zn. Unsur-unsur tersebut adalah tembaga dan silikon dengan variasi komposisi 0.5wt% dan 1wt%. Penelitian bertujuan untuk memilih unsur paduan yang lebih baik yang mendekati kriteria anoda korban aluminium bertegangan rendah yang dibutuhkan. Electrochemical Impedance Spectroscoy (EIS), Cyclic Polarization, dan pengukuran potensial sistem digunakan untuk mengkarakterisasi paduan baru dari anoda korban aluminium bertegangan rendah. Berdasarkan pengujian-pengujian diatas, paduan Al-5Zn-1Cu adalah paduan yang paling efektif untuk memproteksi baja dengan nilai potensial baja setelah di coupling dengan paduan tersebut adalah -0.81V vs SCE dan nilai Rctnya terkecil dari semua paduan yaitu 1,12 kΩ yang menandakan transfer muatan antar logam dan elektrolit lebih mudah terjadi.
ABSTRACTAl-Zn-In sacrificial anode is commonly used to protect structure especially steel in seawater from general corrosion or galvanic corrosion. However, this alloy is too electronegative and can induce hydrogen embrittlement or SCC in steel. Decreasing the applied potential to the structure in suitable range around -0.80 V until -0.85V vs SCE can reduce the amount of free hydrogen that can make SCC. Two kind of alloying element are added to reduce the electronegative potential of Al-5Zn alloy. Those elements are copper and silicon with the amount of addition is 0.5wt% and 1wt%. This research was trying to select the best alloying that close to the determine requirements. Electrochemical impedance spectroscopy (EIS), cyclic polarization, and system potential measurements were used to characterize new alloy aluminium sacrificial anode low voltage. Among those various alloy tested, Al-5Zn-1Cu is the most proper result of the new low voltage aluminium sacrificial anode because the Rct was smallest (1,12kΩ) and the potential of steel after coupling with Al-5Zn-1Cu was -0.811V vs SCE. These potential is the closest one with the require potential for low voltage aluminium sacrificial anode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63576
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
04 Sad s-2
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library