Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melati Suma Paramita
" ABSTRAK
Penelitan ini membahas seksisme dalam pemberitaan media online terhadap kasus prostitusi online yang melibatkan sejumlah selebriti perempuan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana seksisme ditampilkan dalam pemberitaan di situs berita online terhadap para selebriti perempuan. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan studi dokumentasi di dua situs berita online, yakni Detik.com dan Tribunnews.com. Analisis berita dilakukan menggunakan metode analisis framing Gamson dan Modigliani. Sedangkan metode pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara medalam pihak kebijakan media. Hasil penelitian menemukan bahwa para selebriti perempuan ditampilkan sebagai objek seksual dengan banyak menampilkan tubuh dan penampilan sebagai berita yang di luar konteks dan cenderung sensasional. Pemberitaan kasus tersebut pada umumnya menggunakan kata-kata yang seksis. Penelitian ini juga menunjukan bahwa media masih sangat minim sensitivitas gender.Kata Kunci : framing, media, seksisme, prostitusi, selebriti
ABSTRACT ABSTRACTThis research discusses sexism in the media coverage related to the online prostitution case involving a number of female celebrities in Indonesia. The purpose of this study to explain how sexism is displayed in the news when informing about the female celebrities. Methods of collecting primary data is done with the study documentation in two online news sites, namely Detik.com and Tribunnews.com. News analysis was performed using Gamson and Modigliani rsquo s framing analysis. While the method of secondary data collection is through in depth interviews. The study found that female celebrities are displayed as sexual object with lots of displays of body and appearance as the news tends to be out of context and tends to be sensational. Preaching the case generally uses words that are sexist. The study also shows that the media is still lack of gender sensitivity.Keywords framing, media, sexism, prostitution, celebrity "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Handarani
"Di era globalisasi saat ini media online sudah menjadi media yang tumbuh dengan pesat. Selayaknya media massa konvensional, media online juga memiliki berbagai peran dan fungsi didalam mengkonstruksikan sebuah isu permasalahan, salah satunya isu tentang tokoh agama yang terkait dengan isu negatif seperti kasus pelecehan seksual. Hal ini menjadi penting karena tokoh agama masih di pandang di mata masyarakat Indonesia, terlebih unsur seksual menjadikan sebuah berita memiliki nilai jual yang tinggi. Kasus yang diambil untuk penelitian adalah kasus pelecehan seksual terkait tokoh agama Habib Hasan Assegaf di Indonesia. Dua media Gatra online dan Republika online turut memberitakan hal ini.
Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana bingkai (frame) yang disajikan Gatra online dan Republika online atas kasus pelecehan seksual tersebut, karena keduanya memiliki ideologi berbeda, dengan menggunakan metode analisis framing model Entmant. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembingkaian kasus tersebut, Republika cenderung hati-hati, karena terkait dengan tokoh pemimpin agama Islam, sedangkan Gatra lebih berani mengungkapkan berita tersebut.

In this globalization era of online media has become a rapidly growing media, the same as conventional media, online media also has a variety of roles and functions within the construction of an issues. One of them the issue of religious leaders associated with negative issues such as sexual harassment cases. This is important because religious leaders are still very important in the eyes of the people of Indonesia, and also sexual elements make a story has a high selling news value. Taken as the case study is the case of alleged sexual harassment by Habib Hasan Assegaf. Two online medias, Gatra online and Republika online, also reported the case.
Through this study, researcher wanted to know how framing is presented, because the two online medias have different ideologies. Framing the analysis using the model Entman. The research was conducted with descriptive qualitative approach, and the constructivist paradigm. The results showed that in framing, the Republika tended to be very careful, because it is associated with prominent religious leaders of Islam, while the more daring Gatra reveal the news.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Radhitya Purnama
"Tesis ini membahas tentang bagaimana media massa online mengkonstruksi informasi mengenai isu budaya membaca. Metode analisis menggunakan analisis framing Robert Entman di situs berita Kompas.com dan Liputan6.com. Hasil kajian menunjukkan bahwa framing berita didominasi oleh pendefinisian masalah budaya membaca sebagai masalah akses informasi dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya membaca. Framing berita yang sangat dipengaruhi oleh sumber berita mengakibatkan isi berita cenderung menguntungkan sumber berita. Konstruksi realitas yang dibangun oleh sumber berita. Contohnya pada sumber pemerintah yang ingin menunjukkan bahwa institusinya telah melakukan tanggung jawab dan memiliki peran strategis dalam mengatasi rendahnya budaya membaca.

This thesis discuss about how online mass media construct information about reading culture issue using Robert Entman 39 s Framing analysis method on two news portal Kompas.com and Liputan6.com. The study result shows that news framing is dominated by the problem definition that lack of reading culture was caused by information access problem and the low awareness of people about the importance of reading culture. News Framing are immensely affected by the news source which resulting content of the news tend to be in favor of the news source.For Example, Government source oftenly create a frame wich wants to display that their institution already do their responsibilities and have strategic role to resolve the lack of reading culture. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Junita Ilyas
"Tesis ini membahas seksisme dalam pemberitaan media online terhadap pelaku korupsi perempuan dan laki-laki. Penelitian ini mengangkat empat subjek penelitian yakni dua pelaku korupsi perempuan yaitu Malinda Dee dan Ratu Atut Chosiyah, dan dua pelaku korupsi laki-laki yaitu Ahmad Fathanah dan Tubagus Chaeri Wardana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana seksisme ditampilkan dalam pemberitaan di situs berita online mengenai kasus korupsi, khususnya pada keempat subjek tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi di tiga situs berita online yakni Detik.com., Kompas.com, dan Tribunnews.com. Hasil penelitian menemukan bahwa pelaku korupsi perempuan ditampilkan sebagai objek seksual dengan banyak menampilkan tubuh dan penampilan sebagai berita yang diluar konteks dan cenderung sensasional, sedangkan pelaku korupsi laki-laki, ditemukan pemberitaan mengenai perempuan-perempuan di sekitar mereka yang juga ditampilkan sebagai objek seksual dan adanya stigma perempuan bersalah atas kasus korupsi yang dilakukan oleh laki-laki. Komentar masyarakat sebagai respon atas pemberitaan kasus tersebut pada umumnya menggunakan kata-kata yang kasar dan seksis, utamanya ditujukan pada perempuan pelaku korupsi dan perempuan di sekitar pelaku korupsi laki-laki.

This thesis discusses sexism in the online news media coverage of female and male corruption perpetrators. The research studied four research subjects; two female corruption perpetrators I.e. Malinda Dee and Ratu Atut Chosiyah, and two male corruption perpetrators I.e. Ahmad Fathanah and Tubagus Chaeri Wardana. The purpose of this research was to describe how sexism is displayed in corruption cases covered by online news sites, focusing on the four subjects. The data collection was done using documentation study of three online news sites, namely Detik.com, Kompas.com, and Tribunnews.com. The study found that female corruption perpetrators were often displayed as sexual objects with news featuring their female body partsor appearance making the newsout of the context and tend to be sensational. On the other hand,news on male corruption perpetratorswere often found to be about the women around them who were also shown as sexual objects and with a stigma that these women were guilty of the corruption committed by these men. Public comments in response to news wereoften found to be using abusive and sexist language, mostly targetted to the female corruption perpetrators and the women around male corruption perpetrators."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Kusumah Alamsyah
"Penelitian ini menelaah perbandingan liputan dalam dua media daring yakni detik.com dan republika.co.id terkait pemberitaan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet pada awal Oktober 2018. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing dari Pan dan Kosicki untuk membuktikan bahwa meskipun memberitakan peristiwa yang sama, namun ada perbedaan dalam artikel berita di kedua media daring tersebut, baik dari dimensi sintaksis, skrip, tematis dan retoris. Peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet termasuk dalam kategori berita developing news. Dalam penelitian ini pemberitaan hoax dibagi dalam enam seri artikel pemberitaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat peristiwa penganiayaan belum terbukti hoax, framing dari kedua media daring cenderung sama. Namun pada saat peristiwa tersebut terbukti sebaliknya, framing dari kedua media berbeda, baik dari aspek yang dilihat maupun dari pemilihan narasumber.

This research examine comparison of coverage in two online media which is detik.com and republika.co.id related to hoax news about Ratna Sarumpaets persecution in the early October of 2018. This reseach use qualitative method with framing analysis by Pan and Kosicki to prove that despite the two online media cover the same event, but there is difference in their news article, whether in dimension of syntactical, script, thematic, and rhetorical. Ratna Sarumpaets persecution incident was included as developing news. In this research, hoax coverage divided in six series of coverage. Result of this research shows that framing on both media tend to be the same when the incident has not been proven hoax. But at the time the incident proven to be hoax, both media shows a different framing, either from the aspects seen or from the selection of speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gratia Emellie
"Tingginya implikasi dan tingkat sensitivitas pemberitaan seputar kasus bunuh diri membuat organisasi pemerhati kesehatan dunia, WHO dan lembaga pengawas pers di Indonesia, Dewan Pers, mengeluarkan seperangkat aturan yang memuat pedoman untuk melakukan reportase bunuh diri yang bertanggung jawab. Media daring yang saat ini menjadi opsi saluran media utama yang diminati oleh Masyarakat Indonesia, seharusnya mematuhi pedoman tersebut. Oleh karena itu, tulisan ini akan memaparkan penerapan pedoman bunuh diri tersebut dalam media daring dengan mengkajinya melalui ketersediaan unsur-unsur potensi helpful yang seharusnya ada dan potensi harmful yang seharusnya dihindari dalam penulisan artikel reportase bunuh diri. Berdasarkan kajian tersebut, penulis menemukan bahwa unsur harmful justru memiliki prevalensi yang lebih tinggi ketimbang ketersediaan unsur helpful dalam tulisan artikel media daring. Lebih jauh lagi, penulis menemukan bahwa tingginya ketidaksesuaian antara hasil reportase dengan pedoman pemberitaan bunuh diri ini, dilatarbelakangi oleh faktor tekanan ekonomi akibat semakin banyaknya media daring di Indonesia. Hal ini memunculkan iklim kompetitif antar media daring untuk mendapatkan atensi khalayak yang akhirnya membuat hasil reportase tidak sesuai dengan pedoman pemberitaan bunuh diri.

The high implication and sensitivity level of reporting on suicides has made the World Health Organization (WHO)
and the press watchdog agency in Indonesia, Dewan Pers, issued a set of rules containing guidelines for reporting
responsibly on suicide. Online news media, which is currently the main media channel Indonesians desired, should comply with these guidelines. Therefore, this paper will describe the application of these suicide guidelines in Indonesian online news media by examining the availability of potentially helpful elements that should be present and potentially harmful factors that should be avoided when writing about suicide. Based on this study, the author found that the harmful elements had a higher prevalence than the availability of helpful elements in online media articles. Furthermore, the authors found that the high discrepancy between those reportage and the guidelines on reporting suicide was caused by the economic pressure factor due to the increasing number of online news media in Indonesia. This has created a competitive climate among Indonesian online news media to get audience’s attention, which ultimately makes the reportage results not in accordance with the guidelines of reporting on suicide.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Indah Rinduwati
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat bagaimana bingkai pemberitaan atau framing yang dilakukan media
online detik.com tentang Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2 tahun 2012 dan bagaimana
konstruksi realitas yang hendak dibangun oleh media online detik.com dalam pemberitaannya
tentang Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2 tahun 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Sementara teknik analisis dalam penelitian ini
adalah teknik analisis framing model Pan dan Kosicki pada level mikro yaitu anaisis teks.
Objek penelitian ini adalah berita yang ditayangkan media online detik.com tetang Pilkada DKI
Jakarta Putara ke-2 tahun 2012 dengan rentang waktu dari tanggal 20 Juli 2012 sampai dengan
tanggal 16 September 2012 yaitu periode setelah hasil pilkada DKI Jakarta Putaran ke-1
diumumkan sampai dengan masa tenang memasuki pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta Putaran
ke-2 tahun 2012 dilaksanakan.
Berdasarkan hasil analisis framing dengan menggunakan Model Pan dan Konsicki, penelitian ini
menemukan setidaknya ada 4 frame yang dihadirkan oleh media online detik.com dalam
pemberitaannya terhadap peristiwa Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2 tahun 2012. Empat frame
tersebut yaitu frame tentang isu SARA, frame tentang Koalisi Partai vs Koalisi Rakyat, frame
tentang karakteristik kepemimpinan dan personality Joko Widodo yang sederhana, apa adanya
dan merakyat serta frame tentang karakteristik kepemimpinan dan personality Fauzi Bowo yang
sarkatis dan cenderung emosional. Dari hasil frame tersebut terlihat bahwa pemberitaan media
online detik.com cenderung lebih positif kepada calon gubernur Jokowi dibandingkan dengan
calon gubernur Fauzi Bowo.

ABSTRACT
This research is meant to see how online media detik.com used the
framing about the Jakarta District Election of the 2nd Round in the Year 2012 and
how the online media detik.com would like to buils the reality construction in its
report on the Jakarta District Election of the 2nd Round in the Year 2012. This
research uses qualitative approach with constructivism paradigm. Meanwhile, the
analysis technique of this research is framing analysis technique modeled by Pan
and Konsicki in the micro level, which is text analysis. The object of this research
is the news aired in the online media detik.com about the Jakarta District Election
of the 2nd Round in the Year 2012. The time period is from July 20th 2012 until
September 16th 2012. It is the period after the result of the election in the 1st round
is released then is continued to the recent moment before starting the election in
the 2nd Round.
Based on the framing analysis and using the model of Pan and Konsicki, it
is founded that there are at least four frames used by the online media detik.com
in its report about the Jakarta District Election of the 2nd Round in the Year 2012.
The four frames are first, a frame about the issue of SARA; second, a frame about
party coalition versus people coalition; third, a frame about leadership and
personality characteristics of Joko Widodo – which are simple, humble, and down
to earth-; and fourth a frame of leadership and personality characteristics of Fauzi
Wibowo – which are sarcastic and emotional. Based on these frames, it is seen
that the reports in the online media detik.com tend to be more positive about Joko
Widodo compared to the governor –to – be- Fauzi Wibowo."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albizia Akbar
"ABSTRAK
Dewasa ini, terjadi perdebatan mengenai penting atau tidaknya media daring menampilkan kolom komentar dalam artikel beritanya. Kolom komentar sering dianggap sebagai tempat yang lsquo;kotor rsquo; karena berisi komentar-komentar yang ofensif dan provokatif. Selain itu, kolom komentar juga dapat dilihat sebagai sebuah pengejewantahan dari salah satu elemen jurnalisme dari Bill Kovach dan Tom Rosentiel yaitu sebagai forum bagi kritik dan dukungan publik. Salah satu bentuk diskusi publik yang muncul sebagai bentuk pengawasan terjadi pada pemberitaan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2018. Adanya kejanggalan dalam proses pengajuan serta besaran nilai anggaran yang tidak wajar membuat publik mengkritisinya melalui kolom komentar pada media daring. Jurnal ini ditulis dengan metode kajian literatur dan observasi pada kolom komentar untuk melihat diskusi dalam kolom komentar dalam menjadi implementasi dari elemen jurnalisme yang menyebutkan pers harus menjadi forum bagi kritik dan dukungan publik dengan menggunakan dua model diskusi dari Ruiz et al. Hasilnya, ditemukan bahwa kolom komentar merupakan sebuah wadah yang memfasilitasi adanya forum publik untuk menyampaikan kritik, masukan, pengawasan sosial, serta perdebatan politik mengenai rancangan APBD DKI Jakarta 2018. Oleh karena itu, kolom komentar dalam media daring adalah bentuk dari fungsi jurnalisme yang merupakan watch dog bagi pemerintah yang berkuasa.

ABSTRACT
Nowadays, there is a debate about whether or not online media displays comment fields in their news articles. Comment columns are often regarded as dirty places as they often used to express offensive and provocative comments. However, the commentary column can also be seen as an embodiment of one of the elements of journalism from Bill Kovach and Tom Rosentiel which is a forum for criticism and public support. One form of public discussion occurred on the coverage of the draft Regional Budget of DKI Jakarta in 2018. The existence of irregularities in the process of filing and also the unreasonably enormous amount of the budget made the public criticize them through the comments on the online media. This article is written by the literature review method and observation on comment columns to see discussions on the comment columns become the implementation of the journalism element which mentions the press should be a venue for criticism and public support using two discussion models from Ruiz et al. As a result, it was found that the commentary column is a forum to facilitate the existence of public forums to convey criticism, input, social monitoring, and political debate about the draft APBD of DKI Jakarta 2018. Therefore, the comment field in the online media can be as an implementation of the function of journalism which is a watchdog for the ruling government."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Dwi Savitri
"Skripsi ini membahas tentang perbedaan bentuk judul berita terhadap jumlah pembacanya atau klik pada media online Kompas.com. Berita yang dikhususkan adalah kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Kumala Wongso. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini akan mencaritahu apakah memang ada perbedaan antara bentuk frame judul berita terhadap jumlah klik-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memang ada sedikit perbedaan antara bentuk frame judul berita dengan jumlah pembacanya.

This thesis discusses the impact of headlines framing to the amount of readers or click per headlines. In detail, the news programme that become an object research is the case of murdered Wayan Mirna Salihin with the suspect Jessica Kumala Wongso. This study using content anyalzing quantitative methods. And in this study will looks is there a correlation between headlines framing and amount of its clicks. The results show that theres a difference amount of clicks or readers of new headlines framing by Kompas.com. 
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agriphina Naura Difanka
"Karya akhir ini disusun untuk menganalisis reproduksi kekerasan simbolik terhadap perempuan dalam pemberitaan kasus penyebaran video intim seksual non-konsensual GA dan MYD dibentuk melalui proses framing oleh Tribunnews.com. Penulisan ini menggunakan teknik analisis wacana kritis Sara Mills dengan data penulisan bersumber dari 10 berita yang terdapat dalam kanal Tribunnews.com. Dengan menggunakan konsep kekerasan simbolik dan teori feminisme radikal, penulisan membuktikan bahwa media Tribunnews digunakan sebagai medium untuk melakukan kekerasan simbolik terhadap perempuan (GA) karena adanya upaya untuk mendominasi wacana dalam berita dengan menggunakan simbol-simbol tertentu berupa bahasa dan visual melalui proses framing yang dikonstruksikan berdasarkan ideologi patriarki, yang pada akibatnya memunculkan berita yang bias gender, seksis, dan misoginis. Hal tersebut menimbulkan dan sekaligus melegitimasi misrecognition atau pemahaman yang salah akan citra perempuan dalam proses pembentukan kekerasan simbolik, dan pada akhirnya menghasilkan kekaburan realitas kekerasan seksual terhadap perempuan yang sesungguhnya.

This thesis discusses the analysis of the reproduction of symbolic violence against women in reporting cases of the spread of GA and MYD non-consensual sexual intimate videos formed through the framing process by Tribunnews.com. This thesis uses Sara Mills' critical discourse analysis technique and data were collected from 10 news stories in Tribunnews.com online site. By using the concept of symbolic violence and the theory of radical feminism, the research proves that Tribunnews media is used as a medium for carrying out symbolic violence against women (GA) because of an attempt to dominate the discourse in the news by using certain symbols in the form of language and visuals through a constructed framing process based on patriarchal ideology, which in turn produces news that are gender biased, sexist, and misogynistic. This creates and at the same time legitimizes misrecognition or a false understanding of the image of women in the process of forming symbolic violence, and ultimately results in the blurring of the reality of sexual violence against women that occurs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>