Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anugerah Artha
"Menurut timeshighereducation.com Curtin University adalah salah satu Universitas berstandar Internasional di dunia. Dengan mottonya Look Ever Forward institusi ini membutuhkan tempat baru untuk mengakomodasi mahasiswa dari seluruh bagain dunia yang jumlahnya terus berkembang dengan tujuan sebagai tempat penelitian dan inovasi. Di skripsi ini tempat yang dimaksud adalah gedung baru Sekolah Lingkungan Buatan. Pertanyaan yang harus ditanyakan sekarang adalah Jenis bangunan seperti apa yang cocok dengan visi dan misi Curtin yaitu untuk melihat terus kedepan Salah satu professor di Curtin University mengusulkan pendekatan desain lipstick deciduous. Pendekatan ini mengusulkan untuk mendesain sesuatu bukan hanya berdasarkan keindahan estetika (desain lipstick) tetapi mendesain dengan pertimbangan ke masa depan agar apa yang di desain bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan waktu (desain deciduous).

According to timeshighereducation com Curtin University is one of the most International Universities in the World. With the motto Look Ever Forward the institution needs a brand new space that accommodates the rapidly growing number of students from across the globe to research and innovate. Making Curtin University Look Ever Forward to the future. In this thesis the space is specified as the School of Built Environment new building. Now the question is What kind of building that can reflect and accommodate Curtin Universitys motto which serves as its vision as well, to Look Ever Forward DR Chamila Subasinghe an architecture professor at Curtin University proposed the lipstick-deciduous design method. Instead of designing something that only appealing aesthetically (lipstick design) he proposed the design to be something that can evolve through adaptive use as time goes by to the future (deciduous design). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Mufida Nur Syarifa
"Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman terbesar di Australia dan peningkatan populasi di pinggiran kota sekitar Curtin University telah menjadi latar belakang dan sudut pandang dan visi dari Greater Curtin. Dengan demikian, penting bagi arsitek untuk menghormati dan merancang sebuah bangunan pendidikan yang responsif terhadap iklim seperti School of Built Environment di Curtin University dan membuat itu sebagai rumah untuk masyarakat domestik dan internasional yang beragam, yang hidup, belajar, dan bekerja di dalam lingkungan kampus. Memang, tidak hanya tentang membangun atau membangun bentuk fisik bangunan saja, namun lebih untuk membangun budaya, mempertimbangkan nilai tanah dan manusia penduduk asli Australia, Aborigin dalam konteks lahan. Hal ini karena kita harus mengakui makhluk hidup yang datang sebelum kita. Oleh karena itu, skripsi ini akan fokus pada mencari pendekatan yang berbeda untuk mencapai keberlanjutan sosial dalam merancang Sekolah baru Lingkungan Dibangun di Curtin University seperti yang dipersyaratkan oleh Greater Curtin Master Plan.

Climate change is one of the Australia rsquo s biggest threats and the increase of population in suburbs around Curtin University had become the Greater Curtin Vision rsquo s background and standpoint. Thus, it is essential for architects to respect and design a climate responsive educational building such as School of Built Environment in Curtin University and make it a home to a diverse domestic and international community that lives, studies, and works within the campus. Indeed, it is not merely about building or constructing the physical form of the building, however it is more to building a culture, consider the values of land and people native Australian people, Aborigin in site context. This is because we have to acknowledge the living beings that come before us. Hence, this thesis will focus on finding different approaches to achieve social sustainability in designing new School of Built Environment in Curtin University as required by Greater Curtin Master Plan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Mufida Nur Syarifa
"Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman terbesar di Australia dan peningkatan populasi di pinggiran kota sekitar Curtin University telah menjadi latar belakang dan sudut pandang dan visi dari Greater Curtin. Dengan demikian, penting bagi arsitek untuk menghormati dan merancang sebuah bangunan pendidikan yang responsif terhadap iklim seperti School of Built Environment di Curtin University dan membuat itu sebagai rumah untuk masyarakat domestik dan internasional yang beragam, yang hidup, belajar, dan bekerja di dalam lingkungan kampus. Memang, tidak hanya tentang membangun atau membangun bentuk fisik bangunan saja, namun lebih untuk membangun budaya, mempertimbangkan nilai tanah dan manusia penduduk asli Australia, Aborigin dalam konteks lahan. Hal ini karena kita harus mengakui makhluk hidup yang datang sebelum kita. Oleh karena itu, skripsi ini akan fokus pada mencari pendekatan yang berbeda untuk mencapai keberlanjutan sosial dalam merancang Sekolah baru Lingkungan Dibangun di Curtin University seperti yang dipersyaratkan oleh Greater Curtin Master Plan.

Climate change is one of the Australia rsquo s biggest threats and the increase of population in suburbs around Curtin University had become the Greater Curtin Vision rsquo s background and standpoint. Thus, it is essential for architects to respect and design a climate responsive educational building such as School of Built Environment in Curtin University and make it a home to a diverse domestic and international community that lives, studies, and works within the campus. Indeed, it is not merely about building or constructing the physical form of the building, however it is more to building a culture, consider the values of land and people native Australian people, Aborigin in site context. This is because we have to acknowledge the living beings that come before us. Hence, this thesis will focus on finding different approaches to achieve social sustainability in designing new School of Built Environment in Curtin University as required by Greater Curtin Master Plan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Charmy Nayan Dave
"The process of building a quiet building complex process but wonderful. Process This is not only limited to creating physical forms, but also space, experience, transformation, travel and more senses. Indra and experience accompanied and / or obtained by the study of space through the site, materiality, texture, vegetation and much more. The job of an architect is to produce this experience and create a living environment that combines architectural elements to style a better life of the population. Here's thesis focuses on the process of designing a Greater school of architecture for Project Curtin Curtin University in Perth, Western Australia. The building will be building the new architecture as LOT: F06 SoBE (School of Built Environment) which embodies the new, sustainable building design that responds current needs and the future of the building so that users can have a better experience in the building in relation to aspects mentioned above.

Proses membangun sebuah bangunan tenang proses yang kompleks namun indah. Proses ini tidak hanya terbatas pada menciptakan bentuk-bentuk fisik, tetapi juga ruang, pengalaman, transformasi, perjalanan dan lebih banyak indera. Indra dan pengalaman yang disertai dan / atau diperoleh dengan studi ruang melalui situs, materialitas, tekstur, vegetasi dan banyak lagi. Tugas seorang arsitek adalah untuk menghasilkan pengalaman ini dan menciptakan lingkungan hidup yang menggabungkan unsur-unsur arsitektur untuk gaya hidup yang lebih baik dari penduduk. tesis sini berfokus pada proses merancang sebuah sekolah arsitektur untuk Greater Curtin Proyek Curtin University di Perth, Australia Barat. Bangunan ini akan menjadi gedung arsitektur baru sebagai LOT: F06 SoBE (School of Built Environment) yang mewujudkan baru, desain bangunan berkelanjutan yang merespon kebutuhan saat ini dan masa depan bangunan sehingga pengguna dapat memiliki pengalaman yang lebih baik di gedung dalam kaitannya dengan aspek-aspek yang disebutkan di atas"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nisrina Nur Septriyani
"Bullying telah diketahui dapat menyebabkan berbagai efek buruk yang dapat dirasakan korban seperti trauma, luka fisik, bahkan kematian. Meskipun begitu, bullying terkadang dianggap sudah umum terjadi dalam berbagai lingkungan sosial. Day dan Midbjer (2007) menyatakan arsitektur memiliki pengaruh terhadap perilaku bullying. Skala dan ruang tidak terawasi (unsupervised space) dapat menimbulkan kesempatan terjadinya bullying. Sekolah dasar adalah salah satu lingkungan sosial tempat bullying sering terjadi (Bulach, Fulbright, & Williams, 2003). Berdasarkan kajian literatur telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bullying cenderung terjadi pada toilet, koridor, area bermain dan halaman, kantin, juga ruang kelas, yang disebut dengan hot spot. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana arsitektur dapat mempengaruhi terjadinya bullying. Penulis akan mengobservasi sebuah sekolah dasar dan menganalisis skala, konfigurasi, dan kualitas spasial menggunakan indikator berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil dari kajian yang telah dilakukan menunjukkan arsitektur dan bullying dapat saling mempengaruhi; serta skala, konfigurasi, dan kualitas spasial menjadi faktor yang mempengaruhi munculnya unsupervised space yang dapat menimbulkan kesempatan terjadi bullying.

Bullying has already known for its various bad effects felt by the victims such as trauma, physical injury, and even death. Nevertheless, bullying often considered as a common behaviour in various social environment. According to Day and Midbjer (2007), architecture might have impact on bullying. He stated that scale and unsupervised spaces will create opportunities for bullying behavior. Elementary schools are one of the environment where bullying behaviour often take place (Bulach, Fulbright, and Williams, 2003). A previous study showed that bullying mostly occured in the toilet, hallway, playground, canteen, and classroom. Regarding the issue, the purpose of this study is to identify that architecture might encourage bullying behavior. The author will observe elementary school environment and analyze its scale, spatial configuration, and spatial quality using several indicators based on previous research. Findings from this paper suggest that architecture and bullying can influence each other; school building scale, its spatial configuration and quality are the key factors to unsupervised space, that might elevate the possibility of bullying."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perth: Curtin University of Technology,
610 CURTIN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Forda Nama
"Perguruan tinggi menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 merupakan sebuah organisasi yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma) serta memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya. Demi mewujudkan proses Tridharma berkualitas maka perguruan tinggi juga harus merencanakan infrastruktur teknologi informasi guna mendukung keselarasan penerapan Teknologi Informasi (TI) terhadap strategi bisnis organisasi. Universitas Lampung (Unila) sebagai perguruan tinggi negeri di Lampung telah memiliki infrastruktur TI dan dikelola secara mandiri. Hingga saat ini TI di Unila menjadi sesuatu yang kompleks, pola pengelolaan konvensional dan tidak terintegrasi berakibat pada infrastruktur TI yang tidak adaptif dalam menjawab solusi atas perubahan bisnis dan aplikasi. Selain itu dengan adanya inovasi pengembangan layanan TI yang berkesinambungan, berdampak pada tingginya beban kerja pengelola. Penelitian ini bertujuan merancang infrastruktur teknologi informasi yang bersifat adaptif berdasarkan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) dengan studi kasus di Unila. Menggunakan konsep penelitian kualitatif melalui studi literatur dan melakukan wawancara.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut; (1) Dari hasil perancangan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM diperoleh 9 area fungsional bisnis, dan 12 kandidat aplikasi yang diusulkan untuk dikembangkan Unila.(2) Menghasilkan 11 prinsip pengembangan arsitektur teknologi informasi. (3) Mengacu pada portofolio aplikasi masa depan (Mc Farlan Grid) , dihasilkan 6 aplikasi dalam kuadran strategic (SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS, SIPPM-T, KMS), 2 aplikasi kuadran operasional (PMS-T, CRM), 4 aplikasi kuadran support (MNC-T, NOPEC-T, EMAIL-SYSTEM, SSO). (4)Hasil perancangan infrastruktur pada penelitian ini menghasilkan rancangan infrastruktur TI yang bersifat adaptif berbasis teknologi cloud computing. (5) Hasil perancangan cloud computing merumuskan 5 cluster private cloud terdiri 104 node Virtual Machine (VM) mengadopsi prinsip failover dan redundancy layanan. (6)Pemodelan arsitektur enterprise penelitian ini dapat menjadi acuan dalam membuat cetak biru pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi di Universitas Lampung.

Higher Education according to Laws No.20 2003 is an Organization with core activity consist of academic, research, and community service (Tridharma) and have autonomy to manage their own institution. In order to realize Tridharma, Higher Education should also planning information technology (IT) infrastructure to support alignment process between IT strategy and organization's business strategy. Universitas Lampung (Unila) as a government university in Lampung, was already had IT infrastructure and managed independently. Now IT Unila is more complicated, conventional and disintegrated IT management have consequences that IT infrastructure is not adaptive to response the change of business solutions and applications. In addition of innovative development and sustainable IT service was impacting the high workload for administrator. This research intend to design adaptive IT infrastructure based on framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) with case study on Unila. Using qualitative research concepts through literature studies and interviews.
The results of this research are as follows: (1) From the design of framework TOGAF ADM acquired 9 functional areas of business, and 12 candidate applications are proposed to be developed Unila. (2) Generate 11 principles of the development of information technology architecture. (3) Refers future applications portofolio (Mc Farlan Grid), produced 6 applications in the strategic quadrant (SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS, SIPPM-T, KMS), 2 application quadrant operation (PMS- T, CRM), 4 quadrant application support (MNC-T, T-NOPEC, EMAIL-SYSTEM, SSO). (4) The results of infrastructure design produces an adaptive IT infrastructure based on cloud computing technology. (5) The Cloud Computing design are formulate five private clusters, consist of 104 nodes Virtual Machine (VM) and adopting the principle of failover and redundancy service. (6) The result of enterprise architecture modeling could be a reference in making of a blueprint of information system development and information technology at the University of Lampung.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restika Rahmadona Efiariza
"Studi ini mengkaji tentang hubungan lingkung bangun sekolah yang telah menerapkan pendidikan lingkungan dan non lingkungan dengan sikap dan perilaku peduli lingkungan siswa. Pembangunan berkelanjutan merupakan solusi dan telah menjadi komitmen bagi masyarakat dunia untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan dan kehancuran karena perilaku manusia. Dalam mempromosikan kelestarian lingkungan, pendidikan lingkungan memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang berwawasan lingkungan. Sekolah Adiwiyata yang merupakan sekolah hijau, sebagai bentuk pendidikan lingkungan, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi energi dan sumber daya, menciptakan ruang pendidikan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan. Sekolah Adiwiyata dinilai dapat meningkatkan sikap dan perilaku lingkungan siswanya, sehingga seharusnya terdapat hubungan antara lingkung bangun dengan sikap dan perilaku peduli lingkungan siswa. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus berganda dengan menggunakan metode observasi dan membagikan kuesioner kepada siswa di sekolah-sekolah yang di observasi. Skala New Ecological Paradigm (NEP) dan skala General Ecological Behavior (GEB) digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku lingkungan siswa. Penelitian ini mengkaji lingkung bangun yang diterapkan pada sekolah-sekolah tersebut. Sebagai hasil, lingkung bangun sekolah diharapkan dapat dianggap sebagai aspek penting dalam membentuk perilaku hijau.

This study examines the relationship between school buildings that have implemented environmental education with environmental attitudes and behavior in students. Sustainable development is a solution and has been a commitment to the world community to save the earth from damage and destruction due to human behavior. In promoting environmental sustainability, environmental education plays an important role in creating an environmentally literate society. Adiwiyata School which is a green school, as a form of environmental education is one of the efforts to increase it through energy and resource efficiency, creating a healthy, comfortable, and sustainable educational space. This should improve the student's attitude and behavior so that there should be a relationship between Adiwiyata School buildings and environmental attitudes and behavior. A quantitative approach is used in this study. The research design used was multiple case studies using the observation method and distributing questionnaires to the school's students. A New Ecological Paradigm (NEP) scale and a General Ecological Behavior (GEB) scale are used to measure student's environmental attitudes and behavior. This study will examine the school's built environment applied to those schools. As a result, school's built environmenr is expected to be considered as an important aspect in shaping green behavior.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Marcella Gracediandra Putri Supriyadi
"ABSTRACT
According to renaca.ch, a consulate is the representation of the public administration of a country in a foreign town. Thus, the new Australian Consulate will represent Australia and help its citizens in Venice. The contents of a consulate is usually an office, a formal space. However, there are other spaces, other than offices, that fills a consulate such as residential, functions and others informal spaces. Therefore, there must be a means of separation between the spaces in order to prevent collision in activities. In this thesis, separation and division, inspired by Venetian Alleys, will be the design approach for the new Australian Consulate located in Venice, Italy. The design will respect Venice, Italy as the host town while representing Australian architecture and culture.

ABSTRAK
Menurut renaca.ch, konsulat adalah representasi administrasi publik sebuah negara di kota asing. Oleh sebab itu, Konsulat Austalia yang baru akan merepresentasikan Australia dan membantu warganya di Venice. Pada umumnya, isi konsulat adalah kantor, ruangan formal. Tetapi, terdapat jenis ruangan lain, selain kantor, yang memuat sebuah konsulat seperti tempat tinggal, ruang multi-fungsi dan ruang informal lainnya. Oleh karena itu, harus ada pemisahan dan pembagian antar ruang agar tidak terjadi tumpang tindih antar aktivitas. Di dalam skripsi ini, pemisahan dan pembagian, yang terinspirasi dari gang Venesia, akan menjadi pendekatan desain untuk Konsulat Australia yang baru yang berlokasi di Venice, Itali. Desain ini akan menghormati Venice, Itali sebagai negara tuan rumah sementara merepresentasikan budaya dan arsitektur Australia."
2017
S69623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>