Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144815 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ummul Mukminin
"ABSTRACT
Di kalangan mahasiswa khususnya tingkat awal, kondisi berat badan dan status gizi abnormal kini tengah menjadi masalah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor asal daerah, jenis kelamin, asal fakultas, tempat tinggal, partisipasi kegiatan kampus, aktivitas fisik, kecenderungan gangguan mental emosional, dan pola makan fast food yang berhubungan dengan perubahan berat badan pada tahun pertama kehidupan perkuliahan mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan.Metode : Desain penelitian potong lintang dilakukan pada 90 mahasiswa RIK suatu universitas angkatan 2015. Data berasal dari data berat dan tinggi badan saat menjadi mahasiswa baru dan setahun setelahnya, serta kuesioner.Hasil : Ditemukan 33,3 responden termasuk dalam status gizi berlebih dan obesitas, sedangkan 11,1 mengalami status gizi kurang. Sebanyak 55,6 responden mengalami perubahan berat badan sehingga IMT dapat mencapai atau tetap normal, sedangkan 44,4 lainnya mengalami perubahan berat badan yang menyebabkan IMT berada dalam kategori abnormal. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan berat badan pada subjek adalah jenis kelamin laki-laki ORadj=3,63;IK95 =1,14-11,49 dan asal daerah Jabodetabek ORadj=3,53;IK95 =1,34-9,32 . Berdasarkan analisis multivariat, jenis kelamin laki-laki merupakan faktor yang paling berhubungan dengan peningkatan berat badan selama menjalani perkuliahan satu tahun. Diskusi: Sebagai kesimpulan, jenis kelamin dan asal daerah berhubungan dengan perubahan berat badan yang terjadi pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan setelah menjalani perkuliahan satu tahun.

ABSTRACT
The aim of this research is to identify factors area of origin, gender, faculty, type of housing, participation in campus activities, physical activity, mental emotional disorder, and habit of fast food consumption that are associated to body weight change.Method Cross sectional study was conducted on 90 Health Science students batch 2015 using body weight and height from secondary and primary data, also questionnaire.Result This study showed that 33.3 subjects were overweight and obese, whereas 11.1 were underweight. 55.6 subjects had changes of weight in which BMI reached to or constant in normal state, while the other 44.4 experienced weight change that cause abnormal BMI. Based on bivariate analysis, body weight change had significant association with male gender ORadj 3.63, 95 CI 1.14 11.49 and area of origin Jabodetabek ORadj 3.53, IK95 1.34 9.32 . Male gender was the most significant factor that associated to weight change in health sciences college students after 1 year.Discussion in conclusion, gender and area of origin associated to body weight change of Health Science students after the first year of study. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholida Eliyana
"Label informasi nilai gizi produk pangan kemasan dapat digunakan untuk memantau asupan makanan, sehingga pemahaman terhadap informasi nilai gizi pada kemasan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi pemilihan makanan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang  mempengaruhi kebiasaan membaca label informasi nilai gizi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan bulan Mei-Juli 2023 pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Sampel penelitian ini yaitu 208 responden melalui pengisian kuesioner.  Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu chi square dan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,8% responden memiliki kebiasaan baik dalam membaca label informasi nilai gizi. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara gaya hidup dan pengetahuan gizi pada produk pangan kemasan dengan kebiasaan membaca label informasi nilai gizi. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai keuntungan dan cara membaca label informasi nilai gizi untuk meningkatkan kebiasaan yang baik dalam membaca label informasi gizi sebelum membeli produk pangan kemasan.

Nutrition labels on packaged food products can be utilized to monitor dietary intake and understanding of nutrition labels on the packaging should be noticed because it affects daily food selection.  Lack of understanding of nutrition labels will impact inappropriate food selection. The Objective of this study is to identify the factors influencing the habit of reading nutritional information labels. The research adopts a quantitative approach with a cross-sectional design. Data collection was conducted from May to July 2023 among students from the Health Sciences Cluster at the University of Indonesia. The sample in this study was 208 respondents who were collected with a self-administered questionnaire and who were selected using accidental sampling. The study utilized two statistical analysis methods: chi-square and independent t-test. This study showed that 30,8% respondents have a good habit of reading nutrition labels. According to bivariate analysis, there was a significant association between  healthy lifestyle and nutrition knowledge of packaged food products with the habit of reading nutritional information labels. Therefore, it is necessary to improve knowledge and understanding of the benefits and methods of reading nutritional information labels to enhance the good habit of reading such labels before purchasing packaged food products."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narita Putri
"Nilai estimasi VO2Max, kapasitas maksimum oksigen yang dapat digunakan di dalam tubuh per menit, merupakan indikator terbaik untuk menentukan tingkat kebugaran kardiorespiratori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata nilai estimasi VO2Max pada mahasiswa S1 Reguler Rumpun Ilmu Kesehatan UI serta hubungannya dengan jenis kelamin, aktivitas fisik, indeks massa tubuh (IMT), persen lemak tubuh, asupan gizi makro dan mikro, kualitas tidur, serta tingkat stres.
Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional dengan total sampel 122. Pengukuran nilai estimasi VO2Max dilakukan dengan metode Queens College Step Test dan didapatkan hasil rata-rata 38,9±6,9 mL/kg/menit (43,9±7,9 mL/kg/menit pada laki-laki dan 35,4±2,8 mL/kg/menit pada perempuan; p value < 0,05). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya perbedaan nilai estimasi VO2Max secara bermakna berdasarkan jenis kelamin.
Hasil bivariat juga menunjukkan adanya hubungan secara bermakna dengan pola positif antara variabel aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, vitamin B1, B2, dan Fe. Hubungan bermakna dengan pola negatif ditemukan pada variabel persen lemak tubuh.

Estimated VO2Max value, which is the maximum oxygen capacity a body can use in a minute, is regarded as the best indicator to measure one's level of cardiorespiratory fitness. The objective of this thesis is to get information about the mean value of estimated VO2Max among Health Faculties (RIK) Students and its correlation with sex, physical activity, body mass index, body fat percentage, micro and macronutrient intake, sleep quality, also stress level.
This research is a cross-sectional study with 122 samples. Estimated VO2Max value was measured by using Queens College Step Test method. The mean value from all samples was 38,9±6,9 mL/kg/min which differs significantly between each sex group (men = 43,9±7,9 mL/kg/min on men and women = 35,4±2,8 mL/kg/min ; p value<0,05).
Bivariate analysis showed that there are positive correlation between physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, vitamin B1, B2 and Fe intake with estimated VO2Max value. While it showed negative correlation between body fat percentage with estimated VO2Max value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rana Nabila
"Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak minimal satu kali per minggu merupakan suatu bentuk usaha pemerintah dalam penanggulangan anemia pada remaja putri. Meski demikian, konsumsi TTD pada remaja putri masih rendah. Terlebih pada kalangan mahasiswi karena mereka tidak lagi menerima TTD program seperti saat di bangku sekolah. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada mahasiswi di Rumpun Ilmu Kesehatan UI tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong-lintang yang melibatkan 115 mahasiswi berusia 18-19 tahun yang aktif berkuliah pada tahun ajaran 2021/2022. Mahasiswi yang sedang hamil dan/atau tidak dapat mengonsumsi TTD karena kondisi kesehatan dikeluarkan dari penelitian. Responden dipilih melalui sampel acak sederhana. Hubungan antara sikap, pengetahuan, perceived threat, perceived benefit, perceived barrier, self-efficacy, dukungan keluarga, dukungan sebaya, dan pekerjaan orang tua dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Penelitian ini menemukan adanya hubungan yang signifikan antara perceived benefit (P-value=0,01; OR=2,72) dan dukungan keluarga (P-value=0,00; OR=4,19) dengan konsumsi TTD pada mahasiswi. Dukungan keluarga ditemukan paling berhubungan dengan konsumsi TTD pada mahasiswi RIK (P-value=0,00; OR=4,01). Hasil penelitian menyarankan perlu dilaksanakannya sosialisasi TTD kepada orang tua, pembentukan kelompok sebaya untuk saling mengingatkan konsumsi TTD, dan sosialisasi TTD kepada mahasiswi melalui organisasi mahasiswa di kampus.

Supplementation of iron tablets (TTD) at least once per week is a form of government effort in overcoming anemia among adolescent girls in Indonesia. However, iron tablets consumption in adolescent girls is still low. Especially among female college students because they no longer receive the TTD program like when they were in high school. This study discusses the factors related to TTD consumption among female students at the University of Indonesia Health Sciences Cluster in 2022. This study is a quantitative study with a cross-sectional design involving 115 female students aged 18-19 years who are actively studying in the 2021/2022 academic year. Students who are pregnant and/or cannot consume TTD because of their health condition are excluded from the study. Respondents were chosen through simple random sampling. Relation between attitude, knowledge, perceived threat, perceived benefit, perceived barrier, self-efficacy, family support, peer support, parent’s occupation and TTD consumption were analyzed using bivariate and multivariate analysis. This study found that perceived benefit (P-value=0,01; OR=2,72) and family support (P-value=0,00; OR=4,19) were significantly related to TTD consumption in female students. Family support was found to be most associated with iron tablets consumption (P-value=0,00; OR=4,01). Study result suggests that it is necessary to socialize TTD to parents, form peer groups to remind each other to consume iron tablets, and socialize TTD to female students through student organizations in campus."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Nafis Sjamsuddin
"Saat ini, masyarakat semakin mudah mengakses informasi melalui berbagai perangkat yang terhubung dengan teknologi internet. Namun, hal tersebut menimbulkan berbagai kekhawatiran baru, salah satunya penyebaran infromasi yang salah atau tidak akurat. Untuk mengatasinya, pendekatan literasi yang lebih spesifik dibutuhkan yaitu literasi kesehatan digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan determinan personal terhadap literasi kesehatan digital pada mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia. Studi ini menggunakan analisis data sekunder dengan desain potong lintang. Data dikumpulkan melalui survei yang dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menggunakan instrumen eHEALS dengan delapan pertanyaan tentang literasi kesehatan digital pada studi ini. Analisis menggunakan regresi linear berganda dengan literasi kesehatan sebagai variabel dependen dan determinan sosial meliputi jenis kelamin, usia, rumpun ilmu, dan uang saku sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan tingkat literasi kesehatan digital pada mahasiswa program sarjana dalam kategori baik (M=3,14; SD=0,501). Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan variabel usia saku berhubungan secara signifikan dengan literasi kesehatan digital setelah dikontrol oleh variabel usia (β=0,926; 95% CI=0,037 – 1,785). Oleh karena itu, diperlukan upaya dalam pengembangan program edukasi kesehatan yang dapat menjangkau mahasiswa dari beragam latar belakang dengan tujuan meningkatkan literasi kesehatan digital mereka.

Currently, it is easier for people to access information through various devices connected to internet technology. However, this raises various new concerns, one of which is the spread of false or inaccurate information. To overcome this, a more specific literacy approach is needed, namely digital health literacy. This study aims to determine the relationship between personal determinants of digital health literacy in undergraduate students at the University of Indonesia. This study uses secondary data analysis with a cross-sectional design. Data was collected through a survey conducted by a research team from the Faculty of Public Health, University of Indonesia, using the eHEALS instrument with eight questions about digital health literacy in this study. The analysis uses multiple linear regression with health literacy as the dependent variable and social determinants including gender, age, knowledge class, and pocket money as independent variables. The results showed that the level of digital health literacy in undergraduate students was in the good category (M=3.14; SD=0.501). The results of multiple linear regression analysis show that the pocket age variable is significantly related to digital health literacy after controlling for the age variable (β=0.926; 95% CI=0.037 – 1.785). Therefore, efforts are needed to develop health education programs that can reach students from various backgrounds with the aim of increasing their digital health literacy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rahmawita
"ABSTRAK
Kekerasan dalam pacaran merupakan kasus yang sering terjadi, namun masih belum begitu mendapat sorotan sehingga masih terabaikan oleh korban dan pelakunya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengalaman kekerasan dalam pacaran pada mahasiswi Rumpun Ilmu Kesehatan UI tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini mengambil 240 responden yang dipilih menggunakan metode quota sampling, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner online melalui Google Formulir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88.3% mahasiswi pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Berdasarkan analisis bivariat, ada hubungan antara pengalaman kekerasan dalam keluarga dengan pengalaman kekerasan dalam pacaran pada responden dengan status sedang pacaran.
ABSTRACT
Dating violence is a problem that often occurs, but still not so much in the spotlight that it is still neglected by victims and perpetrators. The purpose of this study to is understand the factors that related to experience dating violence at Health Sciences Cluster student, Universitas Indonesia in 2019. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. This study took 240 respondents who were selected using the quota sampling method, the data were collected using an online questionnaire through Google Form. The results showed that 88.3% of studies had experience dating violence. Based on bivariate analysis, there is a relationship between experience of violence in the family with experience of dating violence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Azizah Nitisara
"COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis virus corona baru, yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Sejak 11 Maret 2020, WHO menyatakan bahwa COVID-19 dikategorikan sebagai sebuah pandemi. Penularan COVID-19 dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19 merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk mahasiswa sehingga diharapkan nantinya dapat mengendalikan penyebaran COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19 pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2017 – 2019. Studi cross sectional dilakukan kepada 443 responden yang diperoleh melalui purposive sampling, dengan proporsi responden perempuan sebesar 88,7% dan laki-laki sebesar 11,7%. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kepatuhan responden terhadap penerapan protokol kesehatan COVID-19 sebesar 52,1% ; terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat, persepsi hambatan, persepsi kemampuan diri, informasi yang didapatkan, dan dukungan lingkungan sosial dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19; dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, pengetahuan terkait COVID-19, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, dan riwayat COVID-19 dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19. Optimalisasi progam pencegahan COVID-19 oleh pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengendalikan penyebaran COVID-19.

COVID-19 is a disease caused by a new type of corona virus, namely Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Since the 11 th of March 2020, WHO has declared that COVID-19 is categorized as a pandemic. Transmission of COVID-19 can occur directly or indirectly. Compliance with the implementation of the COVID-19 health protocols is one of the most important things that must be done by all levels of society, including university students. The purpose of this study was to determine the factors that affect compliance with the implementation of the COVID-19 health protokolin the University of Indonesia Health Sciences Cluster Students University of Indonesia class of 2017 – 2019. A cross sectional study was conducted by recruiting 443 respondents obtained through purposive sampling, with the proportion of female respondents being 88.7. % and male by 11.7%. Data were analyzed by univariate and bivariate with chi square test. The results showed that the proportion of respondents compliance with the implementation of the COVID-19 health protokolwas 52.1%; there was a significant relationship between perceived benefits, perceived barriers, perceived self-efficacy, information obtained, and social environment support with compliance to the implementation of the COVID-19 health protocols; and there was no significant relationship between age, gender, knowledge related to COVID-19, perception of vulnerability, perception of severity, and history of COVID-19 with compliance to the implementation of the COVID-19 health protocols. Optimization of the COVID-19 prevention program by the government and all levels of society can control the spread of COVID-19."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Claudia Zipora
"Rendahnya literasi kesehatan reproduksi di kalangan remaja Indonesia menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan literasi kesehatan reproduksi mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desainnya potong lintang dengan sampel 482 mahasiswa sarjana Universitas Indonesia berusia <20 tahun. Pengukuran literasi menggunakan kuesioner yang diadaptasi dan uji bivariabel untuk analisis. Hasilnya menunjukkan mayoritas mahasiswa memiliki literasi kesehatan reproduksi sedang menuju kurang, dengan skor terbaik pada pencegahan penyakit dan terendah pada pelayanan kesehatan. Mahasiswa perempuan dan rumpun kesehatan memiliki literasi kesehatan reproduksi lebih baik. Penelitian ini menyarankan peningkatan edukasi dan layanan kesehatan reproduksi serta penelitian lanjutan.

Low reproductive health literacy among Indonesian teenagers causes various health problems. This research aims to describe students' reproductive health literacy and the factors that influence it. The design was cross-sectional with a sample of 482 University of Indonesia undergraduate students aged <20 years. Literacy measurement uses an adapted questionnaire and bivariable tests for analysis. The results show that the majority of students have moderate to poor reproductive health literacy, with the best scores on disease prevention and the lowest on health services. Female and health students have better reproductive health literacy. This research suggests improving reproductive health education and services as well as further research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Suryani
"Penyimpangan perilaku makan merupakan sekelompok gangguan yang ditandai dengan sikap dan kebiasaan makan yang abnormal, dimana gangguan tersebut akan berdampak negatif terhadap kesehatan. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang memiliki risiko terjadinya kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada mahasiswa FISIP dan FIB UI tahun 2017.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 177 orang mahasiswa dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan pada April hingga Mei 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan serta pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88,1 responden memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa IMT P-value=0,010 , citra tubuh P-value=0,000 , riwayat diet P-value=0,002 dan pengaruh keluarga P-value=0,005 berhubungan dengan terjadinya penyimpangan perilaku makan. Hasil dari penelitian ini menyarankan agar masing-masing fakultas dan organisasi kemahasiswaan dapat bekerja sama dalam melakukan kegiatan promosi gizi mengenai penympangan perilaku makan.

Eating disorder is a group of disorders characterized by abnormal attitude and eating habits, where the disorder will have a negative impact on health. Students are one of the groups that have a risk of eating disorder tendency. This study aims to determine the factors associated with the tendency of eating disorder in College Students in The FISIP and FIB UI at 2017.
The method used in this study is cross sectional design. The samples in this study are 177 of college students which were taken with accidental sampling. The study was done at April to Mei 2017. The data were collected through measurement of weight and height also the fulfillment of the questionnaire.The results showed that 88.1 of respondents have a tendency of eating disorder.
The conclusion of this study is IMT P value 0,010 , body image P value 0,000 , diet history P value 0,002 and family influence P value 0,005 have signifikan association with tendency of eating disorder. Therefore, the Institutions and college students organization need to build teamwork to socialize about health tendency of eating disorder.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S70032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jane Cornelia
"[ABSTRAK
Konsumsi buah dan sayur di Indonesia sangat memprihatinkan, dimana angka nasional berada pada 93,6% dan 93,5% pada tahun 2007 dan 2013 yang menandakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia sebagian besar masyarakatnya masih kurang dalam memenuhi kebutuhan buah dan sayur yang direkomendasikan oleh Pedoman Gizi Seimbang, yaitu 400 gram per hari. Salah satu yang paling rendah adalah provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi buah dan sayur pada penduduk Riau. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan April hingga Mei 2015 di Universitas Indonesia dengan 87 mahasiswa. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh responden dan wawancara SFFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,1% responden yang tidak dapat memenuhi kebutuhan buah dan sayur per harinya. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara preferensi sayur (nilai-p = 0,034, OR = 0,806), tingkat pendidikan ibu (nilai p = 0,097, OR = 6,122), dan suku ibu (nilai p = 0,006, OR = 6,028) dengan konsumsi buah dan sayur.

ABSTRACT
;It is saddening to face the fact of fruit and vegetable consumption in Indonesia,
whereas 93,6% and 93,5% on national scale in 2007 and 2013 respectively,
indicating that most of Indonesia?s population has failed to fulfill their needs of fruit
and vegetable which has been recommended by Balanced Diet Guidance, 400 grams
per day. One of the least amongst all is Riau Province. This study aims to identify
factors affected with fruit and vegetable consumption among Riau residents. Using
cross sectional design, this study was held in April to May 2015, conducted by 87
college students in University of Indonesia, and chosen with systematic random
sampling technique. Data was compiled using self-registered questionnaire and semiquantitative
food frequency questionnaire. The result has shown that 85,1%
respondents are unable to achieve the minimum requirement for fruit and vegetable
consumption. Through chi-square test, there are a significant relation between
vegetable preference (p-value = 0,034, OR = 0,806), mother?s education level (pvalue
= 0,097, OR = 6,122), and mother?s ethnicity (p-value = 0,006, OR = 6,028)
with fruit and vegetable consumption., It is saddening to face the fact of fruit and vegetable consumption in Indonesia,
whereas 93,6% and 93,5% on national scale in 2007 and 2013 respectively,
indicating that most of Indonesia’s population has failed to fulfill their needs of fruit
and vegetable which has been recommended by Balanced Diet Guidance, 400 grams
per day. One of the least amongst all is Riau Province. This study aims to identify
factors affected with fruit and vegetable consumption among Riau residents. Using
cross sectional design, this study was held in April to May 2015, conducted by 87
college students in University of Indonesia, and chosen with systematic random
sampling technique. Data was compiled using self-registered questionnaire and semiquantitative
food frequency questionnaire. The result has shown that 85,1%
respondents are unable to achieve the minimum requirement for fruit and vegetable
consumption. Through chi-square test, there are a significant relation between
vegetable preference (p-value = 0,034, OR = 0,806), mother’s education level (pvalue
= 0,097, OR = 6,122), and mother’s ethnicity (p-value = 0,006, OR = 6,028)
with fruit and vegetable consumption.]
"
2015
S59137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>