Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Annadya
"ABSTRACT
Infeksi virus Dengue DENV merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang hingga saat ini belum memiliki penanganan antivirus yang efektif. Tanaman Garcinia dulcis telah diketahui memiliki aktivitas antikanker, anti inflamasi, antimikroba maupun antivirus.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antivirus ekstrak daun tanaman Garcinia dulcis dalam menghambat replikasi virus Dengue serotipe 2 DENV-2 . Uji dilakukan secara in vitro pada sel Huh 7.5 terinfeksi DENV2 dengan multiplicity of infection 0.5 yang kemudian diberi ekstrak dalam berbagai konsentrasi 20 g/ml , 10 g/ml, 5 g/ml, 2,5 g/ml, dan 1,25 g/ml . Setiap kelompok perlakuan mendapat pengulangan sebanyak enam kali. Laju inhibisi replikasi DENV-2 dinilai melalui jumlah fokus virus yang terbentuksetelah proses immunostaining. Secara statistik, pemberian ekstrak daun Garcinia dulcis pada konsentrasi 20 g/ml , 10 g/ml, 5 g/ml, 2,5 g/ml menunjukkan penghambatan signifikan terhadap replikasi DENV2 p < 0,05 kecuali pada kelompok perlakuan ekstrak 1,25 g/ml p = 0,079 . Hambatan maksimum terlihat pada pemberian konsentrasi 20 g/ml dengan daya hambat replikasi sebesar 52,57 . Kata kunci: antivirus, Garcinia dulcis, virus Dengue.

ABSTRACT
Dengue Virus DENV infection remains a health problem in Indonesia without any specific antiviral treatment available yet. Garcinia dulcis has been known to have anticancer activity, antiinflamatory, antimicrobial activity, including antiviral. The aim of this research is to determine the antiviral activity of G.dulcis leaves extract in inhibiting the replication of DENV infection. This study conducted in vitro on Huh7.5 cellinfected by DENV2 with multiplicity of infection 0,5 followed by given the extract of G.dulcis in various concentrations 20 g ml, 10 g ml, 5 g ml, 2,5 g ml, 1,25 g ml . The treatment done in six time repetition to each groups. The inhibiton rate of DENV2 replication was assessed using focus assay after immunostaining process conducted. Treatment of G.dulcis leaves extract at concentration 20 g ml, 10 g ml, 5 g ml, 2,5 g ml shown a significant value inhibiting DENV2 replication p 0,05 , except the concentration of 1,25 g ml p 0,079 was insignificantly inhibits DENV2. Maximum inhibition shown at concentration of 20 g ml, which was inhibit 52,57 replication of DENV2. Keywords Antiviral, Dengue virus, Garcinia dulcis. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amry Irsyada Yusuf
"Kasus demam berdarah dengue DBD masih menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia dan di Indonesia dengan tingginya angka kematian yang diakibatkan. Sampai saat ini belum terdapat terapi antiviral spesifik, sehingga terapi masih berupa suportif. Ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn diketahui memiliki efek bakterisida, analgesik, antiviral, anti-inflamasi, dan anti-alergi. Kemampuan ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn pada konsentrasi 20 ?g/ml , 10 ?g/ml, 5 ?g/ml, 2,5 ?g/ml, dan 1,25 ?g/ml sebagai anti-dengue virus DENV diujikan pada sistem in-vitro menggunakan sel Huh-7.5 terinfeksi DENV2 dengan multiplicity of infection moi 0,5. Kontrol positif dalam penelitian ini adalah sel Huh-7.5 yang terinfeksi DENV2, sel Huh-7.5 dengan pemberian pelarut dimethyl sulfoxide DMSO sebagai kontrol negaitf dan kontrol sel Huh-7.5 tanpa perlakuan, dengan enam ulangan pada setiap kelompok.. Efek hambat ekstrak terhadap replikasi DENV dinilai menggunakan metode foci-forming immunoassay. Secara statistik pemberian ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn pada seluruh konsentrasi menunjukkan penghambatan signifikan terhadap replikasi DENV-2 p < 0,05 dibandingkan dengan kontrol positif. Tingkat penghambatan berturut-turut sebesar 36,06 , 45,96 , 47,35 , 55,94 , 62,70 pada konsentrasi 1,25 ?g/ml, 2,5 ?g/ml, 5 ?g/ml, 10 ?g/ml, dan 20 ?g/ml. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn berpotensi sebagai antiviral dengue.

Dengue hemorraghic fever DHF remains a major health problem of world particularly in Indonesia due to high moratlity rate of it. Until now, there is no specific antiviral therapy for DENV yet and the treatment is still supportive. The extract of Cynometra ramiflora Linn leaves known to have some effects such as bactericide, analgesic, antiviral, anti inflamation, and anti allergy. The potency Cynometra ramiflora Linn leaves extract at concentration of 1,25 g ml, 2,5 g ml, 5 g ml, 10 g ml, dan 20 g ml as anti viral dengue DENV was performed in vitro on Huh 7.5 cell infected by DENV 2 with MOI 0.5. Positive control in this research was Huh 7.5 cell infected by DENV 2, group of Huh 7.5 with dimethyl sulfoxide DMSO as negative control, and group of Huh 7.5 cell only as cell control. Each group was done in six repetition. The inhibition rate of the extract to DENV replication was measured using foci forming immunoassay. Statistically administration Cynometra ramiflora Linn leaves extract showed significant inhibition at each concentration p 0,05 compared with positive control. The inhibition rate were 36,06 , 45,96 , 47,35 , 55,94 , 62,70 at concentration of 1,25 g ml, 2,5 g ml, 5 g ml, 10 g ml, dan 20 g ml respectively. The result of this study showed that extract of Cynometra ramiflora Linn leaves has potency as antiviral dengue."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahru Ramadhan
"ABSTRACT
Infeksi virus Dengue DENV merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang hingga saat ini belum memiliki tatalaksana kausatif berupa antivirus yang efektif. Ficus pandurata merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antivirus dari ekstrak daun F. Pandurata pada konsentrasi 20 g/ml , 10 g/ml, 5 g/ml, 2,5 g/ml, dan 1,25 g/ml, dalam menghambat replikasi DENV serotipe 2 DENV-2 pada sel Huh 7.5 yang diinfeksi dengan nilai multiplicity of infection moi sebesar 0,5. Penghambatan pertumbuhan virus dibandingkan dengan kelompok sel Huh 7.5 terinfeksi DENV-2 tanpa pemberian ekstrak sebagai kontrol positif. Setiap kelompok perlakuan dan kontrol diulang sebanyak enam kali dan pertumbuhan virus divisualisasikan melalui immunostaining. Secara statistik, pemberian ekstrak daun F. Pandurata pada seluruh konsentrasi uji secara signifikan p < 0,001 menghambat replikasi DENV-2. Hambatan maksimum pada penelitian ini terlihat pada pemberian ekstrak dengan konsentrasi 10 g/ml dengan daya hambat terhadap replikasi DENV-2 sebesar 50,73.

ABSTRACT
Dengue virus DENV infection remains a health problem in Indonesia without any specific antiviral as a causative treatment. Ficus pandurata has been known to have antibacterial and antiviral activity. The aim of this research is to determine the antiviral activity of F. pandurata leaves extract at concentration of 20 g ml, 10 g ml, 5 g ml, 2,5 g ml, and 1,25 g ml in inhibiting the replication of Dengue virus serotype 2 DENV 2 on Huh 7.5 cell infected by the viruses with multiplicity of infection moi in the amount of 0,5. The inhibition rate then compared with the group of Huh 7.5 cells infected by DENV 2 without any extract given as a positive control. Each treatment done in six repetitions and the growth of viruses can be visualized by undergoing the immunostaining process. Statistically, all concentration of F. pandurata leaves extract given gives a significant value p 0.001 in inhibiting the replication of DENV 2. Maximum inhibitory rate is shown at concentration of 10 g ml, which was inhibit 50,73 replication of DENV 2."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Hukmi
" ABSTRAK
Infeksi virus Dengue DENV masih menjadi masalah kesehatan global terutama didaerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia. Sampai saat ini belum ditemukanvaksin dan antiviral yang efektif untuk mencegah dan mengobati infeksi DENV.Ekstrak daun mengkudu Morinda citrifolia Linn diketahui memiliki efekmenghambat infeksi beberapa jenis virus dan bakteri. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kemampuan ekstrak daun Morinda citrifolia Linn pada konsentrasi 20 g/ml, 10 g/ml, 5 g/ml, 2,5 g/ml, dan 1,25 g/ml dalam menghambatpertumbuhan DENV2 pada sel Huh-7,5 yang diinfeksi DENV2 dengan multiplicityof infection 0,5. Fokus virus yang terbentuk divisualisasi melalui immunoassay danjumlah fokus antara kelompok perlakukan dibandingkan dengan kelompok kontrolpositif berupa sel Huh-7.5 yang terinfeksi DENV2 tanpa penambahan ekstrak daunMorinda citrifolia Linn. Secara statistik, pemberian ekstrak daun mengkudu dengankonsentrasi 1,25 ?g/ml memberikan hasil penghambatan yang signifikan p 0,05 .Kata kunci: DENV2, mengkudu Morinda citrifolia Linn , replikasi virus

ABSTRAK
Dengue viral infection remains become one of the global health burden particularlyin tropical and subtropical area include in Indonesia. Till nowadays there is nospecific vaccine and antiviral to prevent and cure Dengue viral infection. Morindacitrifolia Linn leave extract has been known has the antiviral and antibacterialactivity. This research is aimed to know the effects of Morinda citrifolia Linn leavesextract in five different concentrations 20 g ml, 10 g ml, 5 g ml, 2,5 g ml, and1,25 g ml in inhibiting the replication of DENV2 on Huh 7.5 cells infected byDENV2 with multiplicity of infection 0,5. Foci that formed is visualized byimmunoassay and the amount of foci in each group is compared to positif controlthat Huh 7.5 cells is infected by DENV2 without addition of Morinda citrifolia Linnleaves extract. Statistically, addition 1,25 g ml of Morinda citrifolia Linn leaveextract shows significant inhibiting result p 0,05 .Key Words DENV2, Morinda citrifolia Linn, viral replication"
2016
T55729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Genanda Fisabilila
"ABSTRAK
Infeksi virus Dengue DENV masih menjadi masalah kesehatan global. Tingginya angka infeksi dan belum adanya vaksin maupun obat spesifik terhadap virus Dengue meningkatkan risiko kematian yang ditimbulkan. Tanaman Gonystylus bancanus banyak terdapat di wilayah Indonesia yang memiliki efek analgesik, antialergi, antiinflamasi, antibakteri, dan antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun Gonystylus bancanus dalam menghambat pertumbuhan virus Dengue serotipe 2 DENV-2 . Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan sel Huh 7.5 yang diinfeksi DENV-2 dengan multiplicity of infection m.o.i 0,5. Sampel penelitian terdiri dari kultur sel terinfeksi DENV-2 sebagai kontrol positif dan kelompok perlakuan dengan ekstrak daun Gonystylus bancanus pada konsentrasi 20 g/mL, 10 g/mL, 5 g/mL, 2,5 g/mL, dan 1,25 g/mL. Aktivitas antivirus dinilai berdasarkan jumlah fokus virus yang terbentuk pada proses immunostaining. Diperoleh hasil bahwa seluruh konsentrasi ekstrak daun Gonystylus bancanus yang diujikan secara signifikan menghambat replikasi DENV-2 p < 0,05 . Aktivitas penghambatan replikasi DENV-2 berbanding lurus dengan konsentrasi uji ekstrak daun Gonystylus bancanus dengan hambatan replikasi tertinggi terjadi pada konsentrasi 20 g/mL yang dapat menekan pertumbuhan virus sebesar 46,10 . Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengetahui senyawa spesifik pada ekstrak Gonystylus bancanus yang memiliki kemampuan menghambat replikasi DENV-2 maupun fase replikasi DENV-2 yang dihambat.

ABSTRAK
Dengue Virus DENV infection remains a global health problem. Since the high infection rate without any specific vaccine or antiviral yet increase the mortality risk. Gonystylus bancanus plant which widely available in Indonesia having analgesic, antialergic, antiiinflamatory, antibacterial, and antiviral property. This research aims to investigate the leaf extract of Gonystylus bancanus in inhibiting DENV serotipe 2 DENV 2 replication using Huh 7.5 cells infected by DENV 2 with multiplicity of infection m.o.i 0.5 in vitro. Sample of this research consist of DENV 2 infected cell culture as positive control and the treatment groups of Gonystylus bancanus leaf extract given in 20 g mL,10 g mL, 5 g mL, 2,5 g mL, and 1,25 g mL concentration. Antiviral activity was examined based on foci forming unit using immunostaining method. The statistic analysis shows that various concentrations of given Gonystylus bancanus natural extract are significantly inhibit the DENV 2 replication p 0,05 . Inhibitory activity towards the DENV 2 are directly proportional to the concentration of given Gonystylus bancanus leaf extract with maximum inhibition activity in 20 g mL concentration which able to inhibit 46,10 of the viral replication. Further research could be conducted to investigate the specific compounds of Gonystylus bancanus extract which inhibit the DENV 2 replication and the specific replication phase of DENV 2 inhibited by it."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Nathania
"Infeksi yang disebabkan oleh virus dengue atau juga diketahui sebagai demam berdarah, adalah masalah kesehatan yang sangat signifikan dengan adanya sebanyak 150.000 kasus per tahun. saat ini, belum ada vaksin maupun antiviral yang ada untuk mencegah maupun untuk pengelolaan penyakit. Hal-hal ini lah yang meningkatkan urgensi untuk menginvestigasi kemungkinan adanya aktifitas antiviral dalam ekstrak natural yang dapat digunakan sebagai intervensi terapeutik. Garcinia dulcis (G. dulcis) adalah tumbuhan yang berasal dari Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Tumbuhan ini diketahui memiliki aktifitas antimalarial dan antioxidan yang tinggi.
Tujuan dari riset ini adalah untuk meneliti efektifitas ekstrak daun G. dulcis sebagai antiviral terhadap virus dengue (DENV). Dalam percobaan ini, DENV dengan serotype 2 NGC dan Huh-7 cell line digunakan untuk antiviral assay. Maximal inhibitory concentration (IC50), didapatkan dengan cara memberikan perlakuan dengan berbagai konsentrasi G. dulcis (80μg/ml, 40μg/ml, 20μg/ml, 10μg/ml and 5μg/ml) terhadap sel Huh-7 yang sudah diinfeksikan oleh DENV-2 NGC. Jumlah inhibisi terhadap replikasi DENV ditentukan dengan menggunakan focus assay. Dimethyl sulfoxide (DMSO), digunakan sebagai kontrol positif. Sitotoksisitas (CC50) dicari menggunakan MTT assay. Pada perlakuan dengan konsentrasi G. dulcis sebesar 80μg/ml dan 40μg/ml, DENV terhambat secara signifikan sebanyak 92.8% (p=0.01) dan 71.3% (p=0.02) secara berurutan. Selanjutnya, pada konsentrasi 20μg/ml, DENV terhambat sebesar 11.7% (p=0.83).
Hasil dari percobaan ini, menunjukkan bahwa IC50, CC50, dan SI dari G. dulcis adalah sebesar 44.7μg/ml, 314.8μg/ml, dan 7.04 secara berurutan. Ekstrak daun G. dulcis menunjukkan aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap DENV pada konsentrasi 80 μg/ml dan 40 μg/ml dan sitotoksisitas yang rendah. Rendahnya sitotoksisitas merupakan karakteristik yang menguntungkan untuk menjadi antiviral. Maka, sub-fraksi dari G. dulcis harus dicari untuk dapat menemukan senyawa murni yang dapat mennghambat replikasi DENV dengan efektif. Selain itu, investigasi lebih lanjut pada batang, kulit dan benih G. dulcis dapat dilakukan. Ekstrak natural perlu diperlajari secara ekstensif perlu dilakukan untuk menemukan antiviral yang efektif untuk menangani infeksi DENV.

Dengue virus (DENV) infection is a major health problem in Indonesia, with more than 150,000 cases occurring annually. Currently, no approved vaccines or antivirals are available to prevent or manage the disease. This urges the need to investigate possible antiviral activity of natural extracts to be used as therapeutic management for DENV infection. Garcinia dulcis (G. dulcis) is a plant native to Indonesia and other Southeast Asia countries; it is known to have antimalarial and high antioxidant activities.
The objective of this research is to investigate the effectivity of G. dulcis leaves extract as a viable antiviral against DENV. In this study, we used DENV serotype 2 NGC and Huh-7 cells line for antiviral assay. Maximal inhibitory concentration (IC50) was determined by applying various concentrations of G. dulcis (80μg/ml, 40μg/ml, 20μg/ml, 10μg/ml and 5μg/ml) to DENV-2 NGC-infected Huh-7 cells with 6 times replication. Inhibition of DENV replication was determined by focus assay from G. dulcis treated supernatant. We used dimethyl sulfoxide (DMSO) on dengue-infected cells as positive control. The cytotoxicity (CC50) was determined by MTT assay. Upon treatment with 80μg/ml and 40μg/ml of G. dulcis extract, DENV infection was significantly inhibited as much as 92.8% (p=0.01) and 71.3% (p=0.02) respectively. At concentrations of 20μg/ml, DENV was insignificantly inhibited by 11.7% (p=0.83).
The result showed, that IC50, CC50, and SI of G. dulcis extract were 44.7μg/ml, 314.8μg/ml, and 7.04, respectively. G. dulcis leaves extract showed significant inhibitory effect towards dengue virus in vitro at concentrations of 80 μg/ml and 40 μg/ml and it has low cytotoxicity. Low cytotoxicity is a characteristic that can be advantageous for an antiviral agent. Thus, sub-fractions of G. dulcis leaves needs to be done to find pure compound that effectively inhibit DENV replication. Alternatively, further investigations on stems, barks and seeds of G. dulcis can also be done. Extensive studies on natural extracts should be continued to develop an antiviral in managing DENV infection.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Valentino Soetedjo
"ABSTRAK
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan virus
dengue (DENV). Terdapat 390 juta kasus infeksi DENV per tahunnya, dan di Indonesia sendiri kasus DBD pada tahun 2017 berjumlah 68.407 dengan 493 kasus kematian. Tata laksana untuk infeksi DENV hanya bersifat suportif, serta belum ditemukan antivirus untuk DENV. Propil galat memiliki potensi untuk menjadi antivirus DENV, namun mekanisme propil galat sebagai antivirus belum diketahui.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas propil galat terhadap penghambatan replikasi DENV-2 secara in vitro serta in silico dengan menganalisis energi ikatan propil galat terhadap protein NS3 dan NS5. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengidentifikasi mekanisme propil galat sebagai antivirus DENV-2 secara in vitro dengan menggunakan sel Vero. Focus assay dilakukan untuk mengukur persentase penghambatan dan MTT assay dilakukan untuk mengukur persentase viabilitas terhadap dua kelompok yaitu penambahan propil galat pada kelompok replikasi dan penempelan-replikasi. Pada studi ini juga terdapat analisis in silico untuk mengetahui energi ikatan serta konstanta inhibisi propil galat terhadap protein NS3 dan protein NS5. Persentase penghambatan propil galat pada kelompok replikasi dan penempelan-replikasi sebesar 4,34±7,53% dan 30,7±4,88%,
berturut-turut. Persentase viabilitas sel Vero sebesar 94,64±0,4% dan 95,31±3,38% setelah kelompok replikasi dan penempelan-replikasi, secara berurutan. Energi ikatan antara propil galat dengan NS5 adalah -3,49 kkal/mol, sedangkan pada NS3 protease dan NS3 helikase sebesar -2,47 kkal/mol dan -3,72 kkal/mol. Propil galat memiliki aktivitas penghambatan penempelan-replikasi DENV secara in vitro dan memiliki ikatan yang stabil terhadap NS5 dan NS3.

ABSTRACT
Dengue fever (DF) and dengue hemorrhagic fever (DHF) are diseases caused by dengue virus (DENV). There are 390 million cases of DENV infection globally every year, and in Indonesia, there were 68.407 identified DHF cases with 493 mortality cases in 2017. The mainstay of treatment for DENV infection is supportive, and an antiviral drug for DENV has not been developed. Propyl gallate has potential to be an antivirus for DENV. However, the mechanism is still unknown. This study aims to identify the activity of propyl gallate in DENV-2 replication in vitro and analyze the binding energy of propyl gallate
towards NS3 and NS5 protein in silico. This is an experimental study to identify the mechanism of propyl gallate as an antivirus for DENV-2 in vitro using Vero cells as viral culture. Focus assay was conducted to measure inhibition percentage and MTT assay was conducted to measure viability percentage in two groups, which is viral replication and viral attachment-replication. In this study, there is also in silico analysis to identify the binding energy and inhibition constant of propyl gallate towards NS3 dan NS5 protein. Inhibition percentage in viral replication and viral attachment-replication are 4,34±7,53% and 30,7±4,88%, respectively. Viability percentage in viral replication and viral
attachment-replication are 94,64±0,4% and 95,31±3,38%. The binding energy between propyl gallate and NS5, NS3 protease, and NS3 helicase are -3,49 kkal/mol, -2,47 kkal/mol, and -3,72 kkal/mol. Propyl gallate has good inhibition activity towards DENV-2 attachment-replication in vitro, and good binding stability with NS5 and NS3 in silico."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Shary Karismaputri
"Infeksi dengue merupakan penyakit akibat DENV yang terdiri atas 4 serotipe, yaitu serotipe 1, 2, 3, dan 4. Penyakit dengue dapat ditemukan pada lebih dari 100 negara di dunia. Indonesia adalah negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara, dengan angka penderita yang terus meningkat sejak tahun 1968 (58 kasus) sampai 2009 (158.912 kasus). Sampai saat ini, tata laksana yang dilakukan adalah terapi suportif berupa pemberian cairan yang diobservasi dengan ketat. Antivirus terhadap DENV belum ditemukan, meskipun sebagian negara menggunakan obat-obat tradisional dalam menangani infeksi DENV. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi efek antiviral ekstrak daun Cinnamomum burmannii sebagai antivirus DENV dengan menggunakan sel Huh7it-1. Uji hambatan infektivitas dilakukan dengan focus assay sehingga didapatkan nilai IC50 sedangkan uji sitotoksisitas dilakukan dengan MTT assay sehingga didapatkan nilai CC50-nya. Indeks selektivitas (SI) didapatkan melalui pembagian CC50 dengan IC50 dan merupakan gambaran potensi ekstrak sebagai antivirus. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa ekstrak daun C. burmannii dapat menghambat replikasi DENV-2 dengan IC50 96,07 μg/ml; CC50 346,45 μg/ml; dan SI 3,60. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Cinnamomum burmannii kurang poten sebagai antivirus DENV.

Dengue infection is a disease caused by four serotypes of DENV: serotype 1, 2, 3, and 4. Disease caused by DENV can be found in more than 100 countries in the world. Indonesia is the country with the highest number of DHF cases in South-East Asia, with an increasing number of sufferers from 1968 (58 cases) to 2009 (158.912 cases). To this day, supportive therapy by fluid replacement is used to treat DENV infection. No antivirus has been found, even though many countries have used traditional medicine to treat dengue infection. In this research, Cinnamomum burmannii, a plant commonly found in Indonesia, is evaluated for its antiviral potency towards DENV using Huh7it-1 cells. Inhibition of DENV infectivity is measured through focus assay to acquire IC50, while citotoxicity is measured by MTT assay to acquire its CC50. Selectivity index (SI) can be found through calculation of CC50 divided by IC50. From this research, it has been found that C. burmannii leaf extract is capable of inhibiting DENV-2 replication with 96.07 μg/ml IC50; 346.45 μg/ml CC50; and 3.60 SI score. In conclusion, the leaf extract of C. burmannii is not very potent as an antivirus towards DENV.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kay Shaan Jedd Linus
"Latar belakang: Demam dengue (DD) adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus dengue (DENV). Berbagai spektrum klinis dari yang ringan hingga parah dapat terjadi. Secara global terjadi infeksi dengue sekitar 390 juta dan 96 juta menunjukkan gejala klinis. Dengue juga menjadi endemis di lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia. Pengembangan obat antiviral spesifik terhadap DENV masih berlangsung hingga saat ini sehingga penatalaksanaan demam dengue bersifat suportif. Di Indonesia, Curcuma longa, dikenal sebagai kunyit, memiliki manfaat sebagai rempah dan obat berkhasiat. Namun, mekanisme penghambatan terhadap infeksi dengue masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak Curcuma longa sebagai antiviral dengan mekanisme penghambatan replikasi virus dengue serotipe 2 (DENV-2) in vitro. Metode: Penelitian ini adalah studi eksperimen in vitro menguji ekstrak Curcuma longa pada infeksi DENV-2 dalam sel Vero pada fase replikasi (post) dan penempelan-replikasi (pre-post). Studi ini menentukan persentase penghambatan menggunakan focus assay dan persentase viabilitas sel menggunakan MTT assay. Hasil: Persentase penghambatan fase replikasi sebesar 3,45±6,59% dan penempelan replikasi sebesar 85,30±0,67%. Persentase viabilitas fase replikasi dan penempelan replikasi sebesar 109±2,28% dan 106,04±1,48%, secara berurutan. Kesimpulan: Ekstrak Curcuma longa mempunyai efek penghambatan yang lebih baik pada fase penempelan-replikasi DENV-2.

Background: Dengue fever (DF) is a fever disease caused by dengue virus (DENV). Various clinical spectrum from mild to severe can occur. Globally, dengue infection occurs approximately 390 million cases and 96 million cases among them show clinical symptoms. Dengue also becomes endemic disease in more than 100 countries, including Indonesia. Development of specific antiviral drug to DENV still in progress therefore the management of dengue fever is supportive therapy. In Indonesia, Curcuma longa, also known as turmeric, has advantages to be used as spice or medicine. However, inhibition mechanism of dengue infection is not known much. Objectives: Identify the potential of Curcuma longa extract as antiviral by inhibition mechanism of dengue virus serotype 2 (DENV-2) in vitro. Methods: This study is in vitro experimental to examine Curcuma longa extract on DENV-2 infection in Vero cells in replication and attachment-replication phase. This study determines inhibition percentage using focus assay and cell viability percentage using MTT assay. Results: Inhibition percentage of replication phase is 3,45±6,59% and attachment replicationis 85,30±0,67%. Viability percentage of replication and attachment replication phase are 109±2,28% and 106,04±1,48%, respectively. Conclusions: Curcuma longa extract has better inhibition effect on DENV-2 attachment replication phase."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Riyanto Prakoso
"ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus dengue (DENV) yang ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Sekitar 50 juta orang terinfeksi DENV di seluruh dunia setiap tahunnya. Hingga saat ini, belum ada terapi antivirus yang adekuat untuk menangani DENV. Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan replikasi virus dengue menggunakan ekstrak daun dewandaru (Eugenia uniflora) pada sel Huh7it-1 secara in vitro. Dilakukan dua uji, yaitu focus assay untuk mengetahui persentase infektivitas DENV yang digunakan untuk menghitung nilai half-inhibitory concentration (IC50), dan MTT assay untuk mengetahui persentase viabilitas sel yang digunakan untuk menghitung nilai half-cytotoxic concentration (CC50). Aktivitas antivirus ekstrak dapat digambarkan melalui nilai indeks selektivitas (SI) yang didapat dari perbandingan antara CC50 dengan IC50. Nilai dari IC50, CC50, dan SI secara berurutan adalah 11,99 µg/mL, 134,424 µg/mL, dan 11,21. Nilai IC50 yang rendah dan SI yang tinggi menunjukkan adanya aktivitas antivirus DENV pada ekstrak daun dewandaru dan potensi sebagai terapi antivirus DENV.

ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a dengue virus (DENV) infection which is transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus. About 50 people in the world are infected by DENV every year. Until now, there has been no adequate antiviral therapy to treat DENV. This experimental study was conducted with the aim to determine the inhibition activity of dengue virus replication using dewandaru (Eugenia uniflora) leaves extract in Huh7it-1 cells in vitro. Two tests were conducted, which is the focus assay to determine the percentage of DENV infectivity used to calculate the half-inhibitory concentration (IC50) value, and the MTT assay to determine the percentage of cell viability used to calculate the half-cytotoxic concentration (CC50). The antiviral extract activity can be described through the selectivity index (SI) value which obtained from the comparison between the CC50 and IC50. The value of IC50, CC50, and SI in order is 11,99 µg/mL, 134,424 µg/mL, and 11,21. The low IC50 value and high SI value indicates the DENV antiviral activity in dewandaru leaves extract and showed potential as DENV antiviral therapy."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>