Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisa Prianti Yasti
"Penelitian ini membahas mengenai minat baca anak di Sekolah Citra Alam Jakarta. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu minat baca anak pada usia masa tengah dan akhir yang berusia 8 ndash; 10 tahun yang memiliki nilai Bahasa Indonesia tertinggi dan terendah di kelas berdasarkan aspek-aspek minat baca anak yaitu keterampilan membaca, ketertarikan anak dalam membaca, lingkungan, tingkat ekonomi, tempat tinggal, usia, dan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat anak dalam membaca di Sekolah Citra Alam.
Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan dan ketersediaan bahan bacaan merupakan faktor dominan yang memengaruhi minat baca anak. Sedangkan untuk aspek tingkat ekonomi tidak berpengaruh terhadap minat baca anak di Sekolah Citra Alam.

This study discusses the children's interest in the Sekolah Alam Jakarta. Issues discussed in this research that children's interest in ages past middle and end were aged 8 10 years have a value of Indonesian highs and lows in the classroom based on aspects of children's interest in which reading skills, child's interest in reading, the environment, economic level, place of residence, age, and gender. This study aimed to analyze the factors that affect a child's interest in reading in the Sekolah Citra Alam.
The approach used in this study is qualitative case study method. The results of this study indicate that the environment and the availability of reading materials is the dominant factor affecting children's interest. As for the aspects of economic levels do not affect the children's interest in the Sekolah Citra Alam.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Harnita
"Skripsi ini membahas upaya mengembangkan keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus di SD Citra Alam yang merupakan sekolah alam yang bersifat inklusif serta faktor pendukung dan penghambat upaya pengembangan tersebut. Upaya pengembangan keterampilan sosial dilakukan secara langsung oleh shadow teacher dan guru (wali kelas). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, serta berdesain studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mengembangkan keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus yang memiliki klasifikasi berbeda di sekolah, anak perlu diberikan tiga komponen yang mendasari keterampilan sosial, yaitu: pengetahuan sosial (social knowledge), kecakapan perbuatan (performance proficiency), dan evaluasi diri (self evaluation).

This study is about the efforts to develop social skill of children with special need in Citra Alam Elementary School (the inclusive natural school) and supporting and resisting factors which are related to this effort. This effort is directly conducted by shadow teachers and teachers (class guardian). This research use qualitative method and descriptive analyses, with a case study design.
The research shows that to develop social skill of children with special need in the school which have different classification, they need to be gave three basic components of social skill, such as: social knowledge, performance proficiency, and self evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzia Alfiana Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa yang tercantum di dalam Kurikulum 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan analisis dokumen, Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa yang sudah tercantum di dalam kurikulum 2013. Peneliti menyimpulkan bahwa peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca penggunanya adalah berupa mengadakan program-program hiburan di dalam perpustakaan dan mengadakan kegiatan belajar di dalam perpustakaan.

ABSTRACT
This study discusses the role of school libraries in increasing students' interest in the curriculum listed in 2013. Methods used in this study is a case study. This study aims to describe the role of school libraries in improving students' interest already included in the curriculum of 2013. Researchers concluded that the role of school libraries in improving its reading is in the form of entertainment programs held at the library and conduct learning activities in the library."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Martia Safitri
"Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi siswa sekolah dasar di Sekolah Alam Cendekia Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Model penelitian yang digunakan adalah model perilaku pencarian informasi Wilson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi siswa sekolah dasar di sekolah alam selalu berkaitan dengan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah dan sesuai dengan salah satu kurikulum yang ada di sekolah alam yaitu keterampilan berpikir. Penggunaan internet dalam mengakses informasi menjadi pilihan para siswa karena lebih cepat dan mudah penggunaannya dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain itu terdapat beberapa hambatan yang dirasakan siswa dalam melakukan pencarian informasi terutama dalam menggunakan internet. Hambatan yang dialami siswa adalah hambatan personal karena kurangnya edukasi dan hambatan lingkungan. Beberapa saran yang diberikan kepada Sekolah Alam Cendekia untuk kedepannya, perpustakaan sekolah agar dapat dipergunakan kembali supaya siswa maupun guru dapat memenuhi kebutuhan informasinya, serta penambahan fasilitas komputer dan jaringan internet untuk mengedukasi siswa saat melakukan pencarian informasi menggunakan internet.

This research discusses the information seeking behavior of elementary school students at Alam Cendekia School, Bogor. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection was carried out by observation and interviews. The research model used is Wilson's information seeking behavior model. The results of this study indicate that the information needs of elementary school students in natural schools are always related to the tasks given by the teacher at school and in accordance with one of the curricula in nature schools, namely thinking skills. The use of the internet in accessing information is the choice of students because it is faster and easier to use in providing the information needed. In addition, there are several obstacles that students feel in searching for information, especially in using the internet. Barriers experienced by students are personal barriers due to lack of education and environmental barriers. Some suggestions are given to the Sekolah Alam Cendekia for the future, the school library so that it can be used again so that students and teachers can meet their information needs, as well as adding computer facilities and internet networks to educate students when searching for information using the internet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Nur Endarto
"Masalah dalam penelitian ini adalah tingkat loyalitas konsumen yang terbentuk terhadap Sekolah Alam Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, kualitas pelayanan dan persepsi akan harga terhadap loyalitas konsumen. Adapun variabel kualitas pelayanan diwakili oleh tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurcane. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode survey dengan pembagian kuesioner dengan 35 pertanyaan. Model penelitian diuji validitasnya dengan pearson product moment, dan reliabilitasnya dengan alpha cronbach. Dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel citra merek, kualitas pelayanan dan persepsi akan harga memiliki pengaruh yang positif dalam terbentuknya loyalitas konsumen.

The problem in this study is the level of consumer loyalty that formed the School of Natural Indonesia. This study aimed to analyze the influence of brand image service quality and price perception of customer loyalty The variable quality of service represented by tangible empathy reliability responsiveness and assurcane. The data were collected by survey method with the distribution of a questionnaire with 35 questions. The research model was tested with Pearson product moment validity and reliability with Cronbach alpha Using multiple linear regression analysis techniques. The results showed that the variables of brand image service quality and price perceptions will have a positive influence in the formation of customer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiza Barthelemy
"Skripsi ini membahas mengenai usaha meningkatkan akreditasi sekolah sebagai bentuk kekerasan struktural melalui kerangka, pranata, dan kurikulum. Penelitian ini menggunakan teori Kekerasan Struktural dari Johan Galtung, dimana kerangka, pranata, dan kurikulum di Sekolah menyalurkan kekerasan struktural terhadap siswa/siswi nya untuk meningkatkan akreditasi sekolah. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode campuran dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terbuktinya fenomena bahwa sekolah memiliki sistem kerangka, pranata, dan kurikulum yang memberatkan siswa, yang dapat diketahui sebagai bentuk kekerasan struktural.

This paper discusses the effort to improve school accreditation as a form of structural violence through School framework, institutions, and curriculum. This study uses the theory of Structural Violence from Johan Galtung, which is School frameworks, institutions, and curriculum in the School channeling structural violence against students to improve school accreditation. This research is mixed method with descriptive design. Results of this research is the evidence of the phenomenon that School has a framework, institutions, and curriculum systems that burden student, which can be seen as a form of structural violence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Sofyan
"Tesis yang berjudul ?Pemicu Alih Kode Bahasa Inggris-Bahasa Indonesia: Kasus Percakapan Diskusi Kelas Siswa dan Guru Sekolah Nasional Plus Delima, Jakarta" ini adalah kajian sosiolinguistik. Penelitian ini ditujukan untuk menemukan pemicu alih kode dalam percakapan siswa dan guru di sekolah ini.
Objek penelitian tesis ini adalah kejadian alih kode pada percakapan siswa dan guru sekolah ini. Penelitian ini dilakukan karena sekolah ini memiliki keanekaragaman etnik dan bahasa individunya. Cakupan penelitian ini dibatasi pada penggunaan bahasa lisan bahasa Inggris dan alih kode bahasa Inggris-bahasa Indonesia. Penelitian ini tidak memasukkan akurasi tata bahasa, prosodi, ubah kode dan campur kode dalam analisisnya. Data penelitian ini adalah delapan buah rekaman percakapan yang dilakukan siswa dan guru dengan mayoritas durasi tiga puluh menit Data itu kemudian ditranskripsi dan dianalisis menjadi empat bagian, yakni: analisis tindak ilokusi berdasarkan teori tindak ilokusi Searle (1976), analisis jenis alih kode berdasarkan teori Gumperz (1982), dan analisis makna sosial alih kode berdasarkan teori makna sosiai alih kode Saville-Troike (2003).
Dari ketiga analisis diatas disimpulkan beberapa pemicu alih kode, yaitu: kesadaran bahwa lawan bicara berbahasa pertama bahasa Indonesia, lawan bicara tidak mampu berbahasa Indonesia, keinginan penutur berganti topik, keinginan tidak mengikutsertakan pihak lain dalam pembicaraan, perasaan panik karena membutuhkan jawaban segera, pertimbangan bahwa dengan bahasa Indonesia penutur dapat menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik, perasaan kesal karena instraksi yang diberikan tidak dilakukan dengan baik, karena idenya ditolak seseorang, atau karena dihardik seseorang, keinginan memberikan suatu selingan segar pada situasi yang serius, keinginan mendapatkan respon atau reward atas suatu prestasi tertentu, keinginan untuk menyanggah, keinginan menyudutkan seseorang, keinginan mendapat respon alas lelucon yang dibuat, keinginan memperolok seseorang, keinginan menyangkal tuduhan, keinginan mengetahui sesuatu dengan segera, keinginan menghentikan suatu perselisihan, keinginan menunjukkan identitas (senioritas atau keanggotaan suatu kelompok), keinginan mengungkapkan perasaan bangga, keinginan mengungkapkan suatu keyakinan, keinginan menyelamatkan muka, keinginan menantang seseorang atau sekelompok orang, keinginan mengekspresikan rasa kagum, dan keinginan menyombongkan diri.
Menurut Gumperz (1982:62), faktor pencetus suatu alih kode adalah adanya suatu norma interaksional dalam suatu komunitas. Norma interaksional didapatkan dari interaksi di antara anggota komunitas tersebut. Norma interaksional di kalangan siswa dan guru Sekolah Nasional Plus Delima dapat dijadikan sebagai landasan untuk meminimalisir kejadian alih kode di antara siswa dan guru sekolah.

This thesis entitled "The Causes of English-Bahasa Indonesia Code Switching: Case Study of Class Discussion Conversations among Students and Teachers of Delima National Plus School, Jakarta" is a socio linguistics. This research is aimed to find the causes of code switching in the conversations among students and teachers of this school.
Object of this research is the code switching found in the conversations of students and teachers of this school. This research is done for the heterogeneity of ethnics and language of the school's member. This research is limited to spoken English and the code switching of English-bahasa Indonesia. This research in its analysis excludes the analysis of grammar, prosody, code shifting and code mixing. Data of this research is eight recorded conversations among the students and teachers with thirty minutes majority duration. This data then transcribed and analyzed into four sections, namely: analysis of illocutionary act based on Searle's illocutionary act theory (1976), analysis of code switching types based on Gumperz theory (1982), and analysis of social meaning of code switching based Saville-Troike theory (2003).
Based on the analysis above several causes of the code switching are identified as follows: awareness that the listener's first language is bahasa Indonesia, the listener can not speak bahasa Indonesia, speaker's intention to change the topic, intention to exclude other people from the conversation, panic or depressed for desperately need a quick answer, consideration that by bahasa Indonesia he/she can deliver the message better, feeling upset because his/her instruction was not well done, because his/her idea was objected, because he/she was scolded by someone, intention to give an intermezzo on a serious situation, desire to get a respond or reward for his/her achievement, intention to object an idea, intention to mock someone, desire to get a respond of his joke, intention to make fun of someone, intention to deny a prosecution, desire to know something as soon as possible, intention to stop a conflict, intention to show an identity (seniority or membership of a group), intention to express proud, intention to express a belief , intention to safe "face", intention to challenge someone or a group of people, intention to express an admiration, and intention to bluff.
According to Gumperz (1982:62), code switching is caused by the existence of interactional norms in a community. These norms are acquired from the interaction among the member of the community. Interactional norms among students and teachers in Delima National Plus School can be used as a ground for minimizing code switching among students and teachers in this school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin Nuraizah
"Penelitian mengenai peranan perpustakaan sekolah dalam membina minat baca siswa telah dilakukan di Sekolah Menengah Umum 8 (SMU 8), Jakarta, pada bulan Februari dan Maret 1995, tujuannya ialah untuk mengetahui minat baca siswa SMU 8, upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan sekolah, dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perpustakaan dalam pembinaan minat baca tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Cara penyusunan kuesioner, pembentukan kerangka sampel dan pemilihan sampel dijelaskan. Hasilnya menunjukkan bahwa minat baca responden didukung oleh faktor lingkungan keluarga yang suka membaca (90,23%) dan ketersediaan bahan bacaan. Walaupun 59,38% responden hanya 1 kali dalam seminggu berkunjung ke perpustakaan sekolah dan 43,75% yang membaca buku 1 buah atau bahkan tidak membaca buku sama sekali, manfaat perpustakaan sudah mereka rasakan. Manfaat itu terutama dalam menunjang kegiatan belajar mereka (87,5%). Minat dan kebiasaan membaca siswa ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru pustakawan untuk terus meningkatkan daya guna perpustakaan, yang antara lain: menambah koleksi, menambah fasilitas perpustakaan, memperbaiki gedung, memberi kesempatan kepada staf untuk mengambil kursus perpustakaan, dan memberi hadiah kepada siswa yang membaca buku paling banyak. Guru pustakawan juga mengundang orang tua murid agar turut bekerja sama. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembinaan minat baca ini adalah dana dan guru. Karena itu perlu diadakan kampanye penerangan tentang fungsi dan peranan perpustakaan sekolah bagi guru, sehingga mereka ikut berpartisipasi memanfaatkan layanan di perpustakaan sebagai contoh bagi siswa mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sunarto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertitik tolak dari asumsi bahwa keberhasilan dalam mengatasi masalah lingkungan hidup dipengaruhi oleh kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sedangkan tumbuh-kembangnya kepedulian lingkungan itu melalui proses sosialisasi yang panjang dimulai dari keluarga. Secara universal keluarga dipandang sebagai tempat pertama dan utama bagi kehidupan seseorang. Melalui pengasuhan anak, orang tua memperkenalkan dan membiasakan anak-anaknya untuk memperhatikan pesan-pesan sosial dan norma-norma lain dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga anak-anak tersebut mampu hidup bersama secara harmonis dengan tetangga, teman-teman di sekolah, dan masyarakat pada umumnya.
Berdasar pada asumsi dan teori tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan temuan ilmiah tentang :
1. Kecenderungan pola asuh oleh orang tua terhadap anak-anak mereka.
2. Kecenderungan kepedulian siswa-siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur, terhadap lingkungan hidupnya.
3. Hubungan antara pola asuh dengan kepedulian lingkungan siswa-siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur.
Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto yaitu meneliti tentang aspek-aspek sikap dan perilaku yang sudah berlangsung secara alamiah tanpa memberikan sesuatu perlakuan tertentu.
Populasi penelitian terdiri dari siswa-siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur yang berjumlah 3.539 orang siswa. Populasi tersebut tersebar di 80 Sekolah Dasar Negeri dalam 6 wilayah Kelurahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel sebanyak 340 orang siswa. Penetapan jumlah sampel tersebut berpedoman pada rumus Christina P. Parel. Guna melengkapi data, dipilih pula sebanyak 60 orang tua murid dari orang tua siswa yang menjadi sampel. Pemilihannya dilakukan secara purposif, yaitu memilih 6 orang tua murid pada setiap sekolah.
Variabel yang diteliti adalah: pola asuh terhadap anak sebagai variabel bebas dan kepedulian lingkungan sebagai variabel terikat. Pola asuh terhadap anak dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu kategori acceptive ("menerima") dan kategori rejective ("menolak"). Untuk kategori "menerima" diukur dengan 18 indikator, sedangkan kategori "menolak" diukur dengan 17 indikator.
Adapun variabel kepedulian lingkungan diukur melalui empat kelompok indikator, yaitu indikator yang berkaitan dengan tugas kehidupan anak sehari-hari yang mencerminkan ekosistem makro, indikator yang berkaitan dengan ekosistem mini; indikator yang berkaitan dengan ekosistem mesa, dan indikator yang berkaitan dengan ekosistem makro.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Kuesioner disampaikan kepada Para siswa yang menjadi sampel penelitian. Wawancara dilakukan dengan orang tua murid yang anaknya menjadi sampel. Sedangkan observasi diarahkan untuk mengamati keadaan lingkungan siswa di rumah dan sekolah. Pelaksanaan pengumpulan data dibantu oleh mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Teknik pengukuran data tentang pola asuh terhadap anak dan kepedulian lingkungan menggunakan Skala Likert dengan rentang nilai dari 1 sampai dengan 5. Untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan pola asuh terhadap dan kepedulian lingkungan, digunakan angka tendensi sentral yaitu angka rata-rata. Uji hipotesis menggunakan r Product Moment Pearson, dengan taraf signifikansi 5 0.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pola asuh terhadap anak, cenderung ke arah kategori "acceptive". Hal ini didukung data empirik yang menunjukkan bahwa 99,12 % pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya cenderung ke arah kategori "acceptive".
2. Kepedulian para siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur terhadap lingkungan hidup mereka, cenderung ke arah tinggi dan sedang. Hal ini didukung data empirik yang menunjukkan bahwa 87,35 % siswa tergolong kepedulian lingkungannya tinggi dan 12,65 % siswa tergolong sedang.
3. Uji hipotesis membuktikan, bahwa hipotesis penelitian teruji kebenarannya baik pada taraf nyata atau level of significancy 5 % maupun 1 %. Hasil penghitungan r Product Moment antara pola asuh terhadap anak dengan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup sebesar 0,456. Angka tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan angka batas uji, baik pada taraf nyata 5 % maupun 1 %. Pada tabel r Product Moment Pearson, batas uji untuk taraf nyata % hanya sebesar 0,148 dan taraf nyata 1% sebesar 0,113. Dengan demikian, pola asuh terhadap anak berkorelasi positif dan bermakna dengan kepedulian lingkungan, pada siswasiswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur.
Berdasarkan temuan tersebut di atas, maka peran keluarga dapat lebih ditingkatkan dalam upaya menumbuh-kembangkan kepedulian lingkungan. Melalui pendidikan informal, dapat disisipkan materi tentang pola asuh terhadap anak yang baik dan pentingnya pemeliharaan lingkungan hidup. Organisasi kemasyarakatan seperti: PKK, Dharma Wanita, Posyandu, Paguyuban, pengajian atau majelis taklim dan bentuk aktivitas lainnya, patut dipertimbangkan untuk dilibatkan dalam usaha mengatasi permasalahan lingkungan hidup.
Keterkaitan antara pola pengasuhan anak dengan kepedulian lingkungan di kalangan remaja, penulis sarankan untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian tersebut diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang kaitan antara kepribadian anak pada usia remaja dengan kepedulian lingkungan mereka.
Daftar Kepustakaan 70 (1956-1995).
Jumlah Halaman : xxv + 135 + 31 tabel + 14 lampiran.

ABSTRACT
The assumption of this study is that the success of solving environmental problems depends on environment-al concern in the communities. The long process of internalization of environmental concern commenced with the long socialization process in the family interaction.
The family is universally the first and prominent institution of life of human beings. Child rearing is a means to introduce and internalize social messages and social norms. Through this child rearing hence every child will be able to conform with norms in his groups and capable of living harmoniously with neighbors, and friends at school and society at large.
The objective of this study is to find out of: the correlation between child rearing pattern and environmental concern. The other objectives are to describe child rearing tendency and to describe the pattern of the environmental concern among the pupils of elementary school in Kramatjati East Jakarta.
The method of this study was ex post facto or non-experimental research. The focus of the study was on natural human behavior aspects without interference. The population of this study were 3.539 pupils of elementary school in Kramatjati East Jakarta. The sample size was taken by cluster random sampling technique. The number of the sample was 340 pupils. The samples were taken by using Christina P. Parel formula.
The variables of this research were child rearing as independent variable. The variable of child rearing were divided into two categories namely "acceptive" category and "rejective" category. The "acceptive" category was measured bay using 18 indicators, and the "rejective" category was measured with 17 indicators.
The environmental concern was measured with four indicators, namely these related to the children's daily tasks at their homes; the children's concern on mini ecosystem; the children's concern on mezo ecosystem; and the children's concern related to macro ecosystem.
Data collection technique used was questionnaires as instruments, directly taken to the pupils at their respective schools. The activities of data collection were supported by the students of the Faculty of Social and Political Science of the Jakarta Muhammadiyah University.
Data measurement technique used the Likert scale with a score range of 1 to 5. To obtain a picture on the child rearing pattern and environmental concern the central tendency through the median score is used. The hypothesis testing is carried out by using dependent variable and environmental concern as formula r Product Moment Pearson correlation test with 5 % level of significance.
The result of this study indicated that :
1. The child rearing pattern tend towards "the acceptive" category, because the empirical data showed that 98,53 % of child rearing pattern were of "acceptive" category.
2. The tendency of the pupils concern about the environment was towards medium and high level, because the empirical data showed that 87,35 0 respondents care about environment.
3. Hypothesis testing showed that the hypothesis was accepted. The child rearing pattern was correlated with the concern of the environment. The result of calculated r was 0,456 > r table, while at both levels of significance namely 5 % was 0,148 or at level of significance 1 % was 0,113.
Based on the outcome of this study, the family roles can be improved for the establishment of environment-al concern. Through informal education the pattern of child rearing contents and environmental safe-guarding can be inserted. The community organization as PKK, Dharma Wanita, Poasyandu, Paguyuban, Majelis Taklim, and the other socal activities ought to be considered as active agents to solve the environmental problem.
The study of correlation between child rearing pattern with environmental concern of adolescents is proposed as follow up of this study. This study might be useful for giving scientific information on correlation between adolescent's personality with the adolescents environmental concern.
Number of pages xxv, pages 135, tables 28 appendixs 14.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Amalia
"Prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah di Jakarta Barat telah melebihi angka nasional yakni sebesar 34,1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kegemukan pada siswa-siswi kelas 6 SD di Jakarta Barat. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional yang melibatkan 193 sampel yang tersebar di 6 sekolah dasar di Jakarta Barat pada tanggal 23-27 April 2018. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesioner serta wawancara 24-hour food recall. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kegemukan pada siswa-siswi kelas 6 SD di Jakarta Barat tahun 2018 sebesar 31,1.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa durasi menggunakan handphone sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan kegemukan pada siswa-siswi kelas 6 SD di Jakarta Barat tahaun 2018. Siswa-siswi yang menggunakan handphone lebih dari 2 jam per hari memiliki risiko 3,275 kali lebih besar mengalami kegemukan dibandingkan dengan siswa-siswi yang menggunakan handphone le; 2 jam per hari.
Berdasarkan hasil penelitian, perlu dilakukan upaya edukasi mengenai gizi seimbang serta pencegahan kegemukan anak melalui pengukuran antropometri, penyuluhan, poster, buku cerita maupun pembentukan duta gizi. Selain itu perlu dilakukan pembatasan penggunaan handphone dalam kehidupan sehari ndash; hari dan menggantinya dengan kegiatan lain seperti beraktivitas fisik, senam pagi atau bermain aktif ketika di sekolah maupaun di luar rumah.

Prevalence of overweight among elementary school aged children in West Jakarta was higher than Indonesia rsquo s national prevalence 34,1. The aim of this study is to determine the dominant factor associated with overweight among sixth grade students in West Jakarta 2018. A cross sectional study was used on 193 participants in 6 elementary schools in West Jakarta during April, 23rd ndash 27th 2018. Data were collected by measurement of body weight and height, self administered questionnaire and 24 hour food recall interview. The analysis used in this study are univariate, bivariate and multivariate.
The result of this study showed that prevalence of overweight among sixth grade elementary school students at West Jakarta 2018 is 31,1. The result of multivariate analysis showed duration of using mobile phone as dominant factor associated sith overweight among sixth grade students in West Jakarta 2018. Students who use mobile phone more than 2 hours per day are 3,275 times more like to be overweight than students who use mobile phone le 2 hours per day.
Based on the results of this study, the researcher suggests to provide health and nutrition education and prevention of overweight school aged children by antropometry measurements, councelling, poster, story book and nutrition ambassador. Besides that, duration of using mobile phone should be limited or changed by physical activity, aerobics and active playing when at school and their house.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>