Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Megawati
"Halal label is a label on food that justified according to Islamic law, qualified and did not harm our health. The purpose of this research was to analyze the effect of intrinsic factors (individual characteristics and family characteristics), extrinsic factors, knowledge, religiosity and the attitude towards behavior of reading the halal label on food products of undergraduate students. This study used cross sectional study with survey method. The research involved 400 students of Bogor Agricultural University that were chosen by multistage random sampling with gender as a layer. There was significant difference between female and male in knowledge, religiosity value, and attitude in reading halal label, whereas the behavior in reading label had no significant difference. Age, religiosity value, and attitude were found affected significantly behavior of reading halal label on food products."
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dimitrius, Jo
"how to understand people and predict their behavior-anytime, anyplace"
New york: Ballantine,, 1999
155.28 DIM r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bremerina Wildawati Wardhana
"Fokus dari laporan ini adalah untuk membahas faktor faktor yang mempengaruhi intensi pembelian kembali produk kosmetik Halal dengan menganalisis faktor faktor seperti kegunaan yang dirasakan dari label Halal pada kosmetik nilai yang dirasakan kepuasan serta keagamaan. Penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif analisis Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kegunaan label Halal pada kosmetik memiliki pengaruh positif terhadap intensi pembelian kembali produk kosmetik Halal. Selain itu kepuasan juga terbukti memediasi sepenuhnya terhadap hubungan positif antara nilai yang dirasakan dengan intensi pembelian kembali. Namun penelitian ini menemukan bahwa tingkat keagamaan tidak memiliki pengaruh terhadap intensi pembelian kembali produk kosmetik Halal.

The focus of this study is to examine the factors that influence repurchase intention of Halal cosmetics by analyzing several factors namely perceived usefulness of Halal label pereived value satisfaction and religiosity. This research is using quantitative descriptive analysis. This research finds that perceived usefulness of Halal label on cosmetics has positive influence on repurchase intention moreover satisfaction also proves to fully mediate the positive relationship between perceived value and repurchase intention. However this study finds that religiosity does not have any influences on repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qmaz Fawwaz Syafta
"Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki sifat yang secara sosial heterogen dan individu cenderung lebih bebas dari kekakuan kontrol sosial patriarki, tetapi ketimpangan masih ada. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik ruang publik Jalan/trotoar dan Sarana transportasi umum terkait dengan dominasi sosial serta perilaku yang terjadi oleh masing-masing gender. Dilakukan wawancara mendalam terhadap delapan informan yang hasilnya dikaji dengan menggunakan teori produksi ruang, proksemika, dominasi sosial, dan tindakan sosial. Ditemukan bahwa perempuan cenderung lebih behati-hati di ruang publik. Karena kecenderungan menjaga jarak yang lebih jauh terhadap orang asing, dilakukan taktik yang merupakan tindakan rasional-instrumental. Laki-laki cenderung tidak menganggap ruang publik sebagai tempat yang membahayakan, sehingga cenderung bertindak secara tradisional. Bagi individu dengan ekspresi gender silang, pengekspresian di ruang publik termasuk ke dalam tindakan rasional-nilai. Ruang publik Jalan dan Sarana transportasi digenderkan menjadi maskulin ditandai dengan asosiasinya dengan gender dan sifat-sifat maskulin. Pada sarana transportasi umum, kebutuhan perempuan akan keamanan dan sifat ruangnya yang tertutup kemudian membuat diciptakannya strategi oleh para voyeur berupa penciptaan ruang terseks perempuan, sehingga ruang publik tetap bisa menjadi tempat aman untuk perempuan. Bagi individu dengan ekspresi gender silang, ruang tersebut cenderung dianggap sebagai tempat yang kurang nyaman karena bias gender dari regulator ruang dan orang sekitar yang sifatnya cisnormatif.

Jakarta as a metropolitan city has a socially heterogeneous nature and individuals tend to be freer from the rigidity of patriarchal social control, but inequality still exists. This study aims to determine the characteristics of public space such as roads/sidewalks and public transportation facilities in relation to social domination and behavior that occurs by each gender. In-depth interviews were conducted with eight informants whose results were examined using the theories such as production of space, proxemics, social domination, and social action. It was found that women tended to be more careful in public spaces. Because of the tendency to maintain greater distance from strangers, a tactic which is a rational-instrumental action is adopted. Men tend not to perceive public space as a dangerous place, so they tend to act traditionally. For individuals with cross-gender expression, expression in the public space is considered to be value-rational action. Public spaces such as Roads and transportation facilities are gendered to be masculine, characterized by their association with masculine traits. In public transportation, women's need for security and the closed nature of the space then led to voyeurs creating a strategy that is the creation of women's sexed spaces, so that public spaces can still be safe places for women. For individuals with cross-gender expressions, this space tends to be seen as an uncomfortable place because of the gender bias of the space regulator and the surrounding people."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Febrina
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada beberapa negara di dunia (WHO, 2010). Keselamatan lalu lintas di Indonesia adalah yang terburuk se-ASEAN (ADB, 2006) dan hampir setengah dari kasus kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh perilaku tidak aman (Raymond, 2008).
Dalam prasurvei awal tahun 2012 yang dilakukan pada pengendara ojek stasiun Citayam, ditemukan hampir seluruhnya tidak menggunakan helm, +50% ugal-ugalan, +30% berkendara sambil menggunakan telepon genggam, dan sebagainya, sehingga sangat berbahaya dan tidak sesuai dengan regulasi UU Lalin No. 22/2009, PP No. 43/1993 mengenai batas kecepatan, dan tata cara berkendara motor dari Dirjen Perhubungan RI tahun 2005.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran faktor resiko perilaku tidak aman pengendara ojek stasiun Citayam, Depok tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Informan dari penelitian dipilih sebanyak 4 orang pengendara ojek, dan 2 orang penumpang serta 2 orang pejalan kaki untuk triangulasi data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara, yang kemudian dikroscek sebagai validitas data. Data diolah dalam bentuk narasi dan tabel.
Penelitian ini menggunakan teori Safety Triad dari Geller (2001) dimana perilaku dipengaruhi oleh adanya faktor manusia dan faktor lingkungan. Teori ini digunakan karena dianggap cukup tepat dalam menganalisis perilaku tidak aman pengendara ojek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengendara ojek stasiun Citayam, Depok berperilaku tidak aman dalam berkendara. Faktor manusia yang mempengaruhi perilaku tidak aman adalah ketiadaan motivasi dalam bentuk pengalaman celaka, rendahnya pengetahuan mengenai regulasi berkendara, dan ketidaktahuan standar keterampilan berkendara yang baik, sedangkan kondisi fisik tidak terlalu berhubungan dengan perilaku tidak aman. Pada faktor lingkungan yang berhubungan dalam membentuk perilaku tidak aman adalah kondisi kendaraan, kondisi cuaca, dan intervensi penumpang, sedangkan kondisi jalan tidak berpengaruh.
Untuk itu disarankan ada penegakkan hukum yang konsisten dan melaksanakan penyuluhan melalui media sosialiasi, diskusi, poster, atau stiker yang berisi pengenalan regulasi berlalu lintas dan berkendara dan penjelasan mengenai bahaya resiko kecelakaan jalan raya.

Traffic accident is the one of the highest cause of death of several countries in the world (WHO, 2010). Road safety in Indonesia is the worst in ASEAN (ADB, 2006) and almost half of motorcycle accidents are caused by unsafe behavior (Raymond, 2008).
At the pra-survey in early 2012 on a ojek riders in Citayam railway station, found that almost entirely riders did not use helmet, +50% bad riding, +30% using their cell phone while riding, etc., so that really dangerous and not compliance with Traffic Act No.22/2009, PP about speed limit No. 43/1993, and safety riding procedures from Dirjen Perhubungan RI 2005.
This study intends to see the description of risk factors related with unsafe behavior of ojek riders in Citayam railway station, Depok 2012 by using descriptive approach and qualitative method. Informants was chosen amounted 4 ojek riders, 2 passengers, and 2 pedestrians for triangulated purposes. In collecting data, the study using observation and in-depth interview methods which later be cross-checked for validation. Then data being processed in narative and table.
This study is using Safety Triad Theory by Geller (2001) which explained that behavior is influenced by individual factor and environmental factor. It is used because it quite appropriate to analize unsafe behavior of ojek riders.
The result showed that almost all ojek riders in Citayam railway station, Depok, do unsafe behavior while riding. Individual factors that influenced unsafe behavior are lack of motivation in having a bad experience while riding, lack of knowledge about riding regulation, and the ignorance of standards in good riding skill, whereas the physical condition is not really related with unsafe behavior. Environmental factors that related with unsafe behavior are motorcycle condition, weather condition, and passengers intervention, whereas bad road condition is not really influenced in making an unsafe behavior.
It is recommended to consistently enforce the law and do a kind of counseling by using social media, discussion, poster, or sticker which contain the regulation of traffic and riding, and also about hazards & risks of road accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triseu Setianingsih
"Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Usia 0-12 bulan) di Wilayah Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2009. Jenis rancangan penelitian Cross Sectional. Sampel penelitian adalah sebagian ibu yang memiliki balita usia 13-24 bulan sebanyak 250 ibu. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan perilaku ibu yaitu variabel umur, pekerjaan, sikap, dukungan petugas dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Variabel yang paling dominan adalah variabel pekerjaan dengan p=0,000 dan OR = 11,537. Disarankan kepada masyarakat khususnya ibu yang tidak bekerja untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan rangsangan terhadap bayi apalagi kuantitas ibu dirumah lebih banyak dibanding ibu yang bekerja, karena frekuensi ibu di rumah ternyata tidak menjamin kualitas perilaku ibu dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

This thesis have propose to identified some factors that related with mother behavior on toddler's growth and development (age 0-12 months) at West Cikarang, Bekasi Regency in 2009. This research used Cross Sectional studies. The sample is 250 mothers who have toddler at age about 13-24 months. Data analysis encompassed univariate, bivariate and multivariate analysis. Multivariate analysis show that there is existing 5 variable which related with mother behavior as following age, occupation, attitude, support from related functionary and medical services access. Dominant variable is occupation variable with p=0,000 and OR= 11,537. It's recommended to the community, especially for mother without work, to increase their ability to give stimulus to their toddler. Even though they have more times rather than mother work but not guarantee that they have good behavior quality to support their toddler's growth and development."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41257
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Diba Ariyanti
"Perkembangan modest fashion di Indonesia meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak pandemi, pada tahun 2020, beberapa modest fashion brand ternama di Indonesia mulai mengalihkan strategi penjualan mereka ke ranah online, salah satunya melalui media sosial Instagram. Oleh karena itu, pemasaran produk modest fashion brand dengan menggunakan jasa social media influencer (SMI) sedang berkembang dengan pesat. Penelitian ini ingin mengetahui peran mediasi dari perceived credibility dan perceived religiosity SMI terhadap brand attitude dan purchase intention pada modest fashion brand di Indonesia, serta peran moderasi dari hedonic value pada produk tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif single cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 246 orang wanita pengguna aktif Instagram. Data dalam penelitian ini diolah menggunakan AMOS 24 dengan metode SEM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perceived expertise, goowill, dan trustworthiness, serta perceived religiosity yang dimiliki oleh SMI mampu memediasi hubungan antara SMI power dan brand attitude. Kemudian, hedonic value dari produk modest fashion brand juga mampu mempengaruhi purhcase intention. 

In recent years, modest fashion has grown significantly in Indonesia. Since the pandemic in 2020, some well-known modest fashion companies in Indonesia have started to change their focus from offline to online sales, using Instagram as one of the strategies. As a result, social media influencers (SMI) in marketing strategies are expanding. This study wants to analyze the mediating role of perceived credibility and religiosity of SMI on brand attitude and purchase intention of modest fashion brands in Indonesia, as well as the effects of hedonic value on the product. This study included 246 respondents who are active female Instagram users and used a single cross-sectional quantitative methodology. The data was processed using AMOS 24 with the SEM method. This research offers empirical evidence on the mediating effect of expertise, goodwill, trustworthiness, and religiosity between SMI power and brand attitude. Furthermore, the result of this study also shows that moderating effect of the hedonic value on the product from modest fashion brands impacts the purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhilah Nur Talitha
"Dalam beberapa tahun terakhir, sertifikasi halal telah menarik perhatian para praktisi. sarjana. Konsumen Muslim sangat berhati-hati saat membeli Pastikan produk yang mereka beli halal dan tayyib (murni) sesuai keyakinan agama mereka (Wilson dan Liu, 2011). Selain munculnya konsep halal sebagai identifikasi produk muslim, konsep halal sudah melampaui masalah agama yang terbatas pada umat Islam di pasar utama (Hanzaee and Ramezani, 2011). Dalam masyarakat multi-etnis dan budaya yang beragam di Indonesia, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami budaya dan agama mereka. Keharusan ini yang menjadi alasan umat Islam perlu mengetahui produk yang ingin mereka beli apakah halal atau tidak didasarkan pada sertifikasi halal yang tersedia pada produk atau layanan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Halal dalam sebuah brand benar-benar mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli atau juga dipengaruhi oleh tingkat religiusitas masing-masing konsumen dan kesadaran mereka akan produk tersebut. Untuk menguji 12 hipotesis yang dibangun sesuai dengan model penelitian, desain penelitian survey digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dikumpulkan dari 241 responden dan dipilih dengan convenience sampling dengan metode judgemental sampling. Selanjutnya Structural Equation Model (SEM) untuk menguji hipotesis tersebut. Hasil pengolahan data memperlihatkan seberapa tingkat religiusitas, pengetahuan produk halal, kesadaran produk halal, dan sikap konsumen mempengaruhi tingkat product behavior intentions makanan halal di Jabodetabek.

In recent years, halal certification has attracted the attention of practitioners. bachelor. Muslim consumers are very careful when buying Make sure the products they buy are halal and tayyib (pure) according to their religious beliefs (Wilson and Liu, 2011). In addition to the emergence of the concept of halal as a product of Muslim’s identification, halal transcends religious issues that are limited to Muslims in the main market (Hanzaee and Ramezani, 2011). In Indonesia's multi-ethnic and culturally diverse society, it is very important for people to understand their culture and religion. This necessity is the reason Muslims need to know whether the product they want to buy is halal or not based on the halal certification available on the product or service. For this reason, this study was conducted to determine whether Halal in a brand really affects consumers' desire to buy or is also influenced by the level of religiosity of each consumer and their awareness of the product. To test the 12 hypothesis built according to the research model, a survey research design was used in this study. Data were collected using a questionnaire collected from 242 respondents and using convenience sampling with judgmental sampling method. Structural Equation Model (SEM) also used to test the hypothesis. The results of data processing show how the level of religiosity, knowledge of halal products, awareness of halal products, and consumption attitudes affect the level of product behavioral intentions of halal food in Jabodetabek."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Head, Thomas C.
New Jersey: Houghton Miffiln, 1986
658.4 HEA o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nofita Sari
"Hampir dua puluh persen dari total populasi di Indonesia adalah remaja(15-24 tahun). Selain jumlahnya yang besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialaminya. Disi lain, pada masa ini, remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan cenderung mencoba hal-hal baru. Salah satu masalah yang menonjol dikalangan remaja terkait perilaku seksual dan dampaknya seperti Penyakut Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS, kehamilan dan aborsi. Permasalahan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, tetapi juga dampak sosial, ekonomi dan psikologis.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperolah informasi tentang gambaran perilaku seksual dan faktor yang mempengaruhinya pada mahasiswa S1 Reguler Fakultas X. Disain penelitian ini adalah cross sectional. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan jumlah sampel 124 orang.
Hasil penelitian menunjukkan 53,2% mahasiswa memiliki perilaku seksual berisiko. Dari hasil uji statitstik ditemukan tidak adanya hubungan kemaknaan antara jenis kelamin, umur, jurusan/departemen, angkatan, asal SMA, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, harga diri, pengendalian diri, pengetahuan, dukungan keluarga, norma keluarga, pola asuh, struktur keluarga, komunikasi kesehatan reproduksi dengan orang tua, umur mulai pacaran, frekuensi berpacaran, frekuensi jumpa pacar, lama pacaran, dan keterlibatan dengan kegiatan kampus. Sedangkan variabel yang signifikan adalah tempat tinggal (nilai p 0,039 dan PR 2,5), status sosial ekonomi ( nilai p 0,015 dan PR 2,7), gaya hidup (nilai p 0,038 dan PR 2,3), relijiusitas (nilai p 0,003 dan PR 3,5), aktivitas sosial (nilai p 0,000 dan PR 4,4), pengalaman berpacaran (nilai p 0,000 dan PR 11,5), paparan dengan media pornografi (nilai p 0,004 dan PR 3,1) dan teman sebaya (nilai p 0,000 dan PR 4,2).
Untuk hasil stratifikasi, responden yang mempunyai tingkat relijiusitas rendah dan gaya hidup modern mempunyai resiko 6 kali lebih besar melakukan perilaku seksual dibandingkan dengan responden dengan relijisitas rendah namun mempunyai gaya hidup tradisional. Kemudian pada stratifikasi pengaruh teman dan komunikasi kespro didapatkan responden yang mempunyai pengaruh teman yang besar mempunyai resiko 5,1 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan pengaruh teman yang kecil. Responden yang mempunyai tingkat dukungan keluarga tinggi dan pengaruh teman besar mempunyai resiko 3,7 kali lebih besar melakukan perilaku seksual dibandingkan dengan responden dengan pengaruh teman kecil dan responden yang mempunyai dukungan keluarga rendah dan pengaruh teman besar mempunyai resiko 6,2 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan pengaruh teman kecil.

Almost 20% of the total population in Indonesia are in adolescent age (15-24 years old). Beside its large number, they also have many complex issues related to transision phase that they are through. On the other side, in this transision phase, adolescent have great sense of curiosity and tend to try many new things. One of the biggest adolescent issue is sexual behavior and its impacts such as sexual transmited diseases, HIV/AIDS, pregnancy and abortion. This issue affect not only their health status but also their social interaction, economic and psychology.
This research is conducted in order to get the overview of adolescent?s sexual behavior and the influences factors in undergraduate students of Faculty X. This research uses the cross sectional design. The tool used to collect data is questionaire with 124 samples.
The results of this research shows 53,2% of the students engange in risk sexual behavior. From the statistic test are found there are no relation between?sex, age, study subject, years of attendant, high school, parents? level of educations, parents?s job, self esteem, self control, knowledge, family supports, family norms, nurturing pattern, family structur, parent-child?s communication of reproductive health, age of dating, dating frequency, dating time and the involvement with the campus activities. The significant variabels are neighborhood (p value 0,039; PR 2,5), socio-economic status ( p value 0,015 and PR 2,7), life style (p value 0,038 and PR 2,3), religious belief (p value 0,003 and PR 3,5), social activities (p value 0,000 and PR 4,4), dating experiences (p value 0,000 and PR 11,5), pornographic media exposures (p value 0,004 and PR 3,1) and peer?s influences (p value 0,000 and PR 4,2).
For stratification result, respondents who follow poor religious belief and modern life style have the tendency to engange in sexual behavior six times more likely than respondents with poor religious belief and more tradisional life style. About peer influences and reproductive health communication, respondents with greater influences have risk 5,1 times more likely than than respondents with less peer influences. Respondents who receives greater family support and great peer influences have tendency to engange in sexual behavior 3,7 times more likely than respondents with less peer influences. Respondent with poor family support and great peer influences have tendency to engange in sexual behavior 6,2 times more likely than respondents with less peer influences.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>