Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4511 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriela Intani Putri
"This research aims to know to what extend tourist use travel guidebooks for their visit to Yogyakarta, as one of tourism destination in Indonesia. This research was conducted by taking tourist who has been to or during their visit to Yogyakarta. Qualitative interviews with three travel experts precede this research in order to gather the purpose of using travel guidebooks by tourist visiting Yogyakarta.
The results are 31 purposes of using travel guidebooks. After conducting factor analysis and reliability tests, seven factors comprising 26 statements were extracted which are: functional needs, forward-looking needs, learning needs, autonomy needs, tension reduction needs, security needs, and objectification needs.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana wisatawan menggunakan buku panduan wisata untuk kunjungannya ke Yogyakarta yang merupakan salah satu destinasi pariwisata di Indonesia. Wawancara kualitatif dengan tiga ahli pariwisata di Yogyakarta dilakukan sebagai tahapan awal penelitian ini untuk menggali tujuan penggunaan buku panduan wisata oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Hasil dari wawancara ini adalah 31 pernyataan yang kemudian dikembangkan sebagai item pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan kepada 100 wisatawan asing yang pernah berkunjung atau sedang berkunjung ke Yogyakarta. Setelah melakukan analisis faktor dan uji reliabilitas, dihasilkan tujuh faktor yang terdiri dari 26 pernyataan, yaitu: functional needs, forward-looking needs, learning needs, autonomy needs, tension reduction needs, security needs, and objectification needs."
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2014
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
[Singapore]: Hofer Press, 1991
910.202 YOG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
[Singapore]: Hofer Press, 1991
910.202 YOG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Karti
"Keaneka-ragaman pola perilaku wisata dan kecenderungan wisatawan melakukan perilaku wisata yang berisiko melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait sensation seeking dan tourist role pada wisatawan nusantara. Trait sensation seeking adalah sifat yang mengambarkan kecenderungan untuk mencari sensasi, variasi, dan pengalaman baru, diiringi oleh keinginan untuk mengambil risiko fisik, sosial, legal dan finansial untuk mendapatkan pengalaman tersebut (Zuckerman, 1991; 2000). Sementara tourist role adalah pola perilaku wisata yang dilakukan oleh wisatawan (Cohen, 1972; Giddens dalam Wickens, 2002). Penelitian dilakukan pada 150 orang wisatawan nusantara usia dewasa muda.
Desain penelitian ini adalah ex post facto, dengan tipe field study. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara trait sensation seeking dan tourist role. Semakin tinggi trait sensation seeking akan diikuti oleh semakin besarnya kecenderungan wisatawan untuk memilih tujuan wisata yang baru dan berbeda, baik dalam konteks budaya, masyarakat, bahasa maupun kemapanan daerah tujuan wisata. Wisatawan pencari sensasi yang tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan kontak sosial dengan penduduk dan budaya lokal, serta berwisata secara independen. Ketika berpergian, mereka kurang menyukai untuk menggunakan pelayanan dari institusi pariwisata, seperti penggunaan paket wisata dari agen atau biro perjalanan wisata.

The diversity of tourist behavior and its propensity of risk taking behavior among tourists are the background of this research. This research has an objective to prove the hypothesis of the relationship between trait sensation seeking and tourist role among Indonesian tourists. Zuckerman (1991; 2000) define sensation seeking as a trait which delineates the inclination to seek novel, varies, complex, and intense sensations and experiences and the eagerness to take risks for the sake of such experience. Tourist role is the patterns of tourist behavior (Cohen, 1972; Wickens, 2002). This research conducted on 150 young adult Indonesian tourists.
The design of this research is ex-post-facto; moreover the type is field study. The result shows that there is a significant correlation between trait sensation seeking and tourist role. The increase of trait sensation seeking among Indonesian tourist aptly ensued by the escalation of tourist?s propensity to acquire a pristine and distinctive tourism experiences in the terms of culture, folks, language, and tourism establishments at a macro or destination level. Furthermore, the higher sensation seekers are, the more they would have propensities to get in touch with the locals and carry out the journey independently. As well, they less prefers to employ an established service, such as packaged tour from travel agency when they carry out the journey.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
152.1 KAR h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Achmad Sunjayadi
"ABSTRACT
Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, Hindia Belanda dan Malaya mulai dikunjungi oleh wisatawan dari luar negeri. Oleh karena itu, diterbitkan buku panduan tentang Hindia Belanda dan Malaya bagi para traveller dan wisatawan. Dengan menggunakan metode historis, artikel ini membahas informasi apa, bagaimana, dan mengapa disajikan dalam buku panduan wisata pada masa awal pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku panduan memberikan berbagai informasi yang tidak hanya tentang objek yang dapat dikunjungi, tetapi juga tentang pemandangan alam, masyarakat, kuliner, flora, fauna, dan adat di berbagai wilayah itu. Informasi disajikan dalam bentuk narasi panjang dan teks praktis dilengkapi dengan ilustrasi. Ilustrasi dalam buku panduan wisata Hindia Belanda lebih bervariasi dan menonjolkan alam dan budaya dibandingkan buku panduan Malaya. Baik buku panduan wisata Hindia Belanda maupun Malaya sama-sama mempresentasikan objek eksotis dengan tujuan untuk menarik wisatawan Barat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
907 PJKB 9:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novia Indrianti
"Pesatnya pertumbuhan pariwisata diiringi dengan munculnya pertanyaan mengenai alasan orang-orang melakukan kegiatan wisata. Alasan yang menyebabkan seseorang melakukan perjalanan wisata disebut sebagai motivasi wisata. Yogyakarta menjadi daerah tujuan para wisatawan asing yang jumlahnya selalu meningkat setiap tahun. Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman menjadi dua daerah tujuan wisata favorit dibanding tiga kabupaten lainnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini mengkaji alasan yang mendorong para wisatawan asing melakukan perjalanan ke Yogyakarta sehingga dapat dikaitkan dengan tingginya jumlah wisatawan asing yang datang ke Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan spasial dan analisa deskriptif. Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa motivasi wisatawan asing di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman tidak dipengaruhi oleh jenis wisata yang ada di daerah tujuan.

The rapid growth of tourism followed by the emergence of questions about the reasons people do tourist activities. Reasons that cause a person to travel referred to as tourist motivation. Yogyakarta became the destination of foreign tourists whose number is increasing every year. Yogyakarta city and Sleman district into two favorite tourist destination compared to three other districts in the province of Yogyakarta.
This study examines the reasons that encourage foreign tourists to travel to Yogyakarta so it can be attributed to the high number of foreign tourists come to Yogyakarta. The method of analysis used in this study is the approach of spatial and descriptive analysis. From the research, it was concluded that the motivation of foreign tourists in the city of Yogyakarta and Sleman District was not influenced by the type of tourism in the destination.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Octavianto Fatihah
"Wisata kebugaran merupakan jenis wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan. Wisata kebugaran berkaitan dengan fasilitas atau aktivitas yang melibatkan diri para wisatawan, seperti yoga, spa, dan pergelaran seni. Salah satu destinasi wisata kebugaran di Indonesia yang saat ini sedang masuk tahap pengembangan adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Destinasi tersebut memiliki berbagai macam kearifan lokal yang menarik untuk menjadi daya tarik dalam kaitan aktivitas wisata kebugaran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh travel motivation (motivasi wisatawan) terhadap destination loyalty (loyalitas terhadap destinasi) melalui tourist engagement (keterlibatan wisatawan) pada wisata kebugaran (wellness tourism) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada 120 wisatawan domestik yang mengunjungi destinasi wisata kebugaran di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan teknik non-probability sampling dengan jenis penarikan sampel purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi dan Sobel Test yang digunakan untuk melihat pengaruh antar variabel baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara travel motivation terhadap destination loyalty melalui tourist engagement pada wisata kebugaran (wellness tourism) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, variabel tourist engagement memiliki peran mediasi untuk variabel travel motivation dengan destination loyalty.

Wellness tourism is a type of special interest tourism that aims to maintain the body's wellness of tourists. Wellness tourism is related to facilities or activities that tourists engage in, such as yoga, spas, and art performances. Special Region of Yogyakarta have a variety of interesting local wisdom to be an attraction in terms of wellness tourism activities. This study was conducted to analyze the effect of travel motivation on destination loyalty through tourist engagement on wellness tourism in the Special Region of Yogyakarta. This study uses a quantitative approach, the type of explanatory research, by distributing questionnaires to 120 domestic tourists who visit wellness tourism destinations in the Special Region of Yogyakarta using a non-probability sampling technique with purposive sampling. The data analysis technique used is regression analysis and Sobel Test which is used to see the influence between variables, either directly or indirectly. The results of this study state that there is an influence between travel motivation on destination loyalty through tourist engagement on wellness tourism in the Special Region of Yogyakarta. In addition, the tourist engagement variable has a mediating role for the travel motivation variable with destination loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natia Humairah
"Studi ini meneliti hubungan antara halal tourism (pariwisata halal), tourist experience (pengalaman wisata), dan constraint (kendala) untuk mengidentifikasi peran khusus dari atribut-atribut dalam membentuk destination image (citra daerah tujuan) dan revisit intention (intensi mengunjungi kembali) ke Lombok. Populasi penelitian terdiri dari 330 tanggapan survei dari wisatawan domestik Lombok. Untuk mencapai tujuan ini, pemodelan persamaan struktural digunakan untuk menganalisis data menggunakan PLS untuk menguji dampak dimensi dan variabel yang mempengaruhi destination image dan revisit intention. Lima dimensi halal tourism attributes (lingkungan sosial, fasilitas, makanan dan minuman, layanan, dan staf), empat dimensi tourist experience (escapism, entertainment, esthetics, dan education), tiga dimensi constraint (avaibility, structural, dan interpersonal), tiga dimensi destination image (scenery, infrastructure, affective dan water sports), dan tiga atribut revisit intention diidentifikasi. Analisis regresi kuadrat terkecil parsial menunjukkan bahwa tourist experience menentukan peran terbesar dalam destination image. Hasil penelitian menentukan apakah keberadaan faktor pariwisata halal dapat mempengaruhi citra tujuan dan membuat wisatawan untuk mengunjungi kembali Lombok di masa depan, oleh karena itu pemasar dapat menciptakan nilai tambah untuk daerah tujuan wisata yang dikelola dengan mempertimbangkan faktor-faktor pariwisata halal.

This study examines the relationship between halal tourism, travel experience, and constraint to identify the particular role of the attributes in forming destination image and revisit intention to Lombok. The study population comprises of 330 survey responses from domestic tourists of Lombok. In order to achieve this objective, structural equation modelling was used to analyze the data using PLS to examine the impact of dimensions and variable that influence destination image and revisit intention. Five dimensions of halal tourism (social environment, facilities, food and beverages, service, and staff), four dimensions of travel experience (escapism, entertainment, esthetics, and education), three dimensions of constraints (avaibility, structural, and interpersonal), three dimension of destination image (scenery, infrastructure, affective, and water sports), and three attributes of revisit intention were identified. Partial least squares regression analysis shows that tourism experience defining biggest roles in the destination image. The results determine whether the existence of halal tourism factors can affect the destination image and make a tourist to revisit Lombok in the future, therefore marketers can create added value for managed tourist destination areas by taking into the factors of halal tourism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Khalishah
"Local Food Experience merupakan salah satu produk yang ditawarkan dalam industri pariwisata. Makanan dilihat sebagai salah satu refleksi budaya lokal, dan pengalaman tersebut dapat menciptakan tourist satisfaction, terutama bagi wisatawan yang baru pertama kali memakan makanan tersebut dalam sebuah perjalanan wisata.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh local food experience terhadap tourist satisfaction pada wisatawan mancanegara di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, metode survey, dengan menyebarkan kuesioner ke 100 responden dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara local food experience dengan tourist satisfaction. Penelitian ini menunjukan bahwa pengalaman terkait makanan lokal telah menciptakan kepuasan wisatawan yang baik pada wisatawan mancanegara di Kota Yogyakarta.

Local food experience is a product that is being offered in tourism industry. Local food is seen as a reflection of local culture, and the experience may results in tourist satisfaction, especially for tourist who eat local food for the first time during a tourism purpose trip.
This research was conducted with the aim to explain the influence of local food experience towards tourist satisfaction among international tourists in Yogyakarta City.
This study was conducted using quantitative research approach with explanative type of research, survey method, with the number of survey respondents is 100 to the technique of taking samples of non probability sampling.
The results shows that local food experience had created positive tourist satisfaction among international tourist in Yogyakarta City.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evinsa Injany
"Tourist-generated content (TGC) merupakan jenis user-generated content spesifik dalam konteks kepariwisataan, yang menyediakan informasi perjalanan dalam tipe media sebagai mode utama penyebaran informasi perjalanan. Sebagai salah satu bentuk TGC, online review kini dapat menjadi sumber data terbarukan dan perspektif untuk memahami citra destinasi pada suatu tujuan berwisata. Citra destinasi merupakan elemen kunci dalam menarik wisatawan dengan menyediakan persepsi individu tentang citra terhadap suatu destinasi, yangmana berkaitan erat dengan perilaku kunjungan dan pemilihan destinasi. Labuan Bajo merupakan Destinasi Super Prioritas dengan potensi keunikan dan daya tarik wisata yang besar. Meski demikian pariwisata di Labuan Bajo masih terbilang baru, sehingga perlu diteliti lebih lanjut untuk pengelolaan dan pengembangannya. Sehingga penelitian ini berupaya mengetahui bagaimana citra kognitif dan citra afektif yang terdapat dalam online review oleh turis terhadap wisata Labuan Bajo. Selanjutnya data berupa ulasan daring yang diunggah pada media sosial TripAdvisor diambil untuk diteliti lebih lanjut. Dimana riset ini menggunakan metode analisis isi kualitatif dengan pendekatan directed content analysis. Kategorisasi pada analisis isi kualitatif mengacu kepada aspek yang terdapat pada citra destinasi yakni aspek kognitif dan afektif. Sehingga citra kognitif yang terdapat dalam online review oleh turis terhadap wisata Labuan Bajo dideskripsikan dengan atribut atraksi alam, aktivitas, masyarakat, kuliner, harga, kualitas, infrastruktur, transportasi, lingkungan, dan keamanan. Kemudian citra afektif digambarkan melalui atribut positif, netral, dan negatif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga menggunakan model Johari Window dalam memetakan temuan ulasan daring terhadap wisata Labuan Bajo. Lantas berdasarkan pemetaan area pada Jendela Johari, terlihat adanya kesenjangan informasi antara pihak internal (pengelola yakni Destination Management Organisation/DMO) dan pihak eksternal (konsumen berupa turis). Kesenjangan informasi tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya saluran komunikasi yang lebih baik antara DMO dengan konsumen. Serta selaku pengelola destinasi, DMO perlu menyusun strategi komunikasi terintegrasi dan memanfaatkan media sosial untuk menjangkau konsumen dan menyampaikan informasi terkait produk dan jasa yang dikelolanya.

Tourist-generated content (TGC) is a type of user-generated content in the context of tourism that provides travel information in the form of media as the main mode of dissemination of travel information. As one of the forms of TGC, online reviews can now be a source of updated data and perspective to understand the image of a destination as a travel destination. Destination imagery is a key element in attracting tourists by providing an individual perception of an image of a destination that is closely related to the behavior of visiting and choosing a destination. Labuan Bajo is a Super Priority Destination with unique potential and great tourist attractions. Nevertheless, Labuan Bajo tourism is still in its early stages, further research is necessary to manage and broaden it. Therefore, the purpose of this study is to investigate how cognitive and emotive images are found in online reviews by travellers concerning Labuan Bajo tourism. Furthermore, the data of online reviews uploaded on social media sites such as TripAdvisor is taken for further analysis using the method of qualitative content analysis with the approach of directed content analysis. Categorization in qualitative content analysis refers to the aspects that are present in the destination image, namely the cognitive and affective aspects. Thus the cognitive image contained in the online review by tourists is described by attributes of nature attractions, activities, society, culinary, price, quality, infrastructure, transportation, environment, and security. Then the affective image is depicted through positive, neutral, and negative attributes. Not only that, but the study also used the Johari Window model in mapping findings of the negative online review. In addition, the study mapped the online review findings using the Johari Window model. The area mapping on the Johari Window indicates that there is an information gap between the internal party (Destination Management Organisation, or DMO), and the external party (consumer which is the tourist). The gaps in the information suggest that DMO and consumers need to communicate with each other more effectively. As a destination manager, DMO must create a comprehensive communication plan and utilize social media to engage consumers and disseminate information about the goods and services it oversees."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>