Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Place of publication not identified]: Suara Bangawan, [Year of publication not identified]
900.598 PAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rucianawati
"Tesis ini membahas tentang kemunculan dan penumpasan gerakan PGRS/PARAKU di daerah perbatasan Kalimantan Barat dan Sarawak pada periode 1963 - 1970. Secara deskriptif naratif, tesis ini memaparkan awal mula proses pembentukan PGRS/PARAKU di daerah perbatasan, apa saja aktivitasnya, dan bagaimana sikap dan tindakan pemerintah, maupun dampaknya terhadap masyarakat.
Dari hasil penelitian dalam tesis ini dapat diketahui bahwa gerakan PGRS/PARAKU semula mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia dan membantu Indonesia ketika konfrontasi dengan Malaysia. Namun demikian, ketika terjadi pergantian rezim penguasa dari Orde Lama ke Orde Baru gerakan PGRS/PARAKU yang berhaluan komunis kemudian ditumpas.

This thesis discusses the emergence and extermination of PGRS/PARAKU in border areas of West Kalimantan and Sarawak in the period 1963 to 1970. Chronologically, this thesis describes the beginning of the formation of PGRS/PARAKU on the border and their activities. Beside that, it also describes the government actions and policies in facing PGRS/PARAKU, and the impact of this movement to the society.
From the results of this research, it can be seen that the Indonesian government (Old Order) support PGRS/PARAKU. However, when the regime changes from the Old Order to the New Order, PGRS/PARAKU, as a communist's movement was crushed."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30812
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Souvrenshah Muhammad Hazmi
"ABSTRAK
Tulisan tentang Pasukan Bergajah bertujuan untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada zaman kenabian dahulu, terutama pada masa sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Masa lapang setelah Nabi Isa a.s. diangkat ke langit dan sebelum Nabi Muhammad saw. dilahirkan disebut sebagai Zaman Jahiliyah atau Zaman Kebodohan. Pada masa tersebut masyarakat Arab mela.k:ukan hal-haJ yang tidak dapat diterima akal sehat manusia. Oleh karena itulah, Allah menurunkan Rasulullah SAW agar kebodohan dan kejahilan tersebut berakhir, khususnya dan untuk semua umat manusia di dunia sepanjang masa. Tahun kelahiran Rasulullah SAW dikenaJ dengan nama Tahun Gajah. Tahun itu bertepatan dengan terjadinya suatu peristiwa sejarah yang amat dahsyat, yaitu penghancuran pasukan bergajah yang dipimpin Raja Abrahah dari negeri Yaman oleh Allah swt.

ABSTRACT
The script about The Anny With The Elephants is intend to explain the occasions which happened at the age of the prophecies. A vacant time after The Prophet of lsa was raised to the sky and before The Prophet of Muhammad was born called the age of foolishness. In that age, Arab people did something which those doesn 39 t makes sense. Therefore, Allah sent The Prophet of Muhammad so that the foolishness come to the end, especially and for all the human being of aJI the time. Muhammad 39 s birth year known as, The Year of The Elephants. That year was coi ncided with the great history occasion. It 39 s the destruction of the army of the elephants led by King Abrahah from Yemen by Allah. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hillsborough, Romulus
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009
952.025 HIL st (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maelissa, S.H.
"Perlawanan pasukan Pattimura pada tahun 1829 di Saparua merupakan kelanjutan Perang Pattimura 1817. Sebab musabab yang mendasari Perang Pattimura juga menjadi alasan bagi pasukan Pattimura untuk melakukan aksi. Semula mereka bersama Kapitan Pattimura telah minum sumpah (angkat janji setia melalui tetesan darah yang diminum bersama) untuk berjuang mengusir penjajah Belanda dari wilayahnya, di Bukit Saniri dalam suatu musyawarah besar. Janji setia kepada Kapitan yang mereka kagumi dan ketaatan pada tanah tumpah darah yang melahirkan mereka, memberikan pilihan hidup atau mati untuk perjuangannya. Mereka menyaksikan pemimpin-pemimpinnya mati digantung di depan benteng Victoria oleh penguasa untuk menakut-nakuti rakyat, karena itu mereka akan lebih berhati-hati dalam mengatur strategi.
Organisasi pemerintahan negeri sesudah perang Pattimura tidak dapat menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat karena telah diawasi secara ketat melalui Stb. 1824. No. 19. a. tentang pemerintahan negeri. Satu-satunya wadah yang dapat dijadikan sebagai kendaraan untuk menyatukan persepsi dan menyalurkan aspirasi adalah organisasi tradisional masyarakat yang disebut Kewang. Kewang adalah satu-satunya organisasi tradisional masyarakat yang lepas dari pengamatan Hindia Belanda. Pemimpinnya disebut Latukewano atau raja hutan, pengelola disebut Sina Kewano dan para anggota disebut Ana Kewano atau anak Kewang.
Para Kewang (pemuda negeri anggota Kewang) berhubungan secara rahasia antar sesama mereka dari berbagai negeri untuk saling menyampaikan dan melengkapi informasi. Untuk itu mereka sering mengadakan rapat di hutanhutan. Hasil pertemuan dilaporkan kepada para serdadu Saparua yang berada di Ambon. Para serdadu ini mempunyai sikap yang sama terhadap Pemerintah Hindia Belanda, hanya saja mereka bernasib lebih baik karena tidak dicurigai.
Tatkala terdengar berita bahwa mereka akan dikirim ke luar daerah (Ambon) untuk berperang di Jawa dan Sumatera mereka memutuskan bahwa itulah saat yang tepat untuk menyerang Pemerintah Hindia Belanda. Mereka tidak mau meninggalkan tanah tumpah darah mereka dan dipisahkan dari keluarga. Karena itu mereka intensifkan komunikasi dengan para Kewang dan sisa-sisa pasukan Pattimura yang berada di Saparua. Mereka menyurat dan menyampaikan berita ini kepada pasukan Pattimura di Saparua yang dipimpin Izaak Pollatu, Marsma Sapulette dan Tourissa Tamaela. Ketiga orang itu selain sebagai pemimpin kelompok yang telah siap melawan Belanda juga adaiah kepala Kewang dari negeri-negeri Tuhaha, Ulath dan Porto di pulau Saparua.
Rapat-rapat makin diintensifkan antara lain di rumah Izaak Pollatu, kemudian di Marsma Sapulette. Mereka membahas surat dari serdadu di Ambon dan sebagian lagi siap untuk menyerang Belanda di Saparua. Salah satu surat yang ditujukan untuk raja Saparua jatuh ke tangan residen. Akhirnya rahasia perlawanan bocor dan Pemerintah Hindia Belanda mengambil langkah-langkah pengamanan dan menggagalkan usaha para Kewang yang telah bertahun-tahun mempersiapkan rencana itu. Perlawanan pasukan Pattimura di Saparua tahun 1829 yang bekerjasama dengan serdadu Saparua di Ambon itu pun gagal. Mereka ditangkap dan diajukan ke pengadilan negeri di Ambon. Pergolakan rakyat di daerah ini berakhir di sini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bakri
Bandung: Sargani, 1966
808.831 AHM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Data dan Analisa Tempo, 1998
920 JEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Abdul Haris, 1918-2000
Jakarta: Temprint, 1998
923.559 8 NAS j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bhimantoro
"Penelaahan mengenai serangan unit pasukan tempUr berani mati Jepang dalam pertempuran di Okinawa tahun 1945 pada masa Perang PasiFik, Yaitu Pasukan Khusus Kamikaze (1944-1945). Tujuannya adalah untuk mengetahui operasi serangan pasukan Kamikaze dalam mempertahankan pulau Okinawa dan pengaruh pasukan Kamikaze tersebut bagi Jepang dalam pertempuran di Okinawa khususnya dan Perang PasiFik pada umumnya. Penelitian dilakukan melalui metode kepustakaan} dengan mengumpUlkan data dari sejumlah buku. Sulitnya penulis mendapatkan buku acuan berbahasa Jepang membuat sebagian besar didasarkan pada buku--buku acuan berbahasa Inggris.
Hasil penelitian kepustakaan ini menunjukkan bahwa Pasukan Khusus Kamikaze merupakan unit pasukan yang penting bagI Jepang pada masa akhir Perang PasiFik. Keberhasilan Jepang mempertahankan pulau Okinawa dari serbuan Sekutu dan menghindarkan Jepang dari kekalahan dalam Perang Pasifik ditentukan oleh keberhasilan operasi serangan pasukan Kamikaze terhadap armada kapal penyerbu Sekutu di Okinawa. Operasi serangan pasukan Kamikaze dalam pertempuran di Okinawa merupakan suatu serangan bunUh diri yang melibatkan satuan Kamikaze terbesar yang pernah digunakan Pasukan Udara Jepang menjelang berakhirnya Perang Pasifik dan membutuhkan pengorbanan jiwa dan material yang sangat besar Serta bersifat untung-untungan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liastuti U.
"Sejak awal terbentuknya Jieitai, (Pasukan Bela Diri Jepang), di dalam diri bangsa Jepang sendiri telah timbul pertentangan. Masyarakat Jepang menolak kehadiran Jieitai, sedangkan di pihak pemerintah memberi dukungan yang positif. Hal ini semakin menarik karena berhubungan dengan UUD Jepang 1947 khususnya pasal 9, yang menyatakan bahwa bangsa Jepang sesungguhnya adalah negara yang cinta perdamaian. Karena adanya pertentangan itulah maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih jelas bagaimana sebenarnya pandangan dan pendapat masyarakat Jepang tentang Jieitai, dan apakah Jieitai itu diperlukan atau tidak oleh bangsa Jepang. Akhir dari penelitian yang penulis lakukan dari bulan Mei 1992 sampai Desember 1992, ternyata menyimpul_kan bahwa masyarakat Jepang ternyata masih memerlukan Jieitai untuk melindungi kedaulatan Jepang dari segala macam ancaman yang ada. Selain itu masyarakat Jepang pun mengakui keberadaan Jieitai sebagai badan pertahanan nasional negara, dan mereka ikut aktif membantu segala kegiatan yang dilakukan oleh Jieitai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>