Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halas, John, Author
London and New York: Focal Press, 1971
778.534 7 HAL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zaharuddin G. Djalle
Bandung: Informatika, 2007
791.433 4 ZAH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Tony
"Animasi merupakan proses memberikan gambaran bergerak kepada sesuatu objek dua atau tiga dimensi yang statik agar terlihat hidup. Proses animasi tiga dimensi sendiri merupakan suatu prosesnya yang umumnya terdiri dari empat tahapan yaitu modeling, animating, texturing, dan rendering. Pada ke empat tahapan tersebut proses animating merupakan proses yang membutuhkan waktu terlama dalam pengerjaan dan pembuatannya. Dalam pembuatan proses animating terdapat dua teknik yang umumnya dipergunakan yaitu Keyframing dan Motion Capture. Masing-masing teknik tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pada penelitian ini diusulkan penerapan gabungan kedua metode di dalam proses animating agar menghasilkan kualitas animasi yang lebih baik yang dapat diukur melalui tingkat akurasi error MSE (Mean Square Error). Penerapan teknik motion capture menggunakan sensor kinect, sedangkan pada teknik keyframing menerapkan tiga buah teknik yaitu Sample-and-hold, Linear, dan Beizer
.....Animation is a process giving a motion to a two or three-dimension object that is static in order to animate or mimicing live being. The process of animation itself consist of four stages which are modelling, animating, texturing, and rendering. On those stages the animating stage is the hardest and longest proces on the making. In animating process, there are two commonly techniques used which are Keyframing and Motion Capture. Each of the techniques has it own pros and cons, so in this study a combination of Keyframing and Motion Capture technique is proposed on the animating process in order to achive a better animation quality that can be measured by MSE (Mean Squared Error) accuracy. Implementation of motion capture technique uses kinect senor, meanwhile Keyframing technique uses Sample-and-Hold, Linear, and Beizer technique"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Sekarchanti
"Film Disney Princess telah dikenal oleh masyarakat luas selama bertahun-tahun. Sebagai film yang dikonsumsi berbagai kalangan dan usia, film animasi membawa beberapa nilai baik dalam alur ceritanya maupun ajaran seperti apa yang dapat kita temukan dalam film Disney. Konsep teaching-tales menjelaskan bahwa dongeng sejak dahulu kala telah menjadi media yang menjadi pembawa nilai. Karakterisasi yang dibawa oleh Disney telah berevolusi menyesuaikan dengan peran jender yang terdapat di dunia nyata pada masanya, seperti bagaimana seseorang dapat mengkategorikan dirinya dalam kelompok jender di masyarakat. Kritik terhadap Disney sering ditujukan terkait lemahnya penggambaran feminitas dalam penokohan yang terdapat dalam film Disney Princess. Karya ini mencoba mengungkap sisi lain Disney yang berperan sebagai media terutama agen sosialisasi peran jender. Karya ini dibuat dengan metode studi literatur dengan mengumpulkan sumber dari skripsi, buku, jurnal ilmiah dan thesis. Karya ini akan membahas secara spesifik film Disney Princess terkait dengan gambarannya mengenai feminitas terutama pada penokohan dalam film.

Disney Princess movies have been known to the public for many years. As movies are consumed by various member of society, animated films can deliver value in the storyline as well teachings similar to what we can find in Disney movies. The concept of teaching-tales explains that fairy tales have long been a medium that became a messenger of values. Characterization brought by Disney has evolved to adapt to the gender roles that exist in the real world of current time, such as how one can categorize himself in a gender group in society. Criticisms of Disney often addressed the weakness of femininity depiction in the characterizations contained in the Disney Princess movie. This work tries to reveal another side of Disney that acts as a media, especially the gender role socialization agency. This work is made by literature study method by collecting sources from thesis, book, scientific journal and thesis. This work will specifically address the Disney Princess films related to its image of femininity especially regarding characterization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
London : Academy Group, 1997
741.58 ART
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Aji Bima Priyambada
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang persepsi seorang animator, yaitu Daniel Chong tentang perpustakaan, yang direpresentasikan dalam karya serial animasi We Bare Bears. Melalui pandangannya kita dapat mengetahui fungsi perpustakaan umum bagi pemustakanya. Dalam film ini menceritakan tiga ekor beruang bersaudara yaitu, Grizzly, Panda, dan Ice Bear memanfaatkan berbagai layanan perpustakaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga beruang merupakan imigran di daerah San Fransisco yang memanfaatkan perpustakaan untuk membantu mereka mencari informasi yang dibutuhkan. Mereka memanfaatkan berbagai macam layanan dari mulai layanan koleksi, layanan komputer, layanan sirkulasi, dan meja diskusi. Dalam perpustakaan, tiga beruang tersebut bertemu dengan Chloe dan berdiskusi mengenai ujian yang akan dilaksanakan oleh temannya. Tiga beruang dalam perpustakaan berinteraksi dengan pustakawan dan pemustaka lainnya. Para tokoh tersebut memaparkan berbagai fungsi dari perpustakaan. Kesimpulannya adalah bahwa pandangan Daniel Chong sebagai seorang imigran terhadap perpustakaan merupakan tempat yang tidak hanya digunakan untuk belajar dan mencari informasi. Melainkan perpustakaan digunakan juga sebagai ruang sosial, dimana setiap individu dapat berinteraksi dengan individu lainnya dan tempat para imigran dapat bertemu mapun berkenalan dengan individu lainnya. Dengan demikian para imigran dapat beradaptasi di lingkungan yang baru mereka tinggali.

This study aims to gain an understanding of the perceptions of an animator, namely Daniel Chong about the library, which is represented in the We Bare Bears animated series. Through his view, we can find out the functions of public libraries for librarians. In this film, three bears, namely Grizzly, Panda, and
Ice Bear, utilize various library services. The research method uses a qualitative approach and the method of the sociology of literature. The results showed that three bears were immigrants in the San Francisco area who used the library to help them find the information they needed. They utilize a variety of services from collection services, computer services, circulation services, and discussion tables. In the library, the three bears meet Chloe and discuss the exam that will be carried out by his friend. Three bears in the library interact with librarians and other readers. The figures presented various functions from the library. The conclusion is that Daniel Chongs view as an immigrant to the library is a place that is not only used for learning and seeking information. Instead, the library is also used as a social space, where each individual can interact with other individuals and where immigrants can meet or meet other individuals. Thus immigrants can adapt to the new environment they live in. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finch, Christopher
New York: NY The Monacelli Press, 2013
R 777.7 FRE c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Selby, Andrew.
London: Laurence King, 2009
778.534 7 SEL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Wiley-Academy, 2001
729 ARC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Grafita Dyah Ayu Kusumastuti
"Skripsi ini membahas mengenai perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada pemegang hak cipta karya sinematografi terhadap aksi pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh situs penyedia layanan streaming film gratis di internet. Adapun permasalahan yang dikaji di dalam skripsi ini antara lain adalah bagaimana bentuk pelanggaran hak cipta yang dilakukan pemilik situs penyedia layanan streaming film gratis, perlindungan hukum seperti apa yang dapat diperoleh oleh pemegang hak cipta ditinjau dari UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan bentuk pencegahan seperti apa yang dapat dilakukan untuk mencegah pendistibusian konten yang ilegal di internet.

This thesis discusses the legal protections that can be obtained to the copyright owners of cinematographic works towards copyright infringement conducted by online free movie streaming sites. The problems under this study are the legal aspects of distributing films through online streaming sites without a license agreement or authorization from the copyright owners, what kind of legal protection that can be obtained for the copyright owners as stipulated in Copyright Act No. 28, 2014 and what kind of actions that can prevent the distribution of illegal contents on the internet."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>