Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Contents :
- Preface
- Chapter 1: Metal Forming Processes in Manufacturing
- Chapter 2: Forging Processes: Variables and Descriptions
- Chapter 3: Plastic Deformation: Strain and Strain Rate
- Chapter 4: Flow Stress and Forgeability
- Chapter 5: Plastic Deformation: Complex State of Stress and Flow Rules
- Chapter 6: Temperature and Heat Transfer
- Chapter 7: Friction and Lubrication
- Chapter 8: Inverse Analysis for Simultaneous Determination of Flow Stress and
Friction
- Chapter 9: Methods of Analysis for Forging Operations
- Chapter 10: Principles of Forging Machines
- Chapter 11: Presses and Hammers for Cold and Hot Forging
- Chapter 12: Special Machines for Forging
- Chapter 13: Billet Separation and Shearing
- Chapter 14: Process Design in Impression-Die Forging
- Chapter 15: A Simplified Method to Estimate Forging Load in Impression-Die
Forging
- Chapter 16: Process Modeling in Impression-Die Forging Using Finite-Element
Analysis
- Chapter 17: Cold and Warm Forging
- Chapter 18: Process Modeling in Cold Forging Using Finite-Element Analysis
- Chapter 19: Microstructure Modeling in Superalloy Forging
- Chapter 20: Isothermal and Hot-Die Forging
- Chapter 21: Die Materials and Die Manufacturing
- Chapter 22: Die Failures in Cold and Hot Forging
- Chapter 23: Near-Net Shape Forging and New Developments
- Index "
Materials Park, Ohio: ASM International, 2004
e20442664
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Heruwiyono
"Permasalahan mampu alir pada proses penempaan tertutup masih banyak ditemukan dan ini mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Mampu alir mempunyai banyak faktor yang berpengaruh. Dalam Penelitian ini dilakukan pengamatan mampu alir tempa panas terhadap pengaruh variasi temperatur bahan dan sudut kemiringan die insert baja SCM435, dengan variasi temperatur 1150 C, 1200 C, 1250 C dan variasi sudut kemiringan die insert 3,5,7. Hasil produk tempa pada variasi temperatur dan sudut kemiringan tersebut dilakukan pengamatan morfologi dengan mikroskop optic dan pengamatan mekanikal dengan uji kekerasan dan dimensi produk setelah tempa. Dari hasil penelitian ini didapatkan semakin besar temperatur bahan dan sudut kemiringan die insert mempunyai hasil mampu alir yang baik dan material mudah dalam mengisi cetakan. Hasil mampu alir ini ditunjukan dengan dimensi produk yang mendekati ukuran dimensi produk tempa. Hasil yang paling baik didapat pada variasi temperatur 1250 C dan sudut tempa 7, yaitu dimensi diamater 191.2 mm dan tinggi 53.6 mm. Kekerasan rata-rata material setelah tempa adalah 28.3 HRC

The problem of flowability in a closed forging process is still widely found and this affects the quality of the resulting product. Flowability has many influential factors. In this work, observation on flowability of hot forging at heating temperature of the material and draft angle of the die insert of SCM435 steel has been carried out. The material was heated at variation temperature of 1150 C, 1200 C, 1250 C and die insert draft angle of 3, 5, and 7. Surface morphology of the material was characterized using a microscop optic, whereas the mechanical properties were characterized through hardness and dimension testing. The results showed that increasing heating temperature of the material and draft angle of the die insert resulted in good flowability and the dimension of the product was in agreement with that of the forging dimension. The best result was obtained from heating temperature of 1250 C at a draft angle of 7, with dimention diameter of 191.2 mm and height of 53.6 mm. The average hardness of the material after forging was of 28.3 HRC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setyadi
"Permasalahan mampu tempa merupakan hal yang banyak ditemukan pada proses penempaan cetakan tertutup. Kesulitan yang dihadapi berkaitan erat dengan pola aliran-butir (grain flow patterns) yang tidak sesuai, cetakan yang tidak terisi sepenuhnya (lack of die fill) dan kwalitas produk (sifat mekanik, struktur mikro yang tidak sesuai dengan keinginan enjiniring atau standar).
Penelitian mampu tempa baja S48C dalam kasus pembuatan komponen gear dengan cetakan tertutup, telah dilakukan dengan mengkarakterisasi aliran tegangan material S48C terhadap perubahan temperatur melalui pengujian tarik panas serta mempelajari pengaruh parameter proses, dalam hal ini temperatur penempaan dan rasio tinggi awal terhadap diameter awal bahan baku (ho/Do) yang dikaitkan dengan mampu tempa produk gear yang dihasilkan.
Pengujian tarik panas dilakukan pada variasi temperatur 850, 900, 950°C dan laju regangan 0,01 dan 1 detik^-1, sedangkan pengujian penempaan gear dilaksanakan dengan variasi temperatur 1000, 1100, 1200°C dan variasi rasio ho/Do 1,58; 2,13; 2,41.
Hasil pengujian tarik panas menunjukkan semakin tinggi temperatur akan menurunkan tegangan tarik maksimum (UTS) dan tegangan alir baja S48C. Penurunan UTS paling tinggi terjadi pada temperatur 950°C sebesar 85% dari kondisi temperatur kamar, sedangkan penurunan tegangan alir paling tinggi terjadi pada temperatur pengujian 950°C sebesar 31 % dibanding temperatur 850°C, regangan (ε) 0,23 & laju regangan (ε) 1 detik^-1 dan sebesar 27% dibanding temperatur dan regangan yang sama tetapi ε 0,01 detik^-1 . Untuk kenaikkan lain regangan dari 0,01 detik^-1 menjadi 1 detik^-1 pada kisaran temperatur 850-950°C akan meningkatkan UTS sebesar 33 - 50 % dan tegangan alir sebesar 46-53%.
Hasil pengujian penempaan menunjukkan semakin tinggi temperatur dan semakin besar rasio ho/Do akan meningkatkan kekerasan rata-rata, yaitu tertinggi pada temperatur 1200°C dan ho/Do 2,13 sebesar 223 HB dan yang terendah pada temperatur 1000°C dan ho/Do 1,58 sebesar 204 HB. Peningkatan temperatur dan rasio ho/Do ini menyebabkan pertumbuhan butir austenit yang besar saat penempaan, namun secara bersamaan butir hasil rekristalisasipun bertambah.

Forgeability problems are found frequently in closed die forging. Forging difficulties closeness of the relationship with poor grain flow patterns, lack of die fill, and product quality (like as mechanical properties, microstructure that not suitable with engineering standard).
The research of the carbon steel (S48C) forgeability for manufacturing gear component in closed die forging has been done by characterized influence of temperature for flow stress of S48C with hot tension testing and studied influence of process parameters (like as forging temperature and ratio of initial height for initial diameters ho/Do) for the forgeability of the gear product.
The hot tension testing was performed on temperatures and strain rates variation (T 850, 900, 950°C and ε 0,01; 1 second^-1), while the gear forging testing was performed on forging temperatures and ratio ho/Do variation (T 1000, 1100, 1200°C and ratio ho/Do 1,58; 2,13; 2,41).
The result of hot tension testing showed that increasing temperature decreases ultimate tensile strength (UTS) and flow stress of S48C. The higher decreasing of UTS is on 950°C about 85% from room temperature condition, while the higher decreasing of flow stress has occured on 950°C about 31 % compare to conditons of temperature 850°C, strain (ε) 0,23 & srain rate (ε) 1 second^-1 and about 27% compare to the same conditions but ε= 0,01 second^-1 . For increasing strain rate from 0,01 to 1 second^-1 on the temperature range (850-950°C) increases UTS about 33 - 50% and flow stress about 46-53%.
The forging testing showed that increasing temperature and ratio ho/Do increases the average hardness, i.e., the higher hardness has occurred on 1200°C & ratio ho/Do 2,13 about 223 HB, while lower hardness has occurred 1000°C & ho/Do 1,58 about 204 HB. Increasing temperature and ratio ho/Do cause increasing austenite grain growth, but while amount of grain from recrystallization also has added."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dari produk tempa panas adalah aliran logam/material, dan faktor tersebut dapat dikontrol dengan perencanaan prabentuk di dalam tahapan
proses. Dalam merencanakan prabentuk tersebut. dilakukan dengan memperkecil perbedaan
aliran/ pergeseran volume yang terjadi dengan melakukan segmentasi pada profil produk (blank gear) menjadi 3 bagian, serta didasarkan pada kemampuan deformasi material produk dengan kondisi proses yang diterapkan. Dengan menggunakan CAD system didapatkan geometri prabentuk dengan pergeseran/ aliran volume material yang relatif merata pada setiap bagian.
deformasi yang terjadi tidak melampaui kemampuan material dan terjadi peningkatan gaya penempatan sebesar 43, 8%.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, (s a)
02 Lbr p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Surya Farista
"Stainless steel memiliki struktur mikro yang lengkap dan stabil dan banyak digunakan dalam industri modern seperti pembuatan kapal uap, produksi kimia dan reaktor nuklir karena ketahanan terhadap korosi dan kemampuan mekanik yang baik terhadap suhu tinggi, perlakuan panas tidak akan mempengaruhi kekerasan permukaan, perlu ditempa untuk mengurangi ukuran butir sehingga dapat mengeraskan permukaan menggunakan variasi beban 1 kg, 2 kg, 3 kg, mengkarakterisasi bahan menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD), dan sifat elektrokimia menggunakan teknik Linear Sweep Voltammetry (LSV), Open Circuit Potentiometry Technique (OCP) dan Cyclic Voltammetry (CV) dalam NaCl 3,5% wt. Terdapat pengecilan ukuran bulir pada sampel yang telah di beri penempaan dari 21 nm menjadi 10 nm pada 1 kg, 34 nm pada 2 kg, 10 nm pada 3 kg dan 4 nm pada 4 kg, karena penempaan juga menambah banyak nya grain menyebabkan potensi korosi semakin timggi yaitu laju korosi pada sampel dari 1,45 μm/tahun, menjadi 1,19 μm/tahun pada 1 kg, 1, 91 μm/tahun pada 2 kg dan 2,62 μm/tahun pada 3 kg dengan suhu uji 25 ̊C menggunakan larutan NaCl 3,5% wt
Stainless steel has a complete and stable microstructure and is widely used in modern industries such as steamship making, chemical production, and nuclear reactors because of its corrosion resistance and good mechanical ability to high temperature, heat treatment will not affect the surface hardness, need to be forged to reduce grain size so that it can harden the surface using variations in the load of 1 kg, 2 kg, and 3 kg, characterize material using X-ray diffraction technique, and the electrochemical properties using linear sweep voltammetry technique (LSV), open circuit potentiometry technique (OCP) and Cyclic Voltammetry (CV) in NaCl 3.5% wt. There is a reduction in grain size in the sample which has been forged from 21 nm to 10 nm at 1 kg, 34 nm at 2 kg, 10 nm at 3 kg and 4 nm at 4 kg because forging also adds much grain causing more corrosion potential lead is the corrosion rate in the sample from 1.45 μm / year, to 1.19 μm / year at 1 kg, 1, 91 μm / year at 2 kg and 2.62 μm / year at 3 kg with a test temperature of 25 ̊C using a solution of NaCl 3.5% wt"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garrett, R.H. [Reginald H.]
Oxford: Wiley-Blackwell, 2008
696.12 GAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Goldner, Paul S.
"Completely revised with fresh examples and all new chapters, the second edition of Red-Hot Cold Call Selling reveals the secrets, strategies, and tips readers can use to elevate their prospecting skills and take their sales into the stratosphere. Readers will learn how they can: * define and target their ideal market -- and stop squandering time, energy, and money on unfocused prospecting * develop a personalized script utilizing all the elements of a successful cold call * get valuable information from assistants -- and then get past them * view voice mail not as a frustrating barrier, but as a unique opportunity Red-Hot Cold Call Selling is a vital resource for all sales professionals, brimming with field-proven techniques that work in any industry. The book includes new information on using the Internet for research and prospecting; cold-calling internationally; using e-mail instead of calling; and much more."
New York: American Management Association;, 2006
e20441719
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"ABSTRAK
Lapis asbuton agregat (lasbutag) sering digunakan sebagai permukaan jalan, namun masih belum memberikan hasil yang memuaskan karena sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana, untuk mengatasi hal tersebut maka lasbutag memerlukan suatu campuran bahan tambah agar dapat meningkatkan mutu perkerasan jalan. Penggunaan Perma-bond sehagai bahan peremaja diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap modifikasi asbulon dengan bahan peremaja Perma-bond dengan komposisi 40% bahan peremaja Perma-bond dan 60% kadar bitumen asbulon merupakan perbandingan campuran yang terbaik untuk mendapatkan jenis aspal penetrasi 60/70,
Pada campuran panas (Hot-mix) dari hasil uji marshall didapat nilai kadar bitumen optimum 8,75 %. Dan pada campuran dingin (Cold-m;x) didapat pada pemeraman 3 hari dengan kadar bitumen 8,1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jodi Noor Handibyanto
"Pada penelitian ini digunakan aspal butir lawele (LGA) sebagai subtitusi campuran aspal minyak. Demi pengoptimalan penggunaan asbuton salah satu inovasi dengan penggunaan teknologi CPHMA. Pada peneltian ini digunakan gradasi CPHMA, namun suhu pencampuran dan pemadatan tidak mengikuti spesifikasi CPHMA akibat adanya modifikasi penambahan ONCR dalam campuran aspal. Dilakukan pengujian marshall untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan aditif ONCR (Oli Bekas dan Nano Crumb Rubber) dalam campuran perkerasan terhadap karakteristik marshall. Pengujian dilakukan terhadap campuran aspal modifikasi ONCR dengan kandungan 5% , 10%, 15%, 20%, dan 0% sebagai pembanding hasil. Suhu pencampuran dilakukan secara hangat (125o C) dan secara panas (150o C). Dari hasil Warm Mix dan Hot Mix menunjukan bahwa campuran dengan kadar 0% ONCR memiliki nilai stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan campuran aspal dengan kandungan ONCR. Selain itu penambahan ONCR menyebabkan perubahan parameter volumetrik (VIM.VMA,VFA) dalam campuran. Pada campuran hangat , Kadar aspal optimum untuk campuran aspal modifikasi ONCR didapatkan pada campuran ONCR 10% dengan kadar 8.53%, dan kadar aspal optimum untuk campuran aspal non-modifikasi (0% ONCR) didapatkan pada campuran dengan kadar 8.92%. Pada campuran panas , Kadar aspal optimum untuk campuran aspal modifikasi ONCR didapatkan pada campuran ONCR 5% dengan kadar 6.66%.

In this research, lawele granular asphalt (LGA) is used as a substitution of oil asphalt mixture. For optimizing the use of asbuton, one of the innovations is with the use of CPHMA technology. CPHMA gradation is used in this research, but the mixing and compaction temperatures do not follow the CPHMA specifications due to the modification of the addition of ONCR in the asphalt mixture. Marshall testing was conducted to determine the effect of ONCR additives (Waste Engine Oil and Nano Crumb Rubber) used in the pavement mixture on the characteristics of Marshall. Tests carried out on a mixture of ONCR modified asphalt containing 5%, 10%, 15%, 20%, and 0% as a comparison of results. The mixing temperature is warm (125oC) and hot (150oC). The Warm Mix and Hot Mix results show that the mixture with 0% ONCR content has a better stability value than the asphalt mixture with ONCR content. In addition, the addition of ONCR causes changes in volumetric parameters (VIM.VMA, VFA) in the mixture. In warm mixtures, optimum asphalt levels for ONCR modified asphalt mixes are found in 10% ONCR mixtures with 8.53% content, and optimum asphalt levels for non-modified asphalt mixtures (0% ONCR) are obtained in mixes with 8.92% levels. In the hot mixture, the optimum asphalt level for ONCR modified asphalt mixture is found in the 5% ONCR mixture with 6.66% content."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>