Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Akhyar Yusuf
Depok: RajaGrafindo Persada, 2015
142 LUB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Akhyar Yusuf
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016
142 LUB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Mudzakkir
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
305.42 AMI f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Dwi Hadyanto
"Skripsi ini membahas tantangan tersendiri yang ada pada multikulturalisme kontemporer dan bagaimana mengatasinya, dengan menjabarkan penelitian yang dilakukan atas pemikiran Bhikhu Parekh, khususnya pada bukunya yang berjudul Rethinking Multiculturalism. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan interpretatif-analitis.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa multikulturalisme kontemporer membutuhkan suatu wadah khusus, berupa struktur politik yang berperspektif multikultural, sehingga mampu mengakomodasi keadilan, kebudayaan kolektif majemuk, dan identitas nasional untuk hidup di dalamnya. Jaminan atas ketiga hal ini yang mampu menjawab tantangan atas multikulturalisme kontemporer.

The focus of this literate study is the challenge to contemporary multiculturalism and how to face it, by reporting the research that author did to Bhikhu Parekh thought, especially in Rethinking Multiculturalism. This research is analytic-descriptive research.
The result of this research is contemporary multiculturalism need its own bowl, a political structure with multicultural perspective. This is the very beginning step to accommodate justice, collective culture, and national identity to rise together. The guarantee of these three important things is the answer to the challenge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Kusumawijaya
"Teori adalah kekuatan. Ia merupakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang untuk membuktikan keeksislensiannya, kepeduliannya sebagai salah satu komponen di dalam lingkungan kehidupannya. Dengan menggunakan kekuatannya, teori dapat merubah segala sesuatu: gerakan, kebudayaan, peradaban manusia dan lingkungan di sekitamya. Dengan menggunakan kekuatannya pula, ia dapat menimbulkan perdebatan dan perlentangan dl antara dua pihak yang berbeda pandangan.
Konfllk-konflik yang terjadi di antara teori-teori disebabkan oleh perbedaan argumen-argumen, masing-masing pihak yang saling mempertahankan pendapat-pendapatnya. Fenomena saling menggugat, menentang, memperdebatkan di antara ahli, teori kritis maupun pendukung teori-teori itu sendiri sudah banyak terjadi di segala disiplin ilmu pengetahuan.
Arsitektur yang termasuk salah satu di antaranya tidak hanya berupa sebuah disiplin ilmu yang cenderung berpraktik ke arah teknis, namun ia juga bempa ilmu pengetahuan yang membutuhkan pernyataan-pernyataan, teori-teori bahkan manifesto-manifesto yang membantu dalam hal perancangan objek-objek yang dihasilkan baik itu bangunan maupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya termasuk manusla ltu sendiri.
Konflik di antara leon kritis arsitektur pun sering kali muncul dalam bentuk wacana-wacana yang kemudian berpengaruh dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat secara global pada umumnya dan juga berpengaruh pada gaya dan bentuk perancangan bangunan arsitektural khususnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Science communication in its early years start from science positivism. Science communication paradigm is also start from a positive empiric methodoly matters. Shannon-Weaver mechanistic approach states that communication is mechanic pieces human do which transmitter and receiver machines."
384 WACA 5:21 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Mura P.
"Jurgen Habermas adalah sosok Filsuf yang sudah tidak asing lagi. Ia pewaris pemikiran Madzhab Frankfurt. Pemikiran-pemikirannya terkenal sangat rumit dan sarat acuan-acuan filosofis. Mereka terkenal dengan Teori Kritis yang mengkritik positivisme sebagai saintisme karena mengadopsi metode ilmu-ilmu alam untuk menggagas unified Science. Teori Kritis berhasil membuktikan bahwa positivisme dengan berpura-pura objektif atau bebas nilai ternyata menyembunyikan kekuasaan dan mempertahankan status quo masyarakat dan tidak mendorong perubahan. Teori Kritis juga mampu membongkar kedok rasionalitas pencerahan yang disebut rasionalitas instrumental telah gagal mencapai tujuannya yang emansipatif yaitu membebaskan manusia dari perbudakan dan membangun masyarakat atas dasar hubungan antar pribadi yang merdeka sebagai subjek yang mengelola sendiri kenyataan sosial. Kegagalan Teori Kritis generasi. pertama adalah disebabkan terperangkap atas pengandaian filosofis dari Karl Marx yang mereduksi manusia hanya sebagai makluk yang bekerja. Kemudian Jurgen Habermas muncul sebagai pembaharu Teori Kritis dengan menggeser pradigma kerja ke paradigma komunikasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini juga digambarkan bagaimana Habermas berdialog dengan Foucoult tentang kekuasaan, dengan Parson tentang krisis sosial dengan Popper mengenai falsifikasi dan terakhir bagaimana Habermas merumuskan hermeneutika kritis yang megadopsi psikoanalisa untuk menggabungkan explaination dan understanding yang mengarah pada metode refleksi diri. Oleh karena itulah Teori Kritis ini mampu diterapkan dalam berbagai Studi sosial seperti dalam penelitian sosial kritis, kebijakan negara dan kebijakan sosial, kontrol sosial, budaya pop analisa wacana dan media massa, kajian jender, psikologi sosial, sosiologi pendidikan, gerakan sosial, metode penelitian, ras dan etnisitas, politik mikro, pendidikan, Serta pembaharuan sosiologi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beilharz, Peter
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
301 BEI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Massachusetts: Blackwell, 1994
305.800 MUL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stephani Natalia W.
"Ketertindasan yang dialami oleh setengah dari jumlah manusia tidak dapat lagi ditolerir. Penerapan subjektivitas maskulin pada tataran pemikiran yang terletak pada ketidaksadaran manusia telah membuat ketimpangan di mana-mana. Pola pikir atau subjektivitas seseorang di dalam dunia yang ia hidupi sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang ada pada struktur sosial di mana ia berada dan mengada. Subjektivitas yang digunakan akan mencerminkan bagaimana seseorang mencerap dan mendefinisikan dunia. Bagaimana proses pembentukan subjektivitas inilah yang menjadi permasalahan awal. Lewat psikoanalisa, Jacques Lacan mengembangkan teorinya tentang proses pembentukan subjek di dalam tatanan simbolik melalui bahasa yang terstruktur pada tataran ketidaksadaran manusia. Keberlangsungan sistem dan nilai patriarkal dalam bahasa maskulin dan tatanan simbolik yang berpusat pada phallus telah merepresi _yang feminin_ sedemikian rupa. Dalam hal ini, terdapat dominasi hirarkis dalam relasi kekuasaan antara satu dengan yang lain. Untuk keluar dari keterasingan ini, perempuan harus mendapatkan subjektivitasnya sendiri demi terbebas dari subjektivitas yang maskulin. Feminisme berupaya untuk menghapus segala bentuk dominasi yang ada pada kultur kebudayaan manusia yang bersifat patriarkal. Luce Irigaray merupakan salah satu pemikir feminis yang berupaya melakukan hal ini dengan mengkritik _budaya laki-laki_ (phallomorphisme) yang mendominasi dalam segala tataran kehidupan. Tatanan simbolik harus dihilangkan sehingga perempuan dapat menjadi subjek yang berbicara dengan bahasanya sendiri. Hal ini demi memberlangsungkan pluralitas dan keberagaman yang ada pada manusia dan menghindari penekanan dari salah satu pihak saja. Dengan demikian, pihak laki_laki dan perempuan akan mendapatkan keadilan seksual lewat keberagaman yang dilakukan melalui perubahan kaidah bahasa dan konsepsi tentang kebenaran serta nilai-nilai yang mengatur tatanan sosial.

The misery which has been experienced by the half of human species, i.e. women, cannot be tolerate no more. Masculine subjectivity which has been used all along, which is under the human_s unconsciousness, has already made lots of problem everywhere. System of thought or someone_s subjectivity inside the world which they are living in influenced by those elements which are embedded in the social structures where they are exist in. The subjectivity we are using can reflect on how we observe and perceive the world. The first problem is how is the process on the shaping of our subjectivity. Through psychoanalysis, Jacques Lacan developed his theories on how subject exists inside the symbolic order through language system, which structured on the human_s unconsciousness. Patriarchal system and the values upon it inside the masculine language and symbolic order, which centered on phallus, repressed the feminine in some way or another. In this problem, there is a hierarchal domination upon power relation between one with the other. To escape from this isolation, womens must have their own subjectivities so that they can free themselves from the masculine subjectivity. Feminism trying to erase all forms of masculine dominations inside the human_s culture. Luce Irigaray is one of the feminist thinker and she critisize the phallomorphism cultures which dominate all aspects of our lives. Symbolic order must be exclude so that women can become a subject which can speak up with their own language. This has to be this way to continue plurality and diversity among human and to avoid the pressure from one side only. So that is, men and women will attain a sexual justice through diversity which can be achieve with the change of language and truth conception, also the change of values which is embedded in the social structures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16150
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>