Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willibrordus Surendra Broto Rendra, 1935-2009
Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2016
899.221 REN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Willibrordus Surendra Broto Rendra, 1935-2009
Yogyakarta: Bentang, 2016
899.221 12 REN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Waskitha Weninging Galih
"Skripsi ini membahas perlindungan hak cipta skenario film dan berfokus pada skenario film yang belum selesai dan belum dipublikasikan. Skenario film merupakan dokumen yang dibaca oleh semua departemen produksi film sehingga ia mengalami banyak perpindahan tangan di antara departemen-departemen produksi. Sehingga, skenario film yang belum selesai dan belum dipublikaskan harus mendapatkan perlindungan hak cipta secara tegas. Tulisan ini membahas konsep pengaturan hak cipta dari ciptaan yang belum selesai dan ciptaan yang belum dipublikasikan dan pengejawantahannya di dalam hukum hak cipta Indonesia. Selanjutnya juga dibahas pertanyaan mengenai kapan skenario film mendapatkan hak cipta dan perlindungan terhadap Pencipta ketika skenario filmnya dibocorkan sebelum dipublikasikan. Pada analisis skripsi ini dapat dilihat bahwa belum selesainya atau belum dipublikasikannya skenario film bukan merupakan pembatasan perlindungan hak cipta atasnya. Selain itu, perjanjian penulisan skenario film dan non-disclosure agreement dalam sesi pitching antara penulis skenario dan produser serta rumah produksi merupakan aspek penting dalam perlindungan skenario film yang belum selesai dan belum dipublikasikan.

This paper studies the copyright protection of screenplays and focuses on the cases of the unfinished and unpublished screenplay. A screenplay is a document that is read by the whole departments of a film production, therefore, it gets many dispositions among the departments. Thus, the unfinished and unpublished screenplay need to acquire its copyright protection. This paper discusses questions around when the screenplay obtains its copyright and also the protection of the writer if his screenplay is leaked prior to its publication. This paper affirms whether a screenplay has not been finished nor published is not a limitation to its copyright protection. In addition, this paper highlights the importance of screenwriting agreements and non-disclosure agreements in a pitching session between screenwriters and film producers as well as production companies on the protection of the both unfinished and unpublished screenplays.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S61955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Junaidi
"ABSTRAK
Awal kemerdekaan Republik Indonesia, ABRI merupakan satu kekuatan
yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dalam situasi tidak menentu, ABRI tampil dengan dwi fungsinya, yaitu fungsi
sosial politik (sospol) dan pertahanan keamanan negara (hankamneg) yang
bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan konsekuen.
Tekad tersebut tidak sepenuhnya terwujud, karena Orde Baru telah mengubah
ABRI sebagai alat kekuasaan yang identik dengan gaya militer kaku dengan
bentuk-bentuk kekerasan dalam penyelesaian masalah. Teijadinya reformasi telah
mengubah segalanya termasuk dalam tubuh ABRI. Tanggal 1 April 1999 menjadi
momen yang penting bagi Polri untuk memulai peijalanan baru sebagai institusi
yang mandiri terpisah dari ABRI. Dalam rangka memperbaiki citra, Polri
berusaha untuk meningkatkan profesionalisme anggotanya dalam pelaksanaan
tugasnya. Salah satunya adalah peningkatan pemahaman anggota Polri terhadap
hak asasi manusia (HAM).
Pengiriman aparat keamanan (Brimob) ke Aceh dalam rangka menumpas
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) seiring diberlakukannya Darurat Militer, telah
menimbulkan permasalahan yang berkenaan dengan masalah HAM. Hal ini tak
lain karena masing-masing pihak (Komnas HAM dan aparat) mempunyai persepsi
yang berbeda dalam melihat suatu peristiwa.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas, penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk melihat persepsi anggota anggota Brimob yang pemah
bertugas ke Aceh tentang pelanggaran HAM di Aceh, dibandingkan dengan
anggota Brimob yang belum pemah bertugas ke Aceh. Sampel diambil
menggunakan metode Occidental sampling dengan jumlah 60 orang yang terdiri
dari 30 anggota Brimob yang pemah bertugas ke Aceh dan 30 anggota Brimob
yang belum pemah bertugas ke Aceh, yang berasal dari Kesatuan Brimob Kelapa
Dua. Untuk melihat perbedaan persepsi tersebut dilakukan perhitungan t-test for
independent sample pada mean masing-masing kelompok.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara persepsi anggota Brimob yang pemah dan yang belum pemah
bertugas ke Aceh tentang pelanggaran HAM di Aceh. Perbedaan persepsi
disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhi, yaitu individu yang mempersepsi, obyek persepsi, dan situasi pada saat persepsi berlangsung. Sedang
faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan persepsi anggota Brimob terhadap
pelanggaran HAM di Aceh adalah: pendidikan pertama kepolisian, penugasan ke
daerah operasi lain, dan masa dinas."
2004
S3403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Ramayani
"Pacaran biasanya digunakan untuk menggambarkan bentuh hubungan interpersonal anatara seorang laki-laki dan perempuan yang melibatkan perasaan romantis dan adanya kedekatan emosional diantara keduanya. Penghayatan seorang perempuan dewasa muda yang belum pernah berpacaran, termasuk didalamnya gambaran tentang konsep dirinya, kebutuhan-kebutuhannya, interaksinya dengan lawan jenis dan persepsinya tentang laki-laki, hubungannya dengan keluarganya, persepsinya terhadap lingkungan, konflik-konflik yang dialami, gambaran kecemasannya, serta defens-defens yang digunakan membuat peneliti tertarik untuk mengetahui secara lebih mendalam dengan menggunakan tes proyeksi TAT.
Menurut Bellak (1993), fungsi utama TAT adalah untuk mengungkapkan dinamika kepribadian dan fungsi ego. Tes ini menggunakan metode yang sifatnya idiografik, dimana individu terlihat sebagai makhluk yang unik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif terhadap lima orang perempuan dewasa muda lajang yang belum pernah berpacaran. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Talita Margijanto
"Pengembangan pendidikan inklusif di Jakarta meningkatkan kebutuhan akan penelitian yang meneliti faktor yang berperan dalam keberhasilan pendidikan tersebut. Peneliti tertarik untuk meneliti hubungan sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan strategi pengajaran guru di sekolah dasar inklusif pada kelompok guru yang pernah memiliki pengalaman kontak langsung dengan anak berkebutuhan khusus sebelum mengajar di sekolah inklusif dan yang tidak pernah.
Penelitian dilakukan pada 102 guru sekolah dasar inklusif di Jakarta dan Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap guru dan perbedaan strategi pengajaran di antara kedua kelompok guru; namun terdapat hubungan yang signifikan antara sikap guru dan strategi pengajaran. Hal itu menunjukkan bahwa semakin positif sikap guru, semakin banyak strategi pengajaran inklusif yang digunakan guru.

The development of inclusive education in Jakarta raises the need to study factors related to its success. This research aims to study the relationship between teachers’ attitude towards inclusive education and teaching strategies among inclusive primary school teachers. Furthermore, this research also investigates the role of prior contact with special education need (SEN) students and its effect on both attitude and teaching strategies.
The study was done to 102 primary school teachers across Jakarta and Depok. The result shows no significant difference on attitude and teaching strategies among teachers who had prior contact with SEN students and teachers who hadn’t. However, significant correlation was found between teachers’ attitude towards inclusive education and teaching strategies, which indicates increased attitude is followed by increased number of inclusive teaching strategies used.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Dewi Farah
"Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Hal-hal yang terjadi pada masa ini sangat menentukan kepribadian, watak, serta keadaan jasmani seseorang kelak dikemudian hari. Apa yang dipelajari oleh anak sangat tergantung pada bagaimana orangtua dapat memenuhi kebutuhan anak. Sekali dipelajari sikap-sikap ini akan mempengaruhi persepsi individu terhadap orang-orang lain dan situasi-situasi selama hidupnya.
Hubungan antara anak dengan keluarganya terutama ibunya amatlah erat dan hal ini berpengaruh pada perkembangan pribadi anak. Keadaan tidak berdaya pada masa bayi menumbuhkan rasa ketergantungan yang mendasar pada anak. Seiring dengan meningkatnya usia, meningkat pula kemampuan di bidang kognisi, fisik dan ketrampilan motorik. Hal ini memungkinkan anak untuk melakukan hal- hal tertentu yang dulu tidak bisa mereka lakukan sehingga anak menjadi mandiri.
Kemandirian itu sendiri dirasakan sangat penting, mengingat hal-hal yang dilakukan anak sekarang akan mempengaruhi cara dia bertingkah laku kelak setelah dewasa. Sehingga anak perlu menerapkan sikap dan tingkah laku tepat dan sesuai. Tetapi bagaimana anak harus mandiri dan tergantung sangat ditentukan oleh norma-norma lingkungan dimana dia berada.
Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini semakin banyak wanita yang tidak hanya menjadi ibu rumah tangga saja, tetapi juga melibatkan diri dalam dunia kerja diluar rumah. Hal ini menyebabkan waktu ibu bersama keluarga terutama anak-anaknya menjadi berkurang.
Untuk menjaga agar anak-anaknya tidak terlantar, salah satu upaya yang dilakukan adalah menitipkan anak tersebut di Tempat Penitipan Anak (TPA). TPA sendiri merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan dalam bentuk perawatan dan pengasuhan untuk anak yang ditinggal ibunya bekerja
Melihat hal tersebut, penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan dibidang kemandirian antara anak yang pernah masuk TPA dengan anak yang tidak pernah masuk TPA saat mereka duduk di Taman Kanak-kanak. Manfaat dari penulisan ini adalah agar mempermudah pihak orangtua khususnya kaum Ibu dalam memutuskan pengasuh pengganti yang baik dan sesuai bagi anaknya.
Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner. Mengingat keterbatasan si anak dalam membaca dan memahami maksud pertanyaan alat ukur, maka yang diminta mengisi kuesioner tersebut adalah ibu si anak.
Hipotesa penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan di bidang kemandirian antara anak usia prasekolah yang mendapat program pendidikan TK plus TPA dengan anak yang mmendapat program pendidikan TK saja.
Dari hasil perhitungan, tampak ada perbedaan yang signifikan di bidang kemandirian antara anak yang mendapat program pendidikan TK plus TPA dengan anak yang mendapat program pendidikan TK saja. Artinya anak yang mendapat program pendidikan TK plus TPA memiliki derajat kemandirian yang berbeda dengan anak yang mendapat program pendidikan TK saja. Penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang mendapat program pendidikan TK plus TPA lebih mandiri dibandingkan anak yang mendapat program pendidikan TK saja.
Sedangkan saran untuk para orangtua, terutama ibu bekerja, bisa menjadikan TPA sebagai alternatif pengasuh pengganti anak yang cukup baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Hapsari
"Menurut Erikson (1950 dalam Papalia. 2001), krisis intimacy versus isolation merupakan isu utama yang dialami oleh seorang dewasa muda. Individu yang berada pada masa ini memiliki tugas-tugas perkembangannya, yang salah satunya adalah membina hubungan intim. Namun, ternyata tidak semua individu yang memasuki usia dewasa muda telah mampu menjalin hubungan intim atau berpacaran.
Kenyataan ini dipengaruhi oleh perbedaan setiap individu dalam kemampuannya membina hubungan intim. Attachment style dengan orangtua dan self-esteem merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut. Secara teoretis, seseorang yang memiliki secure attachment style dan self-esteem yang tinggi akan berhasil membina hubungan intim. Di lain pihak, seseorang yang memiliki avoidant attachment style maupun amcious-ambivalent attachment style disertai dengan rendahnya self-esteem akan sulit membangun hubungan intim.
Oleh karena itu, penelitian. ini bertujuan untuk memperoleh gambaran attachment style dengan orangtua dan self-esteem pada pria dewasa muda yang belum pernah berpacaran. Penelitian ini mengkhususkan pria sebagai partisipan karena terdapat penelitian sebelumnya yang telah meneliti gambaran attachment style dan self- esteem pada wanita dewasa muda yang belum pernah berpacaran.
Selanjutnya, penelitian ini juga berusaha memperoleh pemahaman mengenai kebutuhan pria dewasa muda yang belum pernah berpacaran akan keintiman (intimacy). Hal ini dilatarbelakangi oleh keraguan beberapa peneliti terhadap asumsi yang mengatakan bahwa pria, bila dibandingkan dengan wanita, lebih sedikit membutuhkan intimacy ketika menjalin hubungan intim. Padahal, beberapa hasil studi menunjukkan persamaan tingkat intimacy pada pria dan wanita dalam hubungan interpersonal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu dengan anxiousambivalenl dan avoidant attachment style disertai self-esteem yang rendah sulit membina hubungan intim hingga belum pernah berpacaran. Selain dipengaruhi oleh attachment style dan self-esteem. hal-hal yang mempengaruhi kegagalan individu tersebut dalam membina hubungan intim adalah belum siap untuk komitmen berpacaran, menetapkan standar yang terlalu tinggi dalam memilih pasangan, dan belum merasa mandiri secara finansial. Namun, di sisi lain, dimilikinya secure atlachment style dan self-esteem yang tinggi ternyata belum juga menjamin keberhasilan individu dalam membina hubungan intim. Adapun, faktor-faktor yang turut melatarbelakangi keadaan individu ini antara lain pengalaman masa lalu dengan wanita yang kurang menyenangkan, kesibukan dalam berkarir, dan target berpacaran dan menikah yang masih cukup jauh.
Walaupun belum berhasil membina hubungan intim, semua individu dalam penelitian ini ternyata tetap membutuhkan keintiman. Hal ini tergambar dengan pernyataan seorang individu bahwa ia membutuhkan kehadiran seorang pacar yang dengannya ia dapat saling berbagi pengalaman suka dan duka, sekaligus memiliki hubungan yang lebih dekat dan terbuka dengan orang lain selain keluarganya."
2003
S3201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Larastasya Bamba Lati
"Latar belakang: Nyeri punggung bawah (NPB) umum dikonsultasikan ke layanan kesehatan. Nyeri persisten menyebabkan penurunan kualitas hidup dan aktivitas. Pengobatan efektif NPB tidak memadai. Telemedis hadir sebagai layanan kesehatan yang cepat, murah dan mudah untuk deteksi dini dan intervensi. Status pasien yang pernah atau belum pernah didiagnosis dapat mempengaruhi keputusan tatalaksana farmakologi dan rujukan. Oleh karena itu, penelitian ini akan membandingan keputusan tatalaksana farmakologi dan rujukan pada pasien NPB yang pernah dan belum pernah didiagnosis pada layanan telemedis. Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk perkembangan layanan telemedis di Indonesia.

Metode: Penelitian menggunakan desain analitik potong lintang dari database Halodoc pada bulan Maret-April 2020. Pasien dikategorikan menjadi pernah dan belum pernah didiagnosis berdasarkan riwayat penyakit dan diagnosis dokter telemedis. Tatalaksana farmakologi dan rujukan diketahui dari kalimat ‘Doctor Referral’, ‘Prescription’, dan saran oleh dokter telemedis. Hasil: Dari 109 sampel, ditemukan bahwa pasien NPB yang belum pernah didiagnosis memiliki persentase tatalaksana farmakologi yang lebih tinggi (84,1%), sedangkan pasien NPB yang pernah didiagnosis memiliki persentase tatalaksana rujukan yang lebih tinggi (40,6%). Walaupun demikian, hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara keputusan tatalaksana farmakologi (p=0,260) dan rujukan (p=0,326) pada pasien NPB yang pernah dan belum pernah didiagnosis pada layanan telemedis.Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara keputusan tatalaksana farmakologi dan rujukan pada pasien NPB yang pernah didiagnosis dan yang belum pernah didiagnosis sebelumnya pada layanan telemedis di Indonesia. Penelitian selanjutnya memerlukan sampel lebih banyak dan seimbang untuk kedua variabel.

Kata kunci: telemedis, pasien, nyeri punggung bawah, tatalaksana farmakologi, rujukan


Introduction: Low back pain (LBP) is generally consulted. Persistent pain causes decreased quality of life and activity. Effective treatment of LBP is inadequate. Telemedicine is present with its advantages in early detection and intervention. The patient status can influence pharmacological management decisions and referrals. Therefore, this study will compare pharmacological treatment decisions and referrals to LBP patients who have and have never been diagnosed at telemedicine services. It is hoped that this research can be useful for the development of telemedicine services in Indonesia. Method: This cross-sectional analytic study used Halodoc database source in March-April 2020. Patients were categorized into patients who had and had never been diagnosed by telemedicine doctors. Pharmacological management and referrals are known from the 'Doctor Referral', 'Prescription', and advice by telemedicine doctors. Result: From 109 samples, it was found that LBP patients who had never been diagnosed had a higher percentage of pharmacological treatments (84.1%), while LBP patients who had been diagnosed had a higher percentage of referral treatments (40.6%). However, the chi-square test results showed that there was no significant difference between pharmacological treatment decisions (p=0.260) and referrals (p=0.326) in LBP patients who had and had never been diagnosed with telemedicine services. Conclusion: There is no significant difference between pharmacological management decisions and referrals to patients with LBP who have been diagnosed and who have never been diagnosed before at telemedicine services in Indonesia. Future research requires more samples and balance for both variables."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>