Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92080 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joylis Rawis
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2012
158.26 JOY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kanya Eka Santi
"Kesadaran bahwa anak dan masa kanak-kanak merupakan realitas sosiologis bukan hal baru. George Herbert Mead telah mengangkat hal ini sekitar satu abad lalu. Namun, beberapa tahun belakangan ini terlihat adanya kegairahan di kalangan ilmuwan sosial untuk lebih memperhatikan dinamika anak dan masa kanak-kanak. Mereka menganggap anak - seperti halnya gender atau gejala sosial lainnya - sebagai gejala sosial yang sedemikian kompleksnya sehingga sulit bila dipaharni hanya dari sudut pandang psikologi.
Ketertarikan pada anak secara sosiologis ini antara lain ditunjukkan oleh William A. Corsaro. Melajui teori reproduksi interpretif, Corsaro mencoba melihat anak sebagai warga masyarakat yang kreatif dan ikut Serta dalam rnernbentuk masyarakatnya. Tentunya, keikutsertaan anak selayaknya tidak dipandang dari sudut orang dewasa. Secara lebih detail, Corsaro berargumen bahwa perkembangan anak bersifat reproduktif dalam arti, merupakan proses peningkatan densitas dan reorganisasi pengetahuan yang berubah sejalan dengan perkembangan kognitif dan kemampuan bahasa anak Serta perubahan dalam dunia sosialnya. Berdasarkan input yang diperoleh dari orang dewasa, anak secara kratif dan inovatif mengembangkan budaya sendiri dengan sebayanya dan tidak semata-mata mengimitasi dunia orang dewasa. Pada gilirannya hal ini akan membelikan kontribusi pada produksi dan perubahan budaya. Namun demikian partisipasi anak dibatasi pula struktur sosial dan reproduksi masyarakat. Argumen itu, seperti yang diakui sendiri oleh Corsaro, dilandaskan pada dialog ontologis dan epistemologis dengan pikiran-pikjran George Herbert Mead tentang self, play dan games, Anthony Giddens tentang strukturasi serta Erving Goffman soal framing dan keying.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, saya mencoba meneliti anak yang terekspos pada situasi konflik dengan mempertanyakan: bagaimana pertalian antar berbagai konsepsi tentang anak dan masa kanak-kanak di wilayah konflik serta bagaimana dinamika struktural anak dalam budaya kelompok sebaya, keluarga, masyarakat dan negara. Adapun pengumpulan data saya lakukan di Poso, satu masyarakat yang sarat konflik khususnya sejak berakhirnya pernerintahan Orde Baru. Konflik tersebut bersumbu -pada ketegangan diantara penganut agama Islam dan penganut agama Kristen, dan masih terus berlangsung sampai saat Penganut agama Islam direpresentasikan dengan daerah Poso Kota, penganut agama Kristen direpresentasikan oleh daerah Tentena. Sedangl-can penduduk campuran Islam, Kristen dan Hindu direpresentasikan oleh Poso Pesisir.
Teori Corsaro sendiri saya tempatkan dalam penelitian ini mengikuti alur pattern theorising. Berbagai gagasan dasar Corsaro menjadi acuan teoritik untuk membimbing saya dalam merekonstruksi dinamika anak Poso secara sosiologis. Karenanya, disertasi ini terlalu jauh untuk disebut sebagai arena menguji akurasi teori Corsaro.
Secara metodologis, penelitian tentang anak Poso pasca Orde Baru dilakukan sejak tahun 2002 meskipun tidak secara intensif. Pengumpulan data secara terfokus pada dinamika anak dan kekerasan di Poso say laksanakan dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2005. Selepas fieldwork, data diperoleh terutama memanfaatkan teknologi komunjkasi jarak jauh.
Secara sistematis, spesifikasi metodologis penelitian ini adalah sebagai berikut: menggunakan metode etnografi atau field research dengan menempatkan anak sebagai subyek penelitian yang dapat menyuarakan kondisinya dan mengartikulasi kapasitasnya. Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik yaitu wawancara mendalam, wawancara kelompok/diskusi kelompok terfokus, pengamatan, testimoni, life histories, gambar, dan studi dokumentasi. Selain anak, data lainnya diperoleh dari orangtua, guru dan instansi pemerintah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Temuan saya menunjukkan konstruksi media dan berbagai kalangan tentang kekerasan di Pose mengandung kebenaran. Kekerasan terjadi pada lingkup yang meluas dan mendalam. Selain itu, saya mendapat kesan kuat bahwa orang Pose termasuk anak-anak mulai terbiasa hidup dalam kekerasan. Kekerasan seakan-akan dianggap sebagai bagian kehidupan normal. Namun, dibalik konstruksi tentang kekerasan tersebut, saya menemukan bahwa anak-anak Poso memiliki identitas hibrid lewat paduan budaya lokal dengan budaya global. Proses ?in? dan ?out? dilakukan sebagai bentuk adaptasi terhadap desakan budaya global sambil tidak meninggalkan budaya sendiri. Pengaruh global dalam rutinitas keseharian anak tampak dalam aspek simbolik maupun material dari budaya anak-anak. Identitas tersebut tampaknya memungkinkan berkembangnya resiliensi dan mencaimya batas-batas simbolik maupun sosial termasuk di kalangan anak-anak eks kombatan. Anak kemudian sangat potensial menjadi aktor perdamaian. Temuan ini sama sekali tidak meniadakan gambaran bahwa masih ada anak yang juga trauma atau bahkan mengalami post traumatic symprons disorder (PTSD). Hal ini memperlihatkan adanya perbedaan temuan saya dengan ternuan Corsaro.
Seperti halnya penelitian-penelitian sejenis tentang anak dan kekerasan di beberapa daerah di Indonesia, saya menemukan bahwa anak menjadi korban sekaligus pelaku kekerasan. Pada masyarakat yang berkonflik, kapasitas anak berbenturan dengan situasi kekerasan. Makna kreatif dan inovatif, kemudian perlu dilihat dalam kaitannya dengan kepentingan terbaik anak. Sekali lagi terlihat perbedaan antara temuan saya dengan temuan Corsaro. Lebih tepatnya, hal yang ktuang mendapat perhatian Corsaro justru merupakan hal penting untuk memahami dinamika anak Poso. Tentunya perlu ada penelitian-penelitian lanjutan, dengan metode penelitian yang berbeda-beda, untuk menentukan seberapa benar (atau seberapa salah) temuan saya.
Temuan-temuan tersebut memiliki implikasi teoritik untuk melakukan indigenisasi pada level meta teori, teori, empirik dan aplikasi teori. Proses ini menempatkan anak dan masa kanak-kanak sebagai entitas tersendiri yang tidak sama dengan orang dewasa termasuk pengetahuan yang dihasilkannya untuk memahami realitas sosial. Hal lainnya adalah soal universalitas dan lokalitas definisi anak dan masa kanak-kanak, khususnya menyangkut kapasitas anak, identitas hibrid, resiliensi anal( dan kontnibusi pada perdamaian Pose. Kesemuanya merupakan hal yang selama ini "diabaikan" dalam sosiologi khususnya untuk konteks Poso. Sebagai kontribusi bagi pemerintah dan berbagai kalangan yang concern terhadap kesejahteraan anak, indigenisasi mencakup pemikiran tentang pentingnya memperhatikan kembali strategi dan pengelolaan perlindungan anak Indonesia. Hal yang ada baiknya diperhatikan diantaranya adalah: kebijakan tidak mereproduksi pandangan yang hanya menganggap anak sebagai obyek serta perlunya mengelola lcekuatan strulctur demi kepentingan terbaik anak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
D793
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustiyanti Marsetiyowati Marwoto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T40156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiyanti Marsetiyowati Marwoto
"There are 49 nominal taxa of Thiaridae known from Sulawesi and 11 species from Lake Poso, Central Sulawesi have been reported by Sarasin & Sarasin (1897 & 1898). Since then, no study on the systematic of the species from Lake Poso have been carried out. The basic information on the morphology of those species were described for the first time in 1897 & 1898. However, information on their habitat and distribution are still lacking.
Lake Poso is a tectonic-lake, which lies at 510 m above sea level and covers about 32,000 hectares. The deepest part of the lake reaches 450 meters. To study the diversity and distribution of Thiaridae in Lake Poso, snails were collected from 33 locations (outlet, inlet, and area of the lake), using sieve and by hand (at the shallow area) or small hand ?dredge? (at deep area). Morphology characters (height, width of shell and aperture; number of axial and spiral ribs at the penultimate and body whorls) were examined. Anatomical study (head, neck, tentacle, eye, snout, sole, foot groove); pallial cavity (ctenidium, osphradium, rectum, mantle edge); alimentary system (buccal mass, radula sac, radula, stomach); reproductive system (female: brood pouch, bursa copulatrix, albumen gland, egg, embryo, ovary; male: prostate gland, testis, testicle lobes, vas deferens); nervous system (cerebro ganglion, pleuro ganglion, pedal ganglion) was conducted only on Tylomelania.
Totally there are 13 species and more than eight undescribed species of Thiaridae identified in this study. Most of the species belong to the genus Brofia which occurred at the area of the lake (LP 10, LP 11, LP 12, LP 13, LP 15, LP 16, LP 17, LP 17 a, LP 18, LP 19, LP 20, LP 21, LP 22, LP 23, LP 24, LP 24 a, LP 25, LP 26, LP 27, LP 28, LP 29, LP 31), outlet (LP 1, LP 2, LP 3, LP 4) and inlet area (LP 5, LP 6, LP 7, LP 8, LP 9, LP 30). B. toradjarum, B. sca/ario psis, B. ku/i, B. centaurus were found at the area of the lake, while B. perfecta and B. robusta at the inlet and outlet respectively. There are two species of Melanoides (M. tuberculata & M. granífera) found at the area of the lake, and one species, M. punctata, occurred only at the stream of Saluopa (inlet area).
The anatomy of the genus Tylomelania was described for the first time. Comparative study on the morphology and anatomy were based on specimen of T. neritiformis, T. porcellanica, and T. carbo. The anatomical characters described and compared: the length and width of buccal mass, radula sac, ctenidium, osphradium, stomach, style-sac, albumen gland, eggs, and embryos, cerebral commissure, pedal commissure. The shape and position of anus, rectum, ctenidium, osphradium, radula, brood pouch, bursa copulatrix, albumen gland, genital Opening, prostate gland, ovary, testis, cerebro ganglion, pleuro ganglion, pedal ganglion, suboesophageal ganglion, supraoesophageal ganglion presented for the first time.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depdikbud , 1984
392.598 4 UPA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan , 1986
728.598 IND a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan & Kebudayaan, 1984
498.9 UNG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Palu: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
520.598 44 AST
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depateren Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
631.3 PER (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>