Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Aris Munandar
"Karya sastra Jawa Kuno kaya dengan bermacam tema yang antara lain berhubungan dengan panutan kehidupan, nilainilai kebajikan, dan gagasan-gagasan yang baik lainnya, namun sukar untuk dipahami karena dituangkan dalam bentuk filosofis. Oleh karena itu dalam kajian ini karya sastra Jawa Kuno akan ditelisik prinsip dasar alur kisahnya sehingga dapat diketahui beberapa alasan yang membuat suatu kisah dipahatkan dalam bentuk relief dengan berbagai aspeknya.
Kajian ini menggunakan landasan teori semiotika Charles Sanders Peirce, karena bangun trikotomo (sign, referent, interpretant) yang dikemukakan olehnya terasa cocok untuk menelusuri makna yang tersembunyi dalam hal penggubahan suatu cerita yang kemudian dipahatkan dalam bentuk relief. Untuk menjelaskan proses bernalar dalam upaya pencarian makna juga diterangkan secara semiosis.

Old Javanese literatures are rich of themes which mostly are related to way of lives, goodness values and ideas, which unfortunately is not easy to understand their meaning because they were often written in philosophical phrases. We have to accept the fact that study on Old Javanese literature are mostly focused on its formal aspects such as the composing basic principles and story line. While on the other side, studies of reliefs based on Old Javanese literature at Hindu-Buddhist monuments are often focused on the physical appearance, carving style, and measurement aspects. This paper is intended to reveal the hidden meanings of some Old Javanese literature as depicted in the Old Javanese sacred monuments from the 13th?15th century using what is called semiosis process.
The study is based on the Charles Sanders Peirce?s semiotic theory. The trichotomy structure (sihn?referent?interpretant) is used in analyzing the meanings behind the carved stories and the composing of the story itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aris Munandar
"Karya sastra Jawa Kuno kaya dengan bermacam tema yang antara lain berhubungan dengan panutan kehidupan, nilai-nilai kebajikan, dan gagasan-gagasan yang baik lainnya, namun sukar untuk dipahami karena dituangkan dalam bentuk filosofis. Oleh karena itu dalam kajian ini karya sastra Jawa Kuno akan ditelisik prinsip dasar alur kisahnya sehingga dapat diketahui beberapa alasan yang membuat suatu kisah dipahatkan dalam bentuk relief dengan berbagai aspeknya.
Kajian ini menggunakan landasan teori semiotika Charles Sanders Peirce, karena bangun trikotomo (sign, referent, interpretant) yang dikemukakan olehnya terasa cocok untuk menelusuri makna yang tersembunyi dalam hal penggubahan suatu cerita yang kemudian dipahatkan dalam bentuk relief. Untuk menjelaskan proses bernalar dalam upaya pencarian makna juga diterangkan secara semiosis.

Old Javanese literatures are rich of themes which mostly are related to way of lives, goodness values and ideas, which unfortunately is not easy to understand their meaning because they were often written in philosophical phrases. We have to accept the fact that study on Old Javanese literature are mostly focused on its formal aspects such as the composing basic principles and story line. While on the other side, studies of reliefs based on Old Javanese literature at Hindu-Buddhist monuments are often focused on the physical appearance, carving style, and measurement aspects. This paper is intended to reveal the hidden meanings of some Old Javanese literature as depicted in the Old Javanese sacred monuments from the 13th-15th century using what is called semiosis process.
The study is based on the Charles Sanders Peirce's semiotic theory. The trichotomy structure (sihn-referent-interpretant) is used in analyzing the meanings behind the carved stories and the composing of the story itself."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aris Munandar
Jakarta: Weadatama Widya Sastra, 2012
726.1 AGU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Astri Hardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi seksualitas yang diwujudkan dengan penggunaan teks erotis dan penggambaran seksualitas dalam lirik lagu dangdut. Lirik lagu dangdut tidak berdiri sendiri, namun dilatarbelakangi oleh konteks sosial kultural. Dengan kata lain, lirik lagu dalam musik dapat menjadi media komunikasi untuk mencerminkan bentuk realitas sosial yang ada dalam masyarakat. Lagu dangdut dengan tema dan lirik yang vulgar terdengar hampir di semua tempat melalui media massa, dan bahkan juga dinyanyikan oleh para pengamen di lampu merah dan kendaraan umum.
Sensasi yang ditampilkan dalam lagu-lagu ini seolah menjadi suatu keunikan yang menghibur, dengan tidak memikirkan dampak teks lagu tersebut terhadap masyarakat. Analisis wacana Barthes dengan pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali lebih dalam peran bahasa dalam konstruksi seksualitas pada lirik lagu dangdut. Penemuan penelitian ini menunjukkan bahwa seksualitas dalam lagu-lagu dangdut direpresentasikan melalui tema, judul, penggunaan kata-kata, ungkapan dan istilah erotis.

This study aims to find out the representation of sexuality which manifested by the use of erotic texts and depictions of sexuality are constructed in dangdut song lyrics. The lyrics do not stand alone, but is motivated by the socio-cultural context. In other words, song lyrics in music can be a communication medium to reflect the social realities in society. Dangdut songs with themes and lyrics that are vulgar sounded almost everywhere through the mass media, and even sung by the singers at traffic lights and public transportation.
The sensation that shown in these songs seemed to be a uniqueness that entertaining, with no thought to the impact of the song texts on society. Barthes discourse analysis with a qualitative approach is used to dig deeper into the role of language within construction of sexuality in the lyrics of dangdut song. The finding of the study indicated that sexuality in dangdut song represented by the theme, the title, the use of words, phrases and terms erotic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwilia Jolest Putri
"Perempuan yang telah menjadi ibu mengalami domestikasi tidak hanya dibebankan untuk mengurus rumah tangga, tetapi juga mengasuh anak. Domestikasi tersebut menyebabkan ibu sulit untuk mengembangkan diri dan melakukan pemenuhan diri karena identitas pengibuan akan memberikan stereotip ibu jahat. Dikotomi ibu baik dan ibu jahat tidak hanya menjadikan ibu mengalami domestikasi tetapi juga menjadi stres dan pemarah. Oleh sebab itu, diperlukan redefinisi yang mengonstruksi pengibuan kompleks agar ibu tidak terjebak dalam dikotomi ibu jahat dan ibu baik. Caranya, menghadirkan pengalaman ibu dalam tatanan semiotik ke dalam tatanan simbolik.
Penelitian ini menggunakan metode kritik sastra feminis pendekatan semiotic language dari Julia Kristeva pada 6 judul puisi buku dalam kumpulan puisi Ibu Mendulang Anak Berlari karya Cyntha Hariadi. Enam judul puisi tersebut adalah Anak Perempuan, Mandi, Jalan-jalan, Katamu Kataku, Surga, dan Ibu Mendulang Anak Berlari.
Teori yang digunakan dalam analisis teks adalah teori sastra (diksi, majas, citra), teori pengibuan biologis perspektif Adrienne Rich, dan teori pengibuan perspektif Julia Kristeva. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa teks puisi menghadirkan suara ibu yang mengalami opresi oleh identitas pengibuan dan menghadirkan kompleksitas pengalaman ibu untuk meredefinisi identitas pengibuan melalui bahasa (diksi, majas, citra).

Women who already has become a mother experienced the domestication that have to work for maintenance the household and rise the children. This domestication impacts to the loss of mother's self-development and self-fulfillment because of the motherhood's identity will stereotype the mother who did those as a bad mother. Dichotomy of good and bad mother not only effected to domestication but also change the mother's behavior to easily stress out and angry. So, the redefinition of motherhood complexity is needed. One of the ways to achieve this redefinition is adding the semiotic of motherhood view to the symbolic one.
The method of this study is critical literature with semiotic language approaches from Julia Kristeva's work on 6 poems of Ibu mendulang Anak Berlari book written by Cyntha Hariadi. The tittle of this six poems are Anak Perempuan, Mandi, Jalan-jalan, Katamu Kataku, Surga, and Ibu Mendulang Anak Berlari.
The references that used in this study were literature (diction, figure of speech, image) theory, Adrienne Rich's motherhood biological perspective theory, and Julia Kristeva's motherhood perspective theory. Based on this results, poems showed the mother oppression because of motherhood's identity and described the complexity of motherhood experiences in order to redefinition of motherhood's identity through a literature.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Excel Elfando Tobing
"Nawal El Saadawi adalah seorang feminis dan sastrawan yang beraliran simbolisme-filosofis. Salah satu karya yang telah ia tulis adalah cerpen “نام الرجل بعد العشاء” /Nāma ar-Rajul ba‘da al-‘Asyā’/. Cerpen ini mengandung simbol-simbol berupa penokohan dan latar yang perlu diinterpretasi agar pesan yang disajikan oleh Nawal El Saadawi sampai kepada pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik dan unsur-unsur kebudayaan dalam cerpen “Nāma ar-Rajul ba‘da al-‘Asyā’”, mengetahui makna semiotik dari penokohan, latar, dan unsur kebudayaan cerpen tersebut, serta menjelaskan budaya patriarki yang digambarkan oleh Nawal El Saadawi. Metode penelitian yang dipakai dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik studi pustaka. Dengan menggunakan pendekatan semiotika-struktural dan teori semiotika Peirce, penelitian ini menyimpulkan bahwa Nawal El Saadawi menggunakan penokohan, latar, dan unsur kebudayaan untuk menggambarkan kondisi budaya patriarki dan mengungkapkan keresahan yang dirasakan oleh perempuan. Tokoh raja dalam mimpi Abdul Imam merepresentasikan laki-laki dalam budaya patriarki yang selalu ingin dipatuhi. Sementara itu, tokoh wanita digambarkan sebagai orang yang mempunyai keinginan memberontak, tetapi tidak mampu melakukannya di dunia nyata. Latar cerita menggambarkan perbedaan antara kondisi ideal (kondisi yang diangankan oleh istri Abdul Imam) dan kondisi riil (kondisi nyata). Selain itu, sepatu dalam cerpen ini merupakan simbol kehormatan raja yang digunakan oleh Nawal untuk menunjukkan kelemahan laki-laki tanpa peran perempuan.

Nawal El Saadawi is a feminist and writer with philosophical symbolism device. One of the works he has written is the short story “نام الرجل العشاء” /Nāma ar-Rajul ba‘da al-‘Ashā’/. This short story contains symbols in the form of characterizations and settings that need to be interpreted so that the message presented by Nawal El Saadawi reaches the reader. This study aims to describe the intrinsic and cultural elements in the short story “Nāma ar-Rajul ba'da al-'Ashā'”, to find out the semiotic meaning of the characterizations, setting, and cultural elements of the short story, and to explain the patriarchal culture that illustrated by Nawal El Saadawi. The research method used in this paper is a qualitative research method using library research techniques. By using a structural-semiotic approach and Peirce's semiotic theory, this study concludes that Nawal El Saadawi uses characterizations, settings, and cultural elements to describe the condition of patriarchal culture and express the anxiety felt by women. The king figure in Abdul Imam's dream represents men in a patriarchal culture who always want to be obeyed. Meanwhile, the female character is described as a person who has the desire to rebel, but is unable to do so in the real world. The setting of the story illustrates the difference between ideal conditions (the conditions imagined by Abdul Imam's wife) and real conditions (real conditions). In addition, the shoes in this short story are a symbol of the king's honor used by Nawal to show the weakness of men without the role of women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika untuk menganalisis teks berita konflik Israel-Palestina. Teori semiotika Barthes mengenai konotasi digunakan untuk menggali makna konotasi yang terdapat dalam sejumlah kata atau ungkapan yang menjadi tanda dalam teks berita. Korpus bersumber dari teks berita Kompas pada momentum pengajuan proposal Palestina untuk menjadi anggota PBB, yaitu September-Oktober 2011.
Hasil analisis menunjukkan bahwa konotasi sangat berperan dalam menggambarkan tanda yang sesuai dengan apa yang sebenarnya ingin diberitakan media Kompas. Hasil analisis ini juga membentuk makna konotasi yang mengungkap sudut pandang Kompas tentang Palestina, Israel, dan reaksi negaranegara di dunia selama momen tersebut.

This research uses qualitative method with semiotic approach to analyze the news text of the Israeli-Palestinian conflict. The semiotic theory of Barthes about connotations is used to find the meanings of the words or phrases that acted as sign in the news text. Corpus is taken from Kompas‟s news text at the moment of submission of Palestinian proposal for UN membership, during September-October 2011.
The results of the research analysis show that the connotation is crucial in describing the sign that correspond to what Kompas really want reported. The results of the research analysis also find the connotation meaning which reveal a perspective of Kompas on the Palestinian, Israel, and the reaction of countries in the world during this moment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T36138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghita Kruliane
"Skripsi ini meneliti tentang penggunaan bahasa alay yang sedang berkembang di kalangan remaja yang membutuhkan suatu identitas untuk menunjukkan eksistensinya di lingkungan masyarakat. Lalu remaja mulai mencari cara untuk mendapat tempat dalam masyarakat, dengan menggunakan bahasa alay. Dengan teori reception analysis dan paradigma konstruktivis, tujuan penelitian kualitatif ini adalah mendeskripsikan cara berkomunikasi remaja yang menggunakan bahasa alay melalui ragam tulisan dan perilaku non verbal yang terpengaruh dari lingkungan remaja. Unit analisis yang diangkat dalam penelitian ini adalah individu yang menggunakan bahasa tersebut dan pengambilan bahasa yang diambil dari MTV Alay.
This thesis researched the use of alay language among teenagers that requires a sense of identity to show their existence in the community. Then teenagers start looking for a way to take the place in their community by the use of alay language. With the reception analysis theory and the constructivism as a paradigm, this qualitative research aims to describe teenagers ways of communicating by using alay language through variety of writing and non verbal behavior that affected of their neighborhood. The unit of analysis in this research is an individual that uses such language and language retrieval that is taken from MTV Alay."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Arianti
"Iklan UNICEF Jerman "Schülen für Afrika" menarik untuk ditelaah dari sudut pandang semiotika. Iklan adalah sebuah teks yang didalamnya terdapat kumpulan tanda-tanda yang mempunyai makna tersembunyi dan ingin disampaikan oleh pembuat iklan kepada khalayak sasaran. Semiotika digunakan oleh penulis untuk menganalisis empat jenis iklan dengan mengungkapkan pesan atau makna melalui tanda-tanda pada iklan layanan masyarakat ini.
Metode yang dipakai untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati iklan yang terdapat pada halaman web di internet, kemudian melakukan penelitian berdasarkan teori semiotika. Dari hasil analisa tersebut, ditemukan jenis tanda (ikon, indeks, dan simbol), tanda-tanda verbal dan nonverbal serta makna tanda (denotasi dan konotasi) dalam iklan UNICEF Jerman "Schülen für Afrika" ini.

An advertisement by German UNICEF "Schülen für Afrika" is interesting to be analyzed from the point of view of semiotics. Advertisement is a text in which there is a set of signs that have a hidden meaning and to be conveyed by the advertiser to the target market. Semiotics is used by the author to analyze the four types of advertisements to disclose the message or meaning through signs on this public service announcements.
The method used to analyze the data is descriptive qualitative. In collecting the data, it is done by observing the advertisements on a website and then do the research on the theory of semiotics. From this analysis, it was discovered various kind of signs (icon, index, and symbol), the verbal and nonverbal signs and meanings of sign (denotations and connotations) in the German UNICEF advertisement "Schülen für Afrika". "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>