Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Salamah
"ABSTRAK
Sayuran menyerap dan menyimpan logam berat pada bagian yang dikonsumsi manusia. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, logam tersebut dapat menyebabkan masalah klinis dan fisiologis pada manusia. Beberapa logam seperti timbal, kadmium, tembaga dan merkuri merupakan logam yang diketahui terdeteksi pada sayuran di beberapa daerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian terhadap kandungan logam-logam tersebut pada sayuran organik dan non organik yang beredar di pasaran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sayur sawi, bayam, dan kangkung. Metode destruksi yang digunakan adalah destruksi basah menggunakan asam nitrat dan asam perklorat sebagai oksidator. Sampel dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang spesifik yaitu timbal pada 283,3 nm; kadmium pada 228,8 nm; tembaga pada 324,8 nm; dan merkuri pada 253,7 nm. Validasi metode ini mencakup linearitas, akurasi, presisi, batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel sayur dari kelompok organik dan non organik dinyatakan sesuai dengan standar SNI 7387: 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan dan keputusan Ditjen POM yang tertulis pada Keputusan No. 03725 / B / SK / VII / 89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan.

ABSTRACT
Vegetables can absorb and retain heavy metals in an edible part which can cause clinical and physiological problems in humans when consumed in large quantities. Some metals such as lead, cadmium, copper and mercury are detected in vegetables in some areas. Therefore it is necessary to do a research about those metals contents in organic and inorganic vegetables in the market. Samples observed were amaranth spinach, chinese cabbage, and water spinach. The wet destruction method was used with nitric acid and perchloric acid as the oxidator. Samples were analyzed using atomic absorption spectrophotometer at specific wavelengths of Pb, Cd, Cu, Hg 283.3 nm, 228.8 nm, 324.8 nm, and 253.7 nm respectively. The method was validated in terms of linearity, accuracy, precision, limit of detection (LOD), and limit of quantification (LOQ). This study showed that all the samples of vegetables from organic and inorganic group were safe according to SNI 7387: 2009 about Limit Heavy Metal Contamination in Food and the document of the National Agency of Drug and Food Control?s written Decision No. 03725 / B / SK / VII / 89 about Limit Metal Contamination in Food."
2016
S65081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera
"ABSTRAK
Buah lengkeng yang dikemas dalam kemasan kaleng dapat terkontaminasi logam berat yang berasal dari komponen kaleng. Kontaminasi logam berat tersebut akan berbahaya bila masuk ke dalam metabolisme tubuh dalam jumlah melebihi ambang batas yang diizinkan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis timbal, timah dan kadmium dalam buah lengkeng kemasan kaleng dengan dua merek berbeda dan tiga masa simpan berbeda. Buah lengkeng yang telah dikeringkan dan dihaluskan didestruksi dengan asam nitrat pekat menggunakan microwave digestion system (180oC, 25 menit). Serapan logam diukur dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar logam timbal pada enam sampel bervariasi antara 0,2067 mg/kg hingga 0,4696 mg/kg. Kadar logam timah pada enam sampel bervariasi antara 45,1083 mg/kg hingga 343,7587 mg/kg dan kadar logam kadmium bervariasi antara 0,0134 mg/kg hingga 0,0155 mg/kg. Terdapat tiga sampel buah lengkeng melebihi batas maksimum cemaran timah yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Badan Standardisasi Nasional. Sementara itu untuk cemaran timbal dan kadmium tidak ada yang melebihi batas maksimum cemaran pada semua sampel.

ABSTRACT
Canned longan fruit can be contaminated with heavy metals from its can. That contamination can be harmful if it reaches into metabolism in high level exceeding the statutory safe limit. The aim of this study was to investigate lead, tin and cadmium contamination in canned longan fruit of two brands with three different storage-periods. Dried and fined longan fruit was destructed with concentrated nitric acid using microwave digestion system (180oC, 25 minutes). Absorption of metals was measured with atomic absorption spectrophotometer at specific wavelength. This study shows that the mean level of studied metals varies between 0,2067 mg/kg-0,4696 mg/kg for lead; 45,1083 mg/kg-343,7587 mg/kg for tin; and 0,0134 mg/kg-0,0155 mg/kg for cadmium. The level of tin in three samples exceeded statutory safe limit according to National Standardization Agency of Indonesia and National Agency of Drug and Food Control while lead and cadmium levels did not in all samples. "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S950
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Kanisius, 1995
635 PET (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Adani
"ABSTRAK
Seng dan tembaga sebagai mineral esensial yang dibutuhkan oleh tubuh akan sulit terabsorbsi ketika berada dalam bentuk logam bebasnya, sehingga dilakukan sintesis untuk mendapatkan bentuk organik dari mineral tersebut agar dapat meningkatkan bioavailabilitas dengan cara pembuatan senyawa kompleks atau terikat secara kovalen koordinat terhadap asam amino. Pada percobaan ini dilakukan sintesis kompleks Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2 dan Cu Ile 2 berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar logam dalam bentuk bebas maupun yang terikat asam amino pada kompleks. Verifikasi terbentuknya kompleks dilakukan dengan FTIR, yang ditandai dengan terjadinya pergeseran spektrum serapan pada kompleks. Penetapan kadar logam dalam kompleks ditentukan menggunakan AAS. Rendemen yang diperoleh untuk kompleks Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2, dan Cu Ile 2 berturut-turut adalah 95,99 , 94,18 , 91,89 , dan 95,73 dengan kadar logam total kompleks berturut-turut sebesar 199,51 mg/g, 246,98 mg/g, 176,99 mg/g, dan 189,75 mg/g. Dapat disimpulkan bahwa kadar mineral terikat maupun bebas pada tiap kompleks hasil sintesis berbeda, tergantung jenis mineral dan ligannya.

ABSTRACT
Zinc and copper are trace minerals that is essential for the body but is difficult to be absorbed while being in a free metal state, thus a method of synthesis was done to obtain an organic form from these minerals in order to increase their bioavailability by producing metal complexes where the metal ion forms a coordinate covalent bond with amino acids. In this experiment, the method of synthesis used for Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2 and Cu Ile 2 complexes were taken from previous studies. Verification of the samples were done with FTIR, which can be determined by stretched spectrums produced by the complexes. Analysis of metal content in complexes was done by using AAS. Results of yield gained from the synthesis of complexes for Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2, and Cu Ile 2 respectively are 95.99 , 94.18 , 91.89 , dan 95.73 with metal content as much as 199.51 mg g, 246.98 mg g, 176.99 mg g, dan 189.75 mg g for each complex respectively. In conclusion, mineral concentrations found in each complexes were different, depending on the type of minerals and ligands."
2017
S69063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kawasan pertanian periurban merupakan daerah pertanian yang dijumpai di sekitar pinggiran perkotaan. Berkaitan dengan tekanan lingkungan yang berat di kawasan periurban, akibat berbagai kegiatan non pertanian dan transportasi, perlu adanya perhatian terhadap kondisi agro klimat yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kualitas lingkungan tempat tumbuh tanaman pada kawasan pertanian pperiurban berpengaruh terhadap komposisi kandungan biokimia jaringan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar klorofil, karotenoid, dan vitamin C pada sayuran bayam (Amaranthus tricolor, L.), kangkung (Ipomoea reptans) dan sawi (Brassica juncea L.) yang dibudidayakan di tiga kawasan periurban Kota Surabaya. Kadar klorofil dan dan karotenoid diukur dengan spectromether, sedangkan kandungan vitamin C ditetapkan dengan metode titrasi DCPIP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sayuran bayam yang dibudidayakan di kawasan Bangkingan-Lakarsantri memiliki kadar klorofil (3.046 mg/g) dan karotenoid (375.33 umol/L) tertinggi. Kandungan vitamin C tertinggi (4.55 ug/g) terdapat pada sayuran sawi yang dibudidayakan di kawasan Wonorejo. Tidak ada perbedaan nyata pada klorofil, karotenoid dan vitamin C antara sayuran organik dengan sayuran yang dibudidayakan di kawasan periurban Bangkingan-Lakarsantri."
JMSTUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Alinda Nastiti
"ABSTRAK
Seng Zn dan Tembaga Cu merupakan mineral esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Mineral berperan sebagai kofaktor beberapa enzim yang bekerja pada tubuh manusia. Namun, mineral dalam bentuk bebas ataupun dalam bentuk garam tidak dapat terabsorbsi dengan baik dan memiliki bioavailibilitas yang rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan sintesis kompleks mineral asam amino untuk meningkatkan absorbsi dan bioavailabilitas mineral. Setelah itu, dilakukan analisis kadar mineral untuk mengetahui jumlah mineral yang terikat dengan asam amino. Asam amino yang dapat digunakan sebagai ligan diantaranya adalah metionin, leusin, dan glisin. Sintesis kompleks logam asam amino dilakukan dengan mereaksikan ion logam bebas yang berasal dari garam logam yang larut air dengan asam amino dengan perbandingan molar 1:2. Berdasarkan metode yang dilakukan, rendemen hasil sintesis adalah 95,38 , 95,95 , 76,31 , dan 93,91 untuk kompleks Zn Met 2, Zn gli 2, Cu leu 2, dan Cu gli 2. Kompleks yang terbentuk kemudian dipisahkan logam bebas dan logam terikatnya menggunakan kromatografi kolom dan dianalisis kadarnya menggunakan spektrofotometri serapan atom SSA . Berdasarkan hasil penelitian, kadar logam yang terikat untuk kompleks Zn Met 2, Zn gli 2, Cu Leu 2, dan Cu Gli 2 adalah 189,32 mg/g, 353,78 mg/g, 180,89 mg/g, dan 275,11 mg/g. Sedangkan kadar logam bebas yang didapatkan dari masing-masing kompleks adalah 13,57 mg/g, 12,92 mg/g, 0,19 mg/g, dan 2,12 mg/g untuk kompleks Zn Met 2, Zn gli 2, Cu Leu 2, dan Cu Gli 2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar mineral yang didapatkan pada tiap kompleks hasil sintesis berbeda-beda, tergantung jenis mineral dan ligannya.

ABSTRACT
Zinc Zn and Copper Cu are essential minerals needed by human body. Minerals are cofactors of some enzymes in human body. However, minerals in free form and mineral salt couldn rsquo t be well absorbed and have low bioavailibility. Therefore, t increase its bioavailability and absorption, the minerals are made in complex or chelated form with amino acids as their ligands. Amino acids that could be used as ligands include methionine, leucine, and glycine. Synthesis of amino acid metal complexes was carried out by reacting free metal ion from a water soluble metal salt with an amino acid in a 1 2 molar ratio. The yield of the synthesis is 95.38 , 95.95 , 76.31 , and 93.91 for complex Zn Met 2, Zn gli 2, Cu leu 2, and Cu gli 2 respectively. The metal amino acid complex was then separated using column chromatography and analyzed using an atomic absorption spectrophotometry SSA . The bonded metal consentration for Zn Met 2, Zn gli 2, Cu leu 2, and Cu gli 2 complexes respectively was 189.32 mg g, 353.78 mg g, 180.89 mg g, and 275.11 mg g. While the free metal concentration of Zn Met 2, Zn gli 2, Cu leu 2, and Cu gli 2 complex respectively was 13.57 mg g, 12.92 mg g, 0.19 mg g, and 2.12 mg g. In conclusion, mineral concentration in each complexes were different, depends on the type of minerals and ligands."
2017
S68353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lavelle, Christine
"Summary:
An essential reference guide to natural gardening, showing how to apply organic principles to all aspects of garden planning, design and maintenance and illustrated with over 800 color photographs"
London : Southwater, 2010
635.04 LAV o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mei Rasaningrum
"Penelitian ini bertujuan menguji metode dialogic reading oleh ibu untuk meningkatkan kesediaan mengonsumsi sayuran pada anak usia 4-5 tahun. Desain penelitian ini menggunakan one group pretest posttest design. Pelaksanaan rangkaian kegiatan selama penelitian dilakukan secara daring. Penelitian diawali dengan kegiatan praintervensi berupa pelatihan untuk para ibu yang bertujuan melatih ibu untuk melakukan pembacaan buku cerita dengan metode dialogic reading kepada anak. Partisipan penelitian adalah anak-anak prasekolah usia 4-5 tahun (n=5). Alat ukur yang digunakan merupakan modifikasi dari Children Eating Behaviour Questionaire (CEBQ) yang terdiri dari 7 dimensi yaitu satiety responsiveness, food responsiveness, emotional overeating, emotional undereating, enjoyment of food, desire to drink, slowness in eating, dan food fussiness. Pengukuran dari kesediaan mengonsumsi sayuran menggunakan dua dimensi yaitu dimensi enjoyment of food yang menunjukkan ketertarikan anak terhadap sayuran dan food fussiness yang menunjukkan ketidaksediaan mengonsumsi sayuran. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali yaitu saat pretest, posttest, dan follow up. Hasil analisis statistik Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan saat pengujian pretest dengan posttest untuk kedua dimensi tersebut. Pada pengujian posttest dengan follow up untuk melihat efek keberlanjutan intervensi menunjukkan hasil yang signifikan untuk dimensi food fussiness tetapi tidak signifikan untuk dimensi enjoyment of food. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dialogic reading secara signifikan efektif dalam meningkatkan kesediaan anak mengonsumsi sayuran. Namun, efek keberlanjutan dari metode ini kurang signifikan dalam meningkatkan ketertarikan anak terhadap sayuran (enjoyment of food) karena respon afeksi positif yang kurang. Akan tetapi, efek keberlanjutan dari metode ini signifikan dalam menurunkan ketidaksediaan anak mengonsumsi sayuran (food fussiness).

This study aims to examine dialogic reading by mother to increase the willingness to consume vegetable in children aged 4-5 year. Research design used one group pretest posttest design. Series of activities in this study were carried out online. This research began with pre-intervention program for mother with the aim of training mother to used dialogic reading for their child. Study participants were preschool children ages 4-5 years (n=5). The measuring instrument was a modification of Children Eating Behaviour Questionaire (CEBQ). This instrument had 7 dimensions which is consist of satiety responsiveness, food responsiveness, emotional overeating, emotional undereating, enjoyment of food, desire to drink, slowness in eating, and food fussiness. Measurement of children’s willingness to eat vegetables used the dimensions of enjoyment of food and food fussiness from CEBQ. The measurement process was carried out three times, namely pretest, posttest, and follow up. The result of Wilcoxon Signed Rank Test showed a difference between pretest and posttest for both dimensions, namely enjoyment of food and food fussiness. Meanwhile, the statistical analysis of posttest and follow up showed a significant result for food fussiness and not significant result for enjoyment of food. The conclusion is that dialogic reading method can effectively increase children’s willingness to eat vegetables. However, the sustainability effect of this method is less significant in increasing children interest in vegetables (enjoyment of food) because positive affective response is still lacking. But, the sustainability effect in dialogic reading is effective in reducing children’s unwillingness to eat vegetables (food fussiness)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Afina Hindersah
"ABSTRAK
Tembaga dan mangan merupakan suatu unsur mineral mikro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, namun dalam bentuk bebasnya tidak dapat diserap oleh tubuh akibat terlalu polar. Sehingga, dibutuhkan suatu pembawa yang dapat mengikat unsur mineral tersebut agar dapat meningkatkan penyerapannya oleh tubuh. Salah satu pembawa yang umunya dapat digunakan adalah asam amino. Metionin dan triptofan merupakan salah satu dari asam amino esensial yang diperlukan tubuh sebagai penyusun protein dan enzim. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu kompleks antara unsur mineral dengan asam amino serta menetapkan kadar unsur mineral dalam keadaan terikat dan bebas menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom SSA . Karakterisasi kompleks dilakukan dengan pengujian menggunakan spektrofotometer inframerah serta pemisahan mineral bebas dan terikat dilakukan dengan metode kromatografi kolom penukar ion. Hasil menunjukkan bahwa sintesis antara unsur mineral dengan asam amino dapat dilakukan dan kadar mineral bebas untuk kompleks tembaga-metionin, tembaga-triptofan, mangan-metionin berturut-turut adalah 4.52 mg/Kg; 6.53 mg/Kg; 0.056 mg/Kg dan kadar mineral terikat untuk kompleks tembaga-metionin, tembaga-triptofan, mangan-metionin, mangan-triptofan berturut-turut adalah 96.885 mg/Kg; 114.974 mg/Kg; 57.778 mg/Kg; dan 49.624 mg/Kg

ABSTRACT
Copper and manganese are micro mineral elements that the body needs in a small amounts, which the free form of these minerals can not be absorbed by the body due to high polarity. Therefore, it needs a carrier that can bind the mineral elements in order to be absorbed by the body. One of the carrier that generally used is amino acid. Methionine and tryptophan are one of the essential amino acids that the body needs as a constituent of proteins and enzymes. This study aims to create a complex between mineral elements with amino acids and determine the mineral element levels in a bound and free state using Atomic Absorption Spectrophotometer AAS . The complex characterization was done by using infrared spectrophotometry as well as separation of free and bound mineral content was done by ion exchange chromatography method. The results showed that the synthesis between mineral elements with amino acids were succeed and the results of free mineral content for copper methionine, copper tryptophan, manganese metionin compounds at 4,52 mg kg 6,53 mg Kg 0,056 mg Kg respectively and the results of bound mineral content for copper methionine, copper tryptophan, manganese methionine, manganese tryptophan complexes of 96,885 mg Kg 114,974 mg Kg 57,778 mg Kg and 49,624 mg Kg respectively."
2017
S67852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Asri Christine
"ABSTRAK
Dukungan orang tua merupakan faktor penting yang memengaruhi konsumsi sayur dan buah remaja. Dukungan orang terbagi menjadi dukungan instrumental dan dukungan emosional. Walaupun penting, sebagian besar orang tua di SMPN 8 Kota Bogor masih memberikan dukungan emosional yang negatif dengan tidak menjadi role model perilaku makan sehat bagi anak. Konsumsi sayur dan buah anak pun ternyata kurang. Hal ini merepresentasikan isu di Kota Bogor. Kota Bogor merupakan kota/kabupaten di Jawa Barat yang paling kurang mengonsumsi sayur dan buah dengan proporsi penduduk yang paling besar adalah remaja 10-14 tahun. Belum terdapat usaha dari pemerintah untuk meningkatkan dukungan orang tua dalam rangka meningkatkan konsumsi sayur dan buah remaja. Hal ini mendorong peneliti untuk merancang intervensi yang menyasar pada peningkatan dukungan orang tua kepada anak untuk mengonsumsi sayur dan buah. Melalui studi baseline dengan wawancara terhadap 5 orang tua siswa SMPN 8 Kota Bogor, peneliti mendapati bahwa anak seluruh partisipan kurang konsumsi sayur dan buah serta dukungan orang tua pun belum menyeluruh dan optimal. Peneliti kemudian melakukan intervensi buletin selama sepuluh hari dengan tujuan untuk meningkatkan dukungan orang tua. Desain penelitian adalah pre-test and post-test control group design. Terdapat total 33 dan 35 partisipan dalam kelompok intervensi dan kontrol yang terlibat dari pre-test hingga post-test. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa skor dukungan orang tua dalam kelompok intervensi meningkat dari 84,697/120 ke 87,242/120 dan melalui teknik dependent t-test diketahui bahwa peningkatan ini marginally significant dengan p=0,079. Wawancara untuk evaluasi intervensi terhadap 3 orang anak dan 5 orang tua menunjukkan bahwa orang tua mengalami perubahan perilaku dukungan. Orang tua lebih banyak atau sering memasak dan membelikan buah, mengajak atau mengingatkan anak untuk lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah, serta memberitahukan manfaat sayur dan buah. Dari hasil ini, peneliti menyimpulkan bahwa intervensi buletin mampu meningkatkan perilaku dukungan orang tua.

ABSTRACT
Parental support is one primary factor that afects adolescents rsquo vegetable and fruit intake. Parental support can be categorized as instrumental and emotional support. Despite its importance, parental support was not implemented optimally by parents of students in Junior High School 8 Bogor. They did not emotionally support their children by becoming negative role models in term of healthy eating. The results further showed that most of the students rsquo vegetable and fruit intake did not meet the recommended daily servings. This issue represented the bigger issue in Bogor. Bogor City has the lowest vegetable and fruit intake in West Java province with the largest proportion of population aged 10 14 years. There has not been an effort yet from government to promote parental support. This encouraged researcher to design an intervention aiming at promoting parental support by improving those factors. Through interviews to 5 parents, researcher found that all children consumed less vegetables and fruits and parent did not implement an integrated and optimal support. Researcher then conducted a 10 day bulletin intervention to promote parental support for adolescents rsquo vegetable and fruit intake. The reseach design was pre test and post test control group design. There were 33 and 35 participants in intervention and control group participated from pre test until post test. Hypothesis testing showed that parental support score increased from 84,697 120 to 87,242 120 and according to dependent t test this increasement could be considered as marginally significant with p 0,079. Interview to evaluate intervention to 3 children and 5 parents showed that there were several improvements in parental support behavior. Parents cooked more amount and frequency , instructed and reminded their children to eat more vegetable and fruit more frequently, and informed their children about the benefits of vegetables and fruits more frequently. From these results, researcher concluded that bulletin intervention could promote parental support. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>