Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89375 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuni Reti Intarti, editor
Jakarta: Rajawali, 2016
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Irhason
"Perumusan masalah dalam skripsi ini adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya polarisasi solidaritas perjuangan bangsa Arab dalam mencita-citakan persatuan Arab."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S13243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamidi
Djakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1988.
394.4 MUH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Malik
Jakarta: Gunung Agung, 1978
923.2 ADA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Idealisasi konsep demokrasi dalam kehidupan kenegaraan telah mengakibatkan ilusi yang mendorong pengabaian pentingnya konsep republik. banyak ahli berpendapat bahwa issue demokrasi dewasa ini hanyalah komoditi politik semata> Oleh karena itu gagasan demokrasi haruslah ditempatkan dalam kerangka konsep republik yang mengikuti asas-asas berpikir institusional mengenai kehidupan bernegara. Gagasan republik, yang mencakup ide kerakyatan dan cita negara hukum, layak dipopulerkan kembali dalam situasi keragun terhadap keampuhan cita demokrasi."
Hukum dan Pembangunan Vol. 25 No. 4 Agustus 1995 : 310-316, 1995
HUPE-25-4-Agt1995-310
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Safitri
"ABSTRAK
Tesis ini mengaji proses terjadinya tuna kisma di Desa Muara, Kabupaten Bogor. Tuna kisma di Desa Muara terjadi akibat stigma dan habitus yang terbentuk oleh sejarah desa. Kedua hal tersebut membuat posisi politik air antara Desa Muara dengan desa-desa lainnya, sesama pengguna aliran Sungai Cisodonu, sangat lemah. Keputusan buka-tutup irigasi air oleh desa-desa lain tidak mementingkan posisi Desa Muara yang terletak di hilir Sungai Cisodonu. Akibatnya Desa Muara mengalami kelangkaan air untuk mengairi sawah-sawahnya. Gagal panen tidak dapat dihindari dan berujung pada keputusan warga desa untuk menjual sawah-sawahnya, yang membuat mereka terjebak dalam kondisi tuna kisma. Karena keterbatasan warga Desa Muara untuk berkomunikasi dan menyuarakan kegelisahan atas kondisi tuna kisma yang melanda mereka kepada desa disekitar dan pihak eksternal lainnya, membuat warga Desa Muara lebih melihat ke dalam inward-looking communities . Resource sumber daya yang semakin langka menjadi dorongan besar bagi warga Desa Muara bersaing dalam memperebutkan posisi strategis secara ekonomi di dalam desa. Situasi ini memunculkan stigma baru bagi desa ini. Masyarakat yang mempraktekkan gaib dan mistik adalah stigma baru bagi Desa Muara. Persaingan politik dalam desa kemudian tidak lepas dari gaib. Tesis ini menjabarkan proses panjang terjadinya tuna kisma di Desa Muara, dimulai dari sejarah desa yang menimbulkan tembok besar habitus yang melimitasi warga Desa Muara hingga hilangnya tutug uyah sebagai simbol hilangnya kepemilikan sawah-sawah warga Desa Muara. Selain itu tesis ini juga menceritakan temuan-temuan kejadian yang terjadi berdasarkan kepercayaan dan aktifitas gaib sebagai akibat internalisasi yang terjadi di Desa Muara. Kata kunci: tuna kisma, sejarah desa, habitus, kelangkaan air, politik desa, stigma, kepercayaan gaib.

ABSTRACT
This thesis examines the process of Landless in Muara Village, Bogor Regency. The Landless case in Muara Village is caused by the stigma and habitus formed by the village 39 s history. Both of them make the position of Muara Village in the water regulations very weak among other villages as fellow users of the Cisadane River. The decision to open close of irrigation door by other villages does not consider the position of Muara Village which is located downstream of Cisadane River. As a result, Muara Village has water scarcity condition to irrigate its rice fields. Therefore, the harvest failure is inevitable and leads to the villagers 39 decision to sell their rice fields, then trapped in a Landless condition. Furthermore, the villagers of Muara become an internalized society because the limitations of Muara villagers to communicate and voice anxiety over the condition of their Landless to the other villages and other external parties. In addition, the water resources are increasingly scarce to be a big boost for Muara Village residents to internalize. Internalization takes place with the struggle for economic strategic position within the village and the emergence of a new stigma for Muara village society. Mystic and mysterious things became the villagers 39 choice as a new stigma in Muara Village. Political rivalry in the village then cannot be separated from mystical and supernatural things. This thesis describes the long process of Landless in Muara Village, starting from the history of the village which raises the great habitus that limited Muara villagers until the loss of joy of harvest as a symbol of loss of ownership of rice fields from Muara Village people. Besides, this thesis also explains the events occurred based on magic activities as a censequence of internalization occurred in Muara village. Keywords Landless, village history, habitus, water scarcity, village regulations, stigma, magic activities"
2018
T52059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcholish Madjid
Jakarta: Paramadina, 2009
297.272 NUR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdlon Naning
Jakarta : Lembaga Kriminologi UI, 1983
323.459 8 RAM c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Priya Falaham
"Penulisan mengenai pelarangan siaran iklan di televisi republik Indonesia 1975-1981 ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah periklanan di Indonesia. Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri empat tahapan, yaitu heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Penulisan ini tidak menggunakan sumber lisan, tetapii hanya menggunakan sumber-sumber tertulis. Hasil penulisan menunjukkan bahwa Periode 1970 sampai 1980 merupakan rentang waktu dimana pertelevisian dan periklanan berkembang dengan pesat. TVRI sebagai satu-satunya televise saat itu mulai meluaskan jangkauan siarannya dengan mendirikan stasiun daerah dan pada 1977 satelit Palapa A2 diluncurkan dan dimulailah TVRI siaran Nasional. Sama halnya dengan televise, industri periklanan turut berkembang dimulai dari kebijakan penanaman modal asing yang dicetuskan oleh Orde Baru. Perusahaan asing turut serta membawa agen periklanan asing, kehadiran meraka memacu pertumbuhan industri periklanan Indonesia. Kebijakan pelarangan siaran iklan pada tahun 1981 di TVRI menghantam keras pertumbuhan iklan televisi. Berbeda dengan peraturan tahun 1975yang hanya melarang iklan barang mewah, pelarangan siaran iklan tahun 1981 melarang secara total iklan di televisi. Pihak TVRI pasrah dengan pelarangna tersebut namun mengharapkan agar pemerintah memberikan subsidi lebih besar sebagai kompensasi pelarangan siaran iklan. Pihak periklanan menanggapi bahwa pelarangan itu terlalu keras, walaupun pada akhirnya pengiklan mencari media alternatif lain untuk beriklan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>