Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heri Khoeri
"Konsepsi bahwa pemasangan dinding bata (DB) pada portal belum akan meningkatkan kapasitas penahan beban lateral, sehingga menguntungkan struktur dalam merespon gempa dan jika dalam tahap disain kontribusi kekakuan DB diabaikan akan menambah faktor keamanan tidaklah sepenuhnya benar. Kenyataannya, pada beberapa peristiwa gempa, banyak kerusakan terjadi karena modifikasi struktur dengan pemasangan DB pada portal. Walau relatif lemah, DB dapat merubah respon struktur secara drastis. Karena, dengan adanya DB kekakuan struktur bertambah sehingga periode getar struktur menjadi lebih kecil, akibatnya respon struktur berubah, yang bisa jadi menguntungkan atau malah merugikan struktur.
Tesis ini mengkaji bagaimana pengaruh adanya pemasangan DB pada portal beton untuk struktur simetris dan asimetris pada rasio periode getar struktur terhadap periode gempa, Tn/Tg<1 (merepresentasikan bangunan rendah), Tn/Tg=1 (resonansi) dan Tn/Tg> 1 (merepresentasikan bangunan tinggi). Analisis dilakukan dengan memvariasikan kekakuan dan kekuatan DB, eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri dan periode getar gempa.
Berdasarkan hasil simulasi dan analisis, adanya pemasangan DB pada portal untuk bangunan rendah akan memberikan efek yang menguntungkan pada sistem struktur. Pengabaian kontribuSi kekakuan DB pada tahap disain akan menambah faktor keamanan struktur. Hal sebaliknya terjadi pada bangunan tinggi dan kondisi resonansi. Ketika terkena gempa kuat, DB cenderung berinteraksi dengan portal yang mengelilinya dalam merespon gempa, namun ketika bata retak atau hancur, respon struktur akan berubah secara drastis, yang mengakibatkan gaya dalam yang ditahan portal beton akan meningkat. Jika tidak diperhitungkan sebelumnya kondisi ini akan membahayakan struktur. Terlebih utuk struktur asimetris akibat adanya eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri, kekakuan ataupun kekuatan DB yang berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Yohannes Arief Ninditta
"Pada umumnya perancangan struktur bangunan rumah toko (Ruko) di Indonesia tidak memperhitungkan keberadaan dinding pengisi bata tanpa tulangan ke dalam struktur secara keseluruhan. Dinding bata hanya dimodelkan sebagai beban yang disalurkan kepada struktur portal. Kenyataannya, keberadaan dinding pengisi bata memberikan efek yang berbeda pada struktur. Hal seperti ini yang kadang menimbulkan kesalahan pada pendekatan sistem struktur. Dinding pengisi bata memberikan tambahan kekakuan kepada struktur Ruko tersebut.
Penelitian ini melakukan permodelan 3D struktur Ruko dengan memasukan model dinding bata sebagai Diagonal Compression Strut. Analisa dilakukan secara inelastis untuk mengetahui bagaimana sifat struktur secara detail dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa dinding bata pada struktur Ruko lebih baik diikut sertakan dalam modelisasi struktur, karena dinding bata memberikan efek yang signifikan pada struktur Ruko, terutama pada beberapa konfigurasi bukaan dinding bata.

Design of the ?Rumah Toko? (Ruko) building structures in Indonesia, generally does not consider the presence of unreinforced masonry infill walls into the overall structure. Brick wall is modeled as a line load subjected to the frame structure. In fact, the presence of masonry infill walls has different effects on the structure. This structural model sometimes causes errors in structural systems approach. Masonry infill walls also provide additional rigidity to the structure of the Ruko.
This research is a 3D modeling for Ruko structures by entering the brick wall model as Diagonal Compression Strut. Inelastic analysis is performed to determine how the properties of the structure in detail and in accordance with actual conditions.
Results obtained from this study indicate that the brick walls in commercial structures are better included in the modeling structure, because the brick walls provide a significant effect on commercial structures, especially in some of the brick walls opening configurations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27568
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I. Sumirat
"The National Nuclear Energy Agency of Indonesia (BATAN) has one dedicated spectrometer for inelastic neutron scattering experiments. The instrument is a thermal neutron triple-axis spectrometer known as SN1. SN1 was installed in 1992 in the experimental hall of G. A. Siwabessy Research Reactor, Serpong, Banten. Malfunctions of the hardware and software have prevented the instrument from performing inelastic scattering measurements since 1996. The 2011-2015 five years project has been initiated to revitalize and optimize the SN1. The project serves as a preparation for the utilization of SN1 for the investigation of lattice dynamics, spin wave and magnetic excitations in condensed matters that will be started in 2016. In 2013, SN1 has successfully been repaired and was able to measure phonon dispersion relation of available single crystals, i.e., Cu, pyrolytic graphite (PG), Ge, and Al. In 2015, the first experiment on magnetic excitation to investigate magnon dispersion relation of a known Fe single crystal has been carried out. Standard methods of inelastic scattering measurements, i.e., a constant-energy transfer hω with either fixed final neutron energy Ef = 14.7 meV or fixed incoming neutron energy Ei = 30.59 meV, and a constant momentum transfer Q with fixed incoming neutron energy Ei = 30.59 meV, were applied to measure the low-energy magnetic excitations. For fixed Ef measurement, a 5-cm thick PG filter was set between the sample and the analyzer to eliminate λ/n harmonics. To limit the energy and momentum spreads of the beam, collimations of 40 minutes were applied before and after the sample. The spin waves were measured along the three principal symmetry directions of [00ζ], [ζζ0], and [ζζζ]. The measured magnons were compared to values in reference and were found to be in a good agreement with them. With such accomplishments, we are convinced that SN1 is now ready for its inelastic scattering application and will become one of BATAN’s neutron instrument which is routinely utilized for materials characterization on lattice dynamics and magnetic excitations by local and foreign scientists. Besides reporting the SN1 first measured magnon, the current status of SN1 instrument development will also be presented briefly.
"
Center for Informatics and Nuclear Strategic Zone Utilization, 2016
607 AIJ 42:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reka Akmar
"Pada beberapa peristiwa gempa, banyak kerusakan yang terjadi karena modifikasi struktur dengan pemasangan dinding bata (DB) pada portal. DB dapat merubah respon struktur secara drastis, karena dengan penambahan DB kekakuan struktur meningkat sehingga perioda getar struktur menjadi lebih kecil. Fenomena ini bisa menguntungkan atau malah membahayakan struktur.
Tesis ini akan menganalisis sejauh mana pengaruh pemasangan DB pada portal beton dengan memodelisasikan DB sebagai strut diagonal. Analisis dilakukan dengan memvariasikan kekakuan DB, eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri, kekakuan DB, besarnya massa dan posisi dinding bata pada portal.
Hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa keruntuhan pertama DB adalah DB yang berada pada lantai paling atas, hal ini disebabkan lendutan yang terjadi pada bagian atas struktur lebih besar.
Pemasangan DB pada Tn/Tg<1 (Tn/Tg<1 merepresentasikan bangunan rendah) akan memberi keuntungan pada struktur, sehingga pengabaikan kontribusi kekakuan DB pada tahap disain akan menambah angka keamanan bagi struktur (over design), dan jika kontribusi kekakuan DB diperhitungkan dalam desain maka akan diperoleh efesiensi dari dimensi struktur.
Hal sebaliknya terjadi pada Tn/Tg>1 (Tn/Tg>1 merepresentasikan bangunan tinggi) dan Tn/.Tg=l, dimana DB akan menyumbangkan kekakuan terhadap struktur dalam merespon gempa, tapi pada saat bata hancur, respon struktur berubah secara drastis, yang mengakibatkan gaya dalam yang ditahan oleh portal beton akan meningkat, jika hal ini tidak diperhitungkan pada tahap disain, maka tentunya akan membahayakan struktur (under design)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karel Dipa Herwono
"Dinding pasangan bata telah digimakan secara luas dalam berbagai pekerjaan konstruksi beton bertulang maupun baja. Dalam pendesainan bangunan pada umumnya dinding pasangan bata hanya diperhitungkan sebagai elemen nonstruktural dan konstibusi dinding pasangan bata terhadap respons strukturjarang diperhitungkan. Perilaku struktur portal beton bertulang dengan dinding pasangan bata dalam beberapa taraf pembebanan dipelajari melalui studi analisa. Dalam studi analisa ini dilakukan beberapa penyederhanaan metode serta model analisa dengan tujuan untuk mempermudah studi analisa yang dilakukan sedangkan analisa struktural dilakukan dengan menggunakan bantuan program DRAIN-2DX. Analisa perilaku portal dengan dinding bata dapat dilakukan dengan menggunakan metode Elemen Hingga yang kompleks maupun metode Bracing Ekivalen yang lebih sederhana seperti yang digunakan dalam studi analisa ini. Metode Bracing Ekivalen yang digunakan dalam studi ini t'dak sama persis dengan teori-teori pada beberapa referensi tetapi mengalami sedikit modifikasi. Sebelum digunakan, metode yang sudah mengalami modifikasi tersebut dicek terlebih dulu dengan menggunakan bantuan program SAP-90 untuk mengetahui apakah modifikasi yang dilakukan dapat digunakan dalam analisa tahap selanjutnya.
Berdasarkan metode tersebut di atas, dibuat beberapa model struktur yang bervariasi terhadap tingkat (storey), bay, jumlah dan posisi dinding bata dan selanjutnya dianalisa terhadap beberapa taraf pembebanan berupa beban gempa. Pada model struktur dimasukkan parameter-parameter berupa properti material yang diperlukan yaitu beton bertulang dan batu bata serta parameter beban gempa yang dikerjakan pada struktur. Beban yang digunakan dalam simulasi adalah beban gempa El-Centro, dengan respons spektrum percepatan yang sudah diskalakan sesuai dengan peraturan gempa di Indonesia. Beban gempa yang digunakan bervariasi besarnya, yaitu gempa dengan spketrum percepatan (Sa) 0.05g, O.lg dan 0.2g. Kekuatan leleh balok dan kolom didesain berdasarkan beban gempa dengan Sa=0.05g dengan menggunakan konsep desain kapasitas dan selanjutnya momen ultimate balok dan kolom yang telah dihitung, diaplikasikan ke dalam model struktur sebagai momen leleh elemen struktur. Data-data tersebut kemudian disatukan menjadi suatu input program komputer dan untuk selanjutnya dilakukan analisa nonlinear struktural dengan menggunakan bantuan program DRAIN-2DX untuk melakukan perhitungan struktur. Selanjutnya diambil sampel hasil perhitungan atas beberapa elemen struktur berupa nilai maksimum dari respons struktur berupa percepatan, perpindahan nodal, gaya-gaya dalam dan energi yang selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik untuk diperbandingkan dan dianalisa berdasarkan variasi yang ditinjau.
Analisa atas hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dinding pasangan bata yang dipasang pada struktur ternyata mempengaruhi respons struktur. Periode bangunan, percepatan pada titik, displacement menjadi lebih kecil. Jumlah dinding bata dipasang mempengaruhi gaya-daya dalam elemen struktur. Dinding pasangan bata memberikan pengaruh dalam batas-batas tertentu, dan di luar batas-batas tersebut, pengaruh akibat pemasangan dinding bata dapat membahayakan struktur karena itu, perlu dilakukan antisipasi dalam pendesainan bangunan terhadap pengaruh pemasangan dinding bata ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flora Budiatna
"Dalam struktur bangunan kita banyak menjumpai bangunan portal beton bertulang dengan memakai bata merah sebagai dinding, khususnya dalam bangunan rumah tinggal. Dinding bata merah berfungsi sebagai pengisi portal yang semula dalam desainnya tidak memperhitungkan kekakuan dari dinding bata itu sendiri. Tetapi dalam pelaksanaannya, dinding bata secara otomatis tidak terpisah dari struktur portalnya sehingga menyumbangkan kekakuan pada struktur secara keseluruhan.
Skripsi ini meneliti sejauh mana sumbangan kekakuan dari dinding bata terhadap struktur dengan menggunakan pembebanan gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bentuk dari gaya, khususnya gaya lateral yang membebani struktur. Struktur portal sendiri lemah dalam menahan gaya lateral sehingga akan dilihat pengaruh dari gempa bumi jika kekakuan dinding bata ikut diperhitungkan. Dalam melakukan simulasi dengan menggunakan program Matlab akan dibuat parameter-parameter variasi, yaitu kekakuan dinding bata, periode getar gempa, dan modelisasi DOF struktur. Gempa bumi yang dipakai adalah gempa El Centro NS 1940 dan gempa sinusoidal. Hasil yang akan dicari adalah respon struktur yang berupa gaya dalam (gaya geser) dan lendutan. Sebagai dasar acuan dalam menganalisa, dicari pula respon spectrum sinusoidal dan El Centro."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Adhi Prakasa
"Gempa bumi yang terjadi belakangan ini merupakan hal yang wajar dikarenakan Indonesia berada didaerah rawan gempa. Struktur baja sistem ganda merupakan salah satu sistem struktur penahan gempa berdasarkan ?Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung RSNI 03-1726-201x?. Struktur sistem ganda merupakan gabungan moment frame sebagai penahan beban gravitasi dan moment frame beserta braced frame sebagai penahan beban lateral. Perilaku inelastis berupa kekuatan, kekakuan, dan daktilitas, serta kinerja model struktur saat terjadi gempa diuji dengan metode analisis pushover menggunakan ETABS v9.7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model struktur sistem ganda SRPMK dan SRBKK memiliki kekuatan dan kekakuan yang lebih besar. Sedangkan daktilitas dari struktur SRPMK lebih baik daripada struktur sistem ganda SRPMK dan SRBKK.

The earthquake that happened recently is normal because Indonesia is a earthquake-prone area. Dual system of steel frame structure is one of earthquake resistant system based on ?Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung RSNI 03-1726-201x?. Dual system of steel frame structure is a combination of moment frame as gravity resisting and moment frame with braced frame as lateral load resisting. Inelastic behavior such as strength, stiffness, ductility, and the performance of structures during earthquakes tested by pushover analysis method using ETABS v9.7.0. The results showed that dual system structure has greater strength and stiffness. Whereas the ductility of the moment frame structure better than dual system structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Kurnia
"[ABSTRAK
Penggunaan Warm Mix Asphalt (WMA) sebagai alternatif penggunaan pada perkerasan telah dilakukan di beberapa negara. Mengurangi efek rumah kaca, pengurangan penggunaan energi dan biaya yang dikeluarkan merupakan keuntungan lain penggunaan WMA. Pengurangan suhu berkisar antara 20-40⁰ C. Penggunaan BNA-R (Button Natural Asphalt Rubber) sebagai bahan tambah dapat memberi kontribusi peningkatan kekuatan campuran aspal hangat. Studi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi BNA-R terhadap aspal dan campuran aspal hangat. Pengujian yang dilakukan adalah uji properties aspal, uji Marshall dan Marshall Immersion, serta uji Wheel Tracking siklus panjang dengan perubahan suhu. Hasil penelitian ini mengindikasi adanya kontribusi BNA-R terhadap campuran hangat dengan penambahan kadar terbaik sebesar 10%. Kontribusi BNA-R dapat menaikkan nilai Indeks Penetrasi sebesar 76%, menurunkan nilai penetrasi sebesar 30% dan menaikkan titik lembek sebesar 8%, serta memperbaiki sifat-sifat campuran aspal. Campuran aspal dengan BNA-R dapat menaikkan nilai stabilitas dinamis sebesar 29%.

ABSTRACT
;The use of Warm Mix Asphalt (WMA) as an alternative way in the use of pavement has been conducted in several countries. Reducing the greenhouse gas effect, energy use and costs are several other advantages in using WMA. Temperature reduction is in approximate range between 20-40⁰ C. The use of BNA-R (Button Natural Asphalt Rubber) as an additive material which can give the contribution; such as increasing the strength of warm mix asphalt. The study of this research is conducted to determine the contribution of BNA-R on asphalt and warm mix asphalt. This research uses the properties of asphalt, Marshall and Marshall Immersion tests, as well as the Wheel Tracking test on long cycle with temperature changes. The results of this study indicate that there are several contributions of BNA-R to the warm mixture by adding BNA-R at 10%. Those contributions of BNA-R can increase 76% of Penetration Index value, reduce 30% of penetration value, increase 8% of softening point and also elevate the characteristics of the asphalt mixture. Moreover, the warm mix asphalt with BNA-R can increase the value of dynamic stability by 29%.
, The use of Warm Mix Asphalt (WMA) as an alternative way in the use of pavement has been conducted in several countries. Reducing the greenhouse gas effect, energy use and costs are several other advantages in using WMA. Temperature reduction is in approximate range between 20-40⁰ C. The use of BNA-R (Button Natural Asphalt Rubber) as an additive material which can give the contribution; such as increasing the strength of warm mix asphalt. The study of this research is conducted to determine the contribution of BNA-R on asphalt and warm mix asphalt. This research uses the properties of asphalt, Marshall and Marshall Immersion tests, as well as the Wheel Tracking test on long cycle with temperature changes. The results of this study indicate that there are several contributions of BNA-R to the warm mixture by adding BNA-R at 10%. Those contributions of BNA-R can increase 76% of Penetration Index value, reduce 30% of penetration value, increase 8% of softening point and also elevate the characteristics of the asphalt mixture. Moreover, the warm mix asphalt with BNA-R can increase the value of dynamic stability by 29%.
]
"
2015
S60270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersa Irawan
"Salah satu permasalahan yang sering terjadi di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi bangunan gedung secara umum, yaitu timbulnya suatu perubahan perubahan pekerjaan, perubahan-perubahan pekerjaan ini biasa disebut dengan istilah change order atau variation order. Perubahan pekerjaan yang bersifat signifikan dan berskala besar akan mempengaruhi kinerja biaya secara keseluruhan.
Untuk itu diperlukan usaha untuk meminimalkan dampak dari change order terhadap kinerja biaya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemilik proyek dalam pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order yaitu dengan menggunakan jasa konsultan Quantity Surveyor didalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Skripsi ini membahas mengenai peranan konsultan Quantity Surveyor dalam proses pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order pada proyek konstruksi dan skripsi ini juga membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya change order dilihat dari sisi penyebab terjadinya.
Penelitian dilakukan dengan cara penyusunan dan penyebaran kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process).

One of the problems that often occur in the implementation of a building construction project in general, the emergence of a job changes, job changes are commonly referred to as change order or variation order. Changes in work that is significant and large scale will affect the overall cost performance.
It required an effort to minimize the impact of the change order to the performance fee. One of the efforts made by the owner of the project cost control due to the change order work is by using the services of a consultant Quantity Surveyor in the implementation of construction projects.
This thesis discusses the role of consultant Quantity Surveyor in the process of cost control due to the change order work on construction projects and this paper also discusses about what are the factors that caused the change order in terms of cause.
The study was conducted by preparing and distributing the questionnaire in the form of questions related to research. The method used to analyze the data, namely the AHP method (Analitycal Hierarchy Process).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Achmad
"Kebanyakan perencana struktur bangunan cenderung memodelkan struktur atas dengan menganggap pondasi sebagai sistem yang sangat kaku sehingga pada umumnya menghasilkan respon struktur yang lebih konservatif, sementara perencana pondasi memodelkan pondasi tanpa mempertimbangkan pengaruh dari struktur atas. Kenyataannya, struktur atas dan struktur bawah saling berinteraksi tergantung pada kekakuan dari kedua sistem struktur ini.
Penelitian ini membahas tentang pengaruh jenis perletakan struktur bangunan yaitu perletakan jepit, sendi, dan fleksibel terhadap karakteristik dinamik struktur, respon seismik struktur serta berat tulangan yagn diperlukan oleh komponen utama struktur dengan bantuan software ETABS 9.7. Sistem struktur atas menggunakan sistem ganda yang merupakan kombinasi sistem dinding geser dan sistem struktur portal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinding geser pada tingkat-tingkat bawah bangunan dengan perletakan jepit atau sendi menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih besar (overdesign) dibandingkan terhadap bangunan dengan perletakan fleksibel, sebaliknya struktur portal pada tingkat-tingkat bawah bangunan akan menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih kecil (underdesign).

In modeling the upper structure, most of the building structure engineers tend to assume the foundationas a very rigid systemthat produces more conservative structural responses while in modeling the foundation, the foundation modeled without considering the effect of the upper structure. In fact, upper and lower structures are interacting depend on the stiffness of both the upper and lower structures system.
This research discusses the influence of the type of building structures supports namely fixed support, hinged support and flexible support to the dynamic characteristics of the structure, the seismic response of the structure and the weight of the reinforcement needed by the main structure`s components using ETABS 9.7.The upper structure use a dual system which is a combination of shearwall system and the frame system.
The results show that the shearwall at the lower levels of fixed support building or hinged support buildingprovide larger shear force and heavier reinforcement (overdesign)compared to the flexible support building. Otherwise, the frame structuresat lower levels of the building providesmaller shear force and lighter reinforcement (underdesign).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>