Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 233074 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Geumala Hayati
"Penyakit demam berdarah masih merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Di Kota Tangerang, demam berdarah masih merupakan masalah kesehatan yang serius untuk ditangani. Salah satu strategi untuk mengurangi angka kejadian demam berdarah adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga baik dengan menggunakan metode ceramah dengan powerpoint maupun dengan ceramah dengan media film dan juga untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan intervensi. Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen pra-pasca tes dalam satu kelompok. Pengetahuan dan sikap diukur dengan lembar kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji coba.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan dan sikap secara bermakna setelah dilakukan penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai pasca tes pada kelompok ceramah dengan media powerpoint maupun ceramah dengan media film. Penyuluhan dengan metode ceramah dan media powerpoint maupun dengan ceramah dengan media film sama-sama dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dalam kegiatan PSN DBD. Kedua metode ini dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam PSN DBD.

Dengue Haemorrhagic Fever is a disease that recently becomes a public health problem. In the city of Tangerang, Dengue fever remains a serious health problem to be solved. One strategy to reduce the incidence of dengue fever is to provide counseling to the community about the Nest Mosquito Eradication of Dengue Hemorrhagic Fever activities.
This study was aimed to evaluate influence of health counselling on increasing knowledge and attitude of housewifes who joint the health information both in the form by lecture with powerpoint and lecture with film as well as to find out the different level of the improvement before and after intervention. This research used quasi eksperiment with non randomized pretest-posttest control group design. Knowledge and attitudes were measured by questionnare which has been previously conducted trials.
The results showed that there were changes in knowledge and attitudes significantly after counselling. This can be seen from the increasing post test result after intervention using both of methods. Counselling with lecture and powerpoint and lecture with film are equal in increasing knowledege and attitudes. Both methods can be used as an alternative in improving the knowledge and attitudes of society about PSN DBD."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Fariatul Aeni, Lis Triswanah
"Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap kondisi kesehatan atau kejadian suatu penyakit adalah lingkungan, dan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dan dipengaruhi pula oleh perilaku individu adalah demam berdarah dengue (DBD). Tipologi kelurahan jagasatru yang relatif padat penduduk dan pusat perdagangan lintas daerah, dimungkinkan menyimpan berbagai persoalan kesehatan, khususnya berkaitan dengan kesehatan lingkunagn (santiasi), baik di lingkungan perumahan maupun tempat-tempat umum lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktek dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD). penelitina ini merupakan jenis penelitian eksplanasi (explanatory research) dengan pendekatan metode cross sectional. Jumlah sampel yang diamati dalam penelitian ini sebanyak 333 kepala keluarga (KK) dari popolasi sebesar 2.497 KK secara sampel acak sistematis (sistematic random sampling) di Keluarah Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara wawancara langsung dan uji sistematic yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dalam PSN dengan kejadian DBD, ada hubungan antara sikap terhadap PSN dengan kejadian DBD, tidak ada hubungan antara praktek dalam PSN dengan kejadian DBD. berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan teknik pengumpulan melalui metode self-report dan menambah cakupan penelitian, serta kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat lebih ditingkatkan dalam gerakan PSN melalui 3M plus. "
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi, 2005
JKKI 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasip
"Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) merupakan kegiatan yang ditujukan dalam pemberantasan vekior DBD yang dilakukan oleh masyarakat secara kontinyu dan berkesinambungan. Kegiatan yang dilakukan masyarakat ini dikatakan berhasil jika dapat menurunkan jumlah sarang nyamuk yang ada di rumah dengan menggunakan indikator ARJ untuk dapat menurunkan morhiditas penyakit DBD maka ABJ harus Lebih atau sama dengan 95%. ABJ di Kota Pontianak belum mencapai target yang diharapkan, salah satunya akibat belum memadainya pelaksanaan PSN-DBD.
Kegiatan PSN-DBD yang dilakukan oleh masyarakat dipengaruhi oleh peranan ibu rumah tangga. Ibu memegang peranan panting karena keberadaannya di rumah lebih banyak dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya, sehingga memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan PSN-DBD lebih banyak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang bagaimana pelaksanaan PSN-DBD oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Pontianak, dan hal-hal yang berperan terhadap perilaku ibu-ibu tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali perilaku ibu rumah tangga dalam melakukan kegiatan PSN-DBD di Kota Pontianak. Jumlah informan sebanyak 91 orang yang terdiri dari l orang penanggung jawab program DBD Kota, 2 orang pengelola program puskesmas, 1 orang tokoh masyarakat, dan 87 orang ibu rumah tangga. Pelaksanaan pengumpulan data pada ibu rumah tangga dengan cara Diskusi Kelompok Terpadu (DKT), yang terbagi menjadi 10 kelompok DKT terdiri dari 5 kelompok DKT pada ibu yang rumahnya positif jentik dan 5 kelompok DKT pada ibu yang rumahnya negatif jentik. Pengumpulan data pada petugas kesehatan dan tokoh masyarakat dilakukan dengan cara wawancara mendalam.
Dari hasil penelitian terlihat peranan yang mempengaruhi kegiatan PSN-DBD yaitu: distribusi abate tidak mencukupi, pelaksanaan kegiatan menguras, menutup, mengubur belum dilaksanakan dengan benar, dan Pokjanal DBD belum melakukan tugas dan fungsinya. Perilaku kelompok ibu yang rumahnya positif jentik berbeda dengan kelompok ibu yang rumahnya negatif jentik dalam melakukan kegiatan PSN-DBD. Perbedaan perilaku antara dua kelompok yaitu: pada ibu kelompok negatif jentik melakukan pengurasan wadah air secara kontinyu dan ada kalanya disertai penaburan abate sedangkan ibu dalam kelompok positif jentik menguras berdasarkan batas limit volume dalam wadah air. Cara menaburkan abate ke dalam wadah air ibu dalam kelompok negatif jentik memperhatikan volume air (penuh) sebelum ditaburkan, sedangkan pada kelompok ibu positif jentik kurang memperhatikan isi (volume air) dalam wadah. Kebiasaan menutup wadah air dengan benar banyak dilakukan oleh kelompok ibu yang negatif jentik dari pada yang dilakukan oleh kelompok ibu yang positif jentik.
Agar tercapai kelestarian program pemberantasan vektor DBD sangat penting memusatkan pada pembersihan sumber larva dengan menggunakan semua metode yang tepat aman, murah, dan ramah lingkungan.Untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan PSN-DBD dan dengan keterbatasan pemerintah mencukupi keperluan abate dalam program pemberantasan vektor DBD maka disarankan: penggalangan dana oleh masyarakat untuk mencukupi keperluan abate secara mandiri, penyebarluasan informasi cara penaburan abate kedalam wadah air dengan benar, melakukan penutupan wadah air dengan benar dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar oleh masing-masing keluarga, serta mengoptimalkan fungsi dan tugas Pokjanal melalui Dinas Kesehatan Kota sebagai leading sektor.
Daftar bacaan: 21 ( 1980 - 2000 )

Analysis of Housewives' Conduct in Elimination of Dengue Fever Mosquito's Breeding (EDFMB) in Pontianak City of West Kalimantan Year 2000Elimination of Dengue Fever Mosquito's Breeding (EDFMB) is a program aimed at eliminating Dengue Fever (DF) vector and is conducted by people continuously and sustainable. This program of the people is considered effective provided that it decreases the mosquito's breeding inside the people's houses. The effectiveness of the program is measured by means of ABJ assessment indicators. To decrease the morbidity of DF disease, ABJ has to be more than or equal to 95%. ABJ in Pontianak City has not reached the set target; therefore, the quality of PSN-DBD program needs to be improved.
The EDFMB program conducted by each family is influenced by housewives. Housewives play an important role for their length of stay in the houses is longer than other familly members. This enables them to carry out the EDFMB program more often.
This study was aimed at obtaining deeper information concerning the implementation and obstacles of EDFMB conducted by housewives in Pontianak City and factors that affected such housewives' conduct. This study employed a qualitative research approach to examine the housewives' conduct in carrying out the EDFMB in Pontianak City. The number of respondents was 91 people consisting of 1 person in charge of the city DF program, 2 administrators of puskesmas programs, 1 local public figure, and 87 housewives. Data collection from housewives used Integrated Group Discussion (IGD) technique. The housewives were divided into 10 groups including 5 groups the houses of which were mosquito larvae positive and 5 others the houses of which were mosquito larvae negative. Data from health workers and local public figure were gathered by in-depth interview technique.
The study result reveals factors affecting the effectiveness of EDFMB that include inadequate abate distribution, inappropriate implementation of draining, closing and burying activities and low performance of DF National Work Group in carrying out its tasks and functions. In carrying out the EDFMB program, the housewives' conduct the houses of which are mosquito larvae positive is different from the others the houses of which are mosquito larvae negative. Such difference is: housewives of mosquito larvae negative houses seem to drain the water container regularly and occasionally pour abate powder into such container; on the other hand, housewives of mosquito larvae positive houses seem to ignore the water volume in the container. Closing the water container appropriately is more likely to be done by housewives of mosquito larvae negative houses than by the opposite.
To sustain the DF vector elimination program, it is important to focus on cleansing the larvae source by applying the most effective, safe, inexpensive and environment-friendly methods. To improve the effectiveness of EDFMB program with little government support in distributing the abate powder for the program, it is recommended that: fund should be raised from the people for meeting their own abate powder supply, information concerning the correct procedure of the use of abate powder should be disseminated, appropriate closing of water container and keeping the cleanliness should be carried out by each fan-Lilly, as well as functions and tasks of National Work Group through the City Health Department as a leading sector should be maximized.
References: 21 (1980 - 2000)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnadi
"Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue ( PSN-DBD ) merupakan kegiatan yang ditujukan dalam pemberantasan vektor DBD yang dilakukan oleh masyarakat secara kontinyu dan berkesinambungan. Kegiatan ini dikatakan berhasil jika dapat menurunkan populasi nyamuk, dengan mengunakan indikator Angka Bebas Jentik (ABJ) harus lebih atau sama dengan 95 % . Angka Bebas Jentik di Kota Padang khususnya didaerah endemis DBD belum mencapai target yang diharapkan (masih < 95 %), sebagai salah satu akibatnya resiko penularan DBD masih tinggi.
Berbagai teori dan penelitian terdahulu menyatakan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dalam menurunkan kasus DBD, di samping itu tak kalah pentingnya adalah penyuluhan kesehatan tentang PSN-DBD yang kurang, sikap tokoh masyarakat dan tim pokjanal DBD dalam melaksanakan PSN - DBD belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Kecamatan Padang Barat Kota Padang pada tahun 2003 dengan desain penelitian Cross Sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya PSN-DBD memiliki nilai median 6,90 pada nilai terendah 3,80 dan tertinggi 13,80, sedangkan penyuluhan, sikap tokoh masyarakat dan sikap tim pokjanal memperlihatkan bahwa sikap tim pokjanal dimasukkan kedalam kategori paling kurang. Dari hasil analisis bivariat diketahui penyuluhan, sikap tokoh masyarakat dan tim pokjanal DBD mempunyai hubungan yang bermakna terhadap gabungan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD. Dalam uji multivariat variabel sikap tokoh masyarakat mempunyai hubungan yang paling dominan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan agar peran serta tokoh masyarakat perlu ditingkatkan dalam upaya menurunkan kasus DBD dengan cara melakukan pertemuan kelompok, memberikan peyuluhan serta ikut mendukung kegiatan pokjanal DBD.

Factors Related to Community is Knowledge, Attitude, and Practice on Dengue Haemorrhogie Fever Vector Nest Control in Padang Barat Sub District, Padang Municipality 2004Dengue Hemorrhagic Fever control is a community action in order to control DHF vector through source reduction program that should be conducted in a continuous way. This action is considered success ful if it could reduce mosquito population indicated by Larvae-Free Rate (Angka Bebas Jentik=AJB) of ? 95%. The AJB rate in Padang municipality and particularly in Dengue Hemorrhagic Fever endemic area was still under 95% and might cause high risk of Dengue Hemorrhagic Fever transmission.
Community knowledge, attitude, and practice on Dengue Hemorrhagic Fever mosquito nest control are important factor to reduce prevalence of Dengue Hemorrhagic Fever case. Other important factors are health education on PSN-DBD, attitude of informal leader, and the implementation of PSNDBD by national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce.
This study aimed to obtain information on factors related to knowledge, attitude, and practice of community regarding PSN-DBD in Padang Barat sub district, Padang City year 2003. This study was a cross-sectional study and data were analyzed in univariate, bivariate, and multivariate logistic regression analyzes.
The study shows that knowledge, attitude, and practice of community on PSNDBD was less than 6,90 while analysis on education, attitude of informal leader, and attitude of national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce showed that the attitude of national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce was the least category. Bivariate analysis indicated that education, informal leader's attitude, and national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce's attitude were all significantly related to knowledge, attitude, and practice of community regarding PSN-DBD. Multivariate analysis showed that the most dominant factor was informal leader's attitude.
It is suggested to improve and increase the quantity and quality of health education, participation of informal leader, and participation of national DHF taskforce in order to reduce the prevalence of Dengue Hemorrhagic Fever case.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Disease DBD stars first time is reported the year 1953 in Philippine. Bacause of cirus dengue which is contagious by mosquito insect Aedes aegypti and aedes albopictus. Eradication of Mosquito Den (PSN) be one of prevention that is most precise to fight against Dengue disease (DBD), covers activity of 3M that is burying, cleanses and closes place of relocation of water. This research type is including analytic research with survey method and approach of case control. Variable which accurately covers eradication activity of mosquito den and disease incidence DBD. Population of research is public in job (activity region Puskesmas Tawang) with number of samples 32 with each number of cases 16 control and 16. Result of research is obtained that counted 75% of respondence does activity of PSN and conclusion from this research is that eradication activity of mosquito den is factor protektif to prevent the happening of DBD. Suggestion which can be given is increasing execution of activity of eradication of mosquito dan jointly by public and strives to increase awareness about environmental keeping and management passed health education of public."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Hendrayanti
"Salah satu metode komunikasi yang diterapkan dalam upaya pencegahan penyakit adalah metode COMBI (Communication for Behavioural Impact) yang telah dikembangkan oleh WHO pada tahun 2004-2005. Metode COMBI diterapkan dalam kegiatan PSN DBD yang dilakukan secara spesifik terhadap kontainer potensial perkembangbiakan nyamuk Aedes dan dengan memperhatikan aspek sosial budaya masyarakat. Metode ini berfokus pada komunikasi untuk terbentuknya perubahan perilaku agar melaksanakan PSN DBD secara rutin dan spesifik.
Perumusan tujuan perilaku spesifik dilaksanakan berdasarkan hasil survey di masyarakat dalam bentuk Survey Perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat dalam PSN DBD dan didukung oleh Survey entomologi untuk menentukan kontainer potensial yang nantinya dilakukan kegiatan PSN DBD. Kegiatan PSN dengan metode COMBI telah berhasil dilaksanakan di beberapa provinsi di Indonesia, dan berdasarkan hal tersebut, pada bulan Maret 2008, Provinsi Riau mencoba melaksanakan kegiatan PSN COMBI dengan melaksanakan sebuah pilot project di salah satu kelurahan endemis DBD di Kota Pekanbaru, yaitu di Kelurahan Sidomulyo Timur dengan sasaran primer adalah kelompok rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan PSN COMBI didukung berbagai masukan meliputi ketersediaan tenaga, dana, sarana dan telah memiliki metode/prosedur serta penjadwalan kegiatan. Kegiatan PSN COMBI dilaksanakan melalui tiga tahap manajemen PSN COMBI yaitu perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta dilaksanakan evaluasi proses dan evaluasi tahap akhir kegiatan secara keseluruhan. Setiap hari Rabu pukul 8 pagi dilakukan kunjungan rumah oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk melakukan pemeriksaan jentik dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan singkat serta dilakukan kegiatan kerja bakti bersama dipimpin oleh RT/RW setiap minggu pukul 8 pagi. Kegiatan PSN DBD yang spesifik yang dilakukan masyarakat didukung dengan kunjungan rumah secara berkala serta komunikasi dan motivasi melalui penyuluhan oleh Jumantik kepada keluarga terbukti efektif dalam meningkatkan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Sidomulyo Timur menjadi 97,36% dalam 10 minggu pelaksanaan (hingga 11 Juni 2008).
Namun pelaksanaan kegiatan PSN COMBI di Kelurahan Sidomulyo Timur masih memiliki beberapa hambatan diantaranya keterbatasan dalam hal sumber daya (tenaga, dana dan sarana) serta belum didukung kebijakan dari pemerintah daerah. Kerja sama lintas sektor masih perlu terus dikembangkan serta perlu disusun suatu sistem dan kebijakan untuk pemeliharaan perilaku PSN rutin yang telah terbentuk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rambey, Mulia Idris
"Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan penyebarannya melalui nyamuk Aedes (Stegomiya). Menurut WHO (2000) DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebab utama banyaknya rawat inap dirumah sakit serta kematian anak. Di propinsi Jambi jumlah tertinggi kasus DBD terdapat di Kota Jambi dan dari hasil pemeriksaan jentik, angka bebas jentik di kota Jambi masih di bawah 95% atau dengan kata lain angka jentiknya lebih dari 5%. Titik berat pemberantasan penyakit DBD adalah dengan pelaksanaan PSN-DBD dengan harapan bila kegiatan ini berjalan dengan baik akan dapat menekan berkembang biaknya nyamuk dan pada akhirnya akan dapat menurunkan tingkat penularan dan pemberantasan nyamuk Aedes Aegypty.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah dengue di Kota Jambi. Faktor-faktor yang diduga adalah faktor predisposing (pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, pengetahuan, sikap), faktor enabling (ketersediaan sarana pemberantasan DBD) dan faktor reinforcing (keterpaparan penyuluhan dan pemeriksaan jentik).
Disain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (Cross sectional}, populasi dalam penelitian ini adalah rumah yang berada di 4 kelurahan/desa endemic DBD di Kota Jambi (Simpang IV Sipin, Talang Banjar, Rawasari dan Kebun Handil), cara pengambilan sample dengan Systematic Random Sampling setelah dilakukan perhitungan sampel diperoleh sampel berjumlah 400 responden.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden berperilaku baik dalam PSN-DBD yaitu sebesar 58,7% dan sebesar 41,3% responden berperilaku kurang baik. Hasil uji bivariate dengan menggunakan uji statistik chi square menunjukan terdapat hubungan bermakna antara variabel indenpenden yaitu pendidikan (p-value = 0,000), status ekonomi (p-value = 0,000), pengetahuan (p-value = 0,000), sikap (p-value = 0,000i. sarana dan prasarana (p-value = 0,007), keterpaparan penyuluhan (p-value = 0,000) dan pemeriksaan jentik (p-value = 0.000) dengan variabel dependen yaitu perilaku Responden dalam PSN-DBD.
Hasil uji multivariate Regresi Logistik Ganda Bentuk Reduced Model terdapat tiga variabel secara bersama-sama yaitu pengetahuan (p-value = 0,000), sikap (p-value = 0,023), dan pemeriksaan jentik (p-value = 0,000) yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam PSN-DBD dan dari ketiga variabel tersebut variabel yang paling dominan berhubungan adalah pengetahuan (nilai OR terbesar yaitu 6,741). Dengan kata lain responden yang berpengetahuan baik akan berpeluang 6,741 kali mempunyai perilaku baik terhadap PSN - DBD dibanding responden yang berpengetahuan kurang baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan agar kegiatan pemeriksaan jentik berkala perlu dilaksaaakan pada setiap kelurahan yang ada di Kota Jambi 4 kali dalam setahun serta perlu peningkatan kegiatan penyuluhan melalui penyebarluasan informasi PSN-DBD yang ditekankan kepada kegiatan "3M" (menutup, menguras dan mengubur) dalam setiap kesempatan pertemuan dengan masyarakat ataupun melalui sarana informasi lokal (media cetak, elektronik) secara kontinyu dengan harapan dapat meningkatkan perilaku yang baik pada masyarakat dalam PSN-DBD, penyuluhan/penyebarluasan informasi lebih difokuskan terutama pada daerah yang endemis di Kota Jambi.

Factors Related to Community Behavior toward Eradication of Dengue Hemorrhagic Fever Mosquito (PSN-DBD) in the City of Jambi Year 2003Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by virus which spreads through Aides mosquito (Stegomiya). According to WHO (2000), DI-IF is a major public health problem since it is a main cause of hospitalization and major contributor to child mortality. In the province of Jambi, the highest cases of DHF occurred in the City of Jambi and the larva assessment showed that larva-free value of City of Jambi was still under 95%. or in other word the larva value was more than 5%. The emphasis of combating DI--IF is through implementing the eradication of mosquito (PSN-DBD). Hopefully the program would suppress the population of the mosquito which will consequently reduce the transmission of the disease and eradicate Aedes aegepty mosquito.
This study aims to obtain a description on factors related to community behavior toward the eradication of DHF mosquito in City of Jambi. Factors under study were predisposing factors (education, occupation, economic 'status, knowledge, attitude), enabling factors (availability of facilities to eradicate DHF), and reinforcing factors (exposure to extension and larva assessment).
The design of the study was a cross sectional one. Population was houses located in 4 DI-1F endemic villages/townships in City of Jambi (Simpang IV Sipin, Talang Banjar, Rawasari, and Kebun Handil). Subjects were selected through systematic random sampling resulted in 400 respondents.
The study showed that more than half of the respondents (58.7%) had positive behavior toward PSN-DBD, while the rest (41.3%) had less than positive behavior. The bivariate analysis using chi-square showed that there was a significant relationship between independent variables (education (p-value=0.000), economic status (p-value=0.000), knowledge (p-value=0.000), attitude (p-value=0.000), facilities (p-value=0,007), exposure to extension (p-value=0.000), and larva assessment (p-value-0,000)) and dependent variable (respondent's behavior toward PSN-DBD).
The multivariate analysis using multiple logistic regression reduced model form showed that there were three variables simultaneously related to behavior toward PSN-D131), those were knowledge (p-value-0.000), attitude (p-value=0.023), and larva assessment (p-value-0.000) with knowledge as the most dominant factor (OR=6.74 I). This meant that respondent with good knowledge had 6.741 times higher chance to had positive behavior toward PSN-DBD compared to respondent with poor knowledge.
Based on the results, it is suggested to implement periodic larva assessment in each village/township in the City of Jambi four times a year, to increase the extension activities to widely spread information on PSN-DBD emphasized on "3M'' activities (menutup - to close, menguras = to clean, and mengubur = to bury) on every occasion and public meeting as well as through local information facility (published and electronic media) continuously as to improve positive community behavior toward PSN-DBD, focused on endemic areas in the City of Jambi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amrul Hasan
"Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini di Kota Bandar Lampung dengan jumlah penderita yang terus meningkat. Pada tahun 2001 Incidence rate sebesar 13,56 per 100.000 penduduk, meningkat menjadi 109,8/100.000 penduduk pada tahun 2006 dan akhir Februari 2007 Kota Bandar Lampung dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam berdarah dengue lokal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pencegahan gigitan nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue di Kota Bandar Lampung, menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 406 individu terdiri dari 203 kasus dan 203 kontrol. Kasus adalah individu yang menderita DBD yang pernah dirawat di rumah sakit dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dari tanggal 1 Maret 2007 sampai 15 Mei 2007, sedangkan kontrol dipilih dari tetangga kasus yang bertempat tinggal dalam radius 100 meter dari tempat tinggal kasus. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi rumah kasus dan dan kontrol kemudian diwawancarai dan observasi lingkungan rumah.
Hasil penelitian diketahui ada hubungan kebiasaan melakukan PSN dengan kejadian demam berdarah dengue, individu yang tidak melakukan PSN berisiko 5,85 (95% CI : 2,86 - 11,99) kali terkena DBD, sedangkan individu yang melakukan 1 jenis PSN (menguras atau menutup atau mengubur) berisiko 2,22 (95% CI : 1,32-3,72) kali untuk terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan PSN setelah dikontrol dengan variabel riwayat tetangga yang pemah sakit DBD, keberadaan benda yang dapat penampung air di sekitar rumah dan kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk. Ada hubungan antara kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk dengan kejadian DBD, Individu yang tidak pernah melakukan pencegahan gigitan nyamuk berisiko 7,82 (95% CI : 4,12-14,86) kali untuk terkena DBD, sedangkan individu yang melakukan 1 pencegahan (mengunakan penolak nyamuk di oles di kulit repellent atau anti nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan pembasmi serangga) berisiko 4,21 (95% CI : 2,31 - 7,65) kali untuk terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan 3 pencegahan gigitan nyamuk setelah dikontrol dengan variabel umur, riwayal tetangga pernah sakit DBD, keberadaan benda yang dapat menampung air di sekitar rumah dan kebiasaan melakukan PSN.
Untuk menanggulangi DBD kegiatan PSN perlu dilakukan secara teratur minimal satu minggu sekali. Untuk mencegah terjadi terkena DBD dapat dilakukan melindungi diri agar tidak digigit nyamuk terutama 2 jam sebelum matahari terbit dan terbenam dengan menggunakan anti nyamuk yang di oles di kulit, anti nyamuk semprot ataupun electrik/bakar.

Dengue haemorrhagic fever most important public health problem in Bandar Lampung today. Increasing case occure from 2001 to 2006, if 2001 incidence rate 13,56/ 100.000 became 109,8/ 100.00 at 2006 and the end of February 2007 stated Bandar Lampung local outbreak dengue haemorrhagic fever.
A case-control study was conducted to explore correlation the risk factor of dengue infection in Bandar Lampung from 20 April to 30 May 2007. 230 case and 230 control were included for statisyical analysis. After further adjusting the confounder there are strong correlation between habitual Eliminating Mosquitos Breeding Sites and use personal protective (eg; use repellent, mosquito coil and use insecticide hand sprayer) with dengue case.
Individual has one PSN estimated to be 2,22 (95% Cl : 1,32-3,72) times as great for individual has 3 PSN and individual did not PSN estimates to be 5,85 (95% CI : 2,86 - 11,99) times as great has dengue fever for individual has 3 PSN after controlled by history neightborhood DHF, water container around house, use mosquitoes prevention bites. Individual use one mosquitoes prevention bites estimated to be 4,21 (95% Cl : 2,31-7,65) times as great for individual use three mosquitoes prevention bites and individual did not use mosquitoes prevention bites estimated to be 7,82 (95% CI : 4,12- 14,86) times as great for individual use three mosquitoes prevention bites.
Dengue fever is a mosquitoes-bome disease and the risk of person contracting the disease is determined by individu behaviour in eliminating mosquitos breeding sites and use mosquitoes prevention bites in Bandar Lampung.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Syahputra
"Pada akhir tahun 2018 terjadi peningkatan kejadian penyakit DBD yang berada di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku dari siswa kelas 5 Sekolah Dasar terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di sekolah setelah dilaksanakannya kedua metode intervensi yang berbeda yakni metode presentasi dan video edukasi. Penelitian ini menggunakan metode desain quasi experimental dengan teknik rancangan pre test dan post test design.Hasilnya diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil skor pada pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah diberikan intervensi. Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit DBD di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan meningkatkan pengetahuan siswa sehingga memicu terbentuknya sikap positif dan perilaku yang baik dalam melakukan suatu upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN.

In the end of year 2018, there was an increase DHF disease in Depok City This research aims to measure and determine the differences in knowledge, attitude and practice of 5th grade students of Elementary School towards Dengue Hemorragic Fever (DHF) and Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) for increasing larvae free rates (ABJ) in schools with two different intervention methods. This study uses a quasi experimental method design with pre test and post test design techniques. The results of the study revealed that there was an increase in the score on students’ knowledge, attitudes and practice after being given intervention in both the presentation and video education methods. This study is expected to reduce the incidence of DHF in Sukmajaya district area and increase student knowledge so as to trigger the formation of positive attitudes and good behavior in carrying out an effort to prevent DHF disease through PSN activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>