Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novera Krisnayanti
"ABSTRAK
Dengan semakin ketatnya persaingan dalam berbagai industri, setiap perusahaan
dituntut untuk melakukan strategi yang tepat. Untuk memantau sejauh mana strategi yang
dijalankan sudah tepat, perusahaan harus didukung oleh informasi yang relatif akurat. Salah
satu informasi yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya produk. Strategi manapun
yang dijalankan oleh perusahaan, biaya produk yang relatif akurat akan membantu dalam
melakukan strategic profitability analysis.
Sistem akuntansi biaya tradisional (sistem tradisional) yang masih banyak digu
nakan, mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk menggunakan dasar alokasi yang
sederhana seperti, jam atau biaya tenaga kerja langsung, penggunaan bahan baku atau jam
mesin. Semua dasar alokasi tersebut menunjukkan pembebanan yang proporsional antara
volume produksi dengan biaya tidak langsungnya.
Informasi biaya produk yang dihasilkan akan terdistorsi. Gejala-gejala yang
menunjukkan distorsi pada biaya produk adalah produk yang diproduksi dalam jumlah besar
atau ukuran besar atau menggunakan proses yang sederbana akan mendapat alokasi biaya
tidak langsung yang relatif terlalu besar, sebaliknya produk yang diproduksi dalam jumlah
kecil atau ukuran kecil atau, menggunakan proses yang rumit akan mendapat alokasi yang
relatif terlalu kecil.
Keadaan di atas dapat diatasi dengan menggunakan sistem ABC. Sistem ABC
mengatribusilcan biaya tidak langsung berdasarkan konsumsi aktivitas oleh masing-masing
produk. Untuk mengimplementasikan sistem ABC terlebih dahulu perlu diidentifikasikan
jenis-jenis aktivitas yang terjadi di sepanjang mata rantai penciptaan nilai, yaitu unit/vo
lume-related, batch related, product sustaining atan facility sustaining activities.
Kondisi-kondisi yang menunjukkan diperlukannya sistem ABC adalah perusa
haan menghasilkan multi produk dengan diversitas volume atau ukuran atau proses produk
si, porsi biaya tidak langsung sudah menjadi semakin besar.
Keputusan untuk sistem ABC ditentukan oleh cost of
measurement, cost of error dan diversitas produk.
PT DBBC menghasilkan berbagai minuman dengan diversitas volume dan
botol di tiga line. Alokasi biaya tidak langsung yang terdiri dari factory overhead
bahan tidak langsung dilakukan berdasarkan jumlah liter produksi (volume-based)
dengan mengabaikan perbedaan konsumsi sumberdaya dan aktivitas oleh masing-masing
line. Akibatnya, minuman yang mepunyai rasa dan volume produksi yang berbeda tetapi
ukuran botolnya sama serta diproduksi di line yang berbeda-beda akan mendapat alokasi
biaya tidak langsung yang sama besar. Minuman yang permintaannya tinggi sehingga
diproduksi dalam volume besar atau dikemas dalam botol besar (1 liter) memperoleh alokasi
biaya tidak langsung yang terlalu besar. Sebaliknya, minuman yang diproduksi dalam
volume kecil atau dikemas dalam botol kecil memperoleh alokasi yang terlalu kecil.
Distorsi biaya produk di atas timbul karena tidak semua biaya tidak langsung
proporsional dengan hasil produksinya, contohnya perbaikan dan perawatan yang dilakukan
oleh departemen Technical & Maintenance, pemakaian air dan bahan kimia untuk sanitasi,
pemakaian listrik dan bahan bakar solar.
Walaupun biaya produk bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam penetapan
harga, biaya produk yang relatif akurat yang dihasilkan oleh sistem ABC akan berrnanfaat
bagi PT DBBC dalam melakukan strategic profitability analysis, antara lain dalam mene
tapkan batas maksimum pemberian potongan harga, negosiasi manufacturing fee, penetapan
product mix, perbaikan atau penyederhanaan proses kerja dan sebagainya. Perubahan dari
sistem tradisional ke ABC sangat dianjurkan karena manfaat yang dapat diperoleh jauh lebih
besar daripada biayanya.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharman
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi menunjukkan kemajuan yang pesat
dengan semakin banyaknya industri manufaktur dengan tingkat
teknologi yang tinggi. Sernentara kecenderungan globalisasi
dalam duilia usaha menandakan tingkat persaingan yang semakin
kompetitif. Kondisi ini menuntut kemarnpuan lebih bagi pelaku
dunia usaha urttuk mengelola sumberdaya, meningkatkan teknologi
manufaktur dan operasional untuk merebut pasar.
Akuntansi manajemen sebagai alat perencanaan dan pengendalian
operasi ikut berkembang seiring perubahan teknologi.
Peru-bahan tersebut rnernbuat pergesaran biaya, dimana peranan
biaya overhead sebagai komponen biaya untuk menjadi semakin
besar dan penting. Sistem biaya tradisional mengalokasikan
biaya overhead melalui dua tahap, alokasi ke pemandu biaya
(cost center) dan alokasi ke produk berdasarkan upah langsung,
jam buruh atau jam mesin. Cara ini tidak lagi realistis dalarn
rnencerminkan surnberdaya yang diserap oleh produk, bahkan menimbulkan
distorsi yang rnembawa dampak terhadap keputusan rnanajemen.
Pengendalian operasi dan pengukuran kinerja melalui prosedur
anggaran, standar dan analisa selisih semata-mata tidak
lagi cukup berarti. Sehingga dalam kondisi yang demikian _akuntansi
manajernen berkembang rnenjawab kekurangan-kekurangan
sebelumnya.
Akuntansi manajemen modern rnemperkenalkan konsep-konsep
yang lebih relevan dengan kondisi dunia usaha saat ini. Diantav
ranya adalah Activity-Based Costing (ABC), suatu sistem dengan
pendekatan aktivitas, mengalokasikan sumberdaya ke produk
berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi. Konsep lain yang berkaitan
dengan pengendalian operasi dan pengukuran kinerja adalah
Manufacturing Cycle Efficiency (MCE), suatu ukuran nonfinansial
yang bertujuan mengeliminasi aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah (Value-Added). Pengendalian kualitas
di tempuh melalui Quality Management, dengan pendekatan perancangan
dan bukan inspeksi. Kesemuanya ini merupakan konsepkonsep
dalam Sistem Manajmen Biaya ( SMB), yang bertujuan membantu
manajemen dalam menganalisa profitabilitas dan pengendalian
operasional secara efisien dan efektif.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Nurul Fatimah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendesain Activity Based Costing ABC pada PT X dan menganalisis perbandingan hasil perhitungan beban pokok penjualan BPP metal fastener MF , vislon fastener VF , dan plastic fastener PF tipe open dan close antara sistem akuntansi biaya tradisional dan sistem ABC. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, penelitian lapangan, dan metode deskriptif. Hasil yang didapat adalah penerapan sistem ABC pada PT X dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: mengidentifikasi aktivitas, membebankan biaya sumber daya ke aktivitas dan membebankan biaya aktivitas ke objek biaya. Terdapat perbedaan hasil perhitungan BPP antara sistem ABC dengan sistem akuntansi biaya tradisional, yaitu terjadi overpricing pada produk PF open dan PF close dan underpricing pada produk MF open, MF close, VF open, dan VF close.

ABSTRACT
This research aims to analyze and formulate Activity Based Costing ABC in PT X and Activity based costing of Cost of Goods Sold COGS result calculation, metal fastener MF , vislon fastener VF , and plastic fastener PF open and close type between traditional cost accounting system and ABC. This research method is library research, field research, and descriptive method. Obtained result is the ABC system implementation at PT X can be done in three stages, which are activity identification, charge resource costs to activity and charge activity costs to object costs. Different COGS calculation results obtained between ABC system with traditional cost accounting system, which occured overpricing on product of PF open and PF close and underpricing on product of MF open, MF close, VF open and VF close."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dissa Elvaretta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil usulan penerapan sistem Activity Based Costing (ABC) pada Bagian Perkreditan di PT. BPR Cincin Permata Andalas dan komparasi atas usulan penerapan sistem ABC dengan sistem biaya tradisional yang selama ini digunakan. Hasil usulan penerapan sistem ABC ini dapat dimanfaatkan oleh PT. BPR Cincin Permata Andalas sebagai rekomendasi untuk mengatur strategi berikutnya.
Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal (single case study) dengan unit analisis tunggal (single unit analysis) dengan pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan perhitungan biaya yang dilakukan dengan metode tradisional dan ABC, serta perbedaan tingkat profitabilitas yang selama ini dihitung oleh manajemen dengan ABC. Sistem ABC lebih menggambarkan informasi biaya yang andal terhadap perhitungan biaya untuk setiap nasabah kredit di PT. BPR Cincin Permata Andalas.

This study aims to determine the comparison between the result of the implementation proposal of Activity Based Costing (ABC) system on the Loans Department at PT. BPR Cincin Permata Andalas and the proposed implementation of the ABC system with traditional cost allocation system that has been used so far. The result of the proposed implementation of ABC system can be utilized by PT. BPR Cincin Permata Andalas as recommendation to arrange the next strategy.
The research method used is single case study with a single unit analysis by collecting data through observation, documentation, and interviews. Results from this research shows the different calculation of costs with traditional cost method and ABC, also the different level of profitability between management with ABC. ABC system describes cost information reliable for calculating the cost of each loan customer in PT. BPR Cincin Permata Andalas.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Aliaman
"Tesis ini mengusulkan penerapan sistem Activity Based Costing di Pabrik plastik dengan mengambil ruang lingkup pada departemen produksi. Penerapan sistem Activity Based Costing akan dilakukan untuk menghitung biaya per kg masing-masing produk PT Tomang Plastindo Utama serta untuk menganalisis perbedaan penerapan sistem Activity Based Costing dan sistem biaya standar.
Penelitian ini adalah studi kasus di PT Tomang Plastindo Utama yang sumber datanya adalah data keuangan dan data non-keuangan perusahaan pada tahun 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, penelitian lapangan, dan metode deskriptif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada perbedaan mengenai perhitungan biaya secara sistem biaya standar dengan sistem Activity Based Costing. Sistem Activity Based Costing menyediakan informasi mengenai aktivitas yang menimbulkan biaya yang cukup signifikan sehingga dapat diperoleh informasi pembebanan yang lebih akurat dibandingkan sistem biaya standar.

This thesis proposes an implementation of the Activity Based Costing in a plastic manufacturing by taking the scope on the production department. Application of activity based costing system will be carried out to calculate the cost per kg of each product of PT Tomang Plastindo Utama to analyze the differences in the implementation of Activity Based Costing systems and standard cost systems.
This study is a case study conducted at PT Tomang Plastindo Utama by using the firm financial and non-financial data in 2011. The research methods used in this study are literature review, observation, and descriptive research.
The results of the study shows that there is a difference between allocating overhead cost with standard costing system and activity based costing system. Activity based costing system provides information on the activities that give rise to significant cost so as to obtain more accurate information than standard cost system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Theresia Susuli
"Skripsi ini membahas mengenai pengusulan metode Activity Based Costing dalam perhitungan biaya perusahaan, khususnya biaya tidak langsung. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah PT Golden Tempo Clock Industry yang bergerak dalam industri perakitan jam dinding. Sebelumnya, perusahaan menggunakan simple costing dalam perhitungan biaya, dan menggunakan harga jual berbasis harga pasar sehingga perusahaan tidak pernah mengetahui secara akurat net profit yang dihasilkan dari setiap produk yang dihasilkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja aktivitasaktivitas dalam perusahaan yang terjadi untuk memproduksi jam dinding, bagaimana struktur biaya perusahaan, metode perhitungan biaya produk dan penentuan harga jual yang selama ini digunakan perusahaan, dan apakah metode ABC cocok diterapkan dalam perhitungan biaya tidak langsung. Penelitian ini menggunakan metode wawancara langsung dengan pemilik perusahaan, observasi ke pabrik jam dinding, dan juga studi kepustakaan dan literatur terkait dengan Activity Based Costing. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perhitungan biaya dengan Activity Based Costing, hasilnya cukup berbeda dengan perhitungan biaya dengan simple costing, dimana untuk produk yang high volume dan simple mengalami overcosting, sedangkan produk yang low volume dan complex mengalami undercosting. Sehingga, dapat disarankan, bahwa perusahaan akan lebih baik menggunakan sistem ABC dalam perhitungan biaya produk untuk mencegah terjadinya distorsi biaya yang lebih besar, namun tentunya setelah mempertimbangkan cost benefit dari implementasi ABC ini.

The focus of this thesis is to suggest the implementation of Activity Based Costing in calculating organization?s cost especially indirect cost. The sample company is PT Golden Tempo Clock Industry which moves in clock manufacturing industry. This company has used simple costing in calculating cost so far, and determines the selling price based on market price. Because of this method, the company never knows how much the actual and accurate net profit for each product.
The purpose of this study is to know what activities occurred in producing clock for type 925 and type M100, the cost structure of the company, product cost calculation method and selling price method which have been used by this company so far, and whether the implementation of ABC is the best method to be used in calculating indirect cost. This research uses primary data with interview and observation, also secondary data including literature related with ABC. The result indicates that cost calculation using ABC differs with cost calculation using simple costing, indicated by undercosting (for low volume product and relatively complex) and overcosting (for high volume product and relatively simple) of its product cost. So, it can be suggested that this company can use ABC costing in calculating cost to overcome with cost distortion problem after considering cost benefit analysis related with the implementation of ABC.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6546
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Siswoko
"Setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan efisiensi usaha untuk meningkatkan daya saing di pasar. Strategi perusahaan untuk mendiversifikasi produk menyebabkan kebutuhan atas informasi yang akurat untuk mengidentifikasi biaya produk dan menghitung efisiensi usaha serta profitabilitas produk. Kesalahan penetapan biaya produk akan menyebabkan tidak tepatnya perencanaan dan pengendalian operasi. Penetapan biaya produk dari akuntansi tradisional yang tidak akurat menyebabkan dikembangkannya sistem ABC untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan konsep ABC dan usaha menerapkannya pada perusahaan pembiayaan serta usaha untuk. mengukur profitabilitas masing-masing produk pembiayaan. Metode yang dipergunakan penulis adalah metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan berupa wawancara dengan pihak yang berwewenang serta observasi langsung atas dokumen yang berhubungan. Prinsip dari sistem ABC adalah produk atau pelanggan tidak mengkonsumsi sumber daya melainkan aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya. Dengan menggunakan sistem ABC akan menghasilkan matriks yang menyajikan informasi mengenai biaya per produk dan akhirnya akan membantu manajemen dalam menghitung biaya per produk sehingga profitabilitas suatu produk bisa dihitung. Hal ini akan membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasi. Matriks yang penulis gunakan menghasilkan profitabilitas yang sama dengan sistem tradisional, urutan yaitu leasing, consumer finance, aktivitas lain dan terakhir factoring. Namun matriks menghasilkan kontribusi negatif untuk factoring. Sistem ABC mampu memberi informasi biaya yang dikeluarkan dalam operasi pembiayaan dan mampu menghubungkan pendapatan dari aktivitas pembiayaan dengan biaya yang dikeluarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan dalam rangka meningkatkan profitabilitas dengan jalan memberikan alternatif yang dapat dipilih. Penelitian ini merupakan studi kasus pada sebuah perusahaan distribusi farmasi, dengan menggunakan activity based budgeting, yang digunakan sebagai gambaran untuk perkiraan jumlah biaya serta arus kas yang akan dikeluarkan di masa mendatang. Karena alternatif yang dihadapi bersifat jangka panjang maka pemilihan alternatif akan dilakukan dengan metode NPV, IRR, dan BEP. Hasil penelitian menunjukkan NPV, IRR yang lebih baik dan BEP yang lebih tinggi jika PT X memilih persentase pendapatan sebesar 3,5 dan biaya pengiriman ditanggung oleh PT X.

ABSTRACT
The aim of this research is to give a proposal on how to increase profitability by giving several alternatives that can be chosen. This research is a case study on a pharmaceutical distribution company, that uses activity based budgeting, that is used to give an estimation of the total cost and cash flow in the future. Since the alternatives are long term in nature, the choice of the alternatives will be done with the NPV, IRR and BEP methods. The results of the research shows that better NPV and IRR, and also higher BEP are achieved if PT X chooses income percentages in the amount of 3,5 and pays the delivery cost."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Astuti
"Tujuan tesis ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap perhitungan chargeback biaya layanan Teknologi Informasi kepada user, yang dilaksanakan oleh PT XYZ melalui salah satu fungsi di dalam perusahaan yaitu Shared Processing Center (SPC) yang merupakan bagian dari Corporate Shared Service, apakah pelaksanaanya telah sesuai dengan metode yang berlaku umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan dan studi literatur.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan metode flat rate dalam melakukan chargeback, yaitu dengan membagi rata total biaya langganan SAP dan biaya layanan SPC dengan seluruh jumlah User ID yang digunakan user. Penggunaan rata-rata dalam perhitungan biaya sebuah produk, akan mengarah kepada undercosting atau overcosting.
Sehingga penelitian ini akan menggunakan metode Activity Based Costing untuk memperhitungkan chargeback agar dapat diketahui berapa sesungguhnya layanan yang digunakan oleh masing-masing user.
Perhitungan chargeback biaya layanan dibagi menjadi dua, yaitu untuk biaya layanan SPC menggunakan jumlah request ticket sebagai cost driver dan untuk biaya langganan SAP dengan jumlah User ID sebagai cost driver.
Penelitian ini menyarankan agar Perusahaan menggunakan metode Activity Based Costing dalam perhitungan chargeback, mempersiapkan sistem dan kesepakatan dalam Service Level Agreement untuk rencana penerapan chargeback dengan metode ABC-Costing.

The purpose of this thesis is to evaluate the calculation of chargeback cost to the Information Technology services users, conducted by PT XYZ through one of the company's functions in Shared Processing Centre (SPC), which is part of the Corporate Shared Services, whether its implementation in accordance with the general method used. The method used in this study is field and literature studies.
This study concluded that companies using flat rate method in calculate the chargeback, that is averaging the total cost of SAP subscription fee and the total cost od SPC service with the total number of User ID used by the whole user. Averaging will lead to undercosting or overcosting in calculate the cost of a product.
For that reason, Activity Based Costing method will be used in this study to calculate the chargeback, in order to know how much the actual service used by each user.
The chargeback calculation are divided into two, first for SPC service cost using request ticket as the cost driver and second is the SAP subscription fee with number of user ID as the cost driver.
This study suggests that companies using Activity Based Costing in the calculation of the chargeback, preparing systems and agreements in the Service Level Agreement for the chargeback implementation plan using ABC-costing method.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Ditta
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem manajemen biaya pada sebuah industri kecil Sistem manajemen dapat membantu industri kecil dalam menggambarkan harga pokok produksi untuk memaksimalkan profitabilitas membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat dan meningkatkan daya saing Untuk perolehan data.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada perusahaan batik dengan data yang digunakan dalam kurun waktu satu tahun selama tahun 2013 Sistem manajemen biaya yang diusulkan adalah Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok produksi dan membandingkan dengan harga pokok produksi sebelum menggunakan metode activity based costing.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan perhitungan biaya antara sistem tradisional dan sistem activity based costing Sistem activity based costing menyediakan informasi yang lebih akurat dibandingkan sistem tradisional Selain itu informasi mengenai profitabilitas perusahaan menjadi lebih dapat diandalkan setelah menggunakan metode activity based costing.

The aim of this research is to design cost management system in a small industry Cost management system is expected in ensuring accuracy of cost analysis for maximizing the profitability helping company to make the right strategic decisions and improving competency in small industry.
This research is based on the case study of batik company with data analysis done in one year during 2013 This research uses activity based costing method for cost analysis to compute cost production and to compare cost production before used the activity based costing method.
The result of research shows there are difference allocating overhead cost between traditional method and activity based costing method Activity based costing system provides information more accurate than traditional system Furthermore information about company rsquo s profitability is more reliable after using activity based costing method.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>