Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hardin
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan dan makna ritual kapontasu dalam kaitannya dengan komunikasi transendental dan menganalisis simbol-simbol yang terdapat di dalamnya; berupa bhatata (mantra), sesaji, bahan-bahan ritual kapontasu. Tinjauan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep ritual, teori komunikasi trasendental dan teori semiotik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, proses pelaksanaan ritual kapontasu terdiri dari 3 tahap; yaitu (1) tahap pra-pelaksanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) kegiatan terakhir adalah menanam. Kedua, makna simbol-simbol yang terdapat dalam ritual kapontasu kaitannya dengan komunikasi transendetal pada masyarakat etnik Muna adalah terdiri atas 2 yakni; pertama, makna simbol material berupa bahan sesajen, dan kedua, makna simbol non material berupa falia (pantangan) dan bhatata (mantra). Bentuk komunikasi transendental dalam ritual kapontasu, yakni: pihak yang menjadi sumber atau komunikator adalah Tuhan dan manusia (parika), Unsur pesan yang disampaikan adalah berupa doa/mantra. Media yang digunakan adalah komunikasi tradisional berbentuk lisan dalam bentuk verbal (bahasa/bhatata) dan nonverbal (gerak isyarat). Unsur penerima adalah sama dengan sumber, di mana Tuhan dan kekuatan gaib, dan manusia yang berfungsi timbal-balik sebagai sumber dan penerima."
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hadirman
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk praktik komunikasi ritual dalam tradisi katoba pada masyarakat Muna dan menemukan fungsi-fungsi tradisi katoba sebagai media tradisional dalam praktik komunikasi ritual pada masyarakat Muna. Landasan teori yang digunakan adalah ritual katoba, media tradisional, dan komunikasi ritual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Muna menggunakan tradisi katoba sebagai media komunikasi tradisional mereka. Tradisi ini telah memenuhi elemen dasar dalam komunikasi, serta dalam praktiknya merupakan refleksi dari komunikasi ritual. Fungsi tradisi katoba pada masyarakat Muna, yakni (1) fungsi pembawa informasi (pesan), fungsi pendidikan, dan fungsi transmisi warisan sosial.
"
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Meirisa Anggia
"ABSTRAK
Kota Medan adalah kota multietnik dengan keragaman yang unik, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar etnik dalam kehidupan bermasyarakat. Perbedaan budaya memiliki potensi akan terjadinya konflik. Konflik antar etnik, berangkat dari konflik antar pribadi yang kemudian memunculkan latar belakang budaya individu yang berkonflik. Persoalan pemaknaan dan koordinasi makna dalam interaksi antara dua individu dijelaskan oleh teori Coordinated Management of Meaning yang dirumuskan oleh Barnett Pearce dan Vernon Cronen.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan manajemen makna dan koordinasi yang berlangsung secara hirarki dalam interaksi antar etnik dan menjelaskan bagaimana aturan mempengaruhi proses koordinasi dan manajemen makna dalam interaksi antar etnik di Kota Medan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa hirarki makna dapat menjelaskan pemaknaan dan koordinasi prilaku individu dalam setiap interaksi. Level hirarki makna dalam setiap bentuk tutur kata dalam interaksi antar etnik dengan pembahasan yang sensitif, dapat berbeda-beda. Dalam berinteraksi antar etnik diketahui bahwa aturan dapat menjadi berbeda dalam percakapan antara individu. Artinya terdapat penyesuaian aturan saat terjadi interaksi antar etnik.

ABSTRACT
Medan City is a multiethnic city with unique diversity. Cultural differences have the potential for conflictThat is, to solve interethnic problems, it is also necessary to look at the process of interpersonal communication from individuals of different ethnicities. The issue of meaning and coordination of meaning in the interaction between two individuals is explained by the Coordinated Management of Meaning theory formulated by Barnett Pearce and Vernon Cronen. This study aims to explain the management of meaning and coordination that takes place in a hierarchical between ethnic interactions and explain how rules influence the process of coordination and management of meaning in inter-ethnic interactions in Medan City. The results of this study explain that the hierarchy of meanings can explain the meaning and coordination of individual behavior in each interaction. The level of meaning hierarchy in each form of speech in ethnic interactions with sensitive discussion can vary. In interacting between ethnicities it is known that rules can be different in conversations between individuals. This means that there are adjustments to the rules when ethnic interactions occur."
2019
D2651
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurudin
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
302.2 NUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurudin
Jakarta: RajaGrafindo, 2007
302.2 NUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Handayani
"Kondisi Indonesia sejak terjadinya krisis moneter tahun 1997 dan pasta runtuhnya Orde Baru banyak diwarnai dengan berbagai macam konflik terutama yang bermuatan SARA yang telah banyak memakan korban. Terjadinya berbagai konflik tersebut salah satunya disebabkan karena belum dipahaminya konsep hidup bersama di dalam masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini.
Yayasan Panca Dian Kasih sebagai salah satu LSM berupaya meredam konflik yang sedang terjadi di Indonesia ini melalui penyebaran nilai-nilai kemajemukan kepada sasaran yaitu generasi muda, organisasi kepemudaan dan para pendidik terutama guru-guru agama, yang dianggap sebagai kelompok masyarakat yang dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan kepada masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami adanya perbedaan dan dapat hidup berdampingan secara damai.
Dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan tersebut, Yayasan Panca Dian Kasih menetapkan strategi komunikasi yang dikenal dengan nama Rencana Strategi yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk Program Kegiatan. Baik dalam penyusunan Rencana Strategi dan Program Kegiatan, Yayasan Panca Dian Kasih menggunakan teknik komunikasi sosial.
Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif yang ditujukan untuk menggambarkan suatu fenomena atas terjadinya konflik sosial di Indonesia yang sarat bermuatan SARA dan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan ialah deskriptif, dimana penulis mencoba menggambarkan tentang bagaimana strategi komunikasi dan perwujudan strategi tersebut berupa mekanisme kegiatan dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan kepada sasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat kendala yang berarti dalam menyebarkan konsep kemajemukan kepada sasaran karena sasaran mewakili kelompok masyarakat yang terpilih untuk dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diatri Nari Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perubahan iklim komunikasi yang dapat menciptakan pembangunan yang lebih baik di Kabupaten Bantul. Jenis penelitian studi kasus memberikan gambaran berdasarkan kajian deskriptif kualitatif, yaitu berusaha menggambarkan dan menjelaskan iklim komunikasi dalam mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Jenis kajiau ini hanya rnemaparkan situasi dan kondisi, namun tidak mencari atau menjelaskan hubungan . Kajian ini tidak juga membuat hipotesis atau prediksi. (Rabmat, 1995, 24) Informasi diperoleh melalui wawancara dengan narasurnber. Diantaranya Bupati Bantul, Kepala Bagian Humas dan lnformasi, Kepala Bagian Pemberdayaan Masyarakat, Bagian Administrasi Pemerintah, perwakilan dari warga masyarakat , dan wartawan.
Penelitian ini berangkat dari paradigma positivisme yang memandang optimis bahwa perubahan iklim komunikasi akan membawa Kabupaten Bantul kepada keadaan yang lebih baik. Dengan perubahan iklim komunikasi maka akan terjalinnya hubungan dengan landasan kepercayaan diantara stake holders yang ada. Hal ini memungkinkan. terlaksananya good governance di Kabupaten Bantul.
Metodologi yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang akan memberikan gambaran usaha yang dilakukan Pak Idham sebagai Bupati Bantul dalam membuat perubahan pada iklim komunikasi di Kabupaten Bantul. Dalam memilih sampel digunakan teknik snow hall sampling dimana penentuan responder berdasarkan pilihan dari responden sebelumnya, dan juga purposive sampling dimana penulis telah terlebih dulu menentukan serangkaian kriteria yang harus dipenuhi oleh responden atau narasumber.
Dalam melakukan perubahan iklim komunikasi, terdapat beberapa kendala yaitu keterpurukan tingkat keperayaan masyarakat Bantul terbadap Pemerintah Kabupaten Bantul serta adanya pemikiran bahwa pembangunan itu adalah tanggung jawab pernerirtah kabupaten. Namur saat ini kedua kendala tersebut telah dapat diatasi dengan melakukan kegiatan komunikasi dua arah, baik secara interpersonal maupun melalui media massa secara bersamaan dan berkesinambungan.
Penelitian ini menemukan bahwa sejauh ini iklim komunikasi sangat berperan dalam pelaksanaan good governance pada pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan jalan desa. Perubahan iklim komunikasi memiliki kemampuan untuk mengembalilcan kepercayaan masyarakat dan mampu membuat perubahan yang mendorong masyarakat untuk melakukan pemberdayaan dalam membangun jalan desa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anshar
Depok: Rajawali Press, 2022
302.23 MUH t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hasyim
"ABSTRACT
Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antena penerima dan mengalami redaman di sepanjang lintansannya, redaman perangkat dan saluran transmisi, sehingga ketika sampai di antena penerima, energi sinyal sudah sangat lemah. Line of sight (LOS) merupakan salah satu jenis propagasi di mana diantara stasiun pengirim dan stasiun penerima tidak terdapat penghalang. Kendala geografis dan kelengkungan bumi menyebabkan adanya keterbatasan untuk transmisi line of sight, namun masalah ini secara umum dapat dikurangi melalui perencanaan, perhitungan dan penggunaan teknologi tambahan. Dalam perencanaan sistem komunikasi radio, kinerja LOS perlu direncanakan cadangan daya akibat fluktuasi sinyal serta analisis kehandalannya. Sistem radio gelombang mikro digital antar titik yang menggunakan frekuensi 13 GHz dengan modulasi 16 QAM, bit rate 140 MBps,dan noise figure 0,7 dB memerlukan daya pancar -4,488 dBm, fading margin sebesar 85,51 dB dan kehandalannya sebesar 99,9999999%."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2016
302 BPT 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Informasi dan Komunikasi Nasional, 2000
302.2 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>