Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiandi Halisantoso
"ABSTRAK
Dalam penulisan Karya Akhir ini, penulis mencoba untuk menganalisis strategi promosi
yang efektif dan efisien bagi industri furnitur di Indonesia, khususnya untuk produk XYZ.
XYZ merupakan pendatang baru dalam industri furnitur di Indonesia, dengan segmen pasar
kelas menengah ke atas dan harga yang lebih tinggi dari pesaing utamanya. Pesaing utamanya
sendiri telah memiliki brand image, brand awareness dan pangsa pasar yang tinggi. Sehingga
XYZ harus memilih bauran pemasaran yang tepat agar bertahan hidup. Salah satu kunci
suksesnya adalah menentukan bauran promosi yang efektif dan efisien. sehingga terbentuk
brand image dan brand awareness bagi XYZ, dan dapat meningkatkan omset penjualannya.
Kiat-kiat promosi yang dapat dipllih dalam perancangan bauran promosi XYZ meliputi
periklanan melalui media cetak (advertorial), media televisi (sponsor kuis), media radio
(wawancara dan kuis) dan media luar ruang (papan nama, selebaran, brosur dan
uxnbul-umbui); publisitas, promosi penjualan (potongan harga langsung dan hadiah yang
berkaitan dengan uang serta pameran); dan penjualan personal.
Disarankan kepada XYZ agar sering mengikuti pameran yang diselenggarakan di lokasi
yang tepat dengan segmen pasar yang dituju, menambah jumlah ruang pamernya;
menggunakan biro iklan yang handal agar iklan komersialnya dapat dikomunikasikan dengan
efektif merekrut membina dan melatih jumlah tenaga penjual internal yang lebih banyak
secara rutin mempromosíkan produk dan ruang pamernya melalui penyebaran selebaran dan
brosur; pemasangan papan nama disemua lokasi penjualan; dan promosi penjualan (memberi
Potongan harga dan hadíah yang berkaitan dengan uang) pada musim dimana permintaan
furnitur sedang meningkat yang disertai dukungan promosi perikianan.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradana Sugarda
"PT. Flex Indonesia sebagai produsen kemeja pria baru mulai menjajaki pasar Indonesia tahun 1994, dengan label Oakland Hill, yang sejak berdiri tahun 1989 tujuan utamanya hanya pasar ekspor. Dengan mulai memasuki pasar lokal, PT. Flex Indonesia ternyata belum mempersiapkan diri dengan bekal strategi promosi yang memadai. Untuk itulah penulis bermaksud untuk mencoba mengembangkan suatu strategi promisi yang efektif bagi produk kemeja pria tersebut. Penelitian yang dilakukan bersifat observasi pasar dengan mengambil sampel sebanyak 100 orang responden. Hasil penelitian pasar tersebut dipakai untuk mengukur proses adopsi masyarakat terhadap produk baru tersebut selain itu juga dijadikan dasar untuk mengembangkan strategi promosi. Belum adanya strategi promosi yang efeksit disebabkan oleh belum adanya usaha sungguh-sungguh dari pihak manajemen PT. Flex Indonesia untuk terjun secara penuh ke pasar dalam negeri. Selain itu ada beberapa penemuan lainnya seperti tempat-tempat penjualan Oakland Hill yang kurang memadai demi meningkatkan proses adopsi masyarakat. Sasaran pasar yang dituju oleh PT. Flex Indonesia ternyata masih dapat diperluas kepada segmen pasar pria muda berusia di bawah 25 tahun, golongan ekonomi lemah ke atas. Para responden berpendapat bahwa mutu kemeja merupakan alasan utama mereka dalam membeli kemeja, disusul oleh potongan/ model kemeja, dan kemudian bahan kemeja itu sendiri. PT. Flex Indonesia ternyata baru menggunakan sarana promosi penjualan dalam bauran promosinya sehingga ke-efektif-an cukup diragukan. Kemudian dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba menyusun delapan langkah pengembangan strategi promosi yang efektif. Kurang adanya usaha sungguh-sungguh dari pihak manajemen menyebabkan proses promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan belum efektif untuk mencapai tujuan promosinya yaitu pengembangan brand awarness dan proses adopsi di masyarakat. Akibat dari kurang efektif-nya promosi yang dilakukan maka banyak dari sasaran pasar Oakland Hill belum mengetahui keberadaan kemeja tersebut. Selain itu belum optimalnya penggunaan bauran promosi oleh PT. Flex Indonesia. Jika perusahaan bermaksudnmengkomunikasikan produknya kepada sasaran pasar ada baiknya isi pesan tersebut bersifat informasi dan persuasif dengan memakai jalur komunikasi personal maupun non personal. Mengingat peningkatan brand awarness merupakan tujuan perusahaan maka perusahaan perlu memikirkan untuk menambah tempat-tempat penjualan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darnil Bahromi S.
"ABSTRAK
PT Merpati Nusantara adalah salah satu perusahaan penerbangan nasional yang melayani jasa transportasi udara domestik, yang belakangan ini juga telah mulai meluaskan operasinya di penerbangan internasional. Dalam industri jasa transportasi udara domestik, ada 5 perusahaan penerbangan nasional Iainnya yang juga menyediakan jasa transportasi udara, selain PT Merpati Nusantara, yaitu: PT Garuda Indonesia, PT Sempati Air, PT Bouraq, dan PT Mandala. Masing-masing perusahaan penerbangan nasional tersebut akan memperebutkan pasar domestik yang ada untuk jasa yang sama. Dengan demikian bagi para calon penumpang tersedia banyak pilihan rute dan jadwal penerbangan yang ditawarkan. Dengan kondisi yang demikian, persaingan dalam industri jasa transportasi udara domestik semakin ketat dan ke enam perusahaan penerbangan nasional tersebut berada dalam kondisi ter-fragmentasi dalam target pasarnya.
Dengan kondisi persaingan jasa transportasi udara yang demikian ketat, ditambah lagi dengan krisis manajernen dan keuangan yang dialami oleh PT Merpati Nusantara pada bulan April 1997 yang lalu, mengakibatkan daya saing semakin lemah. Krisis tersebut, juga dipengaruhi oleh beberapa keadaan internal perusahaan, seperti: penundaan (delay) jadwal keberangkatan pesawat, pembatalan (Canceled) keberangkatan pesawat, seringnya kecelakaan atau jatuhnya pesawat, armada pesawat yang relatif sudah tua, dan menurunnya motivasi kerja para karyawannya. Akibatnya, mempengaruhi kualitas jasa transportasi udara yang dihasilkan, sehingga citra perusahaan (corporate image) PT Merpati Nusantara turun di mata para pengguna jasanya.
Salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan citra perusahaan di mata pengguna jasanya adalah dengan promosi melalui penayangan iklan produk PT Merpati Nusaritara, khususnya melalui media televisi, yang mempunyai kelebihan dibandingkan media promosi lainnya (selain sebagai sarana informasi, dapat menyampaikan pesan ke target pasar yang ingin dituju tanpa keridala geografi dan kemampuannya yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak).
Permasalahan yang dihadapi oleh PT Merpati Nusantara dalam melaksanakan program Promosi, khususnya untuk penayangan iklan produk PT Merpati Nusantara di media televisi swasta adalah terbatasnya anggaran yang tersedia. Hal ini disebabkan adanya krisis keuangan dan manajemen pada tahun 1997, sehingga terjadi pemotongan anggaran, termasuk anggaran promosi. Di sisi lain, promosi melalui media televisi membutuhkan biaya yang rukup besar. Akibatnya, dari hasil temuan (finding) yang didapatkan oleh penulis menunjukkan bahwa penayangan ikian pada media televisi muncul pada acara televisi yang tidak sesuai dengan segmen pasar, target pasar, posisi pasar, dan pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas. Hal inilah yang diperkirakan merupakan sumber keraguan dari pihak manajemen PT Merpati Nusantara untuk memulai Iangkah promosinya melalui kiat periklanan di media televisi secara lebih gencar. Dengan demikian dipenlukan suatu strategi promosi. khususnya dalam upaya memilih jenis acara televisi yang tepat untuk menayangkan ikian tersebut, berdasarkan anggaran promosi yang tersedia. Pemilihan jenis acara televisi ini, dilakukan melalui suatu analisis menggunakan metode AHP (Anlytical Hierarchy Process) dengan berbantuan perangkat lunak Expert Choice.
Berdasarkan hasil analisis dengan metode AHP, prioritas utama dari pemilihan beberapa jenis acara televisi untuk mempromosikan produk PT Merpati Nusantara melalui penayangan ikian di media televisi swasta adalah sponsorship, untuk acara-acara kuis maupun sinetron. Biaya yang diperlukan untuk kegiatan promosi ini relatif lebih murah, dan efektifitasnya dalam menjangkau pemirsa atau target pasar yang ingin dituju cukup tinggi. Dan efektifitasnya tersebut tergantung pada jenis kuis ataupun sinetron yang dipilihnya. Agar hasil analisis tersebut diatas dapat mencapai efektifitas yang diinginkan, maka perlu didukung oleh mutu jasa transportasi udara yang dihasilkan. Untuk itu, penulis menyarankan kepada pihak PT Merpati Nusantara untuk mempunyai komitmen total di setiap unit kegiatan usaha, yang secara terus menerus memperbaiki dan meningkatkan (continous improvement) mutu jasa transportasi udara yang dihasilkan, sesuai dengan kebutuhan (need) dan keinginan (want) para pengguna jasanya. Selain itu, walaupun dengan kondisi anggaran yang terbatas, aktifitas promosi tidak perlu dikurangi, apalagi sampai dihilangkan. PT Merpati Nusantara dapat menggunakan media promosi lainnya, disamping media Televisi, yaitu melalui jaringan internet yang dapat menekan biaya (murah), namun efektif. Melalui jaringan internet, PT Merpati Nusantara dapat membina hubungan baik dengan para pelanggannya (relationship marketing) yang saat ini menjadi trend baru. Dengan jaringan internet, PT Merpati Nusantara dapat melakukan aktifitas promosi dengan menjelaskan profil perusahaan, jasa transportasi udara yang dihasilkan, dan dapat berkomunikasi timbal balik dengan para pengguna jasanya.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jang Il Hwan
"ABSTRAK
Dengan globalisasi dunia usaha dan berlakunya AFTA, pasar Indonesia pun telah menjadi pasar yang direbut banyak perusahaan. Hal ini dikarenakan pasar lndonesia menjadi pasar yang sangat potensial mengingat banyaknya penduduk dan tingkat penetrasi yang rendah di dalarn berbagai pasar kategori produk sehingga terdapat banyak perusahaan yang berasal dari Amerika, Eropa, dan Asia. Salah satu negara Asia yang sedang berusaha keras untuk mempenetrasi pasar Indonesia adalah Korea Selatan. Korea sedang bersaing dengan negara lainnya khususnya Jepang di bidang otomotif dan elektronik. Dalam pasar elektronik Indoensia, terdapat dua perusahaan asal Korea Selatan yang sedang berkembang dengan signifikan adalah Samsung dan LG Keclua perusahan tersebut telah menyadari pentingnya peran merek dan sedang berusaha untuk membangun mereknya sebagai merek global yang kuat dalam rangka memasuki pasar Indonesia dan berfondasi yang kokoh Sebagai pemain asal yang sama, walaupun mereka memiliki beberapa persamaan, tetapi mereka saling bersaing dengan ketat di bidang elektronik dan mejalankan usahanya berdasarkan strategi merek yang berbeda khususnya berdasarkan implementasi kegiatan pemasaran dalarn membangun rnerek.
Karya akhir ini rnemiliki dua tujuan utama yaitu, untuk mengetahui perbedaan strategi merek antara kedua perusahaan khususunya dalarn implementasi kegiatan pemasaran dan untuk rnengetahui perbedaan kinerja pemasaran antara Samsung dan LG sebagai hasil dari perbedaan strategi merek mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, karya akhir ini menggunakan. metodologi kombinasi antara riset eksploratori (exploratory research) dan riset deskriptif (descriptive research). Riset eksploratori merupakan penelitian pendahuluan yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder mengenai gambaran kedua perusahaan tersebut dan gambaran persaingan pasar elektronik secara umum di Indonesia. Kemudian riset deskriptif yang menggunakan metode sample survey merupakan penelitian yang bertujuan umuk mengumpulkan data-data primer yang berkait dengan persepsi konsumen terhadap merek Samsung dan LG sebagai hasil dari perbedaan strategi merek kedua perusahaan.
Hasil penelitian pada karya akhir ini menunjukkan bahwa strategi merek Samsung dan LG memiliki perbedaan di dalam implementasi kegiatan pemasaran dalam rangka membangun merek dan berdasarkan hasil survei persepsi konsumen terhadap kedua merek tersebut sesuai dengan arah kegiatan pemasaran yang dilaksanakan kedua perusahaan. Berdasarkan data-data sekunder, terdapat langkah-langkah yang berbeda antara Samsung dan LG di dalam pelaksanaan strategi merek. Seperti dilihat dari visi, misi dan arah R&D yang dipengaruhi misi dan visi, LG memposisikan merek LG sebagai merek yang dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih nyaman dan menarik sehingga LG erat berhuburngan dengan produk elektronik rumah tangga. Sedangkan Samsung memposisikan merek. Samsung sebagai merek yang dapai memimpin revolusi digital convergence. Digital convergence berarti bahwa produk yang memiliki hanya satu fungsi akan digabungkan dengan fungsi lain sehingga produk tersebut akan memiliki beberapa fungsi yang berbeda. Untuk mendukung hal tersebut Samsung lebih berfokus pada produk TI yang dapat digabungkan dengan produk yang telah ada kemudian mereka memiliki fokus komunikasi pemasaran yang berbeda. Jika melihat proporsi belanja iklan yang dikeluarkan Samsung dan LG, maka LG lebih berfokus pada produk kategori elektronik rumah tangga dan Samsung lebih berfokus pada produk multimedia dan TI. Hal ini sesuai dengan brand positioning mereka.
Walaupun kedua perusahaan menggunakan model branding yang sama yaitu, corporate branding, Samsung telah membawa efek kerberhasilan yang sama dengan efek yang menonjolkan kategori produk handphone. Hal ini juga berkait dengan sifat produk. Produk handphone itu merupakan kategori produk yang lebih dikenal dan digunakan konsumen secara lebih luas dibandingkan kategori produk elektronik lainnya. Sehingga konsumen lebih memperhatikan informasi-informasi tentang kategori produk tersebut yang diberikan perusahaan. Secara kesimpulan, kemungkinan hal ini sangat membantu dan mempengaruhi peningkatan brand awareness dan brand image Samsung. dari sub-brand sebagai silver bullet dalam family branding melalui kegiatan pemasaran.
Selain hal-hal yang di atas tersebut terdapat pula persepsi konsumen yang berbeda berdasarkan hasil survei. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa LG memiliki tingkat awareness yang lebih tinggi dibanding Samsung di dalam kategori produk rumah tangga, yaitu kulkas, mesin cuci, dan AC. Sedangkan Samsung memiliki tingkat awareness yang lebih tinggi dibanding LG di dalam kategori produk multimedia .dan.TI, yaitu andio, ponsel, DVD/VCD player, dan monitor.
Berdasarkan temuan-temuan dari hasil analisis terhadapsurvei maupun data sekunder di dalam penelitian ini, penulis telah menyarankan beberapa pertimbangan kepada Samsung, LG, dan penelitian lebih lanjut. Pertimbangan atau saran tersebut diusulkan kepada pihak tersebut karena adanya beberapa implikasi dan hal-hal yang perlu digali secara lebih mendalam.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Husniati
"Tingginya tingkat persaingan dalam industri perbankan sebagai dampak dari deregulasi mendorong bank-bank melakukan promosi secara gencar. Sehingga masyarakat setiap harinya menerima terlalu banyak informasi. Atau dengan perkataan lain situasi pasar dalam industri perbankan saat ini adalah dalam keadaan overkomunikasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk melihat dan menganalisis bagaimana strategi promosi yang dijalankan bank untuk mempromosikan produknya dalam situasi pasar yang overcommunicated."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intiwahyuni Kusumasari
"ABSTRAK
Karya akhir ini memiliki tiga tujuan utama yaitu mengetahui posisi merek VIT didalam industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia pada saat ini, menganalisis penetapan dan penyusunan strategi yang tepat yang diterapkan oleh PT. Tirta Investama bagi merek VIT agar dapat menjalankan fungsinya menjaga merek utamanya (first brand) AQUA dan dapat lebih bersaing sebagai second brand dari perusahaan, dan diharapkan dapat memberi informasi dan masukan-masukan yang berguna bagi perusahaan dalam mempertimbangkan dan menentukan kebijakan strategis bagi merek VIT.
Karya akhir ini menggunakan metodologi deskriptif-analistis dengan melakukan analisis yang ditujukan untuk menguji dan rr.engadakan interpretasi secara lebih mendalam mengenai hubungan antara teori dan fakta. Metodologi penelitian kepustakaan (field research) juga dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi tambahan (data sekunder) dari berbagai sumber seperti perusahaan sendiri, AC Nielsen - Indonesia, Badan Pusat Statistik, berbagai lembaga penelitian pemasaran, dan lain-lain. Selain itu, guna melengkapi penulisan karya akhir ini juga diterapkan metodologi penelitian lapangan (field research) yang tujuannya untuk mendapatkan data aktual dan terbaru dari sumber-sumber berkaitan dengan melakukan pengumpulan data internal, interview, dan peninjauan atau obseivasi langsung ke lokasi penelitian dan kemudian melakukan pencatatan data yang ada di dalam perusahaan yang berhubungan dengan merek VIT.
Hasil penelitian dari karya akhir ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan perubahan strategi pemasaran yang selama ini telah diterapkan bagi merek VIT karena perusahaan telah menetapkan perubahan objektivitas bagi merek VIT untuk saat ini dan masa mendatang. Dengan strategi baru ini, diharapkan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan dan memperkuat posisi merek VIT di pasar, dapat menjaga posisi AQUA, dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dirinya sebagai yang terbesar di industri AMDK di Indonesia.
Beberapa perubahan yang sangat signifikan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini untuk merek VIT adalah yang bersangkutan dengan strategi pemasaran. Pertama adalah dengan melakukan perubahan terhadap penetapan strategi pemasaran yang berbeda dari yang selama ini dipakai oleh perusahan untuk merek VIT. Perusahaan menetapkan bahwa mulai saat ini merek VIT akan ditempatkan sebagai market-follower dengan menetapkan strategi flanck attack. Dengan strategi flanck attack ini perusahaan telah menyusun beberapa program yang bersifat sangat agresif untuk menyerang merek-merek pesaing yang ada dipasar. Dengan keagresifan ini diharapkan merek VIT dapat meningkatkan market sharenyatetapi dapat menjaga market share dari merek AQUA sehingga secara total market share dari perusahaan meningkat.
Kedua, dengan berubahnya strategi segmentasi, targeting dan positioning yang ditetapkan tersebut, perusahaan merasa harus membuat merek VIT menjadi merek yang lebih agresif di pasar. Dengan demikian perusahaan perlunya melakukan perubahan terhadap penetapan segmen can konsumen sasaran bagi meerek VIT. Perusahaan saat ini bermaksud untuk merubah segmen dan target pasarnya dari pasar yang memiliki audience orang-orang atau kalangan dengan umur yang muda ke segmen dan target pasar yang berasal dari hampir seluruh kalangan tanpa menetapkan suatu rentang umur secara khusus. Konsumen berubah dari kalangan yang memiliki karakteristik tertentu menjadi kepada kalangan yang lebih luas dan Iebar. Hal ini diharapkan akan meningkatkan kesempatan merek VIT untuk dapat menjual lebih banyak dan dapat Iebih berkembang di pasar. Dengan lebih meluasnya segmen dan target konsumen bagi merek VIT maka strategi targeting yang dilakukan perusahaan juga secara otomatis menjadi berubah lebih luas dan melebar. Sementara itu perusahaan juga melakukan positioning bagi merek VIT yang berusaha untuk menyampaikan pesan dan komunikasi yang berbeda dengan positioning yang lama dan tentu saja agar lebih sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan saat ini. Dengan begitu maka diharapkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan komunikasi dan pesan dari merek VIT akan lebih efisien dan efektif.
Ketiga adalah perusahaan menentukan penyusunan program baru yang sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan bagi merek VIT saat ini. Perubahan-perubahan tersebut harus dilakukan oleh perusahaan terhadap program-program pemasaran mendasar bagi merek dan produk VIT. Beberapa aspek dari merek VIT yang harus dirubah yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan produk, harga, distribusi, dan promosi. Semua perubahan-perubahan ini tentu saja ditujukan agar tercapainya semua objektivitas yang ditentukan oleh perusahaan bagi merek VIT.
Karya akhir ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang terkai. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberi masukan-masukan yang belum ada dari program yang telah disusun oleh perusahaan bagi merek VIT sehingga program yang disusun lebih lengkap dan lebih tajam. Bagi peneliti, memberi pengetahuan baru yang lebih detail mengenai penentapan strategi dan penanganan sebuah merek atau produk dengan pcrsaingan yang sangat ketat sekali. Sedangkan bagi para akademisi, memberi gambaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan besar untuk mempertahankan posisinya di pasar.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Gidion Suranta
"ABSTRAK
Istilah sistem pembayaran diperkenalkan oleh Visa dan MasterCard untuk menggambarkan jasanya. Produk-produk yang dihasilkan oleh kedua perusahaan ini antara lain adalah transaksi pembelian barang/jasa dan transaksi penarikan uang tunai di mesin ATM dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debet.
Di Indonesia saat ini terdapat 7 (tujuh) perusahaan sebagai penyedia sistem pembayaran. Diantaranya terdapat Visa dan MasterCard yang merupakan perusahaan multinasional. Selain itu terdapat 2 (dua) bank yang melakukan hackH'ard integration dengan menyewakan ATM-nya untuk digunakan oleh bank lain. Pelanggan utama jasa sistem pembayaran adalah bank, namun tidak kalah penting adalah faktor jumlah cardholder yang berpotensi memberikan pendapatan dari setiap transaksi yang dilakukan.
Sejak masa krisis, PT. XYZ mengalami peningkatan pendapatan yang disebabkan an tara lain:
a. penentuan standar kualitas layanan sistem pembayaran,
b. pengembangan fitur bill payment (pembayaran tagihan),
c. bank-bank besar mulai bergabung dengan tujuan memperoleh pendapatanfee based, dan
d. perubahan struktur organisasi dimana pada tahun 2001 layanan sistem pembayaran di PT. XYZ dikelola oleh suatu bisnis unit.
Agar dapat memenangkan persaingan di industri sistem pembayaran yang sedang tumbuh (growth), PT. XYZ perlu menerapkan strategi prospector melalui pengembangan produk seperti dibawah ini:
a. Berusaha untuk mendapatkan hak paten dari setiap format message yang telah didefinisikan. Hal seperti ini telah dilakukan oleh Visa dan MasterCard untuk menciptakan entry barrier bagi eaton pendatang baru dan switching cost bagi pelanggan eksisting.
b. Mendefinisikan platform produk sehingga proses pengembangan produk menjadi lebih cepat dan efisien.
c. Secara kreatif menciptakan lini produk baru dari platform produk yang sudah didefinisikan.
d. Melakukan inovasi produk baru melalui pengembangan secara internal sesuai kompetensi yang dimiliki perusahaan ataupun secara kemitraan dengan cara outsourcing atau sistem bagi hasil. Inovasi produk yang direkomendasikan adalah perluasan kanal distribusi seperti POS, mobile banking, dan teller bersama.
e. Menerapkan strategi kemitraan dengan cara melakukan kerjasama interkoneksi dengan PT. POS Indonesia, kerjasama interkoneksi dengan penyedia sistem pembayaran di luar negeri, dan kerjasama interkoneksi dengan penyedia call center untuk layanan phone banking.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hany R. Nurdin
"Kebutuhan investasi yang besar pada Repelita VI menyebabkan sektor perbankan swasta nasional berpengaruh besar bagi terciptanya sumber dana masyarakat, termasuk Bank Danamon. Disamping itu, untuk mewujudkan tekad pemerintah secara konsisten memegang prinsip bahwa sumber dana luar negeri hanya merupakan pelengkap dalam pembiayaan pembangunan. Salah satu strategi untuk dapat bertahan dan berkembang adalah melakukan kominikasi yang tepat atas produk yang bermutu. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengevaluasi peranan bauran promosi Tabungan Primadana, dan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan upaya tersebut dalam memperkuat posisi persaingannya. Skripsi ini disusun menggunakan metode studi kasus. Data dan keterangan yang diperlukan diperoleh melalui studi kepiustakaan, serta penelitian langsung terhadap Tabungan Primadana. Upaya bauran promosi dilakukan dengan berusaha mengubah pola pemasaran dari yang ditentukan pihak bank (resellers market) menjadi ditentukan oleh pasar sasaran (buyers market) yang mengutamakan consumer oriented service. Strategi bauran promosi Primadana adalah push-pull, dengan titik tolak menggunakan iklan dan promosi penjualan (pull) serta wiraniaga dan promosi penjualan (pull). Kekuatan utama Tabungan terletak pada promosi penjualan serta dibantu oleh iklan. Namun akibat dari perkembangan dunia perbankan Indonesia saat ini yang semakin pesat, mengharuskan produk bank berbeda denganpesaing terutama yang sejenis. Karena itu Tabungan Primadana berupaya memberi manfaat lebih dibanding tabungan-tabungan dan produk bank lainnya. Untuk merebut tempat dalam bank konsumen/nasabahnya, Primadana berupaya meningkatkan pelayanan diantaranya berupa teknologi baru, perluasan kantor cabang, disamping citra itu sendidi. Dalam mengkomunikasikan hal tersebut, banyak memanfaatkan peran advertising serta public relations. Dari segi manajemen perusahaan, Bank Danamon yang dikenal sebagai bank besar dan sehat, didukung kerjasama dengan berbagai lembaga keuangan dalam serta luar negeri telah memberikan keuntungan strategi bagi Primadana dalam mengimplementasikan strategi bauran promosinya. Sampai saat diselesaikannya penulisan, upaya bauran promosi terpadu Primadana telah berhasil memperbaiki/memperkuat posisi persaingannya. Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana persepsi para penabung konsumen umumnya terhadap Primadana. Untuk menghadapi persaingan di masa datang, termasuk kemungkinan adanya pesaing baru, pemahaman yang lebih baik terhadap konsumen sangat diperlukan. Salah satu cara adalah melalui riset terhadap konsumen secara berkala."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang telah dilakukan oleh catering service musi dari Palembang dan strategi mana yang paling efektif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder"
657 MANDIRI 9:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfanso Theodore
"Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk di samping kebutuhan pokok, kehadiran sepeda gunung merupakan suatu jawaban. Sepeda gunung yang dapat berfungsi sebagai sarana transportasi, rekreasi dan olah-raga memiliki peluang yang besar untuk menjadi suatu komoditi ekspor di samping potensi pasar yang ada di dalam negeri. Peluang yang ada ini diantisipasi dengan baik oleh beberapa perusahan yang membuat, mengimpor maupun memasarkan sepeda gunung, dan dipelopori dengan hadirnya Federal sebagai first mover. Federal sebagai first mover tentunya memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan Para pesaing yang ada, seperti Suzuki, Boston, Haro, Senator dan beberapa merek lainnya yang beredar di pasar. Selain itu, diperkirakan ada beberapa persepsi konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki masing-masing produk, sehingga menyebabkan perbedaan preferensi dan keputusan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh persepsi dan preferensi dart konsumen itu sendiri. Model analisa yang digunakan adalah Multi Dimensional Scaling, dengan alat analisa SYSTAT (System for Statistics) yang menghasilkan peta persepsi konsumen atas beberapa produk, berdasarkan jarak (distance) dan kemiripan (similarities) antar produk. Dart jarak dan kemiripan yang terlihat pada peta persepsi, dapat diketahui nilai substitusi antar produk. Dua produk yang menempati posisi paling berdekatan dan memiliki nilai substitusi yang paling mendekati antar keduanya merupakan produk yang saling bersaing, dimana produk satu merupakan pesaing utama dart produk lainnya. Dengan menetapkan posisi produk yang benar pada peta persepsi berdasarkan persepsi dan preferensi konsumen maka akan diketahui peta persaingan antar produk dan strategi pemasaran yang tepat untuk setiap produk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>