Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aritonang, Citra Br
"ABSTRAK
Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan
berbagai penyakit umum, mempercepat pemulihan dan menjarangkan kelahiran.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara karakteristik,
pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI ekslusif di
Puskesmas Bandar Huluan dengan desain penelitian deskriptif rancangan cross
sectional, besar sampel sebanyak 78 bayi melalui wawancara dengan kuesioner
pada ibu bayi usia 6-12 bulan. Ditemukan 21,8% ibu berperilaku ASI eksklusif.
Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang bermakna (p value<0,05)
antara pemberian ASI segera OR=9,0(95%CI:1,1-72,7), pengetahuan
OR=21,5(95%CI:2,7-172,9), sikap OR=16,5(95%CI:2,1-132,6), dan dukungan
keluarga OR=4,4(95%CI:1,3-14,9) dengan pemberian ASI eksklusif. Disarankan
untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif dan
kecukupan ASI eksklusif melalui promosi kesehatan, melibatkan keluarga dan
pentingnya melakukan pemberian ASI segera.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding reduces infant mortality due to various common diseases,
accelerate recovery and the intervals between births. The purpose of this study
was to investigate relationship the characteristics, knowledge, attitude and family
support for exclusive breastfeeding in the Bandar Huluan Public Health Center
with the descriptive research cross sectional design, sample size of 78 infants
through with interviews by a questionnaire of maternal infant aged 6-12 months.
Found 21.8% exclusive breastfeeding mothers behave. The chi square test results
showed significant relationship (p value <0.05) between breast-feeding
immediately OR = 9.026 (95% CI: 1.120 to 72.737), knowledge, attitudes, and
family support OR = 4.375 (1.279 to 14.971) with breastfeeding exclusive. It is
recommended to increase the knowledge of mothers about the benefits of
exclusive breastfeeding and the adequacy of exclusive breastfeeding through
health promotion, involving the family and the importance of breastfeeding
immediately in the exclusive breastfeeding."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Nuraeni
"Pemberian ASI bagi bayi merupakan cara yang terbaik untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejak dini, karena dengan memberikan ASI berarti memberikan zat gizi yang bernilai tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf serta otak, memberikan kekebalan pada tubuh serta mempererat ikatan tali kasih ibu dan bayi.
Pemberian ASI yang benar adalah memberikan ASI segera dalam 30 menit setelah kelahiran; tidak memberikan makanan dan minuman selain ASI sampai bayi berumur 4 bulan. Selanjutnya setelah bayi berumur lebih dari 4 bulan mulai diberikan makanan tambahan yang disebut dengan makanan pendamping ASI sampai bayi berumur 2 tahun.
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan bagi bayi atau anak yang masih mendapat ASI/PASI yang diberikan secara bertahap sehingga bayi/anak menjadi terbiasa dengan makanan keluarga. Agar ibu dapat berperilaku dengan benar dalam memberikan ASI dan MP-ASI, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, dukungan keluarga, dukungan petugas, tersedianya sarana dan fasilitas yang menunjang pemberian ASI dan MP ASI serta adanya intervensi pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat Hasil survei pada bulan Maret 2002 di desa Waru Jaya Kecamatan Parung Kabupaten Bogor, ditemukan masih rendahnya tingkat pemberian ASI eksklusif den pemberian MP-ASI yang terlalu dini pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan karakteristik ibu, dukungan keluarga dan pendidikan kesehatan dengan perilaku pemberian ASI dan MP-ASI dan selanjutnya dapat diketahui faktor yang paling berkontribusi terhadap perilaku pemberian ASI dan MP-ASI di desa Waru Jaya Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.
Desain penelitian adalah diskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki bayi berumur 0-12 bulan di Desa Waru Jaya Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Sampel diambil secara total, pengumpulan data dengan cara kunjungan rumah yang dilakukan pada bulan Juli sampai September 2002. Instrumen penelitian terdiri dari karakteristik ibu (demografi, pengetahuan, sikap); karakteristik dukungan keluarga, karakteristik pendidikan kesehatan dan perilaku pemberian ASI dan MP-ASI. Hasil uji coba instrumen pongetahuan, sikap, dukungan keluarga, pendidikan kesehatan dan perilaku pemberian ASI dan MP-ASI dengan nilai Alpha Gronhach (reliabilitas) berkisar antara 0,74-0,96 sedangkan nitai validitas berkisar antara r = 0,72 - 0,96 dari 30 impel yang diuji cobakan. Data kemudian diolah dan dianalisis: untuk analisis univariat disajikan dalam bentuk data numerik, analisis bivariat menggunakan korelasi -regresi dan analisis multivariat menggunakan regresi linear gander. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwakarakteristik umur ibu sebagian besar > 25-35 tabus (50%), berpendidikan rendah (58,62%), responden berpendapatan rendah (68,10%). Secara umum pengetahuan responden tentang ASI cukup baik (52,59%) begitu juga pengetahuan responden tentang MP-ASI cukup baik (60,34%). Sikap responden negatif terhadap pemberian ASI (50,86%) dan sikap negatif terhadap pemberian MP-ASI (66,38%). Secara umum dukungan keluarga adalah negatif terhadap pemberian ASI dan MP-ASI (55,17%). Kadang-kadang petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan atau di posyandu tentang ASI (66,38%) dan MP ASI sebesar 56,90%. Perilaku responden secara umum kurang baik dalam memberikan ASI (53,45%) dan perilaku kurang baik dalam memberikan MP-ASI sebesar 54,31%.
Berdasarkan hasil analisis bivariat yaitu uji korelasi den regresi didapatkan hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan perilaku pemberian ASI. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya faktor yang paling berkontribusi terhadap perilaku pemberian ASI adalah pengetahuan dan sikap dengan signifikan F = 0,0001 dan R square 0,268.
Sedangkan hasil analisis bivariat dengan uji korelasi dan regresi pada perilaku pemberian MP-ASI menunjukkan hubungan yang bermakna dari pengetahuan, dukungan keluarga dan pendidikan kesehatan. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berkontribusi terhadap perilaku pemberian MP-ASI adalah pengetahuan dengan signifikan F = 0,001 dan R square 0,141. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik ibu (pengetahuan dan sikap) dapat menggambarkan perilaku pemberian ASI (26,8%) dan MP-ASI (14,1%).
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian AM dan MP-ASI pada bayi dapat diperoleh melalui penyuluhan di posyandu, atau di tempat pelayanan kesehatan lainnya secara berkesinambungan. Kemudian ibu dilatih tentang cara menyusui, serta menyiapkan dan membuat MP-ASI sesuai dengan kondisi keuangan keluarga.
Disamping itu perlu ditingkatkan dan dikembangkan program kunjungan rumah aehingga dapat berpengaruh terhadap aktifitas ibu dalam merawat bayi khususnya pemberian ASI dan MP-ASI. Dukungan keluarga juga sangat penting bagi ibu, sejak masa hamil hingga perawatan bayi selanjutnya serta perlunya meningkatkan pembinaan petugas kesehatan di masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu manajemen laktasi. Bekerjasama dengan bidang promosi kesehatan DepKes Rl dalam mengembangkan model pembelajaran yang mudah digunakan pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat pada umumnya. Perlu penelitian lebih lanjut tentang perilaku pemberian ASI dan MP-ASI dangers menggunakan rancangan kualitatif dan dilanjutkan dengan quasi eksperimen.
Kepustakaan 59 (1980 - 2001)

The Relationship among the Characters of Mother, Family Support, Health Education and the Behavior of Giving Breast-Feeding (ASI) and Additional Food (MP-ASI) in Waru Jaya village, Parung, Bogor regency, Indonesia.
Breast feeding (ASI) to the baby is the best way to increase the quality of human resources as early as possible. Because by giving breast feeding (ASI) means giving the nutrient profitably for the growth and the progression of nerves and brain, giving antibody and strengthening the chain of love between a mother and her baby. Well breast feeding means giving `ASI' as 30 minutes after labor. Do not giving other food and drinks except ASI till 4 months of baby's age. Beside ASI, the next 4 months till 2 years of baby will be accustomed to the family's food. There are some factor! that influence a mother behaves well in breast-feeding and giving additional food, namely knowledge, attitude, belief: family support, officers support, the available facilities which conduct breast feeding (ASi) and additional food, the intervention of health education to individual, family, group and society. The survey result on Maret 2002 in Waru Jaya village, Panmg district, Bogor regency, found that the exclusive breast feeding has been law and giving additional food. Finally, the most contributed factors to the behavior in breast feeding and giving additional food in the community mentioned can be known.
The design of this research used ` descriptive analysis' and cross sectional approach. The population of analysis is the mothers whose babies are 0 - 12 months of age. In Waru Jaya village, Parting district, Bogor regency. The sampling was taken totally_ Data collecting done by doing home visit on July till September 2002. The instrument of research consist of the character of family support, the character of health education and the behavior in breast feeding (ASI) and giving additional food The result of the test to the knowledge, attitude, family support, health education and behavior of giving breast feeding and additional food using the `Alpha Cronbach' around 0,74 - 0,96 and the score of validity around (r = 0,72 - 0,96) of the sample tested.
The data was processed and analyzed; for univariat analysis was presented based on the numeral data and used correlation - regression and multivariat analysis used double linear regression. The result of univariat analysis showed that the character of mother's age most > 25 -- 35 years (50%), low education (58,62%), low income (68,10%). Generally the respondents' knowledge about breast- feeding is good enough (52,59%) and the knowledge about additional food as well (60,34%). The negative attitude of respondent to breast- feeding is 50,86% and the negative attitude to giving additional food is 66,38 %. Anyway in general, the family support to breast- feeding and giving additional food is negative (55,17%). Sometimes the health officers (66,38%) give health education about breast-feeding in doing health service or at Posyandu (central for integrated service) and as many as 56,90% about giving additional food. The behavior of respondent is generally worse in breast-feeding (53,45%) and giving additionnl food (54,31%).
Based on the result of bivariat analysis found that there is a significant relationship between the knowledge, the attitude, the family support and the behavior of breast-feeding. The result of multivariat analysis shows the most contributed factor to the behavior of breast-feeding, namely the factor of knowledge and attitude significantly F = 0,0001 and R square 0,268. Mean while by using the correlation and regression teat about behavior of additional food, there is a significant relationship between knowledge, family support and health education. The result of multivariat analysis shows that the most contributed to behavior of giving additional food is the factor of knowledge, significantly F = 0,001 and R square 0,141. From this can be concluded that the character of mother (in knowledge and attitude) can illustrate the behavior of breast-feeding and giving additional food to the baby in 0-12 months of age.
To increase the mothers' knowledge about breast-feeding and additional food to the baby can be done by giving the information about it in Posyandu or in other health sevices continuously. Then, the mothers are trained how to do breast-feeding and making or providing additional food according to their finance condition they face_ Beside that, it is necessary do increase and develop `home visit programe', so it can influence the mothers activities in looking after their babies, especially in breast-feeding and giving additional food. Family support also has an import= role for the mother since she is in pregnancy till the time of baby's treatment. The establishment of health officers needs to be done in community to increase the quality of lactation management It is necessary to work together with the institution of health promotion, Departement of Health in developing the type of easier learning used in the level of individual, family, group and society in general. It is also necessary to have continuous research about the behavior in the breast-feeding and giving additional food using the qualitative design in order to get better result.
Bibliography 59 (1980 - 2001)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T5143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Restu Sari
"Cakupan ASI Ekslusif di Indonesia sangat rendah yaitu 32% (SDKI 2007), masih jauh dari target Depkes RI sebesar 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 menunjukkan persentase pemberian ASI Ekslusif lebih tinggi diwilayah pedesaan dibanding perkotaan. Di Propinsi Sumatera Barat pencapaian ASI Ekslusif pada tahun 2008 adalah 56,61%, di Kabupaten Solok 69,87% dan di Puskesmas Talang 44,06% (tahun 2010). Berbagai studi menunjukkan beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Ekslusif antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap ibu, jumlah anak serta dukungan keluarga, pengetahuan ayah dan sikap ayah selama menyusui.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Talang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, pengetahuan, sikap dan dukungan ayah terhadap pemberian ASI Esklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dan sampelnya adalah pasangan suami istri yang mempunyai bayi berusia 6-11 bulan. Sampel didapatkan dengan teknik Proportional Random Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI Ekslusif sebesar 39%. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan ayah dengan pemberian ASI Ekslusif. Variabel karakteristik ayah seperti umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan paritas tidak berhubungan dengan pemberian ASI Esklusif. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI Esklusif serta beberapa faktor ayah yang mempengaruhinya memerlukan upaya-upaya untuk mengatasinya. Peningkatan pengetahuan ayah melalui penyuluhan kesehatan dan melibatkan ayah dalam kelas Ibu Hamil diharapkan dapat meningkatkan pemberian ASI Ekslusif.

The Coverage of Exclusive Breastfeeding in Indonesia is 32%, which is much less than what is targetted by Ministry of Health 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) in year 2010 indicated the percentage of Exclusive Breastfeeding is higher in the rural area than those in the urban. Whereas Exclusive Breastfeeding in West Sumatera in year 2008 reach up to 56,61%, in Solok Regency is 69,87% and in Puskesmas Talang itself is 44,06% (year 2010). Some study indicated factors associated with Exclusive Breastfeeding, they are age, education, occupation, knowledge and attitude or mother, the number of children, family support and the father's knowledge and attitude.
This research is done in the Puskesmas Talang working area which aims to determine the relevancy of father's character, knowledge, attitude, and support towards exclusive breastfeeding. The research design being used is cross sectional. The population and samples are couples who have babies aged 6-11 months. Samples are obtained by using Proportional Random Sampling techniques. Data were collected by interview using a questionnaire and analyzed with univariate and bivariate analysis. Results showed that there are 39% mothers who gave exclusive breastfeeding.
The result of bivariate analysis showed there was significant correlation between knowledge, attitude and support of fathers with exclusive breastfeeding. Age, education, occupation, income, and parity as the variables from father (father's characteristic) is not related to exclusive breastfeeding. It requires efforts to overcome the low coverage of exclusive breastfeeding and any factors influencing it. Increasing knowledge of the father through health education and involving fathers in the class of pregnant women are expected to increase exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Hastuty
"Pemberian ASI eksklusif didefinisikan sebagai tidak memberikan makanan atau minuman lain, bahkan air, kecuali air susu ibu selama 6 bulan kehidupan, tetapi diperbolekan untuk menerima oralit, obat tetes dan sirup (vitamin, mineral dan obat-obatan). Di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara pada tahun 2013 diketahui cakupan pemberian ASI Eksklusif sekitar 57,77%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara Jakarta Selatan tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, yang dilakukan pada bulan Desember 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 112 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan menggunakan instrument kuesioner.
Hasil penelitian mendapatkan sebesar 16,1% ibu yang memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan uji statistik diketahui pendidikan (p=0,021 OR=8,365), pengetahuan (p=0,032 OR=3,704) dan sikap (p=0,000 dan OR=11,282) memiliki hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI eksklusif.
Disarankan kepada Dinas kesehatan dan Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui melalui berbagai program penyuluhan, konseling, dan membuat kelompok atau kelas ibu hamil dengan memperbanyak materi tentang ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is defined as no other food or drink, not even water, except breast milk (including milk expressed or from a wet nurse) for 6 months of life, but allows the infant to receive ORS, drops and syrups (vitamins, minerals and medicines). Percentage of exclusive breastfeeding in North Petukangan Village Health Center in 2013 known about 57.77%.
This study aimed to determine the relationship characteristics, knowledge and attitudes of mothers with exclusive breastfeeding in North Petukangan Village Health Center in South Jakarta 2014.
This study used a cross-sectional design, which was done in December 2014 with a total sample of 112 mothers were having babies aged 6-12 months. Data collected by interviews and using questionnaires as the instrument.
The results of a study reported by 16,1% of exclusively breastfeeding. Based on statistical test known to education (p=0,021 OR=8,365), knowledge (p=0,032 OR=3,704) and attitude (p= 0,000 OR=11,282) had a significant association with exclusive breastfeeding.
Suggested to to the Department of Health and North Petukangan Village Health Center to increase the knowledge of pregnant and lactating women through a variety of programs, such as education, counseling, and make a group or class of pregnant women with reproduce materials exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delima Suci Al-yani
"Pemberian ASI pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. Komposisi ASI sangat sempurna dan mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan proporsi yang seimbang. Pemberian ASI secara ekslusif dapat menekan angka kematian bayi (AKB) yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut UNICEF (2007), rata-rata cakupan ASI ekslusif di dunia masih rendah yaitu 38%. Di Indonesia saat ini perilaku pemberian ASI ekslusif belum seperti yang diharapkan bahkan mengalami penurunan (32%). Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian cakupan ASI ekslusif masih rendah yaitu 57,5% pada tahun 2009. Cipondoh merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Tangerang yang memiliki cakupan ASI ekslusif yang rendah yaitu sebesar 67% di tahun 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja puskesmas Cipondoh kota Tangerang tahun 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 109 responden. Analisa statistik menggunakan analisa univariat dimana analisa tersebut untuk melihat distribusi frekuensi dan analisa bivariat dilakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kai kuadrat (Chi Square).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baru sebagian kecil (30,3%) ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari enam variabel yang diteliti didapatkan bahwa ada dua faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif, yaitu paritas dan pengetahuan responden. Hal ini memperlihatkan bahwa paritas dan pengetahuan responden yang tinggi bisa merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Sedangkan variabel umur, pendidikan, pekerjan dan sikap responden tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.
Diharapkan adanya kebijakan pemerintah kota Tangerang dalam bentuk peraturan yang mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, adanya kerjasama lintas sektoral antara puskesmas Cipondoh dengan Kantor Urusan Agama setempat untuk memasukkan materi IMD dan ASI eksklusif dalam penyuluhan pranikah bagi pasangan calon pengantin (mengingat paritas dan pengetahuan ibu berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif), pada penelitian selanjutnya, untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan dan pekerjaan) dengan pemberian ASI eksklusif ini dilakukan dengan desain pengambilan sampel secara purposive.

Breast-feeding for the infant is the best way to enhance human resources quality of a country. Milk breast composition and proportion are perfect and contains all the nutrition needed by infant. Exclusive breast-feeding can reduce infant mortality rate which is one indicator of community health status. According to UNICEF research in 2007, exclusive breast-feeding around the world was still low, only 38%. Indonesia rate was around 32%, much lower than world rate. Tangerang City rate in 2009 was around 57,5%. Cipondoh, as one sub-district in Tangerang, had exclusive breast-feeding rate around 67%. The purpose of this research is to determine the effect of mother characteristic and the treatment of exclusive breast-feeding in Cipondoh clinic community working area, Tangerang City in 2011.
This is a descriptive research with cross sectional design and involving 109 sample respondents. Univariat analysis, to determine frequency of distribution, and bivariat analysis, to determine the differences of proportion and correlation among variables, are used in the research, along with Chi Square test.
The result of this research shows that only few mothers, around 30,3% who give exclusive breast-feeding to their infant. From 6 variables included in hypothesis, there are only 2 variable which affected the exclusive breast-feeding behavior, which are paritas (number of children) and respondent knowledge. The result shows that the high paritas and the better knowledge of respondent are the main factors that could change the behavior. Whereas another variables, age, education, job and attitude, had no significant effect to the exclusive breastfeeding behavior.
It is expected that the Government of Tangerang City apply regulations that support mothers to give exclusive breast-feeding to their infant, cross-sector cooperation between Cipondoh clinic community and office of religious affairs in the area to include the early initiation of breast-feeding and exclusive breastfeeding in pre-married counseling for the couple. It is also expected for the next research to find the correlation of mother characteristic (age, education and job) and exclusive breast-feeding using purposive sample taking design.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Wulandari
"ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena ASI mengandung lebih dari 200 unsur unsur pokok yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, zat kekebalan,dll. Pemberian ASI eksklusif selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi, juga dapat menekan AKB yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut WHO (2008) han ya 36% kelahiran bayi di dunia yang mendapat ASI eksklusif di tahun 2004. Hasil dari SUSENAS (2007-2008) cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2% (2007) menjadi 56,2% (2008). Kota Karawang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian ASI eksklusif masih rendah yaitu 9,5% pada tahun 2011. Rengas Dengklok merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Karawang yang mempunyai cakupan ASI eksklusif yang relatif rendah yaitu sebesar 4,27% di tahun 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Rengas Dengklok Kota Karawang tahun 2012.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah 120 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Analisa statistik mengunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (16,7%) ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari 6 variabel yang diteliti (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan dan sikap) diperoleh hanya faktor umur yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.
Diharapkan pada pemerintah Kota Karawang membuat kebijakan untuk mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, dapat memberikan pelatihan kepada para bidan sebagai konselor ASI untuk memberikan perubahan perilaku masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif. Diharapkan pada penelitian selanjutnya secara kualitatif agar dapat menggali lebih dalam faktor faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

Breast milk is the most suitable food for babies because breast milk contains more than 200 elements of the basic elements needed for growth and development of infants, such as albumen, fat, carbohydrates, vitamins, minerals, immune substances, etc.. Exclusive breastfeeding can increase endurance in addition to the baby's body, also can reduce the infant mortality rate is one indicator of health status. According to WHO (2008) only 36% of infants in the world to receive exclusive breastfeeding in 2004. According to results of SUSENAS (2007-2008), Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia showed a decrease of 62.2% (2007) to 56.2% (2008). Karawang City is one of the exclusive breastfeeding rates remain low achievement, namely 9.5% in 2011. Rengas Dengklok is one of the districts in the Karawang City that has a range of exclusive breastfeeding is relatively low, amounting to 4.27% in 2011. The purpose of this study is to determine the characteristics of the mother's relationship with the behavior of exclusive breastfeeding in the working area of the City Health Center Rengas Dengklok Karawang in 2012.
This research is descriptive method with Cross Sectional design. The research sample was 120 respondents. Techniques of data collection is done by using a questionnaire. Statistical analysis using univariate analysis and bivariate analysis. Statistical tests used were Chi Square test.
The result of this study showed only a small portion (16,7%) mothers who exclusively breasfed their infants. From 6 variables studied (age, education, occupation, parity, knowledge, and attitudes) obtained only age which related factor to the behavior of exclusive breastfeeding.
Karawang City government is expected to create policies to support mothers in exclusive breastfeeding, to provide training to midwives as a breastfeeding counselor to change community attitudes about the importance of exclusive breastfeeding. Expected in the future studies is qualitatively in order to deepen into the factors that most influence on the behaviour of exlusive breastfeeders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Iskandar
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan faktor-faktor lain terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Alai Ilir Kabupaten Tebo Propinsi Jambi tahun 2011. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional, ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2011 dengan jumlah sampel sebanyak 144 responden yaitu ibu yang mempunyai bayi 6-12 bulan. Hasil penelitian mendapatkan sebesar 13,9 % ibu yang memberikan ASI eksklusif, ibu berpengetahuan baik cenderung memberikan ASI eksklusif sebanyak 4,9 kali dibandingkan dengan yang berpengetahuan rendah. Saran, untuk Dinas kesehatan Kabupaten Tebo Diharapkan ada suatu kebijakan khusus disertai alokasi anggaran dan pendampingan pelaksanaan ASI eksklusif.

The objective of this reseach was assess the relationship between knowledge, mothers attitudes, and other factors on Practic of exclusive breastfeeding mothers of baby aged 6-12 month. A cross sectional design was used in this research, that was done from November to Desember 2011. A total sample of 144 respondents who were having mothers babies 6-12 months were selected. The research found out that 13,9 % of exclusive breastfeeding, there was a relationship between knowledge and practice of exclusive breastfeeding where as mothers had better knowledge of likely and practice of exclusive breastfeeding 4,9 times higher that of the who had than mothers lower knowledge of exclusive breastfeeding, it was recomanded that Dictrict of Tebo Health office develop a clear policy to support exclusive breastfeeding ad allocate specific budget to develop such program. Advice for the District Tebo hoped there was a spesific policy with budget allocation and implementation of exclusive breastfeeding assistance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syebrina Vidya Wati
"ABSTRAK
Penelitan ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Kota Pariaman Tahun 2011 dengan desain crosssectional. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pemberian ASI eksklusif masih rendah (37,1%). Ada hubungan antara umur OR=1,986 (95%CI= 1,015- 3,887), Niat ibu dalam pemberian ASI eksklusif OR=8,451 (95%CI= 3,231- 22,104), pengetahuan, sikap, Ketersediaan waktu ibu dalam pemberian ASI eksklusif OR=16,545 (95%CL= 2,199-124,49) , dukungan keluarga OR=34,628 (95%CL= 4,678-256,319), KIE dari tenaga kesehatan OR=38,055 (95%CI= 5,147-281,335), riwayat ANC OR=17,741 (95%CI= 8,015-39,270), IMD OR=5,825 (95%CI= 3,203-10,593) dengan perilaku dalam pemberian ASI eksklusif. Tidak ada hubungan antara pendidikan, status pekerjaan dan promosi susu formula dengan perilaku dalam pemberian ASI eksklusif. Disarankan meningkatkan sosialisasi tentang manfaat ASI eksklusif, meningkatkan ketrampilan konselor ASI dan membuat kebijakan mendukung dalam pencapaian ASI eksklusif untuk memenuhi hak bayi dan mencegah angka kesakitan dan kematian bayi.

ABSTRACT
This study discusses factors related to mother behavior in giving an exclusive mother breast-feeding in City of Pariaman Year 2011 using cross sectional. It shows that behavior of it is still low (37.1%). There are relationship between OR=1.986 (95% CI=10.015-3.887), Mother intention in giving an exclusive mother breast-feeding OR=8.451 (95% CI = 3.321-22.104), knowledge, behavior, availability of time in giving an exclusive mother breast-feeding OR=16.545 (95% CI=2.199-124.49), family support OR=34.628 (95% CI= 4.678- 256.319), KIE from health officer OR=38.055 (95% CL=5.147-281.335), history of ANC OR=17.741 (95% CI= 8.015-39.270), IMD OR=5.825 (95%CI = 3.203- 10.593) and behavior in giving an exclusive mother breast-feeding. There are no relationship between education, occupation status and promotion of formula milk and behavior of giving an exclusive mother breast-feeding. It is suggested that enhancement of socialization about benefit of exclusive mother breast-feeding, increase counselor of mother breast-feeding skill and make a policy that supports in achievement of exclusive mother breast-feeding to fulfill infant right and prevents number of illness and death of infant."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novita
"Perilaku pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari target Renstra Depkes 2005-2009 sebesar 80%. Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 prosentase anak dibawah usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif adalah 39,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu, faktor pelayanan kesehatan, immediate breastfeeding dan pemberian kolostrum dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok Tahun 2008.
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder Praktikum Kesmas Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2008 dengan disain cross sectional. Sampel berjumlah 406 terdiri dari ibu yang mempunyai baduta terakhir usia 6-23 bulan dan merupakan anak kandung. Cara pengambilan sampel dengan multi stages stratified random sampling. Analisis data dilakukan dengan metode chi square bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan di wilayah Puskesmas Pancoran Mas adalah sebesar 20,4%, masih jauh dari target Renstra Depkes 2005-2009 yaitu sebesar 80%. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara immediate breastfeeding dan pemberian kolostrum dengan pemberian ASI eksklusif, serta tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik ibu, pengetahuan ibu, riwayat ANC, tempat bersalin dan penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif.
Perlu dilakukan pelatihan konseling menyusui bagi petugas kesehatan khususnya bidan yang ada di wilayah Puskesmas Pancoran Mas, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif, meningkatkan tatalaksana rumah sakit yang mendukung keberhasilan menyusui, memonitor praktek immediate breastfeeding, pemberian ASI eksklusif dan praktek tetap melanjutkan ASI sampai usia dua tahun."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>