Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pada penelitian ini pulp belum putih dibuat di laboratorium dengan kondisi pemasakan : AA 18 %,
S 32 %, rasio 1 : 4, temperatur maksimum 165 OC, dan waktu 2 + 1,5 jam. Dihasilkan pulp dengan
bilangan kappa 20,01 dan rendemen tersaring 52,30 %. Proses pemutihan oksigen divariasi menjadi
proses pemutihan satu tahap, proses pemutihan dua tahap dengan dan tanpa pencucian. Hasil penelitian
menunjukkan pemutihan oksigen dua tahap tanpa proses pencucian dengan variasi penambahan NaOH
100 : 0 dan 80 : 20 memberikan penurunan bilangan kappa yang lebih besar dan peningkatan rendemen
pemutihan dibanding dengan pemutihan oksigen satu tahap. Penurunan viskositas sebanding dengan
penurunan bilangan kappa, dimana semakin besar penurunan bilangan kappa juga mengakibatkan
penurunan viskositas yang semakin besar tetapi tidak berpengaruh terhadap komposisi serat. Pemutihan
oksigen dua tahap tanpa proses pencucian sangat disarankan."
630 JS 1:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Vicitra Dewanty
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhadiana
"Lapisan indium timah oksida (ITO, 90wt% In203 - lOwt% SnO2) dengan ketebalan 349 - 1081 nm dan variasi tekanan parsial oksigen 2,2% - 10,5% selama deposisi telah berhasil dibuat dengan do magnetron sputering. Dilakukan studi mengenai pengaruh tekanan parsial oksigen dan anil udara pasca deposisi pada sifat optis lapisan tipis ITO. Tekanan parsial oksigen tidak berpengaruh pada derajat kristalinitas dan preferred orientation lapisan tipis. Parameter-parameter optis ditentukan dengan metoda Hishikawa yang mengabaikan interferensi. Anil udara pasca deposisi dilakukan berturut-turut pada suhu 250°C, 300°C, 350°C dan 400°C selama 1 jam di udara. Meskipun kekasaran permukaan meningkat selama anil, baik kenaikan tekanan parsial oksigen maupun anil udara pasca deposisi secara kumulatif umumnya menaikkan transmitansi dan celah pita energi disertai dengan penurunan indeks bias nyata dan pergeseran koefisien absorpsi menuju energi yang lebih tinggi. Pergeseran celah pita energi ITO hanya dapat dimengerti sebagai dua mekanisme yang saling berlawanan yaitu mekanisme pelebaran oleh efek Burstein-Moss dan mekanisme penyempitan oleh efek hamburan elektron. Atom-atom Sn yang mengalami aktivasi setelah anil udara berlaku sebagai donor-donor aktif pada pergeseran Burstein-Moss. Efek hamburan elektron disebabkan oleh kelebihan oksigen, derajat kristalinitas yang rendah dan kompleks-kompleks Sn yang tidak aktif.

Indium tin oxide (ITO, 90wt% In203 - 10wt% Sn02) films of 349 - 1081 nm thick have been deposited by dc-magnetron sputtering at varying oxygen partial pressure of 2.2% - 10.5% during deposition. The effects of oxygen partial pressure and post-deposition air annealing on the optical properties of ITO films are studied. The degree of crystallinity and preferred orientation of the films is found not to be sensitive to oxygen content. Optical parameters are determined by Hishikawa interference free method. Post-deposition annealing of ITO-coated glass substrates is performed at temperature of 250°C, 300°C, 350°C and 400°C respectively for 1 h in air. Despite the roughness developed on surface during annealing, both increase in oxygen partial pressure and cumulative post-deposition air annealing enhances transmittance and energy gap accompanied by a decrease of the real part of refractive index and a shift of absorption coefficient to higher energies. Band gap shifts can be understood as the net result of two competing mechanisms : a widening due to Burstein-Moss effect and a narrowing due to electron scattering. Sn atoms, which are activated after annealing, behave as effective donors and contribute to Burstein-Moss shift. Electron scattering is attributed to excess of oxygen content, low degree of crystallinity and inactive Sn complexes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Arbianti
"Reduksi CO2 menjadi CO adalah alternatif pemenuhan akan kebutuhan gas sintesis dengan rasio H2/CO yang rendah. Proses reduksi ini berlangsung baik dengan menggunakan reduktor oksida logam yang kekurangan oksigen. Oksida logam yang tepat akan memberikan hasil yang optimal terhadap proses reduksi ini. Penelitian tentang kemampuan reduktor oksida logam yang kekurangan oksigen akan memberikan informasi yang sangat berguna untuk pengembangan proses reduksi ini.
Penelitian ini diawali dengan pembuatan oksida logam CeO2 dengan metode presipitasi menggunakan bahan baku Ce(SO4)2.4H20 sebagai sumber logam Ce. Oxygen Untuk mengetahui adanya jenis ikatan CeO2 dilakukan karakterisasi FTIR dan luas permukaan diukur dengan metode BET. Oksida logam yang dihasilkan kemudian diuji keaktifannya dengan cara mereduksinya terlebih dahulu dengan gas H2 (suhu 700°C, laju alir 100 ml/menit) dan kemudian mereaksikannya dengan reaktan CO2 dengan beberapa variasi kondisi operasi. Variasi suhu yang dilakukan pada penelitian ini berkisar antara 650°C sampai dengan 800°C dengan interval kenaikan 50°C.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju pembentukan CO yang tertinggi terjadi pada suhu reaksi 800°C dan laju alir 80 ml/menit sebesar 0,000135 mol/menit. Pengujian tersebut juga menunjukkan kenaikan kapasitas adsopsi seiring dengan kenaikan suhu sampai 750°C dan kemudian kenaikan suhu menyebabkan penurunan kapasitas adsorpsi. Fenomena lain yang terjadi adalah bahwa tidak semua CO2 teradsorp oleh reduktor menjadi produk gas CO, sebagian menempel pada permukaan reduktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Prastawa Assalim Tetra Putra
"Pulsa oksimeter Non Kontak dengan sensor berupa kamera CMOS dikembangkan oleh Humpfrey, 2005. Memodifikasi metode Humpfrey, dibangun sistem pengukuran Non Kontak memanfaatkan webcam sebagai sensornya. Pengambilan video dilakukan saat cahaya merah dan inframerah dihidupkan secara manual selama 5 detik. Sumber cahaya 660 nm dan 940 nm. Kotak area pengukuran 50 x 50 pixel. Menghitung nilai rerata pixel per kotak, mengeplot per frame, dihasilkan sinyal yang familier dengan pulsa oksimeter. Menghitung nilai SPO2 dari rumus rasio dan empiris kalibrasi. Dengan sampel 30 orang dewasa, dihasilkan nilai SPO2, dibandingkan peralatan standar, terjadi kesalahan terbesar 4%.

Non Contact Pulse oximeter with a CMOS camera as a sensor developed by Humpfrey, 2005. Modifying Humpfrey method, built system utilizing a webcam as a sensor non contact measurement. Video capture is done when the red and infrared light manually turned on for 5 seconds. Light source 660 nm and 940 nm. Box area measuring 50 x 50 pixels. Calculate the average value of pixels per box, plotting per frame, the resulting signal is familiar with the pulse oximeter. Calculate the SpO2 value of the ratio and empirical calibration formula. With a sample of 30 adults, resulting SpO2 value ,compared with standard equipment, the largest error occurs 4%."
Salemba: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doniaji Riandito
"Penelitian ini menggunakan air sebagai senyawa untuk menyerap Terlarut melalui Super Hidrofobik membran kontaktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Super Hyfrophobic membran dalam menyerap Terlarut menggunakan AIR melalui evaluasi perpindahan massa dan hidronamik. Pada penelitian ini, aliran Terlarut mengalir di tube dan air dengan laju alir yang bervariasi mengalir secara berlawanan di shell. Jumlah serat yang digunakan dalam percobaan ini adalah 3000. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa kenaikan koefisien perpindahan massa, flux dan absorpsi terjadi seiring kenaikan laju alir pelarut air.

This study is using water as a compound to absorb the dissolved through Super Hydrophobic membrane contactor. The purpose of this study was to determine the ability of Super Hydrophobic membrane to absorb the dissolved using water through the evaluation of mass transfer and hydrodynamic study. In this study, the flow of dissolved flowing in the tube and water with varying flow rate flowing in the opposite shell. The number of fiber used in this experiment was 3000. The results of this study indicate that the increase in the mass transfer coefficient, flux and absorption occurs as the increase in the flow rate of the solvent water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Thadila Arinka Viranti
"ABSTRACT
Latar Belakang: Bleaching kimiawi dapat merusak email gigi dan jaringan lunak. Daun stroberi mempunyai zat aktif berupa asam ellagat yang dapat berperan sebagai oksidator pada proses pemutihan gigi. Tujuan: Mengetahui perubahan warna pada email gigi setelah aplikasi ekstrak murni daun stroberi serta mengetahui sistem ruang warna yang paling sesuai untuk mengukur perubahan warna tersebut. Metode: Menggunakan ekstrak murni daun stroberi dengan konsentrasi 25 dan 50 diaplikasikan pada email gigi selama 7 jam hingga 28 kali aplikasi. Analisis warna menggunakan spektrofotometri dengan software Adobe Photoshop. Hasil: Perubahan warna email gigi mejadi lebih terang. Kesimpulan: Ekstrak murni daun stroberi mampu mengubah warna email gigi menjadi lebih terang. RGB merupakan sistem ruang warna yang paling sesuai untuk mengukur perubahan warna email gigi setelah bleaching.

ABSTRACT
Background Bleaching using chemicals can damage tooth enamel and soft tissue. Strawberry leaves contain active compounds in the form of acid ellagat that can act as an oxidant in the process of teeth whitening. Objective To determine discoloration of the tooth enamel after application of direct extracts of strawberry leaves and determine the color space which appropiate to measure the color change. Methods Using direct extracts of strawberry leaves with a concentration of 25 and 50 applied on enamel for 7 hours until 28 times repetition of application. Color analysis conducted using a spectrophotometry with software Adobe Photoshop. Results Enamel surface becoming brighter. Conclusions Direct extraction of strawberry leaves able to change the color of the enamel becomes brighter. RGB is a color space system which most appropriate for measuring changes in the color of enamel after bleaching. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Wibowo
"Saat ini penggunaan material berbasis polimer semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Kebutuhan akan material berbasis polimer tersebut didasari oleh harga yang relatif murah dan fungsinya serba guna. Polimer berbasis pada minyak bumi merupakan jenis polimer yang sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dibutuhkan material polimer alternative yang berasal dari alam untuk mengatasi isu lingkungan tersebut. Poly Lactic Acid (PLA) merupakan salah satu polimer alam yang cukup banyak digunakan. Namun PLA memiliki sifat mekanik dan ketahanan termal yang kurang baik, sehingga dibutuhkan pengisi dari bahan alam seperti serat ijuk untuk meningkatkan sifat mekanik.
Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui kompatibilitas pengisi dan matriks, konsentrasi optimal pemutihan serat, waktu optimal pemutihan serat dan komposisi optimal antara pengisi dan matriks. Pengamatan dilakukan terhadap morfologi permukaan serat ijuk dan fraktografi material komposit menggunakan FE-SEM, mengetahui perubahan kristalinitas serat ijuk menggunakan X-RD, mengetahui gugus fungsi dari serat ijuk untuk melihat kandungan lignin dan hemiselulosa menggunakan FTIR serta kekuatan tarik material komposit menggunakan micro-tensile.
Hasil dari penelitian ini yaitu pemutihan dapat meningkatkan kompatibilitas pengisi dan matriks, konsentrasi optimal pemutihan adalah 7,5% NaClO selama 2 jam dan waktu optimal pemutihan adalah 1 jam dengan 10% NaClO. Dengan penambahan komposisi ijuk 10%, 20%, 30% ke dalam matriks PLA maka kekuatan tarik material komposit semakin meningkat.

Nowadays, The necessity of polymer-based material is getting higher because of its versatile utilization and relatively low cost. Petroleum polymer is difficult to be processed by micro-organism so that the alternative natural polymer is required to tackel this issue. Poly Lactic Acid (PLA) is one of the polymer used in many industries but PLA has the poorness on its mechanical properties and thermal resistance. Therefore, the addition of reinforcement such as ijuk fiber can be used to optimize its properties.
In this research, the compability of reinforcement and matrix, the optimum concentration of bleaching, the time of bleaching and the composition of reinforcement and matrix are studied. Visual observation on the morfology and fractography of ijuk fiber surface was performed using FE-SEM, the crystallinity of ijuk fiber was conducted using XRD, the functional group of ijuk fiber was carried out using FTIR to examine lignin and hemi-cellulose content and the tensile test of this composite material was performed using micro-tensile test.
From the data, it was acquired that bleaching enhance the compability between filler and matrix, the optimum concentration of bleaching is 7,5% NaClO for 2 hours and the optimum time of bleaching is 1 hour with 10% NaClO. In the mechanical properties aspect, it is obtained that as the higher ijuk addition, from 10% to 30%, into the PLA matrix, the tensile strength of the composite is improve.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Indria Anindita
"Pemutihan gigi dilakukan untuk gigi yang mengalami diskolorasi menggunakan hidrogen peroksida. Salah satu teknik dalam pemutihan gigi adalah at-home bleaching. Aplikasi bahan pemutih gigi juga dapat dilakukan pada gigi yang telah ditumpat dengan resin komposit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama aplikasi bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 6% terhadap kekerasan resin komposit hibrid. Penelitian ini menggunakan 30 spesimen yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 10 spesimen kontrol, 10 spesimen yang diaplikasi bahan pemutih gigi selama 4 jam dan 10 spesimen yang diaplikasi bahan pemutih gigi selama 8 jam. Aplikasi bahan pemutih gigi dilakukan selama 4 hari. Pengukuran kekerasan dilakukan per hari menggunakan Knoop Microhardness Tester.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan penurunan kekerasan berdasarkan lama aplikasi bahan pemutih gigi. Namun tidak terdapat perbedaan penurunan kekerasan bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 6% dapat digunakan pada pasien dengan tumpatan resin komposit hibrid dengan aplikasi 4 jam selama 1 hari.

Dental bleaching is one of treatment for discoloured teeth using hydrogen peroxide. One of dental bleaching method is at-home bleaching. Application of bleaching agent is also applied on the tooth that has been restorated with dental composite resin. The purpose of this research is to analyse the effect of different time of 6% hydrogen peroxide application to the surface hardness of hybrid composite resin. In this research 30 specimens hybrid composite resin were divided into 3 groups of specimen. These are 10 specimens as control group, 10 specimens applied with bleaching agent for 4 hours and 10 specimens applied with bleaching agent for 8 hours each day for 4 days. Measurement with Knoop Hardness Tester has been done each day.
The result of this research is the surface hardness value of hybrid composite resin was decreased significantly after the application of bleaching agent 6% hydrogen peroxide according to time of application. But there?s no significantly differences compared to control group. The conclusion is bleaching agent that contain 6% hydrogen peroxide can be used for patient with hybrid composite resin in 4 hour application for one day."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>