Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"KOMPARASI SIFAT KIMIA DAN FISIK SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE LIMBAH PUPUK FOSFAT DAN YELLOW CAKE KOMERSIAL MELALUI JALUR ADU. Serbuk UO2 adalah bahan baku pembuatan bahan bakar reaktor nuklir yang didapatkan dari hasil konversi yellow cake. Sumber yellow cake umumnya berasal dari bahan mineral uranium. Uranium juga banyak terdapat pada limbah pabrik pupuk fosfat. Dengan demikian pemanfaatan limbah pabrik pupuk fosfat dapat menyelesaikan dua masalah yaitu pencemaran lingkungan dan ketersediaan bahan baku bahan bakar nuklir. Tujuan penelitian adalah mendapatkan serbuk UO2berderajat nuklir dari yellow cake limbah pabrik pupuk fosfat dan untuk mengetahui kualitasnya maka hasil penelitian ini di komparasi dengan yellow cake komersial. Telah dilakukan kegiatan konversi yellow cake via jalur Amonium Diuranat (ADU) terhadap yellow cake yang berasal dari limbah pabrik pupuk fosfat (A) dengan pembanding yellow cake komersial (B). Serbuk UO­2 yang dihasilkan melalui konversi jalur ADU dikarakterisasi sifat kimia dan fisiknya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa yellow cake yang berasal dari limbah pabrik pupuk fosfat sangat potensial menjadi bahan baku pembuatan serbuk UO2 berderajat nuklir, meskipun masih perlu dilakukan perlakuan khusus untuk meningkatkan kemurniannya.
"
620 JTBN 9 (1-4) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"The behavior of UO2 powder from ADU, AUC,IDR AND modified adu processes during sintering using dilatometer. Research on the bahavior of UO2 powder during sintering has been performed. Observation of the powder bahavior is conducted on four types of UO2 powder prepared from ADU,AUC,IDR and modified ADU routes. The purpose is to determine UO2 powder that has good sinterability without pre-conditioning treatment on the powder...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Masripah
"Energi nuklir dihasilkan di dalam inti atom melalui dua buah jenis reaksi, yaitu reaksi fusi dan reaksi fisi. Energi yang dinasilkan dari reaksi fisi dapat dikonversi menjadi energi listrik pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan banan bakar uranium oksida, umumnya adalah uranium dioksida (UO2). Dalam penelitian ini, dilakukan pemungutan uranium dari yellow cake Iimban pupuk fosfat untuk di proses menjadi UO2, dengan Cara melarutkan yellow cake dengan HNO3, Ialu diekstraksi dengan TBP-Kerosin mengnasilkan larutan uranil nitrat nidrat (UNH). UNH diendapkan dengan NH4OH menjadi ammonium diuranat (ADU), ADU dikalsinasi menjadi U;>,O8, lalu di reduksi menjadi UO; Serbuk UO; dikarakterisasi, meliputi: komposisi fasa, morfologi serbuk dan rasio O/U. Nletode ekstraksi menggunakan TBP kerosin 3:7 memberikan efisiensi ekstraksi yang cukup baik yaitu sekitar 80 - 99 %. Efisiensi pengendapan ADU optimum pada kondisi sunu 70 °C, pH 7 dan waktu 45 menit. Karakterisasi serbuk mengindikasikan serbuk yang dihasilkan adalah UO2, karena memiliki rasio O/U sekitar 2 dan dari data XRD memberikan pola difraksi UO; Hasil morfologi menggunakan SEM, serbuk yang dinasilkan memiliki tekstur yang nalus dan memiliki kecenderungan beraglomerasi dengan ukuran sekitar 500 nm -1,25 pm."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S30513
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triarjo
"ABSTRACT
Pilot Convertion Plant (PCP) adalah instalasi pilot pembuatan serbuk UO2. Yellow cake yang berasal dari uranium alam diolah menjadi serbuk UO2 melalui beberapa proses. Proses seksi 100 adalah proses untuk melakukan penimbangan, pengangkutan, Crusshing (Pelumatan), dan seiving (Pengayakan) yellow cake. Proses crusshing dan seiving yellow cake dilakukan didalam glove box GB.101. Diperlukan pengaturan tekanan pada glove box sebagai persyaratan proses crusshing dan seiving untuk menjamin keselamatan operator terhadap bahaya kontaminasi. Metode pengaturan tekanan dilakukan dengan cara mengatur posisi open/close pada katub depresurised, memutar bagian pengatur (just) pada pressure switch dan mengatur katub over/low tekanan pada glove box secara bergantian untuk mendapatkan tekanan hisapan udara didalam glove box sesuai batasan kondisi operasi (BKO) yang dipersyaratkan pada sistem glove box yaitu tekanan -5 mmH2O sampai dengan -15 mmH2O. Dari hasil pengaturan tekanan yang dilakukan, sistem pengaturan tekanan pada Glove Box GB.101 dapat berfungsi dengan baik dan dapat dilakukan proses cusshing dan seiving sesuai dengan batasan keselamatan yang dipersyaratkan."
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), 2017
621 PIN :18 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Element impurity determination in U3 Si2 powder by using ICPS equipment, the analysis of trace elements in U3 Si2 powder (Al, B,Cd,Co,Cu,Fe,NI,Li,Zn) has been done by using ICPS. The aim of this activity is to get the data support or comparator in verification between work is to verity the trace elements content quantitatively in U3 Si2 powder and to verity its specification toward the required standard specified by IAEA. Sample preparation is carried out by dissolving of 1 g U3 Si2 powder, in HNO3 6M, then filtered and extracted with TBP / Hexane (7:3). Result of analysis, indicate that all metal element (Al,B,Cd,Co,Cu,Fe,Ni,Zn,Li) which is required in nuclear fuel element specification, can be detected quality...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ganjar Putro Indratoro
"Tingginya initial capital pada proyek engineering, procurement, and construction (EPC) pada reaktor nuklir selama ini menjadikan salah satu hambatan dalam pembangunan reaktor nuklir, khususnya di Indonesia. Hambatan lainnya adalah waktu pembangunan yang lama. Solusi dari masalah ini adalah dengan membangun reaktor nuklir Generasi IV, yaitu High Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR) yang merupakan salah satu jenis reaktor Small Modular Reactor SMR). Reaktor jenis ini memiliki ciri khas bentuk geometri yang minimalis sehingga biaya dan waktu yang dibutuhkan akan lebih rendah. Di Indonesia, HTGR akan dibangun di Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Proyek HTGR yang juga disebut dengan Reaktor Daya Eksperimental (RDE) ini mengalami kemunduran jadwal yang disebabkan oleh biaya yang tinggi pada segi proyek EPC. Sebuah metode untuk mengoptimisasi antara waktu dan biaya dari proyek EPC pada RDE belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah metode optimisasi biaya dan waktu untuk proyek EPC pada HTGR dan meningkatkan penghematan waktu dan biaya proyek EPC pada RDE sebagai studi kasus HTGR di Indonesia. Sebuah metode usulan yang digunakan pada penelitian ini adalah menggabungkan optimisasi tujuan majemuk yang menghasilkan satu set solusi optimal Pareto Front dan kemudian digunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai alat bantu dalam menentukan satu solusi optimal terbaik dari satu set solusi optimal Pareto Front. Didapatkan solusi optimal terbaik dari alternatif-alternatif solusi optimal yang ada dengan bobot kriteria waktu 0,59 dan biaya 0,41 adalah dengan total biaya Rp1.656,47 miliar dan total waktu selama 300 pekan. Solusi ini menghemat biaya sebesar 24,71% dan menghemat waktu sebesar 10,71%.

The high initial capital in engineering, procurement, and construction (EPC) project in nuclear reactors has made it one of the obstacles in the construction of nuclear reactors, especially in Indonesia. Another obstacle is the construction takes a long time to complete. The solution to this problem is to build a Generation IV nuclear reactor, namely the High Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR), which is one of the types of Small Modular Reactor (SMR). The characteristic of this type is minimalist geometric so that the cost and time required will be lower. In Indonesia, HTGR will be built in Puspiptek Area, Serpong, South Tangerang, Banten. The HTGR project, also called the Experimental Power Reactor (or Daya Eksperimental-RDE), suffered a setback schedule caused by high costs in terms of EPC project. A method to optimize the time and cost of this EPC project has not been found. This study aims to obtain a cost and time optimization method for the EPC project on HTGR and increase the efficiency of time and cost for the EPC project on RDE as an HTGR case study in Indonesia. A proposed method used in this study is a combined-method of multi-objective optimization that produces a set of Pareto Front optimal solution with the Analytic Hierarchy Process (AHP) as a tool in making the best solution from a set of Paret Front optimal solution. The best solution obtained from the optimal alternative solutions with the weight of time of 0.59 and cost of 0.41 is total cost of IDR 1,656.47 billion and total time of 300 weeks. This solution increases cost saving by 24.71% and time saving by 10.71%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>