Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
" Wadah merupakan salah satu perlengkapan hidup manusia yang penting, karena berfungsi sebagai tempat untuk membawa sesuatu baik benda keras, lunak, cair atau biji-bijian. Wadah sesuai dengan fungsinya menggunakan bahan tertentu seperti dari tanah liat, daun-daunan, dan buah-buahan yang mimiliki biji yang besar dan kuat. Di dalam perahu kuna Punjulharjo, di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, suatu hal yang menarik dengan ditemukannya wadah dari tempurung kelapa. Dalam kehidupan beberapa masyarakat tradisional Nusantara masih dikenal penggunaan alat-alat tersebut, sebagai perlengkapan hidup sehari-hari. Penemuan wadah dari bahan tersebut, sekurangnya memberikan gambaran, bahwa tempurung telah dimanfaatkan dan digunakan untuk peralatan oleh nenek moyang."
930 ARKEO 31:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dunggio, Muhammad Yusuf Ramly
"Penelitian ini dilakukan untuk pengurangan kadar CO dan penjernihan asap kebakaran dengan pemanfaatan karbon aktif dari tempurung kelapa termodifikasi TiO2. Pada hasil uji XRF kandungan TiO2 didalam karbon aktif termodifikasi TiO2 sebesar 20,54 % wt. Pada hasil uji BET, luas permukaan terjadi peningkatan dari 760,30 m2/g menjadi 782,54 m2/g dari karbon aktif dan karbon aktif termodifikasi TiO2. Untuk uji kinerja, karbon aktif termodifikasi TiO2 ukuran 200 mesh dengan massa 3 gram memiliki kapasitas adsorpsi CO paling tinggi (12,59 %) dan nilai t10 untuk penjernihan asap paling baik yaitu dengan waktu 20 menit, 27 menit, 28 menit.

This research was conducted for the reduction of CO levels and purification by use of fire smoke from coconut shell activated carbon modified TiO2. In the XRF test results in the TiO2 content of activated carbon modified TiO2 of 20,54 % wt. The test results showed the BET surface area increased from 760,30 m2/g to 782,54 m2/g of activated carbon and activated carbon modified TiO2. To test performance, activated carbon modified TiO2 with a size 200 mesh and 3 gram have the highest CO adsorption capacity (12,59 %) and t10 values for the purification of smoke that is best with a time of 20 minutes, 27 minutes, 28 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43119
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Helianisa
"Tempurung kelapa merupakan biomassa hasil samping pengolahan buah kelapa yang pemanfaatannya belum optimal karena dianggap sebagai limbah tak bernilai. Dalam proses pengembangannya, limbah tempurung kelapa memiliki peluang yang besar untuk dimanfaatkan sebagai produk dengan nilai ekonomi tinggi seperti BTX (Benzena, Toluena, Xilena) karena memiliki building block berupa senyawa aromatik. Proses pirolisis termal dan perengkahan katalitik biomassa tempurung kelapa telah dilakukan dalam reaktor unggun diam untuk menghasilkan senyawa BTX masing – masing pada suhu 550oC dan 500oC. Katalis CaO/HZSM-5 yang disintesis melalui teknik pencampuran fisik dan impregnasi basah dengan perbandingan 2:1 terhadap umpan bio-oil digunakan pada proses upgrading perengkahan katalitik. Katalis CaO/HZSM-5 dipilih karena penggunaan kedua katalis tersebut secara simultan memberikan efek sinergis dalam menghasilkan senyawa monoaromatik BTX. Penambahan CaO terbukti mampu meningkatkan ukuran pori rata – rata katalis setelah termodifikasi sehingga dapat menurunkan kemungkinan deaktivasi katalis dengan mencegah pembentukan kokas. Karakterisasi BET terhadap katalis menunjukkan bahwa diameter pori katalis CaO/HZSM-5 pencampuran fisik dan impregnasi basah secara berturut – turut sebesar 2,14 nm dan 5,24 nm. Selanjutnya, bio-oil melalui karakterisasi FTIR dimana produk upgrading bio-oil tempurung kelapa didominasi oleh senyawa aromatic, phenol, dan alcohol. Berdasarkan karakterisasi GC-MS, katalis CaO/HZSM-5 hasil pencampuran fisik memberikan kinerja optimal dimana yield BTX tertinggi yang diperoleh sebesar 45,85%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
Coconut shell is a by-product of processing coconuts whose utilization is not optimal because it is considered as worthless waste. In the development process, coconut shell waste has an excellent opportunity for being utilized as a product with high economic value as BTX (Benzene, Toluene, Xylene) due to its high content of lignin which is the building block in the form of aromatic compounds. Thermal pyrolysis and catalytic cracking of coconut shell biomass have been carried out in a fixed bed reactor to produce BTX compounds at 550oC and 500oC, respectively. CaO/HZSM-5 catalyst was synthesized using physical mixing and wet impregnation technique with a ratio of 2:1 to bio-oil feed in the upgrading process of catalytic cracking. CaO/HZSM-5 catalyst was chosen because the use of the two catalysts simultaneously provides a synergistic effect in producing BTX compounds. The addition of CaO has proven to increase the average pore size of the catalyst after modification and reduce the possibility of catalyst deactivation by preventing coke formation. The BET characterization of the catalyst showed that the pore diameters of the CaO/HZSM-5 catalyst of physical mixing and wet impregnation were 2,14 nm and 5,24 nm, respectively. Furthermore, FTIR characterization showed the upgrading product of coconut shell bio-oil dominated by aromatic compounds, phenols, and alcohols. Based on the GC-MS characterization, the CaO/HZSM-5 catalyst of physical mixing gave an optimal performance where the highest BTX yield was obtained at 45.85%. This research was expected to provide alternative solutions to reduce dependency on fossil fuels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Safira Yudanti
"Pencemaran udara didapati berbentuk partikel debu, gas CO, CO2, dan HC sehingga sering menjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Masker yang mampu menyaring partikulat debu serta menyerap gas CO, CO2, dan HC merupakan masker karbon aktif. Tempurung kelapa memiliki potensi sebagai bahan dasar pembuatan karbon aktif dari segi jumlah dan komposisi. Tempurung kelapa perlu melewati 4 tahap utama yaitu tahap preparasi (mengeringkan dan mereduksi ukuran), tahap aktivasi pertama ( rendam pada konsentrasi 3 M H3PO4), tahap karbonisasi menggunakan muffle furnace pada suhu 300 ℃ selama 35 menit, tahap aktivasi kimia kedua dengan variasi konsentrasi H3PO4 dan dilakukan aktivasi fisika dengan mengalirkan gas N2 pada suhu 600℃ selama 75 menit di tubular furnace.Setelah terbentuk karbon aktif, dilakukan metode dip coating untuk melapisi karbon aktif pada kain masker dengan menambahkan senyawa TEOS. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik dihasilkan oleh aktivasi kimia dua tahap variasi konsentrasi 40% yang memiliki bilangan iodin, luas permukaan dan overall yield sebesar 1284,5 mg/g, 1277,5 m2/g, dan 69,6%. Karbon aktif terbaik dilakukan impregnasi MgO dengan variasi persentase loading logam MgO sebesar 0,5%, 1% dan 2%. Karbon aktif yang telah dimodifikasi dijadikan filter masker dan dilakukan uji adsorpsi gas CO, CO2, dan HC. Hasil adsorpsi gas uji terbaik ditunjukkan oleh filter masker karbon aktif variasi loading MgO 0,5% dengan persentase adasorpsi CO, CO2, dan HC sebesar 89,1%, 91,8%, dan 85,7%. Hasil luas permukaan dan bilangan iodin dari karbon aktif modifikasi MgO 0,5% adalah 1214,51 m2/g dan 1221,13 mg/g..

Air pollution is found in the form of particles (dust, aerosol, Pb) and dangerous gases such as CO, CO2 and HC. Activated carbon mask is needed to filter dust particulates and adsorp CO, CO2 and HC gases. Coconut shell has big potential to be the raw material for activated carbon based on quantity and composition. Coconut shells need to go through 4 main stages. There are preparation (drying and reducing), the coconut shell was immersed in H3PO4 solution for 24 hours at ambient temperature. Carbonization was carried out afterwards by inserting the coconut shell into the muffle furnace for 35 minutes at 300 C. Then chemical activation was carried out using H3PO4 with various concentrations of the H3PO4 solution and physical activation was carried out twice by flowing N2 gas at 600 C for 75 minutes using tubular furnace. After the activated carbon was formed, a dip coating method was carried out to coat the activated carbon on the mask cloth by adding TEOS compounds. Activated carbon with the best characteristics is produced by second chemical activation with a concentration 40%. The iodine number, surface area, and overall yield are 1284,5 mg/g, 1277,5 m2/g, and 69,6%. The best activated carbon was impregnated with MgO and varying the percentage of MgO metal loading by 0.5%, 1%, and 2%.The modified activated carbon was turned into a filter mask and poluntant gas adsorption tests were carried out. The best gas trial results for variations containing 0,5% with the percentage of CO, CO2, and HC adsorption contributing to each other were 89,1%, 91,8%, and 85,7%. The surface area and iodine number of 10,5% MgO activated carbon are 1214,51 m2/g and 1221,13 mg/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Biodiesel is an alternative fuel that can be produced from coconut oil through transesterification process using methanol and sodium hydroxide (NaOH) as catalyst. Nowadays , the development of biodiesel is urgently required to reduce people people burden due to the price and the uncertain supply of diesel fuel in small and remote island...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi dari. 59.396 ha areal tanaman kelapa yang ada, sebagian terdapat di Kecamatan Muara Sabak. Pertanaman kelapa umumnya terdapat di lahan pasang surut di sepanjang aliran sungai (Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung jabung Timur 2002)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kelapa merupakan komodotas penting bagi Indonesia.Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri,kelapa juga merupakan komoditas ekspor penghasil devisa. Sebagian besar pertanaman kelapa rakyat belum memenuhi standar budi daya....."
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Mud of sawit represent processing of coconut of sawit phase of first able to be used as by materials of feeding in livestock having value of gizi high where chemical value of mud of sawit is BK 90,5% PK 11,5%,LK 19,1%,SK 17%,Ca 0,5% and P 0,75% and also gros energy 18 % or 3.353 kkal/kg of energy metabolism (Nitis, 1981)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Marco D.
"Dalam beberapa dekade terakhir, grafena merupakan salah satu material berbahan dasar karbon yang marak diteliti karena sifat kelistrikan dan mekaniknya yang sangat baik. Namun, grafena tidak dapat langsung ditemukan di alam melainkan harus melewati proses sintesis yang kompleks. Salah satu cara alternatif yang berhasil ditemukan adalah dengan membuat Reduced Graphene Oxide (rGO), yang memiliki sifat mirip seperti Grafena. Dalam penelitian ini, rGO yang disentisis akan berasal dari limbah tempurung kelapa yang diaktivasi, kemudian akan dioksidasi menjadi grafena oksida dengan menggunakan metode Hummers termodifikasi dan direduksi untuk menjadi rGO. Untuk membuat rGO tersebut, metode reduksi kimia merupakan metode yang paling umum digunakan karena efisien namun di lain sisi tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk melihat keefektifan reduksi lain yang lebih ramah lingkungan terhadap karakteristik rGO. Jenis reduksi yang digunakan adalah reduksi laser dengan menggunakan variabel waktu reduksi selama 1, 2, 3, dan 4 jam. Jenis karakterisasi yang akan digunakan adalah UV-Visible, FTIR, XRD, dan SEM. Dari setiap waktu reduksi tersebut, akan dilakukan karakterisasi UV-Vis untuk mengetahui waktu optimal dalam mereduksi rGO. Berdasarkan hasil UV-Vis, puncak dari waktu reduksi 1 jam berada di 236 nm, 2 jam di 240 nm, 3 jam di 255 nm sedangkan di 4 jam tidak ditemukan puncak. Hal tersebut menunjukkan bahwa 3 jam merupakan waktu reduksi optimal. Jika waktu reduksi lebih dari 3 jam mengakibatkan rusaknya struktur dari rGO. RGO dengan waktu reduksi 3 jam juga menunjukkan sifat rGO pada umumnya yang ditunjukkan oleh hilangnya ikatan oksigen pada hasil FTIR, puncak XRD berada di 26,5°, dan terbentuknya lembaran tipis pada hasil SEM.

In the last few decades, graphene is a carbon-based material that has been extensively researched because of its excellent optical, electrical and mechanical properties. However, graphene cannot be found directly in nature but must undergo a complex synthesis process. One alternative way that has been found is to make Reduced Graphene Oxide (rGO), which has similar properties to graphene. In this study, the synthesized rGO will come from coconut shell waste carbon, which will be oxidized to produce graphene oxide (GO) with using modified Hummers method and reduced to get rGO. Chemical reduction method is the most common used method because it is efficient but on the other hand it is not environmentally friendly. Therefore, this study focuses on the effectiveness of other reductions that are more environmentally friendly on the characteristics of rGO. The type of reduction used is laser reduction using a variable reduction time for 1, 2, 3, and 4 hours. Types of characterization that will be used are UV-Visible, FTIR, XRD, and SEM. From each of these reduction times, UV-Vis characterization will be carried out to determine the optimal time for reducing rGO. Based on the UV-Vis results, the peak of the reduction time of 1 hour was at 236 nm, 2 hours at 240 nm, 3 hours at 255 nm while at 4 hours there was no peak. This shows that 3 hours is the optimal reduction time. If the reduction time is more than 3 hours it will damage the structure of rGO. RGO with a reduction time of 3 hours also showed rGO properties in general as indicated by the loss of oxygen bonds in the FTIR results, the XRD peak was at 26,5°, and the formation of thin sheets in the SEM results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>