Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Istijar
"This research aim to analyzing framing the news on the existence of political kinship in a clan a large family of Ratu Atut Chosiyah in Banten. The become the object of study is two local media. The issue in this research that review is an analysis of framing about politics a large family of Ratu Atut Chosiyah. A method of research that we use is using a qualitative approach, use of a model of framing developed Robert N Entman. Steps taken in doing framing analysis is by seeing the aspect of selection issues and the aspect of the protrusion. This research result indicates that there are two different approach the issue that carried out the print media localized in Banten provincial. Radar Banten put forward issues that do not conflict with the issue of the proposed by clan a large family of Ratu Atut Chosiyah. Issues floated more soft (smooth) and the presence of a predisposition in favor the existence of political kinship a large family of Ratu Atut Chosiyah. Meanwhile, Kabar Banten using approach on the contrary, namely through the issues opposite to political kinship a large family of Ratu Atut Chosiyah. On certain moment Radar Banten put forward asked the public to continue development, while do in Kabar Banten more invite people to commit pollical change"
Jakarta: Univ Budi Luhur Jakarta, 2014
384 COM 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Konstruksi media massa tentang modernisasi politik di Iran adalah bagaimana sebuah media dalam hal ini Koran kompas membangun sebuah perspektif tentang gerakan modernisasi politik di Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami periode tahun 1997 - 2001 dan 2001 -2004.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas membingkai gerakan modernisasi politik Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami dan untuk mengetahui sikap kompas terhadap konflik politik antara kubu kiri-reformis dengan kubu kanan konservatif.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis (constructivis paradigm) dengan menggunakan metode penelitian CDA (Critical Discourse Analysis) Norman Fairlough dan Analisis framing Robert N. Ethman. Data diperoleh dari teks tajuk rencana kompas, wawancara dengan pengelola kompas, dan study literature yang relevan selanjutnya dianalisa menurut interpretasi peneliti dalam suatu kerangka pemikiran (theoritical framework) tentang modernisasi politik, analisis wacana, dan analisis framing.
Hasil Penelitian menunjukkan, bahwa modernisasi politik Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami dalam frame kompas adalah menciptakan kehidupan politik yang didasarkan kepada keadilan, persamaan hak,kebebasan dan keterbukaan. Penyebabnya adalah kondisi dunia yang sedang mengalami banyak perubahan akibat krisis ekonomi dan keinginan sendiri masyarakat Iran.Konflik politik yang terjadi akibat modernisasi politik yang dilakukan oleh Mohammad Khatami disebabkan oleh kelompok kanan-konservatif yang tidak mau kekuasaan yang selama ini didominasinya diambil oleh kelompok politik baru (generasi kedua dan ketiga).
Implikasi dari pembingkaian kompas terhadap modernisasi politik yang dilakukan Mohammad Khatami pada gilirannya akan melahirkan suatu bentuk pencitraan terhadap sebuah gerakan politik, apakah mendapat dukungan dari masyarakat atau tidak.

The construction of mass media on political modernization in Iran is now the media, Kompas newspaper is in this matter, has developed a perspective of political modernization movement in Iran during the president Mohammad Khatami period between 1997 to 2001 and 2001 to 2004.
This research purposes for knowing how did Kompas make a framework of Iranian political modernization movement in Mohammad Khatami era and what was attitude of Kompas to the political conflict between a left-reform group and a right-conservative one.
This work uses a constructive paradigm by the critical discourse analysis of Robert N. Ethman. The data had accepted from the editorial of Kompas, interviewing with Kompas management and its organizers and studying of relevant literatures to be analysis by researcher interpretation within theory framework of the modernization of politic, discourse analysis and framing analysis.
The result of this research shows that the modernization of Iranian politic in Khatami era from Kompas point of view is creating political life which is relying of justice, equality of right, freedom and open transparency. This situation was caused by global changes as a result of economic crisis and the willingness of Iranian people themselves. However, the modernization of politic by Khatami, created a political conflict have been-caused by a right-conseniative group who didn't want their dominated power would be taken by now political group (the second and third generation).
Someday, the implication of Kompas's framework to the modernization of politic which was organize by Mohammad Khatami will produce a form of image for political movement, whether supporting by society or just the opposite."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih S. Puspita
"Pemilu Presiden 2014 lalu menjadi demonstrasi kekuatan media dalam mempengaruhi pilihan politik masyarakat. Isu yang mengemuka ialah hilangnya independensi ruang redaksi yang diduga karena faktor pemilik media yang berafiliasi dengan kelompok politik tertentu atau bahkan aktif dalam percaturan politik Indonesia. Penelitian ini ingin melihat bagaimana kepentingan pemilik media yang mendukung kandidat tercermin dalam pembingkaian berita.
Bedanya, sudut pandangnya dibalik, bukan pemberitaan calon yang didukung tetapi bagaimana media memberitakan kandidat lawan. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, peneliti mengambil objek penelitian pemberitaan Koran Sindo yang dimiliki oleh Hari Tanoesoedibjo yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada pasangan Jokowi-JK. Serta pemberitaan harian Media Indonesia yang dimiliki Surya Paloh di Kubu Jokowi-JK, pada pasangan Prabowo-Hatta.
Penelitian ini menggunakan perangkat-perangkat framing analisis oleh Gamson-Modigliani. Akan dilihat apakah media massa membuat simplifikasi berita dari para pasangan kandidat. Apakah media massa memberikan prioritas/ranking tertentu pada salah satu pasangan kandidat, dan juga apakah media massa membentuk struktur tertentu dalam berbagai isu yang berkembang selama masa kampanye para pasangan kandidat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua media itu memiliki agenda tersendiri untuk memengaruhi khalayak dalam memandang calon presiden. Dalam konteks konseptual penelitian ini seakan membuktikan bahwa isi media bukanlah sebuah cermin dari realitas yang sebenarnya, tetapi isi media dibentuk oleh berbagai faktor yang menghasilkan berbagai versi yang berbeda dari realitas.

Presidential election in 2014 become media power to influence political community. Issues were discussed is the loss of independence of space editor who allegedly because factors media owners who is affiliated with certain political group or even active in the political map of Indonesia. This study want to see how the interests of the owner of the media that supports candidates reflected in the news framing.
The difference is look at it behind angles, not the news of a candidate who supported, but how media candidates opposed to preaching. To get the picture, i took the object of research which is owned by Hari Tanoesoedibjo (Sindo) that supports the couple Prabowo-Hatta to couple Jokowi-Jusuf Kalla. And the Media Indonesia owned Surya Paloh who support Jokowi-JK to the couple Prabowo-Hatta.
This study using devices out there framing analysis by Gamson-Modigliani. Would be seen whether the mass media made simplify news from the candidate. Whether mass media give priority ranking at any one candidate, and also whether the mass media form a definite structure in various issues that develops during the campaign of candidates.
This research shows that the media has its own agenda to affect others to the presidential candidates. In the context of a conceptual this research seems to prove that the contents of the media is not a mirror of reality that actually, but the contents of the media formed by various factors that produce a variety of a different version of reality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyanti Syas
"Penelitian ini mencoba melihat konsistensi peranan media massa dalam mengkritisi kinerja pemerintahan yang berkuasa. Seperti diketahui, setelah jatuhnya rezim Orde Baru (Orba) kehidupan media massa mengalami perubahan drastis terutama dari segi isi teks yang disajikannya. Apa yang tabu dibicarakan pada masa Orba menjadi hal yang lumrah diperbincangkan. Penggunaan Bahasa dengan eufemismenya dimasa Orba, kini disajikan dengan hujatan oleh sebagian besar media massa. Kekritisan dan ketajaman analisis yang disampaikan media jauh dari apa yang pernah dilakukan pada masa Orba.
Melalui analisis framing yang digunakan dalam penelitian ini, akan dilihat bagaimana dinamika atau konsistensi media massa dalam mengkritisi kinerja pemerintahan setelah lengsernya Soeharto, Sejauh mana ideologi politik media mempengaruhi dinamika framing yang dikemas dalam berita-berita yang disajikannya dari sudut pandang ekonomi politik media.
Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah pemberitaan tentang kinerja pemerintahan Presiden BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid dengan perspektif ekonomi politik. Pemberitaan yang diangkat adalah mengenai kebijakan pemerintah BJ Habibie mengenai penyelesaian masalah Timtim dan kebijakan pemerintahan Abdurrahman Wahid yang akan membuka hubungan dagang dengan Israel.
Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan kritis dengan menerapkan analisis framing dan analisis intertekstual. Analisis framing dilakukan terhadap isi teks, dan analisis intertekstual dilakukan terhadap produksi dan konsumsi teks serta analisa terhadap praktek sosial budaya khususnya mengenai perkembangan kehidupan pers di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai proses produksi isi media.
Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga bingkai yang digunakan Republika dalam menilai kebijakan Presiden Habibie dalam mengatasi masalah Timtim, yaitu Human Right, Universalitas dan Nasional Interest. Sedangkan dalam pemberitaan tentang kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid, Harian Republika membingkai kasus tersebut dengan : Konstitusi dan HAM, Disintegrasi dan economic Interest. Lebih lanjut di temukan bahwa, pemberitaan tentang kebijakan Presiden Habibie dikemas Harian Republika dengan memberikan positive representation dan memberikan negative representation terhadap kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid.
Positif representation terhadap kebijakan Habibie dikemas Republika dengan menggunakan catchphrase; pilihan terbaik, prestasi terbaik Habibie. dan tindakan Habibie sebagai penghormatan terhadap hak rakyat Timtim. Sedangkan depiction yang digunakan adalah; keberanian Habibie, sikap kenegarawanan, dan dosa sejarah portugal. Negative Representation yang diberikan pada kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid dikemas Republika dengan menggunakan retorika yang mendelegitimasi kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid. Kebijakan ini dinilai melalui metaphora yang digunakannya seperti; basa-basi diplomatik, tindakan yang gegabah, sikap arogan pemerintah serta menyakiti hati umat. Sedangkan depiction yang digunakan antara lain; tindakan brutal, pelecehan konstitusi, hubungan RI Israel adalah hubungan yang mubazir.
Lebih ekstrim lagi, jika kebijakan ini dijalankan, maka Republika memberikan consequences berupa; munculnya parlemen jalanan, tumbuhnya polarisasi dalam masyarakat, serta terganggunya hubungan dengan negara Arab lainnya. Sedangkan secara ekonomis efek yang ditimbulkan jika hubungan ini terealisasi adalah; timbulnya kerugian yang sangat besar di pihak Indonesia dan perbankan Yahudi akan memakan sebagian BUMN Indonesia.
Berdasarkan analisis framing yang dilakukan terhadap teks bahwa pada masa pemerintahan Presiden BI Habibie, Republika cenderung memberi bingkai positif terhadap kebijakannya. Sedangkan pada masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, Republika memberikan bingkai negatif dan cenderung mendelegitimasi kebijakan pemerintah, terutama mengenai akan dibukanya hubungan RI - Israel.
Hal ini, secara politis bisa dijalankan, bahwa antara Republika dengan BJ Habibie sebagai presiden pada waktu itu memang ada unsur kedekatan, dimana BJ Habibie adalah Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), organisasi yang melatarbelakangi lahirnya Republika. Jadi bisa dipahami apabila pembingkaian berita tentang kasus Timtim yang dibuat Republika adalah positif.
Pada masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, Republika lebih bersikap kritis. Dalam kebijakan mengenai hubungan RI-Israel, Republika sangat gencar memberitakan permasalahan ini dengan mengambil bingkai mendelegitimasi kebijakan presiden. Secara politis dapat dipahami, bagaimana hubungan antara Presiden dengan Harian Republika yang kurang harmonis. Sedangkan dari segi ideologis, apa yang menjadi kebijakan Abdurrahman Wahid memang bertentangan dengan garis ideologi Republika sebagai koran yang berideologi Islam Modernis. Dalam hal ini Republika mendukung suara mayoritas masyarakat muslim yang tidak menginginkan adanya hubungan RI-Israel dalam bentuk apapun. Ini dikarenakan, Israel adalah negara yang telah sering melakukan penghinaan dan penindasan terhadap bangsa Palestina dan ingin menjadikan wilavah suci umat muslim ini sebagai wilayah kekuasaannya.
Secara ekonomis, pembingkaian Republika di kedua kasus ini diharapkan dapat meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia internasional. Sehingga kepercayaan mereka terhadap Indonesia kembali pulih dan secara tidak langsung akan memulihkan perekonomian Indonesia yang selanjutnya berdampak pada perkembangan industri media massa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Oktaviani
"Skripsi ini membahas pembingkaian Republika online mengenai strategi kuota 30 pencalonan perempuan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif, pada pemilu legislatif di tahun 2009 dan 2014. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dan pendekatan kualitatif dalam menganalisa mengenai bagaimana strategi kuota 30 keterwakilan perempuan pada pemilu legislatif tahun 2009 dan 2014 diberitakan oleh Republika. Hasil analisis framing terhadap berita di Republika online menunjukkan bahwa peningkatan keterwakilan perempuan sangat penting, namun masih terdapat beberapa hambatan. Permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan keberhasilan strategi kuota 30 pencalonan perempuan tersebut adalah sistem pemilu, kebijakan partai politik, dan pandangan mengenai kualitas calon anggota legislatif perempuan.

This undergraduate thesis analyzes the framing of Republika online about 30 quota strategy of women candidacy to increase women representation in Parliament during legislative elections in 2009 and 2014. This research used framing analysis method and qualitative approach to analyzed how the 30 quota strategy of women representation reported by Republika online. The frame of Republika online shows that increasing women representation is very important, but there are still some problems may occur. The obstacles to achieve the goals of 30 quota strategy are the electoral system, political parties policy, and the perspective about the quality of women candidates."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Maretha Uli
"Aliran informasi melalui pemberitaan jurnalistik didominasi oleh media massa arus utama. Media ini telah menghasilkan berita diskriminatif terhadap kelompok minoritas queer dengan tidak meliput queer secara berimbang untuk merepresentasi komunitas. Pemberitaan ini dipengaruhi oleh proses peliputan yang melibatkan nilai dan ideologi jurnalis. Terhadap isu keberagaman gender dan seksualitas, pandangan heteronormatif menjadi alat framing jurnalis dalam meliput queer. Dampak pemberitaan dengan framing heteronormatif pada komunitas queer adalah konstruksi sosial yang mengalienasi dan pembentukan opini publik yang menolak keberadaan queer. Media alternatif, dengan sifat menyangkal media arus utama dan melawan hegemoni media, menjadi solusi bagi representasi queer. Media alternatif menggunakan pendekatan inklusif dan nondiskriminatif yang meluruhkan framing heteronormatif. Media alternatif merekonstruksi penerimaan terhadap queer dengan mengkritisi media arus utama dan memberitakan queer secara berimbang tanpa framing negatif. Dalam makalah ini, dengan menggunakan kajian literatur dan observasi media, penulis hendak melihat bagaimana media alternatif menjadi media utama yang bisa merepresentasi queer dengan adil.
The flow of information through journalistic reporting is dominated by mainstream mass media. This media has produced discriminatory news against queer minority groups by not covering queer in a balanced way to represent the community. This reporting is influenced by the covering process which involves journalists’ values and ideology. Regarding issues of gender and sexuality diversity, heteronormative viewpoints become a framing tool for journalists in covering queer issues. The impacts of heteronormative reporting on the queer community are an alienating social construction and the forming of public opinion that rejects queers’ existence. Alternative media, with its nature of countering mainstream media and opposing media hegemony, is a solution for queer representation. Alternative media uses an inclusive and non-discriminatory approach that breaks down heteronormative framing. Alternative media reconstructs the acceptance of queers by criticizing mainstream media and reporting on queers in a balanced manner free of negative framing. In this paper, using literature studies and media observations, the author wants to see how alternative media has become the main media that can represent queers fairly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Djafar H. Assegaff
Jakarta: Spora Pustaka, 2002
070.449 DJA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
"Selama kampanye Pemilu 1999 umumnya media massa Indonesia mengkonstruksikan partai politik ibarat grup musik; dan menjadikan para tokohnya sebagai selebritis. Pada masa itu, koran-koran nasional menggambarkan partai politik sebagai alat pengumpul massa. Sementara fungsi parpol sebagai perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide (clearing house of ideas) dalam kehidupan berdemokrasi tidak terlihat dalam pengkonstruksian tersebut. Menariknya, hal itu terjadi dalam kondisi dimana setiap media memiliki motivasi yang berbeda-beda, entah itu ideologis, idealis, politis, ataupun ekonomis, dalam membuat berita politik.

During the 1999-campaign period generally the mass media in Indonesia constructed political parties like a music group; and present the politicians acts as celebrities. At that time, national newspapers describe political parties as the instrument to harvested masses. Meanwhile the political party functions, as broker within the clearinghouse of ideas in the democratic lives didn?t appear within the political party?s discourse. In spite of the media have different interests one each other in news making the political parties, such as ideological, idealism, political, and economic or market factors."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Faikar Agung Ramadhan
"Tesis ini membahas tentang framing citra positif gamers dalam pemberitaan maupun artikel terkait gamers pada media online kompas.com. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis framing model Zhongdang Pan dan Kosicki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompas.com terkesan memframing citra positif pada gamers untuk mengikuti selera pasar saat ini. Framing citra positif yang berfokus pada penghasilan dan e-sport menunjukan bahwa kompas.com masih tunduk pada kepentingan kompas grup yang \memiliki kepentingan dengan acara bertemakan gamers.

This thesis discusses Positif Image framing trough news and articles related to gamers in online media kompas.com. This study used a qualitative research method with the Zhongdang Pan and Kosicki framing analysis model. The results of this study indicate that kompas.com seems to frame a positive image of gamers to follow current market tastes. Positive image framing that focuses on income and e-sports shows that kompas.com is still subject to the Kompas Group which has an interest in gamers-themed news."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Faucets democracy that is currently underway has given a tremendous eflect in many aspects,
especially in the context of political and press freedom. These two aspects are very concerned when
we noticed lately. However, the dynamics of the political parties have become food for the print and
electronic media in any preaching. No exception is mass media attention in every event of political contestation at all levels, both at the provincial, district / city. Role of the press as a means of
political communication to form a self-image of the candidate is believed to bring sufficient influence
on the preferences of voters in 26 districts / cities in West Iava Province. This study aims to
determine how the frame (framing) reporting by mainstream media outlets that the authors consider
to have influence in the province of West Iava. Media is used as an analytical tool is Mind and
Seputar Indonesia West java edition. Both authors use this medium as an analysis of the material
because it has a special column that reported the development of the West Iava guvernour election."
JWK 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>