Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Angin adalah wujud energi yang paling tua, cian pada saat yang sama, angin merupakan wujud energi yang paling baru. Angin selalu ada dan terjadi di manapun, meskipun tak kasatmata. Awal pemanfaatann~ pada rakit atau perahu yang menggunakan layar segi empat yang masih sederhana. Begitu orang menyadari akan manfaat kekuatan angin, maka mereka dengan cepat mengambil manfaat dari sumber energi gratis ini dengan membuat berbagai jenis kapallayar sesuai dengan keperluannya, dari kapal dagang Phoenicia, kapal layar Romawi untuk perang, kapal barang Yunani, dari kapal layar Scandinavia yang panjang sampai perahu atau kapal layar modern untuk kesenangan di jaman sekarang. Selama ribuan tahun orang menempuh perjalanan melalui laut tanpa menimbulkan baik polusi udara maupun polusi perairan. Kincir angin di negeri Belanda yang terkenal itu menggunakan energi angin bukan untuk perjalanan atau pelayaran di laut tetapi untuk irigasi dan untuk maksud penggilingan tepung. Sebagaimana alat yang dapat berputar, kincir angin mampu untuk menyesuaikan dirt dengan perkembangan teknologi modern. Manusia memerlukan tenaga listrik untuk menerangi rumah dan menggunakannya untuk peralatan listrik dan elektronik. Kincir angin dapat juga menghasilkan tenaga listrik bila dihubungkan dengan generator listrik. Biaya produksi dengan sistem tenaga angin dewasa ini masih cukup tinggi dan harus diusahakan untuk menekan biaya produksinya agar lebih rendah. Suatu sistem listrik tenaga angin masih harus dikembangkan lagi agar dapat bersaing dengan sistem tenaga listrik komersial. Pembangkitan listrik tenaga angin untuk pribadi, bagi yang mampu, akan sangat menguntungkan karena hampir tidak memerlukan pemeliharaan, sedang sumber energi angin tersedia gratis. Tetapi jumlah orang yang mampu persentasenya kecil dibanding dengan populasi seluruh penduduk di tingkungannya. Yang diperlukan adalah sistem listrik tenaga angin yang lebih besar dan dapat dihubunglcon ke jaringan tistrik komersial lokal. Di beberapa tempat seperti California di Amerika dan di Eropa telah dilakukan meskipun be{um berskala besar dan tidak secara komersial penuh. Tulisan ini dibuat dengan maksud untuk lebth memperhatikan pengjunaan tenaga angin, khususnya untuk pembangkit tenaga listrik. Apakah hal tersebut mungkin dan layak untuk dikembangkan di Indonesia?"
537 JIEK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Peningkatan poll kehidupan manusia disertai oleh peningkatan kebutuhan energi listrik. Mengingat keterbatasan energi listrik yang bersumber pada sumber energi fosil maka dilakukan usaha diversifikasi pemanfaatan sumber energi lain untuk mendapatkan energi listrik. Sumber energi yang dimanfaatkan adalah sumber energi bare dan terbarukan (EBT), salah satunya adalah sumber energi angin. Energi kinetik angin diubah menjadi energi listrik pada Pusat Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Penerapan PLTB pada suatu daerah harus memperhitungkan potensi angin daerah tersebut. Dengan mempertimbangkan potensi angin dan kondisi daerah, mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk menerppkan PLTB di desa Menia Kecamatan Sabu Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur.Chapter Pada skripsi ini akan dihitung besar potensi angin dan harga energi listrik jika diterapkan PLTB di desa Menia."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadolly Ardin
"ABSTRAK
Dalam rangka mengatasi permasalahan kebutuhan energi atau listrik di pulau-pulau dindonesia terutama pada daerah yang belum memiliki akses terhadap listrik akan lebih baik apabila pulau-pulau tersebut dapat menghasilkan energi yang berasal dari potensi energi pulau itu sendiri dan diversifikasi energi dengan menggunakan penggunaan energi terbarukan dipercaya dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini.Salah satu energi terbarukan yang menjanjikan di indonesia adalah energi surya photovoltaic PV lewat PLTS dikarenakan letak geografis indonesia di sepanjang garis equator dan sinar matahari sepanjang tahun dan energi angin windpower yang dapat dimanfaatkan melalui PLTB yang mana dapat menghasilkan energi melalui apabila kecepatan angin pada suatu daerah dapat memenuhi spesifikasi turbin angin yang digunakan. Kedua sumber energi ini sederhana dan praktis dalam pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya dan walaupun memiliki kelemahan karena sifatnya yang intermittent, PLTS dan PLTB dapat dipadukan dengan PLTD lewat skema PLTH Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida yang dapat bekerja menutupi kelemahan sifat tersebut.Berdasarkan data Potensi Desa Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, untuk Provinsi Papua dengan total 28 Kabupaten terdapat 2.114 Desa yang belum memiliki akses terhadap listrik dari total 4.871 Desa di seluruh Papua atau rasio desa berlistrik sebesar 43,40 dan salah satu wilayah yang berlistrik tersebut ada di kecamatan Pelebaga, Kabupaten Jayawijaya dengan total jumlah keluarga tanpa listrik sebanyak 2.073 KeluargaUntuk dapat memperbaiki keadaan ini perlu dirancang sebuah perencanaan penyediaan tenaga listrik yang ada di wilayah kecamatan Pelebaga yang memiliki kehandalan baik dan biaya pembangkitan yang optimal. Selanjutnya dilakukan analisis keekonomian sistem pembangkit hibrida untuk mendapatkan nilai harga jual listrik dan subsidi listrik yang dapat diterapkan. Pada tulisan ini dihasilkan harga jual listrik paling rendah yang dapat diberlakukan sebesar 22,46 cUSD/kWh dengan total produksi listrik sebesar 2.213 MWh dan besar subsidi listrik yang dapat diberikan sebesar 5,6 Milyar Rupiah per tahun untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik skema Off-griddi kecamatan Pelebaga Kabupaten Jayawijayaagar dapat memberikan akses kelistrikan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

ABSTRACT
In order to overcome the problem of electricity needs in the islands of Indonesia, especially in areas that do not yet have access to electricity would be better if these islands can produce energy that comes from the nearest possible potential energy of the island itself and the diversification of energy by using renewable energy may be one solution to overcome this problem. One of the renewable energy is promising in Indonesia is solar energy from photovoltaic PV due to the geographical location of Indonesia along the equator line with year round sunshine and wind energy that can be exploited through wind turbine which can generate energy through when the wind speed in any region that can meet the specifications of the turbines used. Both of these sources is simple and practical in the construction, operation and maintenance, and even though it has a weakness because it is intermittency, solar power and wind turbine can be combined with diesel powerplant through a PLTH hybrid powerplant scheme that works to cover the weaknesses of the intermittency. Based on data from the Indonesia Village Potential Year 2014 issued by the Central Bureau of Statistics, for the Papua Province with a total of 28 District, there are 2,114 villages that don 39 t have access to electricity from the total 4,871 villages in the whole of Papua or the electrification ratio is 43.40 and one area that need to get access in electrification is Pelebaga Region, District of Jayawijaya with the total number of families without electricity as much as 2,073 Families. In order to solve this situation, it is necessary to design an eletricity supply system in Pelebaga with good reliability and optimal generation cost. Furthermore, the economic analysis of hybrid power systems shall be done to get the price of electricity and the electricity subsidy that can be applied. In this paper, the lowest possible electricity pricethat meet capacity shortage limit is 22.46 cUSD kWh in total electricity production of 2,213 MWh and electricity subsidies may be granted up to 5.6 billion rupiah per year to meet the needs of electric power schemes Off grid in the district Pelebaga Jayawijaya."
2016
T46888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Valerian Pratama
"Energi terbaharukan telah menjadi salah satu topik yang didiskusikan secara global. Energi angin menjadi salah satu yang paling banyak dimanfaatkan untuk menggantikan penggunakan bahan bakar fosil yang semakin hari semakin menipis. Proses membuat profil dari potensi energi angin yang baik sangat penting untuk mendapat prospek perkembangan energi angin dari suatu daerah dan mengurangi kemungkinan kegagalan dalam perkembangannya. Hal penting yang perlu dikaji adalah beban listrik secara local, menganalisis keadaan angin secara local, menganalisis distribusi dan probabilitas angina, serta mengetahui pemilihan spesifikasi turbin angin yang sesuai di pasaran. Tujuannya adalah untuk menjadi pengetahuan dasar untuk membuat profil energi dan potensi angin yang baik, khususnya di Waingapu, Sumba Timur.
Hasil dari menggunakan fenomena Wind Shear dikasus Waingapu, Sumba Timus menunjukkan hasil yang signifikan dari total biaya pembelian awal untuk mengakomodasi beban listrk di jam pertama setiap harinya terbagi kepada turbin angin dan generator diesel. Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya tertinggi sebesar 952 Juta USD, dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turun menjadi 672 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 29.40 . Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya terendah adalah 19.8 Juta USD dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turub menjadi 11.2 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 43.36.

Renewable and sustainable energy generation systems have become one of the most discussed topic globally. Wind energy become one of the most applied and utilize source of sustainable energy to replace the conventional usage of fossil fuel that is depleting as time goes on. Proper profiling of wind energy potential of any area around the globe is important in order to have the best prospecting site and reduce the chance of failure on the development of the site. The main concerns are to discuss the load of the locals, analyzing the wind condition of the local area, distribution and probability analysis and also to use the appropriate specification of available wind turbine. The goal is to be the basic knowledge guide in order to create an appropriate wind energy profiling and potentials, especially in Waingapu, East Sumba as the case of iconic island.
The result after applying wind shear phenomenon to the case of Waingapu East Sumba results in a significant increase on total initial purchasing cost of the first hourly load accommodation to wind turbine and diesel generator. Before the proposed idea, the most expensive cost is 952 Million USD compared to proposed idea it reduced to 672 Million USD with cost efficiency increased by 29.40 . Before the proposed idea, the cheapest cost is 19.8 Million USD compared to proposed idea it reduced to 11.2 Million USD with cost efficiency increased by 43.36.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismujianto
"Pengunanan sumber energi terbarukan seperti solar sel dan energi angin, menjadi suatu sumber energi listrik alternatif , khususnya dalam memenuhi kebutuhan energi dalam sistem energi kecil yang terletak di daerah terisolasi Perkembangan penggunaan sumber energi terbarukan akan meningkat dengan cepat bila dipengaruhi oleh dukungan masyarakat, terutama menyangkut masalah lingkungan hidup yang mengarah pada kebijakan politik pemerintah yang diimplementasikan untuk mempromosikan energi terbarukan.
Dengan meningkatnya penggunaan sumber energi terbarukan, menjadi semakin penting untuk membuat keputusan mengenai penerapannya sebagai bahan evaluasi.
Makalah ini menyajikan analisis kinerja simulator generator turbin angin pada jaringan listrik mikro arus searah , dimana kecepatan angin disimulasikan dengan mengunakan motor arus searah 2,2 kW yang dikendalikan kecepatannya dan pembangkit turbin angin berupa generator 3 fasa 1,5 kW.

The application of renewable energy sources, such as photovoltaic and wind energy sources, is rapidly increasing, specially in insuring energy demands in small isolated power systems located in remote areas.
The rapid growth of renewable energy sources utilization is mainly influenced by public support due to environmental concerns, leading to governmental policies implemented to promote renewable energy. With increasing utilization of renewable energy sources, it becomes increasingly important to make decisions on their application as evaluation.
This paper presents analyses of wind a turbine generator simulator conected to a DC micro grid, where the wind speed is simulated by a 2,2 kW controlled speed DC Motor and the wind plant is a 3 phase 1,5 kW generator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27959
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Kebijakan energi terbarukan saat ini berperan dalam terhambatnya pengembangan dan pencapaian target bauran energi terbarukan yang telah ditetapkan. Permasalahan tersebut yaitu terkait regulasi sektoral yang inkonsisten, penetapan prioritas pemerintah dalam kebijakan energi, skema kerja sama, serta penetapan harga jual beli tenaga listrik. Penulis menggunakan desain penelitian yuridis-normatif. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder yang terdiri atas bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Data tersebut disusun kualitatif, melalui uraian teks dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan kritis. Kesimpulan, pertama, regulasi pemanfaatan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik yang mengatur klausul-klausul kunci PJBL sangat dinamis mengalami perubahan dalam waktu yang singkat. Kedua, dalam penyusunan KEN, RUEN, dan RUPTL pemerintah masih memberikan prioritas utama untuk pemanfaatan energi fossil dibandingkan energi terbarukan. Beberapa hal yang menghambat investasi diantaranya: a) biaya investasi EBT yang tinggi; b) prioritas pengembangan PLTU Mulut Tambang; c) perubahan penentuan biaya pokok produksi; d) terbitnya Permen ESDM 10/2017 mengakibatkan minimnya kesempatan investor untuk Business-to-business dalam PJBL; e) inkonsistensi penerapan pola kerja sama; f) hambatan dalam penyediaan lahan dan hutan. Ketiga, upaya pemerintah dalam mendukung penyediaan energi terbarukan yaitu melalui skema penugasan, kerja sama antara pemerintah dan badan usaha, serta melalui pemberian jaminan kelayakan usaha kepada pengembang. Selain itu untuk memaksimalkan pengembangan energi terbarukan Pemerintah harus mampu mewujudkan: 1) Kepastian Hukum dari Segi Pengaturan Pemanfaatan energi Baru dan Terbarukan; 2) Optimalisasi Kesempatan Ekonomi (economic opportunity) Indonesia dalam Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan; 3) Mengubah Paradigma Pemangku Kebijakan yang menganggap batubara sebagai sumber energi murah; dan 4) Mewujudkan Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan yang Berkeadilan (fairness).

New and renewable energy utilization is one of the pillars for reaching national energy independence and security by maximizing the usage of renewable energy by considering the economic level. The current renewable energy policy inhibits the development and achievement of the established renewable energy mix target. This is due to inconsistent sectoral regulations, government priority in energy policy, cooperation scheme, and electricity buying and selling price setting. The author used judicial-normative research design. The present study used secondary data, which consisted of primary, secondary and tertiary legal materials. The data was prepared qualitatively through text description and analyzed using descriptive and critical analysis technique. The conclusions are, first, renewable energy utilization regulations for electricity supply that regulate the key clauses of PJBL are very dynamic and change within a brief period of time. Second, when preparing KEN, RUEN, and RUPTL, the government still prioritizes fossil energy utilization over renewable energy. Some obstacles for investment are: a) high cost of EBT investment; b) priority of PLTU Mulut Tambang development; c) change of cost of production setting; d) the issuance of the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources 10/2017 that reduces investor's chance for Business-to-business in PJBL; e) inconsistency of cooperation pattern implementation; f) obstacle in land and forest provision. Third, government efforts to support renewable energy provision through assignment scheme, government cooperation with businesses, and provision of business viability guarantee for developer. Moreover, to maximize renewable energy development, the government must: 1) Create Legal Certainty in Terms of New and Renewable Energy Utilization Regulation; 2) Optimize Indonesia's Economic Opportunity in New and Renewable Energy Development; 3) Change the Paradigm of Policy Maker who think of coal as cheap source of energy; and 4) Create Fair New and Renewable Energy Policy (fairness)."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Husnul Khotimah
"Produksi energi listrik di Indonesia saat ini masih didominasi oleh pembangkit listrik berbahan bakar minyak (energi fosil; energi tak terbarukan), sedangkan ketersediaan bahan bakar tersebut semakin berkurang. Pemanfaatan sumber EBT, seperti energi angin merupakan salah satu solusi untuk membangkitkan energi listrik guna memenuhi permintaan masyarakat yang terus meningkat. Terdapat dua unit PLTB yang telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia yaitu PLTB Sidrap dan PLTB Tolo di Sulawesi Selatan. Mengingat, penetrasi kedua PLTB tersebut besar ke dalam sistem tenaga listrik Sulbagsel dan karakteristiknya yang intermittent dipengaruhi oleh kecepatan angin, sehingga dapat berdampak pada kestabilan sistem. Untuk menjaga kestabilan perlu adanya regulasi yang dapat mengendalikan frekuensi sistem. Salah satunya dengan menggunakan regulasi frekuensi primer. Dalam studi ini dipelajari pengaruh kecepatan angin dan penerapan regulasi frekuensi primer terhadap kestabilan frekuensi keluaran kedua PLTB yang terintegrasi dengan sistem Sulbagsel. Metode studi yang dilakukan dengan simulasi berbantuan perangkat lunak DIgSILENT. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan frekuensi yang terjadi ketika sistem Sulbagsel terintegrasi PLTB tanpa dan dengan menggunakan regulasi frekuensi primer pada kondisi normal terlihat frekuensi sistem masih cenderung stabil. Sedangkan pada kondisi ketika PLTA Poso lepas dari sistem, saat tanpa dan dengan menggunakan regulasi frekuensi primer terlihat beberapa respon frekuensi yang dihasilkan berada jauh dari batas normal yang diizinkan sehingga menyebabkan ketidakstabilan frekuensi pada sistem.

The production of electrical energy in Indonesia is currently still dominated by oil-fueled power plants (fossil energy; non-renewable energy), while the availability of these fuels decreases. The utilization of renewable energy sources, such as wind energy, is one solution to generate electrical energy to meet increasing demand. Two WPP units have been built and operated in Indonesia, namely WPP Sidrap and WPP Tolo in South Sulawesi. Considering that the penetration of the two WPPs is significant into the South Sulawesi power system and their intermittent characteristics because of wind speed, it can impact the system stability. One solution to maintain stability is to apply regulations that can control the frequency system, one of which is primary frequency regulation. In this study, we study the effect of wind speed and the use of primary frequency regulation on the stability of the output frequency of the two WPPs integrated with the Sulbagsel system. This study uses DIgSILENT software-assisted simulation. The simulation results show that the frequency changes that occur when the Sulbagsel system is integrated with WPP without and by using primary frequency regulation under normal conditions, the system frequency tends to be stable. Meanwhile, in the condition when the Poso hydropower plant is separated from the system when without and using primary frequency regulation, it can be seen that some of the resulting frequency responses are far from the allowed normal limits, causing frequency instability in the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Aryo Rahmatullah
"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menekan emisi gas rumah kaca dan menargetkan konsumsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% dari bauran energi nasional. Salah satunya dengan pembangunan PLTP di Indonesia Bagian Timur. Dalam proses studi interkoneksi ini ditemukan kondisi tidak stabil pada sistem yang dapat menyebabkan blackout. Berdasarkan kondisi ini, sistem membutuhkan adanya tindakan mitigasi untuk meningkatkan ketahanan sistem terhadap gangguan. Penambahan Battery Energy Storage System (BESS) dalam sistem dapat dilakukan sebagai tindakan mitigasi gangguan serta untuk meningkatkan keandalan sistem sendiri. Pada penelitian ini, ketahanan sistem terhadap gangguan akan diuji. Sistem akan diuji dalam 2 kondisi yaitu kondisi sebelum penambahan BESS pada sistem, dan setelah penambahan BESS pada sistem. Simulasi kestabilan dengan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory menghasilkan kondisi sistem yang lebih stabil setelah penambahan BESS. Saat sistem mengalami islanding, penambahan BESS membuat sistem dapat kembali stabil setelah gangguan dengan nilai frekuensi dalam rentang 49,5 Hz – 50,5 Hz dan tegangan 0,90 p.u. – 1,10 p.u sesuai dengan grid code.

The Indonesian government is committed to reducing greenhouse gas emissions and targets the consumption of new and renewable energy (EBT) at 23% of the national energy mix. One of them is the construction of PLTP in Eastern Indonesia. In the process of this interconnection study found unstable conditions in the system that can cause blackouts. Based on these conditions, the system requires mitigation measures to increase the system's resistance to disturbances. The addition of a Battery Energy Storage System (BESS) in the system is carried out as a disturbance mitigation measure and to increase the reliability of the system itself. In this study, the resistance of the system to disturbance will be tested. The system will be tested in 2 conditions, namely the condition when there is no BESS in the system, and after BESS is in the system. Stability simulation using DIgSILENT PowerFactory software resulted in a more stable system condition after the addition of BESS. After the addition of BESS, the system can return to stability after disturbances with a safe frequency limit of 49.5 Hz – 50.5 Hz and a voltage of 0.90 p.u. – 1.10 p.u. according to the grid code."
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Adriandra Hadis
"Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki tujuan untuk menjadi kota yang ramah lingkungan dan rendah emisi karbon. Prinsip yang menjadi dasar bagi IKN untuk mencapai tujuan tersebut adalah memanfaatkan energi terbarukan untuk memasok kebutuhan energi listrik. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pemenuhan kebutuhan energi listrik IKN perlu dilakukan dengan membangun sistem tenaga listrik berbasis grid-connected microgrid yang memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk pembangkitan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan kapasitas pembangkit listrik yang optimal dengan menggunakan perangkat lunak XENDEE. Optimasi yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak XENDEE terdiri atas tiga opsi tujuan yang berbeda, yaitu menekan biaya, menekan emisi karbon, dan multi-tujuan untuk menekan biaya dan emisi karbon secara bersamaan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada optimasi menekan biaya, total biaya energi tahunan dapat ditekan dengan meningkatkan bauran pembangkit konvensional. Di sisi lain, pada optimasi menekan emisi karbon, total emisi karbon dapat dikurangi dengan meningkatkan bauran energi terbarukan dan impor energi listrik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa optimasi multi-tujuan memiliki total biaya energi tahunan yang tidak berbeda jauh dengan optimasi menekan biaya, sementara total emisi karbon yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan optimasi menekan emisi karbon.

Ibu Kota Nusantara (IKN) has a vision to become an environmentally friendly and low carbon emission city. The principle that becomes the basis for IKN to achieve this vision is to use renewable energy to supply the electrical energy needs. To realize the vision, IKN's electrical energy needs must be fulfilled by designing a grid-connected microgrid-based power system that utilizes renewable energy as a source of energy for generation. This research aims to determine the optimal type and capacity of power plants using XENDEE software. The optimization performed using XENDEE consists of three different objectives: reduce costs, reduce carbon emission, and multi-objective. The simulation results show that in the reduce cost optimization, the total annual energy cost can be reduced by increasing the conventional generation mix. On the other hand, in reduce carbon emission optimization, the total carbon emission can be reduced by increasing the renewable energy mix and importing electricity. The simulation results show that multi-objective optimization has a total annual energy cost that is not significantly different from reduce cost optimization, while the resulting total carbon emissions are not significantly different from reduce carbon emission optimization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>