Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Rahman Yasin Honsin
"ABSTRAK
Sejak ditetapkannya Undang-Undang Dana Pensiun pada tahun 1992, Dana Pensiun di
Indonesia semakin berkembang pesat. Dana Pensiun semakin dikenal di mata
masyarakat antara lain karena urgensinya yang semakin nyata dalam kehidupan setiap
Insan Indonesia dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan bahkan
bagi kepentingan pembangunan naslonal.
Pada hakekatnya, kepentingan akan adanya dana pensiun ini tidak hanya bagi karyawan
saja, tetapi juga menyangkut berbagai pihak, baik secara mikro maupun makro. Secara
mlkro, tujuan dan pengadaan program dana pensiun dapat dilihat dari sisi kepentingan
karyawan dan kepentingan pemberi kerja. Dengan adanya program ini, karyawan
peserta program akan memperoleh rasa aman dan kompensasi yang tebih baik karena
adanya tambahan pendapatan dari perusahaan pada saat puma bakti. Dan ¡nii
diharapkan meningkatkan motivasi mereka untuk lebih produktif. Dan secara makro,
dana pensiun dapat menjadi sumber pembiayaan pembangunan nasional dalam upaya
mengurangi ketergantungan sumber dana dari luar negeri.
Namun demikian, dengan semakin berkembangnya program dana pensiun ini, perlu pula
dilakukan pengukuran kinerja suatu dana pensiun seperti pada perusahaan-perusahaan
secara umumnya. Hai ini terutama agar dana pensiun dapat memenuhi kewajiban
utamanya kepada karyawan pada saat pensiun nanti.
Studi yang dilakukan penulis disini adalah pada Laporan Keuangan Dana Pensiun A yang
merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan Program Pensiun Manfaat Pasti.
Dengan program ini, peserta program akan mendapatkan Manfaat Pensiun yang pasti
dan risiko dana berada pada perusahaan Pemberi Kerja. Oleh karena itu, perusahaan
concern agar keadaan dana tersebut mencukupi atau dalam keadaan surplus, sehingga
hal ini akan mengurangi beban iuran yang dibayarkan perusahaan.
Anailsis kinerja berdasarkan laporan keuangan ini, dimulai dengan mernperbandingkan
Laporan keuangan selama periode tahun 1996-1998. Kernudian dilanjutkan dengan
menganalisis laporan arus kas dan analisis common-size. Dan terakhir, dilakukan analisis
rasio melalul kriteria-kriteria aktlvitas, likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Dalam
melakukan analisis raslo dana pensiun ini, raslo-raslo yang digunakan diambil seperti
pada rasio perusahaan secara umum, dan rasio-rasio lain yang dibuat dan disesuaikan
dengan tujuan analisis yang ingin dicapai.
Dari analisis tersebut, menunjukkan kinerja Dana Pensiun A mengalami peningkatan
yang pesat selama periode tersebut. Hal ini terutama dengan terjadi peningkatan
pendapatan investasi yang besar yang didominasi dan pendapatan bunga, yang
dikarenakan tingkat bunga perbankan yang tinggi pada permulaan krisis ekonomi di
Indonesia. Dengan peningkatan kinerja ini, dlharapkan dapat mengurangi beban iuran
yang dibayarkan Pemberi Kerja, meningkatnya Manfaat Pensiun yang diterima peserta
pensiun, dan juga akan dapat pula meningkatkan pajak yang diterima Pemerintah.
Namun, kinerja dana penslun yang meningkat pada Dana Pensiun A ini, belum tentu
dapat dipertahankan. Hal ini terutama dengan kondisi perekonomian yang semakln baik,
maka tingkat bunga akan turun. Sehingga hasil investasi Dana Pensiun A yang
didominasi deposito, akan berubah seiring dengan perbaikan ekonomi. Untuk itu, dalam
studi lebih lanjut, penulls menyarankan pertu diperpanjangnya penode analisis yang
dilakukan agar dapat terlihat konsistensi kinerja Dana Pensiun A untuk periode
selanjutnya. Dan analisis kinerja dana pensiun ini, akan lebih comprehensive apabila
dilakukan pula analisis terhadap Laporan Aktuarisnya. Sehingga, pengaruh Kewajiban
Aktuaria, besar luran, dan lan-laln dapat dilihat dan dianalisis pengaruhnya. Namun,
dikarenakan keterbatasan data dan waktu, maka dalam analisis ini belum dapat
dilakukan. Dan mudah-mudahan, hal ¡ni menjadi pertimbangan bagi rekan-rekan lain
untuk melakukan analisis tersebut.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Chandra K.
"Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran Laporan Keuangan yang disusun oleh Yayasan Dana Pensiun. Disamping itu juga memberikan gambaran saran bentuk dan isi Laporan Keuangan Yayasan Dana Pensiun seharusnya. Tulisan ini menggunakan metode penelitian terdiri dari studi kepustakaan dan studi lapangan. yang yang Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca berbagai teratur yang berhubungan dengan program dana pensiun. Studi lapangan dilakukan dengan pengamatan langsung ke beberapa Yayasan Dana Pensiun yang dijadikan obyek penulisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Laporan Keuangan Yayasan Dana Pensiun melum memberikan gambaran yang sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembentukan Dana Pensiun. Tulisan ini mengusulkan bentuk Laporan Keuangan yang menggambarkan kemampuan Yayasan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajiban bayar pensiunnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Yudiansyah Setiawan
"Dana pensiun merupakan suatu badan yang memegang dana banyak orang (peserta), oleh karenanya pengurus dana pensiun wajib menyampaikan pertanggung jawabannya. Salah satu bentuk pertanggung jawaban perngurus adalah laporan keuangan dari dana pensiun tersebut. Untuk melihat kewajaran laporan
keuangan tersebut perlu pihak ketiga yang independent untuk memeriksanya.
Skripsi ini ditulis untuk' mendapatkan gambaran dari suatu proses pemeriksaan dana pEmsiun, baik secara teoritis maupun penerapannya.
Metodologi penelitian yang dipergunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilaksanakan dengan mencari informasi dari berbagai
literatur atau karya tulis. Sedangkan studi lapangan dilakukan dengan menelaah dan mewawancarai pihak-pihak yang kompeten.
Dalam proses pemeriksaan laporan keuangan dapat dibagi menjadi beberapa tahap mulai dari perencanaan, pemahaman pengendalian. internal,
penetapan tingkat risiko dan pelaksanaan dan penyelesaian pemeriksaan. Pada dana pensiun terdapat beberapa perkiraan penting yang menjadi ciri khas dari dana pensiun dan membedakannya dengan perusahan biasa. Perkiraan-perkiraan tersebut adalah investasi, yang merupakan bagian terbesar dari harta suatu dana pensiun; kontribusi, yang besarnya tergantung pada· perkiraan aktuaris; serta
pembayaran pensiun, dan aspek perpajakannya. Perkiraan-perkiraan tersebut
dianggap penting karena selain jumlahnya besar juga mempengaruhi perkiraan perkiraan lain. Karena penting maka pada perkiraan perkiraan tersebutlah
pemeriksaan ditekankan. Pada skripsi ini juga akan dijelaskan proses pemeriksaan pada perkiraan-perkiraan tersebut.
Selain itu juga dikemukakan hambatan-hambatan yang ditemui dalam proses pemeriksaan dana pensiun dan saran apa yang diambil untuk menyelesaikan
hambatan tersebut. Di akhir skripsi ini juga diberikan contoh dokumen-dokumen pemeriksaan yang pensting dan laporan akuntan yang dipergunakan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Zulian Oktorino
"Sejak krisis ekonomi, dari tahun ke tahun volume penjualan untuk industri rokok terus mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan karena harga rokok bergerak naik semakin jauh dari tingkat kemampuan ( daya beli ) konsumen. Oleh karena itulah tingkat pertumbuhan laba untuk perusahaan industri ini akan cenderung turun. Pada tahun 2002 berdasarkan data dari Gabungan Asosiasi Pengusaha dan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI ) merupakan tahun ketiga berturut-turut volume penjualan mengalami pertumbuhan yang negatif Peranan Laporan Keuangan menjadi sangat penting sebagai salah satu alat dan tolak ukur di dalam mengukur kinerja perusahaa. Di dalam peneletian ini diambil salah satu perusahaan yang memproduksi rokok, yaitu PT. X Tbk. Melalui laporan keuangan ingin dilihat bagaimana perusahaan mendanai jalannya usaha, tingkat keuntungan yang diperoleh, dan lainnya.
Dalam penelitian ini teori yang dipakai adalah penilaian kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan metode analisis horizontal, analisis vertikal (common-size ) serta analisis rasio. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas. Laporan keuangan di dapat dari laporan tahunan perusahaan selama periode tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Sebagai bahan perbandingan untuk analisis rasio maka dilakukan analisis juga terhadap rasio-rasio dari perusahaan pesaing di dalam industri rokok nasional yang dalam hal ini merupakan market leader.
Aktiva perusahaan terus ditingkatkan, sebaliknya perusahaan terns berupaya menurunkan jumlah kewajibannya. Pihak pemegang saham berupaya memperbaiki ekuitas perusahaan yang sangat kecil di tahun 1999 akibat imbas krisis moneter di tahun 1998. Perusahaan juga dapat terus meningkatkan jumlah penjualan dan pendapatannya tiap tahun, namun pada tahun 2002 perusahaan hanya mencatat keuntungan laba bersih yang turon drastis jika dibanding tahun 2001 dikarenakan beban usaha yang hams ditanggung begitu besar. Dari analisis rasio likuiditas tercennin bahwa perusahaan cukup memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Lalu dari aspek rentabilitas menunjukkan perusahaan berhasil menaik:kan tingk:at pengembalian berdasarkan total asset yang dimiliki. Kemudian aspek aktivitas menunjukkan bahwa perusahaan dapat memberdayakan asset yang dimilki, dengan mencatat nilai rasio Total Asset Turn Over yang relatif lebih baik dari pemimpin pasar dalam industri rokok yaitu PT.Y. Khusus untuk beban usaha yang begitu besar ditahun 2002 menunjukkan pihak manajmen kurang efisien, sehingga laba bersih yang dapat dihasilkan menjadi kecil.
Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan laporan keuangan, menunjukkan bahwa kinelja keuangan perusahaan dari tahun 1999 sampai tahun 2002 menunjukkan kecenderungan peningkatan, namun perusahaan terlihat kurang efisien dalam biaya pembelian persediaan dan beban usaha, sehingga net profit margin perusahaan menjadi kecil. Untuk meningkatkannya pihak manajemen hams dapat efisien, lalu dapat pula melakukan inovasi produk guna mendongkrak penjualan barang hasil produksi sendiri dan bukan hanya mengandalkan pendapatan sebagai distributor merk asing. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winnie Rahmi Maulidya
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Puspita Wijaya
"Tujuan dari studi ini adalah untuk membuat laporan keuangan dan melakukan analisis kinerja keuangan pada salah satu Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang bernama Luxe Dental and Aesthetic Center yang bergerak di industri klinik kecantikan estetik. Ini adalah studi kualitatif dengan menggunakan metode business coaching. Hasilnya menunjukkan proses pembuatan laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan arus kas dan melakukan analisis kinerja keuangan dengan menggunakan common-size laporan keuangan dan rasio profitabilitas. Hasil dari pembuatan laporan keuangan dan analisis kinerja keuangan berguna untuk memetakan dan menjelaskan kondisi dari kinerja UMKM dan meningkatkan kemampuan UMKM untuk mengevaluasi kinerjanya dibandingkan kompetitor guna meningkatkan efisiensi kinerja.

The aim of this study was to make financial statements and to conduct financial performance analysis at Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) called Luxe Dental and Aesthetic Center which is engaged in the aesthetic beauty clinic industry. This study is a qualitative study using the business coaching method. The results showed the process of making financial statements consisting of balance sheet, income statement and cash flow statement as well as analyzing financial performance using common size financial statements and profitability ratios. The results of making financial reports and financial performance analysis are useful for mapping and explaining the financial performance of MSME and increasing the ability of MSME to evaluate their performance compared to competitors in order to improve performance efficiency."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bekti Lin Eridiani
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia kira-kira pertengahan tahun 1997
mengakibatkan sektor moneter kekurangan dana, bank-bank dilikuidasi serta hampir
semua kegiatan ekonomì yang menggunakan fasilitas bank juga semakin terpuruk.
Menurut data dan Biro Pusat Statistik (data pertumbuhan nil sektor ekonomi tahun 1996-
1998), sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan negatif diantaranya adalah sektor
keuangan yang mengalami krisis berkepanjangan, Sub sektor keuangan diantaranya yaitu
sub-sektor lembaga keuangan non bank (termasuk Dana Pensiun) yang mengalami
pertumbuhan positif tidak mampu menjadikan pertumbuhan sektor tersebut positif karena
peranannya yang kecil dalam pembentukan PDB sektor keuangan. Padahal di negara lain
seperti Chili dan beberapa negara Asia Pasifik, Dana Pensiun dapat memngkatkan
domesgic saving rate, yang akan mengurangi kebergantungan negara tersebut pada modal
asing untuk mendanai investasi yang diperlukan bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Jelaslah bahwa sebenarnya penyelenggaraan Dana Pensiun yang baik dapat membantu
Pertumbuhan ekonomi.
Mengingat perlunya Dana Pensiun., dan kenyataan bahwa masih banyak masyarakat
Yang belum familiar mengenai Dana Pensiun maka dalam penulisan ini dilakukan potret
lembaga keuangan non bank tersebut di Indonesia. Tujuannya adalah untuk sedikit
membuka ke assymetric?an informasi antara pengurus dan peserta Dana Pensiun, baik
Peserta potensial maupun yang sudah menjadi peserta di suatu Dana Pensiun.
Selain itu, pada penulisan ¡ni juga diperkenalkan radar chart untuk analisis. Prosedur
Umum dalam managerial function untuk penetapan strategi (tactical planning) didasarkan
Pada beberapa fase yaitu fase plan-do-see. Prosedur tersebut tidak selalu harus dimulai
dari fase ?plan?, melainkan dapat dimulai misalnya dari fase see sehingga urutan
prosedurnya adalah see-plan-do. Fase ?see? terdiri dari:
1. Analisis dan evaluasi hasil
2. Koreksi hasil-hasil yang tidak memuaskan
Pada fase ?plan? disusun berbagai tujuan dan rencana, baik tujuan dan rencana jangka
pendek, maupun strategi jangka panjang dalam rentang lima atau sepuluh tahunan.
Sementara fase ?do? adalah bagian dimana berbagai rencana diimplementasikan untuk
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Penulisan ini dimaksudkan untuk memotret
industri Dana Pensiun, dengan demikian lingkupnya dibatasi padafase ?see?. Salah satu
contoh tools yang efektif dalam penerapan analisis di fase ?see?adalah penggunaan radar
chart. Analisis radar chart dapat mencakup banyak dimensi. Radar chart digunakan
sebagai sinyal, baik untuk pengurus maupun peserta Dana Pensum untuk melihat
bagaimana kinerja dan pola-pola kinerja yang terjadi. Dalam penulisan ini, dimensi yang
diamati adalah growth, profitability, efficiency, asset quality dan financial stability. Tiap
dimensi terdiri dan satu atau beberapa rasio.
Dalam penulisan ini, Dana Pensiun dibedakan dalam 2 (dua) kategori yaitu kategori
DPPK IP & DPLK (Dana pensiun Pemberi Kerja Program Iuran Pasti & Dana Pensiun
Lembaga Keuangan) dan kategori DPPK MP ( Dana Pensiun Pemberi Kerja Program
Manfaat pasti). Tiap kategori tersebut dibagi lagi menjadi kelompok. Kategori DPPK IP
& DPLK dibagi menjadi kelompok BUMN vs Non BUMN dan kelompok DPPK IP vs
DPLK. Sedangkan kategon DPPK MP dikelompokkan menjadi BIJMN vs Non BIJMN.
Dari sudut pandang penulis berdasarkan rasio-rasio yang bersangkutan, baik untuk
kategori DPPK IP & DPLK maupun kategori DPPK MP, temyata secara kinerja
Dana Pensiun BUMN masih lebih baik daripada Non BUMN. Selain itu diidentifikasi
pula adanya kemungkinan bahwa Dana Pensiun BUMN memiliki banyak ?pendapatan
lain-lain? yang memberikan sumbangan dalam kinerja profitability nya. Dan dalam
kategori DPPK IP & DPLK, di kelompok DPPK IP vs DPLK, ternyata secam umum
kinerja DPLK lebih baik dibandìngkan kineija DPPK IP.
Selain itu juga dibuat radar chart untuk enam Dana Pensiun yang terbaik kinerja
rasio profitability nya (HUSP/AB) di tahun 1998. Juga lima Dana Pensiun yang terbaik
kinerja rasio financial stability nya (AB/KA) di tahun 1998. Pola garnbar radar chart
yang sama menggambarkan bahwa strategi yang dijalankan oleh Dana Pensiun sama,
begitu juga sebaliknya. Sebagai tambahan, pada lampiran dicantumkan juga ranking
Dana Pensiun pada masing-masing kategori yang diamati. ini dimaksudkan untuk
membuka informasi yang lebth luas mengenai industri Dana Pensiun.
"
2001
T1642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldry Loekito
"Pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan mempunyai berbagai kelemahan dan keterbatasan. Dalam era persaingan yang sangat ketat dewasa ini maka perusahaan membutuhkan suatu alat yang dapat diandalkan untuk mengukur kinerja internalnya. Salah satu alternatif pengukuran kinerja yang dapat diandalkan adalah dengan menggunakan Balanced Scorecard. Perbandingan yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan perbedaan nyata serta untuk melihat apa saja keunggulan pengukuran kinerja menggunakan BSO dibandingkan dengan pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan. Metode penelitian yang dilakukan adalah melalui studi berbagai literatur yang berhubungan dengan inti permasalahan. Dergan metode studi literatur ini, penulis mendapatkan berbagai data sekunder yang digunakan dalam melakukan studi perbandingan. Studi perbandingan yang dilakukan menunjukkan perbandingan perbedaan nyata pengukuran kinerja, dimana dapat dilihat secara jelas komparasi antara kedua model pengukuran kinerja tersebut serta keunggulan-keunggulan dari pengukuran kinerja menggunakan BSC yang diharapkan dapat mengatasi berbagai kelemahan dari pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan. Perbandingan perbedaan nyata tersebut diorganiSasikan kedalam empat inti perbedaan utama yaitu Jangka pendek vs jangka panjang, ukuran finansial vs ukuran non-finansial, kemampuan untuk dikaitkan dengan strategi perusahaan vs ketidakmampuan untuk dikaitkan dengan strategi perusahaan, pengukuran terhadap hasil vs pengukuran terhadap proses dalam pencapaian hasil. Setelah analisa perbandingan perbedaan nyata maka dapat dilihat bahwa seluruhnya bermuara kepada empat perspektif yang dimiliki oleh Balanced Scorecard yaitu perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan perspektif belajar dan pertumbuhan. Dari perspektif-perspektif inilah dapat dilihat keunggulan BSC yang mempunyai sudut pandang yang lebih lengkap dalam mengukur kinerja perusahaan, dimana BSC mengukur kinerja internal perusahaan (Tak hanya dari sudut pandang finansial tetapi juga sudut pandang non-finansial. Dari hasil studi perbandingan tersebut terlihat bahwa pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan memiliki berbagai keterbatasan dan kelemahan, sehingga tidak cocok lagi apabila perusahaan pada era persaingan yang ketat seperti sekarang ini mendasari pengukuran kinerja internal perusahaannya hanya pada ukuran-ukuran finansial berdasarkan laporan keuangan saja. Perusahaan juga harus mempertimbangkan berbagai ukuran-ukuran non finansial yang panting bagi faktor keberhasilan jangka panjang. Salah satu alternatif pengukuran kinerja yang memasukkan ukuran-ukuran non finansial disamping ukuran-ukuran finansial adalah Balanced Scorecard. Penulis melihat bahwa pengukuran kinerja alternatif ini dapat diandalkan. Pengembangan dan penyempurnaan pengukuran kinerja ini harus terus dilakukan agar hasil serta pencapaian tujuan strategi perusahaan yang menggunakannya dapat diraih dengan maksimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkia Jundi Utami
"Laporan magang ini membahas mengenai audit atas pembayaran manfaat pensiun Dana Pensiun XYZ yang dilakukan oleh KAP ABC untuk periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laporan magang ini fokus membahas pedoman akuntansi atas pembayaran manfaat pensiun, prosedur audit yang dilakukan oleh KAP ABC serta analisis audit atas pembayaran manfaat pensiun Dana Pensiun XYZ. Hasil audit yang dilaksanakan oleh KAP ABC menunjukkan bahwa pengendalian internal yang dilakukan Dana Pensiun XYZ telah dilakukan dengan baik dan tidak ada temuan audit terkait pembayaran atas manfaat pensiun. KAP ABC telah menjalankan prosedur audit sesuai dengan teori dan standar yang berlaku.

The report is aimed to explain the audit of pension benefit payments in Dana Pensiun XYZ which is conducted by KAP ABC for the financial statement period ended December 31, 2016. The report focuses on accounting guidelines on pension benefit payments, audit procedures performed by KAP ABC, and also an analysis audit of pension benefit payments in Dana Pensiun XYZ. The results of the audit conducted by KAP ABC indicate that the internal control performed by Dana Pensiun XYZ has been applied appropriately and no audit finding related to pension benefit payment. KAP ABC has performed audit procedures in accordance with applicable theory and standards.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Omar S.
"Program pensiun merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat untuk mendapatkan jaminan di bidang finansial pada hari tuanya. Sebagai lembaga yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peranan dana pensiun sebagai penyelenggara program dianggap penting oleh pemerintah; hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Undang - undang no. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun serta peraturan - peraturan pelaksanaamlya. Salah satu aspek yang sangat diawa.si oleh pemerintah dalam penyelenggaraan program pensiun adalah masalah investasi; untuk itu pemerintah mengeluarkan S.K. Menteri Keuangan no. 78 /KMK.017/ 1995 tentang investasi dana pensiun, menggantikan S.K. no. 231 /KMK.017/ 1993 tentang hal yang sama. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk meneliti dampak yang dihasilkan oleh S.K. yang barn tersebut terhadap strategi investasi dana pensiun. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan pada Dana Pensiun Pemberi Kerja Pertamina sebagai studi kasus. Portfolio investasi yang dilakukan pada kurun waktu 1989-1993 menunjukkan adanya pos-pos yang tidak diperbolehkan oleh peraturan yaitu pada YKPP dan Rumah Ongkos Murah, serta pada beberapa asset yang termasuk dalam pos properti. Dengan rasio kecukupan dana per 31 Desember 1993 sebesar 49,9%, Dana Pensiun Pertamina masih mempunyai waktu sekitar 14 tahun untuk mencapai rasio ideal 100%. Hasil investasi pada masa tersebut rata - rata 15,08%, hal ini melebihi target yang menetapkan hasil investasi minimal 2% diatas tingkat bunga aktuaria yang digunakan yaitu 8%. Dampak dan S.K. no. 78 /KMK.017/ 1995 pada strategi investasi dana pensiun terlihat pada hilangnya pos-pos YKPP dan Rumah Ongkos Murah dalam rencana portfolio investasi. Dampak S.K. tersebut terhadap basil investasi masih hams diteliti lagi. Pengelola dana pensiun disarankan untuk lebih mandiri dalam mengambil keputusan investasinya serta meningkatkan kemampuan para fund manager nya untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih tinggi lagi mengingat rasio kecukupan dana yang dimiliki masih rendah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>