Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Himatjandra
"Arah pengembangan penerapan komputer untuk mendukung aktivitas manajemen dimulal dengan penerapan sistem pengolahan data (PD), disusul dengan pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen (SIM) dan kemudian pengembangan dan penerapan sistem pendukung keputusan (SPK). Di sisi lain yaitu dan laboratorium komputer arah pengembangan dan penera pan komputer yang paling mutakhir adalah penerapan kecerdasan buatan di mana salah satu sub bidangnya adalah sistem pakar.
Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk meniru perilaku seorang pakar di dalam proses berfikir dan bernalar untuk menyelesikan suatu masalah. Di dalam sistem pakar tidak dipergunakan pendekatan deterministik atau yang biasa dikenal sebagai algoritma akan tetapi dipergunakan penalaran intiristik dan basis pengetahuan. Basis pengetahuan itu sendiri sebenarnya terdiri dari sejumlah aturan yang menggambarkan bagaimana seorang pakar menyelesaikan suatu masalah di dalam suatu lingkup kegiatan atau domain tertentu.
Di Amerika Serikat penerapan sistem pakar telah demikian maju dan tidak hanya terpusat pada satu bidang saja bahkan telah memasuki pula dunia usaha atau bisnis yang semula didominasi dengan pengembangan dan penera pan PD, SIM dan SPK. Ketertarikan dunia usaha untuk mempergunakan sistem pakar ini disebabkan oleh; pertama di dalam dunia usaha keberadaan sistem pakar ini tidaklah dimaksudkan untuk mengganti kedudukan seorang manajer di dalam mengambil keputusan akan tetapi justru untuk mendukung seorang manajer untuk mengambil keputusan dengan lebih efektif. Kedua, jika sistern pakar dikembangkan dan diterapkan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan usaha maka sistem pakar dapat memberikan keunggulan bersaing di dalam usaha.
Sejak deregulasi perbankan yang kedua dilaksanakan maka pertumbuhan industri perbankan di Indonesia telah berlangsung dengan cepat sekali. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, telah dilaksanakan pula investasi yang cukup besar di dalam teknologi informatika, telekomunikasi dan otomasi untuk perbankan. Semua investasi tersebut semula ditujukan untuk mening katkan efisiensi dan daya saing dan bank-bank yang memepergunakan tekno logi-teknologi tersebut. Akan tetapi ternyata bahwa penggunaan teknologi informatika, telekomunikasi dan otomasi sampai saat ini hanya meningkatkan efisiensi dan para pemakainya sedangkan daya saingnya sangat rendah karena hampir semua bank mempunyai akses yang mudah untuk mendapatkan teknologi-teknologi tersebut.
Melihat keberhasilan penerapan sistem pakar di Amerika Serikat di dalam dunia usaha, menimbulkan suatu gagasan apakah sistem pakar dapat pula diterapkan di Indonesia khususnya di dalam industri perbankan. Berdasarkan identifikasi yang telah dilaksanakan di dalam penelitian ini terlihat adanya potensi untuk pengembangan dan penerapan sistem pakar di industri perban kan yaitu antara lain untuk penggunaan analisis otorisasi kartu kredit, peren canaan keuangan nasabah, analisis pinjaman, dan ekstraksi pembuatan EIS. Untuk mendapatkan manfaat yang optimum terhadap penerapan sistem pakar ¡ni maka pengembangan sistem pakar harus dilaksanakan dengan bertahap dan konsisten."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Budiman Madian
"Expert Systems. sebagai cabang Artificial Intelligence, dikembangkan untuk mensimulasikan proses pengambilan keputusan seorang pakar dalam suatu bidang tertentu. Telah banyak Expert Systems yang dikembangkan di bidang kedokteran, rekayasa dan lain-lainnya, tetapi rnasih sangat sedikit Expert Sys tems yang dikembangkan dalam dunia usaha. Alasan utamanya adalah do main permasalahannya yang kompleks sehingga sulit dibuat simulasinya. Di Indonesia, sampai saat ini, tidak ada satu pun perusahaan yang menggunakan Expert Systems untuk kegiatan operasiona!.
Karya akhir ini mencoba untuk membuat suatu prototipe Expert Systems untuk mensimulasikan proses pengambilan keputusan dalam analisa permohonan kredit investasi. Perangkat pengembangan Expert Systems yang digunakan adalah PC Plus dan Texas Instruments Inc., dengan perangkat keras IBM PS/2.
Kesulitan utama yang dihadapi ketika membuat prototipe ini adalah pada tahap knowledge acquisition, Walau pun telah dibantu sepenuhnya oleh sang pakar, tetapi karena proses pengambilan keputusan yang dilakukannya daam menganallsa suatu permohonan kredit, tidak terstruktur dan tidak baku, maka proses ini sulit untuk didokumentasikan. Knowledge engineering skill yang cukup, serta perangkat pengembangan Ex pert Systems yang baik, akan memudahkan pengembangan suatu Expert System."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Kristianto
"Untuk mengambil mata kuliah bare, seorang mahasiswa akan selalu meminta informasi mengenai mata kullah yang akan diambil. Informasi yang diperoleh pun beragam, terutama dalam hal yang berhubungan dengan tingkat kesulitan mata kuliah. Tingkat kesulitan mata kuliah dapat tergantung dari beberapa faktor seperti kondisl akademis mahasiswa yang bersangkutan (dalam hal ini Indeks Prestasi), nilai mata kuliah prasyarat clan minat. Hal-hal demikian sangat subyektif clan berbecla untuk setiap individu mahasiswa. Namun di samping itu juga terdapat hal-hal obyektif untuk mengukur tingkat kesulitan suatu mata kuliah seperti besar SKS, banyaknya tugas-tugas pendukung clan jumlah maters yang diajarkan.
Sistem pakar berbasis data dapat digunakan untuk menggambarkan hal-hal tersebut di atas (yang bersifat subyektif maupun obyektif) dengan memanfaatkan data akademis mahasiswa clan data mata kuliah serta menggabungkannya sehingga dapat menggambarkan tingkat kesulitan suatu mata kuliah mendekati keadaan yang sesungguhnya.
Pada skripsi ini akan dibuat suatu model aplikasi perangkat lunak sistem pakar berbasis data untuk memberikan gambaran mengenai tingkat kesulitan mata kuliah berdasarkan data akademis individu mahasiswa clan data mengenai mata kuliah, sehingga untuk keperluan konsultasi akademis akan sangat membantu mahasiswa clan dosen wall dalam proses pengisian Formulir Rencana Studi (FRS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kapantow, Gene H.M.
"Sistem pakar yang merupakan suatu program yang menggunakan teknik pengambi1an kesimpu1an dari data yang ada sebagaimana 1ayaknya seorang pakar, harus1ah senantiasa memodifikasi basis i1mu pengetahuannya sesuai dengan perkembangan i1mu pengatahuan. Modifikasi ini bisa menyebabkan terjadinya ketidakkonsistanan dalam basis itu sendiri. Sistem da1am ana1isis ini merupakan sebuah prototipe yang dikembangkan untuk menguji basis ilmu pengetahuan suatu sistem pakar yang berbasiskan aturan, dimana sebagai input basis tersebut harus1ah ditulis da1am berkas teks (text file).
Output yang dihasi1kan berupa sebuah tabs] yang memuat aturan-aturan mana saja yang tidak konsisten. Ketidakkonsistenan ini dibedakan atas konflik, redundansi, dan subsumsi. Pengembangan sistem ini banyak mengambi1 ide dari konseo Penguraian Basis I1mu Pengetahuan. Sistem ini juga menyediakan fasi1itas tambahan berupa penambahan, penghapusan, perubahan, dan penataan basis i1mu pengetahuan. semuahya ini dipadukan da1am sebuah jendela(window)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1990
T3415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purwanti M.
"Pengetahuan seorang pakar sangat dinamis terhadap waktu; pengetahuannya akan bertambah atau lebih sempurna bila pakar sering menggunakannya. Sedangkan pengetahuan sistem pakar (expert system) sangat statik; jika pengetahuannya ingin disempurnakan maka prosesnya rumit, waktunya relatif lama, kecenderungan salahnya cukup besar, dan paling sedikit membutuhkan seorang pakar dengan domain pengetahuan yang sama dan seorang ahli rekayasa pengetahuan (knowledge engineer).
Untuk mempermudah proses penyempurnaan basis pengetahuan sistem pakar tersebut dapat digunakan teknik mesin pembelajar (machine learning). Bidang mesin pembelajar menyangkut pembentukan teori-teori komputasi dari proses belajar dan pembangunan sistem belajar.
Sistem belajar analogi yang dibangun sebagai alat bantu sistem pakar dalam menyempurnakan basis pengetahuannya menerapkan :
  • metoda analogi pada elemen belajarnya, dan
  • metoda incremental concept formation untuk membentuk basis pengetahuan sistem belajar yang akan digunakan oleh elemen belajar tersebut.
Dalam implementasinya, sistem belajar analogi tersebut diterapkan pada sistem pakar Kelainan Paru. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Huraera Nurhani
"Seorang mahasiswa sebelum melakukan kegiatan akademis di Perguruan Tinggi akan melakukan pengisian Formulir Rencana Studi (FRS). Dengan bertambah majunya teknologi informasi dijital seperti intemet, aplikasi pengisian form FRS dapat dilakukan dad jarak jauh dengan menggunakan world wide web.
Pada skripsi ini akan diterapkan aplikasi basis data pads dokumen web di intemet berupa pengisian form Hypertext Markup Language (HTML) dengan perancangan dan pengembangan perangkat lunak untuk sistem pengisian FRS jarak jauh berdasarkan basis data pada Sistem Informasi Basis Data Pakar dan ujicoba pads jaringan komputer lokal intranet. Pengisian form FRS dilakukan oleh mahasiswa yang datanya tercatat pada basis data komputer kampus, dalam hal ini digunakan basis data pada Sistem Informasi Basis Data Pakar (Sibapak).
Berdasarkan data kondisi akademis pads basis data, seorang mahasiswa mengisi FRS sesuai dengan syarat Indeks Prestasi pada semester sebelumnya. Pengisian form FRS dengan intemet ditujukan untuk mengatasi permasalahan administrasi yang sering terjadi pada pengisian FRS biasa seperti faktor keterlambatan karena saat liburan, letak kampus yang berada di luar kota atau tersebar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjianto
"Teknik berpikir vertikal melakukan penelusuran pohon basis pengetahuan secara pre-order, yaitu penelusuran yang dimulai dari kunjungan ke simpul awal (akar), kemudian diteruskan dengan mengunjungi simpul anak kiri. Jika simpul tersebut ditemukan atau kunjungan berhasil, maka kunjungan dilanjutkan ke simpul anak kiri yang lebih dalam. Demikianlah seterusnya, berhasilnya kunjungan pada sebuah simpul akan diteruskan ke simpul anak kiri yang lebih dalam lagi. Sebaliknya jika terjadi kegagalan dalam kunjungan pada suatu simpul, maka kunjungan dialihkan ke simpul anak kanan pada kedalaman yang sama. Kegagalan dalam suatu kunjungan pada suatu simpul akan mengakibatkan penelusuran diarahkan ke simpul anak kanan pada kedalaman yang sama.
Proses penelusuran ini dapat berjalan dengan cepat karena jalurnya sudah tertentu. Tetapi proses penelusuran ini dapat mengalami kegagalan jika dalam penelusuran tidak ditemukan lagi simpul anak kanan, padahal tujuan yang ingin dicapai yaitu simpul paling ujung belum dikunjungi. Ditinjau dari segi dialog antara pemakai dengan komputer, teknik ini bersifat monoton dan membosankan, sebab jawaban yang diberikan oleh pemakai sangat terbatas, sehingga para pemakai tidak dapat mengembangkan jawabannya.
Berbeda dengan teknik penalaran vertikal, teknik penalaran lateral bersifat lebih luwes. Di dalam teknik ini diperbolehkan terjadi lompatan-lompatan di dalam pohon basis pengetahuan guns, memperoleh berbagai macam alternatif. Penelusuran dalam pohon basis pengetahuan tidak mengikuti aturan tertentu, tetapi sesuai dengan permintaan pemakai. Teknik ini tidak menekankan pada pencapaian tujuan, tetapi lebih cenderung pada proses pencarran jalan alternatif dan pengembangan ide-ide baru dari pemakai, sehingga prosesnya berjalan lambat. Dialog antara pemakai dan komputer lebih bersifat manusiawi, karena pemakai dapat menggunakan bahasa alami.
Gabungan kedua teknik penalaran tersebut di atas akan dapat menghasilkan teknik penalaran yang lebih canggih dan handal. Kegagalan dalam penelusuran dapat dihindari, dialog antara pemakai dengan komputer menjadi lebih bersifat manusiawi dan pemakai dapat mengembangkan ide-idenya dalam bahasa alami. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Pranata W.
"Perkemhangan Internet telah memberi pengaruh besar terhadap peranan sistem informasi dalam suatu organisasi. lnternet menjadi sebuah fondasi dasar untuk pemodelan sistem informasi baru yang serba dijital dan berbasis web. Model sistem informasi baru ini dapat mempermudah pelaksanaan kegiatan akademis di universitas. SIPKOM bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan Praktikum Dasar Komputer dan mengatasi berbagai masalah yung dihadapi oleh asisum dan praktikan. Perancangan SIPKOM dibuat dengan DFD dun flowchart. Sistem ini dapat digunakan oleh asisten dan praktikan dengan kemampuan akses yang berbeda, SIPKOM memberikan berbagai fasilitas seperti penyediaan materi, pengaturan bobot soal. penyediaan jawaban daftar absen dan nilai praktikum bagi praktikan yang sewakw-waktu dapat diubah oleh asisten. Selain itu, sistem ini juga memberikan fasilitas penyimpanan file secara otomatis ke server bagi praktikan untuk menghindari kesalahan penamaan file."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Oktaviandri
"ABSTRAK
Dalam mendisain sebuah peralatan kilang, proses pemilihan material dinilai baik apabila dalam pemakaiannya material tersebut paling tidak mempunyai umur sama dengan umur disain. Untuk mencapai hal itu maka semua kriteria yang disyaratkan bagi kandidat material harus dibuat selengkap mungkin.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah tersedianya sistem informasi material itu sendiri. Dengan adanya sistem informasi material yang lengkap, konsisten dan beraku umum, maka hasil proses pengambilan keputusan itu akan menjadi sangat memuaskan dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
Dengan memanfatkan teknologi komputer, dilakukan perancangan piranti lunak sistem pemilihan material dengan pendekatan sistem pakar yang didukung oleh sistem informasi pangkalan data untuk mempermudah proses pemilihan material yang; sesuai dengan kriteria disain, dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknis, mengurangi ketergantungan kelompok rekayasa terhadap sumber pengetahuan, serta dapat menyimpan informasi data material yang mutakhir, lengkap, konsisten dan berlaku umum, sehingga waktu penelusuran informasi dapat dipersingkat.
ABSTRACT
In designing a refinery equipment, process of selecting material is good if the lift of using the material is at least the same as design Life. To get it, all of the criteria that is conditioned for considerate of material must be made as complete as possible.
Something else that is important enough is the material Information system itself. With a complete, consistent and generally implemented the result of decision-making process will be very satisfying and can be responsible technically.
By using computer technology, software of material selection system is made with expert system approach that is backed up by database information system to make the process of selecting material easy that is; fit with design criteria; can be responsible technically; decreasing dependence of engineer to source of knowledge; can store up to date, complete, consistent and generally implemented data of material, so that time of seeking information can be shortered.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada abad ini membawa dampak yang sangat signifikan terhadap dunia pendidikan, di mana proses peralihan dari abad industrialisasi ke abad pengetahuan menuntut setiap bidang dalam kehidupan berubah sangat cepat dan harus dapat beradaptasi dengan cepat. Begitu pula dengan pendidikan, karakteristik umum model pembelajaran abad pengetahuan berbeda dengan karakteristik pembelajaran abad industrialisasi. Model praktik pendidikan yang dianggap menguntungkan pada abad industrial, seperti belajar fakta, drill dan praktik, kaidah dan prosedur digantikan dengan belajar dalam konteks dunia nyata, otentik melalui problem dan proyek, inkuiri, discovery, dan invensi dalam praktik abad pengetahuan. Akan tetapi pola belajar yang diterapkan pada masa industrialisasi sudah dianggap tidak cocok lagi di abad pengetahuan, di mana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu pesat, dan teknologi tersebut merupakan katalis penting untuk gerakan menuju metode belajar di abad pengetahuan. Makalah ini akan membahas perancangan model pembelajaran abad 21 dengan cara mengintegrasikan model pembelajaran Project Based Learning, Project Oriented Learning, dan Cooperative Learning dengan teknologi informasi Web 2.0."
TEKNODIK 19:1 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>