Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study is intended the news packaging and presentation in Kompas and Jawa pos. The kind of research is a qualintative method."
361 DINA 6:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fredrik Theodorus
"Negara bukanlah satu-satunya entitas yang dapat mengancam kebebasan pers di dalam masyarakat demokrasi. Hal ini terlihat di dalam kasus pemberedelan Tabloid Monitor. Tabloid Monitor merupakan sebuah majalah popular yang diterbitkan oleh Kelompok Kompas Gramedia (KKG) antara tahun 1986 sampai 1990. Dikepalai oleh Arswendo Atmowiloto, Tabloid Monitor menjadi pers populer dengan sirkulasi terbesar. Pada 23 Oktober 1990, Monitor menerbitkan angket kepopuleran “Kagum 5 Juta” yang menempatkan Nabi Muhammad SAW pada urutan ke-11 tokoh paling populer versi pembaca. Akibat angket tersebut, Monitor mengalami protes yang berakibat kepada pemberedelannya oleh Pemerintah. Penelitian ini sendiri akan membahas pemberedelan Tabloid Monitor yang mencerminkan kondisi pers pada masa Orde Baru. Penelitian bertujuan untuk memahami bagaimana relasi kuasa antara negara dan masyarakat terhadap media. Penelitian dilakukan dengan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Proses heuristik menggunakan sumber primer seperti edisi Tabloid Monitor dan surat kabar atau majalah sezaman, serta sumber sekunder berupa buku teks ataupun artikel jurnal yang terkait dengan tema “Pemberedelan Monitor”. Hasil penelitian ini adalah kasus pemberedelan Tabloid Monitor merupakan kasus yang unik, karena pertama kalinya dalam sejarah Orde Baru, sebuah media diberedel akibat tekanan dari masyarakat. Pemberedelan Monitor juga menggambarkan relasi antara negara, masyarakat, dan media massa pada Masa Orde Baru.

State is not the only entity threatening press freedom in a democratic society. It was apparent in the case of the banning of Tabloid Monitor. Monitor was a pop magazine published by the Kompas Gramedia Group (KKG) from 1986 to 1990. Headed by Arswendo Atmowiloto, Tabloid Monitor became the most successful popular press of its time. On October 23, 1990 Monitor released a popularity poll “Kagum 5 Juta” that placed the Prophet Muhammad SAW in the 11th position of the reader's version for the most popular figure. Becaruse of this, Monitor experience a series of protest resulting it’s banning by the government. This research will discuss the banning of Tabloid Monitor which reflects the condition of the press during the New Order era. This research conducted to understand the power relations between the state and society are towards the media. This research use historical methods based on primary sources such as editions of the Tabloid Monitor itself and conTemporary newspapers or magazines, as well as secondary sources in the form of textbooks or journal articles related to the theme. The results of this research is that the case of the banning of Tabloid Monitor is unique because it was the first time in the New Order, a media was banned to follow the urge of the people. The Monitor's banning also describes the relationship between the state, society, and the mass media during the New Order period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suhetris
"Penelitian ini akan melihat apakah motif mahasiwa FISIP
UI dan bagaimana pemenuhan kebutuhan oleh mereka setelah
membaca tabloid Detik tersebut.
Tabloid Detik adalah sebuah tabloid yang banyak
membahas masalah-masalah politik khususnya di Indonesia
dengan penyajian yang unik dan khas yaitu banyak memberikan
hasil wawancara dengan tokoh terkait dalam laporannya.
Penelitian ini memakai pendekatan Uses and Gratifications yang memfokuskan pada penggunaan isi media
oleh khalayaknya guna mencapai atau memenuhi kebutuhannya.
Dalam pendekatan ini penggunaan media lebih dikategorikan
berdasarkan fungsi rnedi~ rnassa, dalarn hal ini didasarkan pada
tipologi fungsi menurut Denis McQuail dan kawan-kawan yakni
fungsi di versi atau hiburan, hubungan personal, identi tas
personal dan pengawasan atau informasi .
Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini
adalah 100 orang mahasiswa FISIP UI program staata 1 . Dari
hasil penelitan ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar
responden mempunyai motif yang berhubungan dengan keempat
fungsi media assa. Demikian pula halnya, mereka mendapatkan
pemenuhan kebutuhan bagi penerapan atau fungsi media tersebut.
Sebagian besar motif mereka membaca untuk fungsi pengawasan,
antara lain menambah bahan bacaan, mengetahui peristiwa
politik, menambah · pengetahuan politik dan mengetahui visi
Detik dan fungsi hubungan personal yaitu lancar dalam
pergaulan 1 dapat bahan percakapan merasa memiliki 1
menghilangkan kesepian dan mendapatan ternan.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan, sebagian besar
mendapatkannya dalam hal yang berhubungan dengan fungsi
pengawasan atau informasi. Dengan membaca tabloid Detik
mereka mendapatkan informasi mengenai masalah politik yang
ada di Indonesia juga mendapatkan pengetahuan politik dan
visi Detik melalui analisanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redi Panuju
Malang: Bayumedia, 2005
070.4 RED n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Syamsul M. Romli
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999
070 ASE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Media Sejahtera, 1991
070.4 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saeful Muhtadi
Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999
070.4 ASE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wonohito
Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat, 1987
070.4 WON t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Sedia Willing
Jakarta: Erlangga, 2010
070.44 BAR j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. M. Dewabrata
Jakarta: Kompas, 2006
070.4 DEW k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>