Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Papilaya, Eddy Chiljon
Bogor: IPB Press, 2013
362.5 EDD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi Eka Tjahjono
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mempelajari dan memahami tentang hubungan antara pranata sosial-ekonomi dengan kondisi kemiskinan dan pemiskinan masyarakat di desa Meok. Secara khusus penelitian ini mengkaji hubungan antara pola produksi, pola distribusi dan pola konsumsi dan kemiskinan serta pemiskinan masyarakat Desa Meok.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan teori, khususnya pada masalah-masalah antropologi pembangunan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kerangka pemikiran untuk memahami gejala-gejala sosial-budaya yang terjadi dalam proses pembangunan, sehingga dapat dibuat suatu kebijakan atau keputusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Konsep kemiskinan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai kondisi kerentanan dan ketidakmampuan yang dialami individu atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Sedang konsep pemiskinan dirumuskan sebagai proses yang menyebabkan individu atau masyarakat menjadi miskin atau bertambah miskin. Pranata sosial-ekonomi dalam penelitian ini dirumuskan sebagai sistem hubungan sosial yang mantap yang mengatur pola produksi, pola distribusi dan pola konsumsi dalam memenuhi keperluan (kebutuhan) pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.
Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur--berfokus, artinya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para informan tidak dengan struktur tertentu tetapi tetap terfokus kepada satuan-satuan gejala yang menjadi pokok kajian penelitian ini. Hasil wawancara ada yang. direkam ke dalam pita kaset, ada yang dicatat langsung dan ada pula yang dicatat kemudian, tergantung dari suasana dan individu yang diwawancarai.
Macam data yang dikumpulkan melalui pengamatan terlibat meliputi jenis mata pencarian, pengolahan komoditas, jenis peralatan dan cara penggunaannya, pendistribusiannya, pola konsumsinya dan kondisi lingkungan hidupnya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis maka masalah-masalah tersebut dilacak pada tingkat pendapatan keluarga, tingkat pengeluaran rata-rata perbulan (pola konsumsinya), tingkat pendidikan dan kesehatan.
Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dan infomasi mengenai pandangan-pandangan masyarakat Desa Meok yang mencakup norma-norma atau aturan-aturan yang tercermin pada pranata sosial-ekonominya, tentang pengalaman dan perasaannya yang berhubungan dengan keadaan kemiskinan dan pemiskinan.
Penelitian ini dilakukan di Desa Meok, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Pemilihan desa tersebut sebagai lokasi penelitian karena Desa Meok merupakan desa yang mayoritas penduduknya terdiri dari suku bangsa Enggano, dan kondisi masyarakatnya sebagian besar masih dalam keadaan miskin.
Hasil penelitian mengungkapkan batasan pengertian kemiskinan menurut masyarakat Desa Meok sebagai berikut: bahwa orang atau rumah tangga yang dikategorikan miskin mempunyai ciri-ciri rumahnya jelek, tidak punya uang, tidak punya apa-apa, tidak pernah pergi ke Bengkulu, pekerjaannya hanya sebagai anak buah (buruh). Dalam batasan tentang kemiskinan, tidak terdapat unsur pemilikan luas lahan, tingkat pendidikan dan kesehatan, hal ini disebabkan oleh kondisi dan situasi lokalitas mereka. Dengan demikian batasan mengenai kemiskinan dapat dirumuskan sebagai kondisi individu atau rumah tangga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya; mobilitasnya rendah dan kedudukan dalam struktur pekerjaan hanya sebagi buruh.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pola produksi yang belum mampu memberikan nilai tambah yang lebih maksimal terhadap sumberdaya alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Meok dalam menghadapi persaingan bebas dalam pola distribusi yang cenderung mengarah kepada sistem ekonomi pasar. Rendahnya produktivitas dan kecilnya nilai tambah serta kekalahan dalam transaksi menyebabkan tingkat pendapatan rumah tangga mereka dengan sendirinya menjadi sedikit. Dengan pendapatan yang sedikit tersebut akan menjadi hambatan atau kendala bagi mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan. Di samping tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya mereka juga tidak punya kesempatan untuk mengakumulasikan surplus dalam rangka investasi untuk pemilikan faktor produksi.
Sikap dan perilaku masyarakat golongan miskin dalam menghadapi gejala sosial di lingkungannya ditunjukkan (diungkapkan) melalui gejala kepasrahan yang menjurus pada fatalisme dalam kehidupan sehari-hari, dan partisipasi semu dalam memberikan respon terhadap pembangunan. Sehingga tanpa mereka sadari, mereka telah membiarkan kondisi kemiskinan tersebut melembaga di dalam lingkungan sosialnya. Ini dapat diamati dalam orientasi mereka terhadap masa depan, misalnya dalam perilaku menabung atau menyekolahkan anak-anaknya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi belum tampak dalam kehidupan masyarakat miskin di Meok. Juga dalam proses penerusan (pewarisan) jenis pekerjaan yang dilakukan orangtuanya kepada anak-anaknya yang mulai meningkat remaja. Jika hal ini berlangsung secara berlanjut terus menerus dari orangtua ke anak-anaknya maka besar kemungkinannya kemiskinan yang dialami oleh masyarakat di Desa Meok akan menjadi suatu gaya hidup atau way of life."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Jakarta : Grolier International , 1990
R 909 NEG VII
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Mulyaningsih
"Ada empat tujuan yang ingin dilihat dalam penulisan tesis ini. Pertama, untuk melihat apakah ada pengaruh pengeluaran pemerintah di sektor publik (pendidikan dan kesehatan) terhadap pembangunan manusia. Pembangunan manusia memuat tiga dimensi penting yaitu terkait dengan aspek pemenuhan kebutuhan akan hidup panjang umur (Longevity) dan hidup sehat (healthy life), untuk mendapatkan pengetahuan (the knowlodge) dan mempunyai akses kepada sumberdaya yang bisa memenuhi standar hidup. Dimensi penting tersebut terangkum dalam indeks pembangunan manusia. Kedua, untuk melihat apakah ada pengaruh pengeluaran pemerintah di sektor publik (pendidikan dan kesehatan) terhadap kemiskinan. Ketiga, melihat apakah ada pengaruh pembangunan manusia terhadap kemiskinan. Empat, mengkaji nilai-nilai Islam dalam mengatasi permasalahan umat yang terkait dengan kemiskinan. Data yang diteliti adalah data panel yang menggabungkan data cross section (data antar propinsi) dan data time series tiga tahunan (tahun 1996, 1999, 2002 dan 2005). Data tersebut diperoleh dari beberapa hasil publikasi BPS, serta data dari APBD masing-masing propinsi. Penelitian ini menggunakan beberapa metode data panel (Pooled Least Square/PLS, metode efek tetap/MET dan metode efek random/MER). Selanjutnya akan dipilih metode yang paling tepat dari ketiganya dengan menggunakan uji Chow, Hausman dan uji LM. Dari ketiga metode yang digunakan tersebut terpilih masing-masing metode untuk menjawab tiga penelitian, yaitu: Pertama, metode PLS merupakan metode terbaik yang digunakan untuk tujuan pertama.
Hasil metode PLS menunjukkan bahwa arah koefisien negatif yang tidak sesuai dengan hipotesis. Artinya, pengeluaran pemerintah di sektor publik (pendidikan dan kesehatan) tidak berpengaruh terhadap pembangunan manusia. Kedua, random efek merupakan metode terbaik untuk tujuan kedua. Penggunaan metode tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah di sektor publik (pendidikan dan kesehatan) tidak berpengaruh terhadap kemiskinan. Gambaran ini menunjukkan bahwa alokasi pengeluaran pemerintah di sektor publik (pendidikan dan kesehatan) masih rendah sehingga sangat sulit untuk bisa meningkatkan pembangunan manusia maupun untuk pengurangan kemiskinan. Terakhir, random efek terpilih menjadi metode terbaik untuk tujuan ketiga. Berdasarkan metode tersebut diketahui bahwa pembangunan manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan. Sementara itu, konsep pembangunan manusia setidaknya sudah mendekati nilai-nilai Islam dalam mengatasi kemiskinan.

This thesis has fourth main purposes to be assessed. Firstly, to examine the impact of the Indonesian government expenditures in public sector (i.e. education and health sectors) to the human development. Secondly, to assess the impact of the Indonesian government expenditures in public sector (i.e. education and health sectors) impact to poverty. And thirdly is to examine the impact of human development to poverty. And the last, is to examine poverty reduction in Islamic values. This study is using panel data from BPS (Indonesia Central Bureau of Statistics) publications and APBD from each province. Panel data is a combination data between cross section and time series data. The cross section data used in this study are the APBD from 33 provinces in Indonesia and the time series data is the 3 yearly data from 1996, 1999, 2002 and 2005. Three panel data methods (Pooled Least Square, Fixed Effect and Random Effect) are used in this study. The best method from those three methods will be chosen using Chow, Hausman and LM tests.
From those three methods this study finds the best method for each purpose. First, Pooled Least Square method is the best method to purpose number one. It proves that there is negative correlation between the government expenditures and human development. It means that the government expenditures in sector public (education and health sectors) will not give the same impact on the human development. This result is contrary with the thesis hypothesis. Second, Random Effect method is the best method to purpose number two. It also shows the government expenditures in sector public (education and health sectors) will not give the same impact on poverty. The government expenditures in education and health sectors are still low so it cannot give significant impact to boost human development and diminish poverty. And the last, Random Effect method is the best method to purpose number three. It gives positive result in which it proves that human development will give significant impact to reduce poverty. Concept of the human development is compatible with Islamic values."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25005
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LIPI Press, 2009
362.5 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Ada indikasi bahwa sebagian besar rumah tangga di Indonesia terjerat konsumsi rokok. Dan justru pada rumah tangga termiskin jeratan konsumsi rokok tersebut lebih besar dibanding rumah tangga terkaya. Padahal konsumsi rokok menimbulkan gangguan kesehatan kemudian berdampak pada produktivitas yang bersangkutan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa serta berujung pada kemiskinan. Oleh karena itu, konsumsi rokok bagi orang yang termiskin adalah persoalan yang sangat serius. Sehingga upaya pengendalian konsumsi rokok yang marak akhir-akhir ini seharusnya disikapi dalam koridor pencegahan agar orang miskin tidak terjerat dalam konsumsi rokok yang memiskinkan tersebut."
WADWMPD
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengurangan kemiskinan merupakan tujuan penting yg ingin dicapai oleh pemerintah di berbagai negara. Oleh krn itu pemerintah memerlukan alat yg dpt digunakan untuk memperkirakan tingkat kemiskinan dan meramalkan pengaruh dr suatu kebijakan yg akan diambil terhdap tingkat kemiskinan. Tersedianya alat semacam ini akan memungkinkan pemerintah melakukan pilihan kebijakan yg memberikan dampak terbesar terhadap kemiskinan. Sementara itu , perumusan arah , kebijakan dan langkah-langkah penurunan kemiskinan selain sangat penting utk perumusan RPJM 2010-2014 jg sangat penting dlm mempercepat kontribusi dan partisipasi Ind dlm pencapaian tujuan Milenium (MDG). Dlm kurun waktu RPJM 2004 - 2009, telah dilakukan penyempurnaan dan penataan kebijakan dan program serta kondisi penanggulangan kemiskinan . Seluruh penyempurnaan ini sdh dpt menurunkan kemiskinan sampai tingkat sebelum masa krisis. Tingkat kemiskinan pd th 2008 mencapai 15,4 persen , masih jauh dr penurunan yg disyaratkan dlm MDG. Meskipun dengan ukuran MGD US 1/kapita/hari, Ind. sdh mencapai target MDG tujuan penurunan kemiskinan pd th 2005. Meskipun dengan demikian , penanggulangan kemiskinan masih menghadapi masalah: (i)penurunan kemiskinan semakin lambat tanpa didukung pertumbuhan ekonomi pd bidang yg menyerap tenaga kerja dan efektif menurunkan kemiskinan (ii) masih terjadi kesenjangan tingkat kemiskinan antar provinsi yg sangat beragam . Sementara itu tantangan penurunan kemiskinan menghadapi globalisasi yg memberikan kerentanan lebih besar bagi perekonomian dan penghidupan masyarakat miskin serta perubahan iklim yg jg memberi tantangan besar pd perdesaan dimana masyarakat miskin sebagian besar berada. Hasil analisa memberikan rekomendasi bahwa arah dan kebijakn kedepan dlm rangka meningkatkan efektivitas & mempercepat penurunan kemiskinan adalah : (a) Pembangunan ekonomi dirahkan pd kegiatan yg efektif meyerap tenaga kerja & berdampak pd peningkatan bagi masyarakt miskin (b) kebijakan program yg bersifat berpihak & langsung dengan penurunan kemiskinan ditujukan untuk menjangkau dan melayani masyarakat miskin dengan lebih baik (better reaching melalui :(i) Melengkapi kebijakan penaggulangan kemiskinan khususnya kebijakan yg berpihak untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin (better serving); (ii) menyempurnakan targeting program. Hal ini penting krn hampir semua sektor memiliki program yg dirahkan baik langsung mau tidak langsung utk penurunan kemiskinan & khususnya diarahkan kpd masyarakat miskin ;(iii) Better mechanism bahwa dengan keterlibatan berbagai pihak baik ditingkat nasional paupun darah & antara pemerintahan (pemerintah & DPR/D) & pealaku usaha , masyarakat miskin serta lembaga swadaya masyarakat, diperlukan adanya mekanisme yg jelas & disepakati bersama , serta lembaga yng kompeten & instrumen yg baik & sumberdaya manusia yg berkualitas. (c) Dukungan adanya pembangunan daerah yg memperhatikan penataan & pengembangan: (i) sektor informal yg menjadi sumber penghidupan masyarakat miskin & menjadi stepping stone bagi masyarakat miskin untuk keluar dr kemiskinan dan (ii) pembangunan perdesaan terutama infrastruktur perdesaan, baik fisk & non fisik , untuk berkembangnya diversifikasi usaha perdesaan yg sangat menentukan & memberi cara peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>