Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Seperti tampak pada unsur-unsur ornamennya, interior Gereja Katolik Santo Yakobus di Surabaya kaya dengan tandatanda
yang penuh makna. Tanda-tanda ini berfungsi sebagai representasi liturgi Katolik dengan ciri-ciri universal dan
menjadi sebuah referensi bagi perancangan gereja Katolik di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
makna tanda-tanda ini dari sudut pandang semiotika menurut teori yang dikemukakan Charles Sanders Peirce. Dalam hal
ini tanda-tanda dianalisis melalui kategori ikon, indeks, dan simbol dan kemudian dikombinasikan dengan analisis
pemaknaan denotasi, konotasi dan aspek sosial. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanda-tanda yang terdapat pada gereja
ini menyampaikan makna, tidak hanya yang berkaitan dengan liturgi Katolik tetapi juga makna yang melampaui hal ini, yakni makna yang berkaitan dengan konteks sosial."
747 DIM 7:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Gereja Katolik Hati Kudus Yesus merupakan salah satu bangunan peninggalan kolonial Belanda, yang dibangun pada
tahun 1920-an. Bangunan gereja masih bertahan hingga saat ini dan tidak mengalami banyak perubahan pada aspek
arsitektur dan interiornya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ciri-ciri gaya kolonial Belanda yang berpengaruh pada
Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen pembentuk ruang dan perabot
yang ada pada Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya mendapatkan pengaruh dari gaya desain kolonial Belanda yang berkembang di Surabaya pada periode tahun 1900 sampai 1920-an."
747 DIM 7:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Achmad Faishal
"Gereja Katolik sebagai bangunan ibadah penganut agama Katolik sudah berdiri lama sejak masa kolonialisme bangsa Portugis dan Belanda di Pulau Jawa, namun pada masa awal pemerintahan Belanda, praktik agama Katolik sempat dihentikan dan kemudian pada abad ke-19 mulai berkembang lagi pasca pergantian tahta Raja Belanda. Setelah pergantian tahta oleh raja yang beragama Katolik, barulah didirikan gereja-gereja Katolik berukuran besar. Gereja Katolik yang dibangun pada abad ke-19 dan ke-20 tersebar di beberapa kota besar di Pulau Jawa, di dalamnya terdapat kaca patri sebagai komponen utama gereja Katolik. Kaca patri dapat berfungsi sebagai ornament atau sebagai alat untuk mempelajari agama. Kaca patri yang ada di dalam gereja Katolik ini menjadi daya tarik utama penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi isi keragaman penggambaran dari kaca-kaca patri yang ada di gereja-gereja Katolik di pulau Jawa yang didirikan pada masa kolonialisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai ragam penggambaran pada kaca patri yaitu motif tumbuhan, hewan, dan antropomorfik, yang semua itu merupakan penggambaran yang berhubungan dengan isi Alkitab baik kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Selain itu terdapat juga penggambaran yang tidak berdasarkan Alkitab namun berkaitan dengan teologi Katolik dan ada pula penggambaran yang mengandung unsur lokal (Jawa) yang maknanya belum dapat dipastikan hubungannya dengan teologi Katolik.

Catholic church as a place where the Catholics pray or having a sermon has been built since the colonialism era of the Portuguese and the Dutch within Java Island. In the early years of the Dutch governance, the practice of Catholicism was banned from public until the early of 19th century when a Catholic King in the Netherlands had claimed the throne, and so after that, the practice of Catholicism being brought back to the surface within the Dutch colony and the construction of Catholic church is permitted. The Catholic church that built in Java Island in 19th and 20th century are spread across the island. Inside it has stained glasses as one of the main components of Catholic church whether it is for an ornament or one of media for learning the religion. The stained glasses inside the Catholic church are the main topic of the research to understand and to identify all the variety of the contents of the stained glasses. The results shows that there are various of drawings related to Catholic theology which was brought from the Old Testament and the New Testament. There are also drawings that are not derived from the Bible but related with Catholic theology, nevertheless there are also various depiction of local (Javanese) elements that its meaning are not yet being confirmed and determined in the relation to Catholic theology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glenn Dinov Harun Pangestu
"Gereja Katolik Santo Yoseph merupakan sebuah bangunan peribadatan yang terletak di Matraman, Jakarta Timur. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek arsitektural bangunan gereja ini Melalui pendekatan arkeologi, penelitian ini menganalisis struktur, desain, dan elemen-elemen arsitektural gereja untuk memahami konteks budaya dan religius yang membentuk pembangunan gereja tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara arsitektur dengan praktik ibadah dan peran gereja dalam kehidupan beragama. Metode dalam penelitian ini melibatkan analisis arkeologi yang dikemukakan oleh Sharer dan Ashmore. ata primer dan sekunder dikumpulkan dan dianalisis untuk mengungkapkan makna dan fungsi yang terkait dengan aspek arsitektur gereja Santo Yoseph Matraman. Konsep-konsep teoritis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi simbolisme arsitektur gereja, makna ritus keagamaan, dan hubungan antara ruang fisik dan praktik keagamaan. Mengungkapkan bahwa komponen-komponen arsitektur bangunan tersebut memiliki makna-makna yang relevan dengan aktivitas keagamaan, seperti simbolisme dalam fasad, denah, lantai, dan fasad bangunan. Selain itu, komponen-komponen arsitektur tersebut juga berperan penting dalam mendukung berbagai kegiatan keagamaan, termasuk perayaan Ekaristi, Prosesi Sakramen Mahakudus, dan Ziarah Maria Fatima.

Santo Yoseph Catholic Church is a worship building located in Matraman, East Jakarta. The aim of this research is to determine the architectural aspects of this church building. Using an archaeological approach, this research analyzes the structure, design and architectural elements of the church to understand the cultural and religious context that shaped the construction of the church. This research also aims to determine the relationship between architecture and worship practices and the role of churches in religious life. The method in this research involves archaeological analysis proposed by Sharer and Ashmore. Primary and secondary data were collected and analyzed to reveal the meaning and function related to the architectural aspects of the Santo Yoseph Matraman church. The theoretical concepts used in this research include the symbolism of church architecture, the meaning of religious rites, and the relationship between physical space and religious practice. Revealing that the architectural components of the building have meanings that are relevant to religious activities, such as symbolism in the facade, floor plan, and building facade. Apart from that, these architectural components also play an important role in supporting various religious activities, including the celebration of the Eucharist, the Procession of the Blessed Sacrament, and the Pilgrimage of Mary Fatima."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salindeho, Sergey Vincentio Lendy
"Kegiatan ibadat utama yang dilakukan pada gereja Katolik adalah Perayaan Ekaristi yang merupakan sumber dan puncak (fons et culmen) seluruh ibadat dan hidup orang Katolik.  Kegiatan ini diadakan di dalam gereja.  Gereja sebagai tempat ibadat umat Katolik mengalami perubahan dari masa ke masa.  Perubahan fisik bangunan gereja tersebut mengikuti perkembangan ilmu Arsitektur dari abad ke abad dan pengaruh budaya lokal berikut keterbatasan yang dihadapi oleh gereja setempat.  Skripsi ini membahas Interpretasi para perancang terhadap Perayaan Ekaristi yang diimplementasikan pada bangunan Gereja Katolik.

The main worship activity conducted in the Catholic Church is the Celebration of the Eucharist which is the source and summit (
fons et culmen) all worship and Catholic life.  This activity is held in the church.  The Church as a place of Catholic worship change from time to time. The church building physical changes follow the development of the science of architecture over the centuries and the influence of local culture following limitations faced by the local church. This thesis discusses the designer's interpretation of the Eucharist which is implemented in the building of the Catholic Church."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boelaars, Hubb J.W.M.
Yogyakarta: Kanisius, 2005
282 BOE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Christina Fara Alfrida
"Penelitian ini merupakan pemaparan mengenai Gereja Katolik Hati Kudus Jakarta sebagai living monument yang dilakukan dengan kajian morfologi melalui upaya rekonstruksi bentuk dan gaya Gereja Katolik Hati Kudus Jakarta (Parochie van het Heilig Hart Batavia – Kramat). Metode penelitian yang digunakan meliputi formulasi, pengumpulan data, analisis data (analisis morfologi dan gaya), dan interpretasi. Selanjutnya pada analisis morfologi dipaparkan informasi mengenai bentuk bangunan gereja pada awal abad ke-20 yang dibandingkan dengan bentuk bangunan gereja saat ini. Pada analisis gaya bangunan dibandingkan dengan bangunan gereja katolik di kawasan yang sama, yaitu Gereja Katedral dan Gereja Santa Theresia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja ini merupakan gereja katolik tertua kedua di Jakarta setelah Gereja Katedral. Gereja ini memiliki bentuk dasar fasad persegi, denah berbentuk persegi panjang, sehingga mempengaruhi bentuk volume bangunannya, atap berbentuk gabel, dan memiliki satu buah menara berbentuk persegi panjang. Gereja ini mengadopsi gaya Indische yang merupakan gaya bangunan Eropa yang berkembang di Indonesia sekitar akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

This research is an description of the Hati Kudus Catholic Church in Jakarta as a living monument with a morphological study through effort to reconstruct form and style of the Catholic Church Hati Kudus Jakarta (Parochie van het Heilig Hart Batavia - Kramat). The methods used formulation, data collection, data analysis (morphology and style analysis) and interpretation. Furthermore, In the morphological analysis, information about the shape of the church building in the early 20th century is presented which is compared with the shape of the church building today. In the analysis, the building style is compared with the catholic church buildings in the same area, namely the Cathedral Church and the Church of Santa Theresia. The results showed that this church is the second oldest Catholic church in Jakarta after Cathedral Church. This church has basic shape of a square fasad, rectangular floor shape, so that it affects the volume of the building, the roof is gable, and has one rectangular tower. This church adopted Indische style which is a European building style that developed in Indonesia around the late of 19th century to early 20th century."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Heuken S.J.
Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 1989
R 282.598 ADO e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bagus Achmad Faishal
"Gereja Katolik sebagai bangunan ibadah penganut agama Katolik sudah berdiri lama sejak masa kolonialisme bangsa Portugis dan Belanda di Pulau Jawa, namun pada masa awal pemerintahan Belanda, praktik agama Katolik sempat dihentikan dan kemudian pada abad ke-19 mulai berkembang lagi pasca pergantian tahta Raja Belanda. Setelah pergantian tahta oleh raja yang beragama Katolik, barulah didirikan gereja-gereja Katolik berukuran besar. Gereja Katolik yang dibangun pada abad ke-19 dan ke-20 tersebar di beberapa kota besar di Pulau Jawa, di dalamnya terdapat kaca patri sebagai komponen utama gereja Katolik. Kaca patri dapat berfungsi sebagai ornament atau sebagai alat untuk mempelajari agama. Kaca patri yang ada di dalam gereja Katolik ini menjadi daya tarik utama penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi isi keragaman penggambaran dari kaca-kaca patri yang ada di gereja-gereja Katolik di pulau Jawa yang didirikan pada masa kolonialisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai ragam penggambaran pada kaca patri yaitu motif tumbuhan, hewan, dan antropomorfik, yang semua itu merupakan penggambaran yang berhubungan dengan isi Alkitab baik kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Selain itu terdapat juga penggambaran yang tidak berdasarkan Alkitab namun berkaitan dengan teologi Katolik dan ada pula penggambaran yang mengandung unsur lokal (Jawa) yang maknanya belum dapat dipastikan hubungannya dengan teologi Katolik.

Catholic church as a place where the Catholics pray or having a sermon has been built since the colonialism era of the Portuguese and the Dutch within Java Island. In the early years of the Dutch governance, the practice of Catholicism was banned from public until the early of 19th century when a Catholic King in the Netherlands had claimed the throne, and so after that, the practice of Catholicism being brought back to the surface within the Dutch colony and the construction of Catholic church is permitted. The Catholic church that built in Java Island in 19th and 20th century are spread across the island. Inside it has stained glasses as one of the main components of Catholic church whether it is for an ornament or one of media for learning the religion. The stained glasses inside the Catholic church are the main topic of the research to understand and to identify all the variety of the contents of the stained glasses. The results shows that there are various of drawings related to Catholic theology which was brought from the Old Testament and the New Testament. There are also drawings that are not derived from the Bible but related with Catholic theology, nevertheless there are also various depiction of local (Javanese) elements that its meaning are not yet being confirmed and determined in the relation to Catholic theology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>