Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Priyo Cahyono
"ABSTRAK
Industri rokok sebagai sebuah industri yang sangat bergantung pada cengkeh dan
tembakau sebagai bahan baku memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan
negara. Disamping merupakan industri yang sangat menyerap tenaga kerja, industri rokok
yang didominasi segelintir pemain inti menunjukan geliat yang meyakinkan di tengah
badai krisìs yang tak kunjung usai.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sebagai salah satu pemain utama dalam pasar
sekaligus merupakan salah satu perusahaan yang berkapitalisasi saham terbesar di lantai
bursa seolah tegar ditengah problematika yang melingkupi industri rokok di tanah air.
Mulai dari keputusan pemerintah yang semakin memperbesar pajak cukai, hingga
masaiah kelangkaan bahan baku dan kampanye gerakan anti rokok, senantiasa dihadapi
dengan tenang oleh perusahaan yang berbasis di Kediri, Jawa Timur ini.
GORM bukan nya tumbuh dan besar dengan tanpa masalah. Krisis ekonomi yang
kemudian menciptakan fluktuasi nilai tukar dan penurunan daya beli masyarakat
merupakan salah satu batu penghalang kesuksesan perusahaan yang didirikan pada tahun
1958 ini. Manajernen konservatif yang cenderung dipertahankan juga membuat
perusahaan terkesan menjadi kurang aktif dalam memutar kas yang dimiliki selain pada
bidang pengadaan / persediaan. sehingga perusahaan seringkaii menjadi kehilangan
kesempatan berharga unuk memaksirnalkan keuaungan dan nilai perusahaan.
Kemampuan perusahaan dalarn memaksimalkan fungsi pengelolaan sumber daya
juga merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen, Ketergantungan bahan
baku rokok terhadap faktor alam membuat fluktuasi barga cengkeh dan tembakau dapat
mendatangkan masalah serius bagi kelancaran proses produksi. Perencanaan dan
pembelian bahan baku menjadi demikian penting, sekalipun harus menggunakan jalur
pinjaman dari pihak bank yang kemudian dikombinasikan dengan modal sendiri.
Kompleksitas permasalahan inilah yang coba diangkat dan dianalisa dengan
tujuan mengetahui keterkaitan antara efektivitas dan efisiensi pengelolaan aspek-aspek
keuangan yang ada guna mempertahankan kondisi leverage perusahaan, dimana
selanjutnya hubungan ini diarahkan untuk pedoman dan dasar pengambilan keputusan
strategik yang bersifat lebih menyeluruh.
"
2002
T2045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Nurul Jannah
"Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan informasi kepada para pengguna untuk membuat keputusan sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Bagi investor, informasi dalam laporan keuangan digunakan untuk menentukan berapa besar tingkat risiko dalam expected return. Pada umumnya pengukuran kinerja yang dapat digunakan adalah laba dan arus kas. Selain itu, saat ini investor juga memperhatikan tingkat pengungkapan atas pos-pos dalam laporan keuangan sebelum membuat keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan pendapatan bunga bersih, komponen arus kas dan pengungkapan pos-pos laporan keuangan dengan expected return saham. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengujian hipotesis dengan menggunakan data kualitatif maupun kuantitatif yang terdapat dalam laporan keuangan. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 14 bak dalam periode tahun 2002-2006. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif signifikan antara arus kas operasi, arus kas investasi dan engungkapan pos-pos laporan keuangan dengan expected return saham. Akan tetapi, hasil pengujian hipotesis lainnya menunjukan bahwa pendapatan bunga bersih dan arus kas pendanaan tidak terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan expected return saham bank.

Financial statement has an important role to give information to the users for decisions making process. For the investor, information in financial statement is used to determine risk and expected return. In general, performance measurements used by investor is profit and cash flow. Besides, investors also consider on disclosure of financial statement before make a decision. The research purpose is to give a better understanding about the correlation of net interest income, component of cash flow and notes to financial statement to expected return of stock. This research used hypothesis testing with quantitative and qualitative data in financial statement. The samples consist of 14 banking firms from 2002 until 2006 period. The result indicates that the correlation of operating cash flow, investing cash flow and notes to financial statement are positive and statistically significant to expected return of banking stock. However, net interest income and cash flow from financing do not have a significant correlation with expected return of banking stock."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Mukhamad Setyo Adhi
"Kriisis ekonomi yang melanda Indonesia membawa dampak memburuknya kondisi keuangan hampir seluruh perusahaan di Indonesia, meskipun demikian tetap saja industri rokok mengalami kemajuan yang pesat karena kebutuhan mengkonsumsi rokok makin melonjak.
Hingga saat ini tiga perusahaan di sektor rokok yang telah listing di pasar modal Indonesia adalah Gudang Garam, FLM Sampoerna, dan British American Tobacco (BAT). Salah satu dari ketiga perusahaan lersebut yang paling menonjol dan menguasai pangsa pasar rokok terbesar di Indonesia adalah Gudang Garam. Hal ini disebabkan PT. Gudang Garam menerapkan strategi konvensional dimana proporsi hutangnya tergolong rendah. Selain itu didukung pula dengan likuiditas perusahaan yang sangat besar, maka tak heran bila perusahaan ini masih mampu berjaya di kancah dunia usaha Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis industri rokok secara keseluruhan, melakukan analisa fundamental terhadap PT. Gudang Garam dengan mengidentifikasi nilai perusahaan dan return yang diperoleh para shareholdernya baik pembagian dividen ataupun capital gain serta mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap nilal pemegang saham dan menyarankan strategi yang akan ditempuh oleh perusahaan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah valuation dengan metode economic profIt. Sebagai data pendukung diperlukan kondisi makroekonomi di Indonesia seperti laju inflasi, pertumbuhan PDB, nilai tukar rupiah, suku bunga SBI, serta proyeksi keuangan lima tahun kedepan berdasarkan data laporan keuangan tahun 1995-2000.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skenario mostlikety, dimana keadaan ekonomi masih buruk seperti sekarang ini maka pemerintah masih harus memerah cashcownya yaitu industri rokok sebagai penyumbang cukai terbesar. Dengan asumsi pemberlakuan cukai dan HJE dalam kurun lima tahun kedepan akan naik 100%, sedangkan PPn tetap maka Gudang Garam akan mengalami penurunan laba bersihnya akibat beban COGS yang cukup besar. Tetapi dengan merek yang kuat di pasar sehingga loyalitas konsumen telah terbentuk maka Gudang Garam masih mampu meningkatkan penjualannya agar labanya tetap tumbuh. Untuk itu perlu melakukan brandpositioning yang lebih baik lagi dengan gencar melakukan ikian di berbagai media. Economic value perusahaan lima tahun kedepan memiliki trend meningkat yang mencerminkan performa perusahaan makin membaik akibat kegiatan operasinya. Nilai wajar perusahaan menunjukkan diatas nilai pasar yang terjadi sehingga berposisi undervalue.
Pada skenario optimistik, pemerintah tidak menaikkan cukai, HiE dan PPn karena kondisi ekonomi membaik sehingga melonggarkan budgetary pressure pemerintah. Laba perusahaan melonjak tinggi akibat beban COGS yang ditanggung Perusahaan kecil. Economic value perusahaan dalarn lima tahun kedepan membunbung tinggi yang menandaka? kinerja perusahaan dan aktifitas operasinya Sangat bait Nilai wajar perusahaan jauh diatas filai pasar yang berlaku sehingga saham perusahaan undervalue. Untuk itu Gudang Garam perlu melakukan ekspansi kapasitas produksinya dan menciptakan Variasi produk baru seperti rokok A-Mild. Pada skenario pesimistik, temyata budgetary pressure memaksa pemerintah untuk rnenaikkan cukai dan HJE yang sangat tinggi (>100%) dalam lima tahun kedepan, yang berdampak pada berkurangnya laba bersih perusahaan akibat beban COGS yang teramat besar dan bahkan menimbulkan kerugian. Dengan kondisi HJE yang demikian tinggi dikombinasi dengan rendahnya daya beli masyarakat maka tingkat penjualan dan pangsa pasamya akan rnenurun tajam. Economic value perusahaan lima tahun kedepan mengalami penurunan yang signifikan tiap tahunnya, yang berarti kinerja perusahaan dan kegiatan operasinya memburuk dan mengalami kerugian besar. Sedangkan nilai wajar perusahaan jauh dibawah nilai pasar yang terjadi sehingga posisi saham perusahaan overvalue. Untuk itu perusahaan perlu menekankan penguatan merek bagi produk kelas duanya yaitu SKT GG Merah karena harga yang Iebih terjangkau.
Dengan hasil skenanio diatas maka investor dapat dengan peka membaca pola yang akan terjadi, apakah menguntungkan atau tidak. Sehingga pasa investor dapat mengambil keputusan dalam membeli saham Gudang Garam.
Mengingat kondisi saat ini dimana likuiditas perusahaan yang overlilkuid, maka Gudang Garam sebaiknya menerapkan strategi yang tidak konvensional, sehingga lebih aktif memutarkan kelebihan cash yang ada untuk ditanamkan pada investasi yang menguntungkan. Selain itu dijadikan sebagai peluang untuk menciptakan inovasi produk baru (rokok A-Mild) untuk dapat menghadapi Persaingan di masa datang."
2002
T808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimbim Satya Saputra Goenawan
"Pertumbuhan pengguna telepon genggam memberikan dampak positif terhadap tumbuhnya sektor telekomunikasi hingga mencapai 13,61% CAGR selama 2000 – 2017. Pertumbuhan yang masif tersebut sayangnya tidak mampu mengimbangi biaya yang terjadi di sektor tersebut sehingga mengakibatkan kerugian pada level net income. Hal tersebut memberikan kemungkinan atas penilaian yang ambigu terhadap nilai perusahaan sacara wajar. Oleh karena itu, penilitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai wajar perusahaan pada sektor telekomunikasi dengan objek penelitian PT XL Axiata Tbk. Penelitian melibatkan metode discounted cash flow to firm dengan proyeksi laporan keuangan hingga 10 tahun dengan bantuan 5 tahun historis sebagai tahun dasar. Ada pun data yang digunakan untuk basis proyeksi laporan tersebut bersumber dari informasi publik yang melingkupi makroekonomi, industri, dan perusahaan. Penulis menemukan bahwa harga saham PT XL Axiata Tbk. tidak merepresentasikan nilai wajar perusahaan, dimana harga saham berada pada nilai undervalued.

The growth of mobile phone users has a positive impact on telecommunications sector’s growth reaching 13.61% CAGR during 2000 - 2017. Unfortunately, that massive growth inadquately offset the costs incurred resulting losses on net income for years. It leads to the possibility of an ambiguous assessment regarading the value of the company in this sector. Therefore, this research aims to reveal the fair value of companies in the telecommunications sector with PT XL Axiata Tbk. as an object. The study involves a discounted cash flow to firm method with 10-years financial statement projections that is helped by 5 historical years as base-year. The data used for the projection derived from public information covering macroeconomics, industry, and companies. The research finds that the share price of PT XL Axiata Tbk. does not represent the fair value of the company which the share price is currently standing at undervalued.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Widjaja
"ABSTRAK
Sejak krisis ekonomi, volume penjualan untuk industri rokok terns mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena harga rokok bergerak naik semakin jauh dari tingkat daya beli konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kinerja PT. Gudang Garam Tbk. selama 3 tahun sejak 2000-2002. Dengan mengkaji kekuatan keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk. dapat diketahui bagaimana kemampuan fundamental keuangan perusahaan untuk bertahan di masa depan maupun dalam mengembangkan usahanya dilihat secara historis.
Peranan Laporan Keuangan menjadi sangat penting sebagai salah satu alat dan tolak ukur di dalam mengukur kinerja perusahaan. Di dalam penelitian ini diambil salah satu perusahaan yang memproduksi rokok, yaitu PT. Gudang Garam Tbk.
PT. Gudang Garam Tbk. adalah salah satu produsen rokok kretek terkemuka yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun dan merupakan pelaku dominan di bidang sigaret kretek mesin di Indonesia.
Dalam penelitian ini teori yang dipakai adalah penilaian kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan metode analisis time series (anal isis horisontal), analisis common size (analisis vertikal), analisis rasio dan analisis cross section (perbandingan dengan perusahaan sejenis). Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan lab a rugi. Laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk. diperoleh dari laporan tahunan perusahaan selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2002.
Dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk. maka dapat disimpulkan bahwa solvabilitas dan profitabilitas PT. Gudang Garam Tbk. cukup baik dan berada diatas rata-rata industrinya sedangkan likuiditas dan aktivitasnya berada dibawah ratarata industri namun hal ini disebabkan oleh adanya usaha-usaha PT. Gudang Garam Tbk.untuk meningkatkan serta mengembangkan usahanya di industri rokok. Dengan demikian, secara umum kinerja keuangan PT. Gudang Garam Tbk cukup baik dan mampu menjaga konsistensi peningkatan kinerja keuangannya.
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk meningkatkan kinerj a PT. Gudang Garam Tbk maka penulis menyarankan agar perusahaan meninjau kembali kebijakannya untuk persediaannya yang besar selain itu penagihan piutang perlu lebih ditingkatkan lagi sehingga likuiditas dan aktivitasnya akan menjadi lebih baik. PT. Gudang Garam Tbk. juga perlu mengintensifkan usahanya dalam membantu petani cengkeh dan tembakau guna mengamankan persediaan bahan baku. Untuk penelitian berikutnya, akan lebih baik apabila dilakukan studi lapangan sehingga bisa diperoleh informasi yang lebih detail.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Syamsuar
"Laporan arus kas belum digunakan secara optimal oleh para investor di Pasar
Modal padahal penggunaan rasio-rasio laporan arus kas dapat memberikan iñformasi
tambahan bagi mereka. Skripsi mi bertujuan memberikan gambaran penggunaan rasiorasio
tersebut. Laporan arus kas dibuat berdasarkan Laporan perubahan posisi keuangan objek peneitian, yang kemudian dianalisa dengan menggunakan rasio-rasio Laporan arus kas bersama-sama dengan rasio- rasio yang umum digunakan selama mi. Kesimpulan penelitian untuk likuiditas rasio-rasio Laporan arus kas lebih dapat menunjukkan kemampuan penisahaan membayar bunga dan cicilan kewajiban. Penggunaan rasio-rasio efisiensi clari Laporan arus kas dapat membantu investor dalam menilai kemampuan perusahaan menghasilkan kas. Jadi tidak hanya tergantung kepada angka laba bersih. Dan segi profitabilitas, hasil analisa rasio-rasio Laporan arus kas sedikit berbeda dengan rasiorasio
keuangan umum. Perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh laba bersih. Didalam
perhitungan laba bersih terdapat unsur-unsur yang meningkatkan laba bersih tetapi tidak meningkatkan kas seperti laba penjualan aktiva tetap. Dengan menggunakan rasio-rasio Laporan arus kas, investor dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan membayarkan deviden. Rasio-rasio Capital Expenditures dapat menunjukkan bagaimana perusahaan membiayai perolehan aktiva tetap. Hasil penelitian menunjukkan rasio-rasio Laporan arus kas sangat membantu para investor dalam mengevaluasi performansi perusahaan. Rasiorasio tersebut terutama sangat membantu dalam memprediksi arus kas masuk. Laporan arus kas sebaiknya disyaratkan sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kurniawan
"Pembagian keuntungan perseroan pada pemegang saham atas modal yang sudah diinvestasikannya bisa dengan lewat dividen, keuntungan menginvestasikan kembali, ataupun membeli kembali saham. Salah satu ketentuan yang diulas dalam rapat ini yakni ketentuan tentang dibayarkan ataupun tidaknya dividen maupun yang lebih diketahui selaku dividend policy (kebijakan dividen). Tujuan penelitian ini ingin mengetahui Mengetahui dampak pengaruh struktur kepemilikan dan arus kas terhadap rasio pembayaran dividen terhadap industri FMCG yang tertera di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitan ini dilakukan dengan menggunakan panel regression analysis dengan pendekatan random effect. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan kuartalan perseroan Fast Moving Consumer Good yang sudah tertera di Bursa Efek Indonesia (BEI) data 5 tahun dari tahun 2016 – 2020 dengan menggunakan Purposive sample. Hasil pengujian regresi data panel diperoleh bahwa variabel Instituonal Ownership memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Variabel operating cash flow (OCF) dan free cash flow (FCF) masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi tambahan dalam memutuskan bagaimana tingkatan dividen yang hendak diberikan (rasio pembayaran dividen) da mengenali aspek yang bisa pengaruhi rasio pembayaran dividen, penanam modal yang menginginkan return berbentuk dividen bisa lebih berhati - hati dalam memilah perusahaan tempat dia hendak menanamkan uang yang dimilikinya. Perusahaan (praktisi / manajer keuangan) tetap mengutamakan good governance dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi konflik (agency problem) antara manajemen dan pemegang saham karena konflik ini akan merugikan perusahaan kedepannya. Investor sebaiknya juga mendalami hak-hak apa saja yang seharusnya diperoleh sebagai pemegang saham dan peraturan-peraturan yang melindungi hak-hak tersebut.

The distribution of company profits to shareholders on invested capital through dividends, previous profits, or buying back shares. One of the provisions reviewed in this meeting is the provision regarding the determination or not of dividends or what is better known as dividend policy (policy). The purpose of this study was to determine the effect of ownership structure and cash flow on the dividend payout ratio of the FMCG industry listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This research was conducted using panel regression analysis with a random effects approach. This study uses secondary data obtained from the quarterly reports of Fast Moving Consumer Good companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for 5 years from 2016 – 2020 using a purposive sample. The results of the panel data regression test show that the institutional ownership variable has a significant effect on the dividend payout ratio. Variable operating cash flow (OCF) and free cash flow (FCF) each partially has a significant effect on the dividend payout ratio. This research is expected to provide an additional reference in deciding how the dividend level to be given (dividend payout ratio) and to identify aspects that can affect the dividend payout ratio, investors who want a dividend return can be more careful in selecting the company where they want to invest their money. demanded. The company (practitioner / financial manager) continues to prioritize good governance in carrying out its business activities. This is so that there is no conflict (agency problem) between management and shareholders because this conflict will be detrimental in the future. . Investors should also explore what rights they have as shareholders and the regulations that protect these rights.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deddi Nordiawan
"Informasi tentang laba dalam sebuah laporan keuangan dianggap oleh banyak pihak sebagai informasi yang penting. Demikian pentingnya peranan laba dalam kehidupan bisnis membuat munculnya kebutuhan atas informasi tambahan yang dapat menjelaskan apakah laba perusahaan bersangkutan memiliki kualitas yang baik atau tidak. Laba yang berkualitas akan benar - benar mencem1inkan kondisi perusahaan yang menghasilkan laba tersebut. Laba yang berkualitas juga akan memberikan kepastian dan menghasilkan keputusan yang benar bagi pihak- pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Ada banyak ukuran dan cara untuk menentukan apakah sebuah laba berkualitas atau tidak. Misalnya Bernstein dan John Wild (2001) yang menyatakan bahwa kualitas laba ditentukan oleh tiga faktor, yaitu prinsip - prinsip akuntansi yang dianut, cara perusahaan bersangkutan menerapkan prisnsip - prinsip akuntansi tersebut, dan situasi / kondisi bisnis tempat perusahaan beroperasi. Secara lebih rinci Hawkins (1998) menyatakan bahwa faktorfaktor penentu kualitas laba adalah arus kas, kondisi perekonomian, volatilitas, keberadaan one-time-event, status keuangan, kebijakan pajak, kebijakan akuntansi perusahaan, kualitas aset - aset produktif, dan tujuan dari pengguna laporan tersebut.
Meskipun muncul banyak pandangan tentang cara pengukuran kualitas sebuah laba, hampir semuanya mengatakan bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang mempunyai persistensi dari tahun ke tahun. Dengan menggunakan persistensi sebagai pengukur kualitas laba, Sloan (1996) dan Sloan et. al. (2001) menguji kualitas laba di Amerika dengan menggunakan model sebagai berikut :
Dengan persamaan tersebut, jika koefisien akrual dan arus kas mempunyai nilai yang signifikan berarti ada hubungan antara laba di tahun tertentu dengan komponen laba di tahun sebelumnya. Jika terdapat hubungan seperti itu maka dikatakan laba yang bersangkutan berkualitas karena dianggap mempunyai persistensi.
Dengan menggunakan model yang sama, penelitian dalam karya akhir ini menguji kualitas laba perusahaan - perusahaan di Indonesia. Sampel terdiri atas 109 perusahaan dari berbagai sektor industri (kecuali sektor perbankan dan keuangan) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan telah memberikan laporan keuangannya sejak 31 Desember 1999 sampai dengan 31 Desember 2001. Kemudian, dibuat persamaan regresi dengan laba sebagai variabel dependen dan akrual serta arus kas sebagai variabel independen.
Hasil pengujian menunjukkan, pada tahun 2001, laba dipengaruhi secara signifikan baik oleh arus kas maupun akrual tahun 2000, sehingga dapat dikatakan laba tahun 2001 mempunyai kualitas yang baik. Terlebih ditunjukkan dengan adanya fakta bahwa arus kas menj adi variabel yang lebih berpengaruh dibandingkan akrual, semakin menegaskan bahwa laba tahun 2001 ini mempunyai kualitas yang baik.
Laba tahun 2000 tidak lebih berkualitas dibandingkan lab a tahun 2001, karena variabel akrual yang tidak signifikan. Meskipun demikian laba tahun 2000 masih tetap dikatakan berkualitas karena bagaimanapun juga tetap ada faktor yang berpengaruh yang menunjukkan hubungan antara laba tahun 2000 dengan komponen laba tahun 1999. Dengan munculnya arus kas sebagai satu - satunya faktor yang signifikan, dapat dikatakan bahwa yang berpengaruh hanyalah komponen arus kas. Dengan kondisi seperti itu, kita tetap dapat menyimpulkan bahwa laba ini berkualitas karena justru dengan hanya arus kas yang berpengaruh laba ini lebih memiliki persistensi dan kepastian.
Secara keseluruhan, laba periode tahun 1999 - 2000 juga menunjukkan kualitas yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hubungan yang signifikan antara variabel laba dengan variabel independen akrual dan arus kas. Seperti lab a di tahun 2001, hasil pengujian secara keseluruhan menunjukkan adanya pengaruh arus kas yang lebih besar yang memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar bagi kita akan kualitas laba di periode itu. Adanya kualitas yang baik pada laba yang dilaporkan dalam periode 1999 - 2001 ini kemungkinan besar ditunjang oleh kualitas laba tahun 2001 yang sudah baik.
Dari analisa yang telah dilakukan baik secara tahunan maupun secara keseluruhan, kita melihat adanya perkembangan kualitas laba yang semakin membaik dari tahun 1999 sampai tahun 2000. Perkembangan perekonomian di dunia tampaknya menjadi faktor ekstemal yang kuat yang mendorong kualitas laba pemsahaan - pemsahaan di Indonesia menjadi lebih baik. Terbongkamya banyak manipulasi akuntansi di banyak perusahaan besar di dunia mendorong para akuntan untuk lebih berhati- hati dan disiplin dalam menjalankan profesinya."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>