Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanus Goei King An
"ABSTRAK
Merger dan akuisisi merupakan suatu topik yang sangat populer
di Amerika Serikat sejak awal abad 20 dan telah berjalan
hampir satu abad di dunia ini. dari berbagai tulisan yang ada
diketahui bahwa tidak semua merger dan akuisisi yang dilakukan
selalu sukses, sebaliknya banyak pelaksanaan merger dan
akuisisi yang mengalami kegagalan. Oleh sebab itu pengalaman
mereka tentang segala aspek yang dapat mensukseskan
terlaksananya suatu merger dan akuisisi dengan baik merupakan
pengetahuan yang sangat berharga.
Di Indonesia sendiri, merger dan akuisisi belumlah begitu
populer seperti di Amerika, bahkan belumlah ada peraturan
pemerintah yang mengatur pelaksanaan merger dan akuisisi ini
secara tegas dan jelas. sedang dengan adanya perkembangan
pasar modal yang sedemikian pesatnya pada akhir-akhir ini,
banyak perusahaan yang telah mengemisikan sahamnya mencari
jalan pintas dan cepat untuk mengembangkan usahanya karena
kelebihan dana dan meningkatnya kemampuan mereka dalam
memperoleh pinjaman. Salah satu jalan untuk itu adalah dengan
melakukan merger dan akuisisi.
Dalam tulisan ini, penulis berusaha menguraikan mengenai
segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu merger
melalui studi kepustakaan dan simulasi pelaksanaan merger
melalui studi kasus.
Dimulai dengan pemahaman tentang teori merger serta jenis
Jenis merger yang ada dan alasan penggunaannya, perkembangan
merger di dunia, khususnya di Amerika Serikat, dan peraturan
serta prosedur merger yang berlaku di Amerika dan Indonesia,
penulis berusaha menggali pula aspek merger sebagai strategi
pengembangan perusahaan beserta faktor?faktor yang menunjang
suksesnya pelaksanaan merger dari segi keuangan, usaha, dan
organisasi. Pemahaman tentang perlakuan akuntansi dan merger
merupakan bahasan yang penlu disinggung. Demikian pula
kerangka valuasi pengambilan keputusan suatu merger yang
mencoba menguraikan ukuran?ukuran kuantitatif yang perlu
dicari untuk menilai keberhasilan suatu merger yang dilakukan.
Dan tentunya, tulisan ini tidaklah lengkap apabila tidak
disertai dengan suatu studi kasus nyata yang dihadapi, berupa
rencana penggabungan dua perusahaan manufaktur dan distribusi
kosmetik dengan perusahaan distnibusi consumer goods, melalui
suatu pembahasan yang didasarkan pada aspek teoritis yang
meliputi aspek keuangan, manajemen dan organisasi, aspek
hukum, dan aspek perpajakannya.
Akhirnya dapat disimpulkan suatu strategi dan pelaksanaan
merger yang dapat memenuhi segala maksud dan tujuan
dilaksanakannya merger tersebut berupa jenis merger yang
dïlakukan, perlakuan akuntansinya, prosedur yang harus
ditempuh, persyaratan yang harus dipenuhi dan instansi
pendukung yang perlu diminta bantuannya, beserta tahapan yang
harus dilakukan mulai persiapan merger (post merger),
pelaksanaan merger (execution), dan setelah merger (pasca
merger).
Dari hasil studi kasus yang dilakukan dapatlah disimpulkan
bahwa :
1. Pelaksanaan merger harus disesuaikan dengan tujuannya.
2. Metode merger yang fìlakukan dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan.
3. Pelaksanaan merger perlu memperhatikan beberapa faktor yang
menentukan suksesnya pelaksanaan merger diantaranya f aktor
dana dan faktor sinergi.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Heritingkir
"ABSTRAK
Badai krisis ekonomi menghantarn perekonomian Indonesia pada pertangahan tahun
1997, yang melumpuhkan berbagai sektor usaha, tidak terkecuali sektor perbankan baik
swasta maupun pemerintah. Dimana pada saat itu nilai tukar Rupiah melemah dan tingkat
suku bunga pun amat tlnggi, sehingga banyak perusahaan yang merupakan kreditior dari
bank-bank yang ada mengalami kesulitan dalam membayar angsuran kredit mereka yang
akhirnya menyebabkan banyaknya kredit--kredit yang dikucurkan oleh bank banyak yang
macet. Selain itu banyak juga bank-bank yang mengalami negatif spread karena mereka
harus membayar bunga yang tinggí kepada nasabahnya sedangkan kredit yang
dikucurkannya relatif rendah bahkan tidak ada akibat tingginya suku bunga pinjaman.
Bank-bank pun kemudian berusaha mati-matian agar tetap dapat bertahan dan
kebangkrutan melalui berbagai cara. Ada yang melakukan restrukturisasi utang, ada pula
yang melepas sebagian atau bahkan seluruh kepemilikan sahamnya kepada pihak lain.
terutama investor asing.
Begitu juga nasib yang dialami oleh bank-bank BIJMN yang mengalami kesulitan
keuangan akibat dari kredit-kredit bermasaiah yang dimilikinya ditambah dengan kondisi
perekonomian yang sedang dilanda krisis membuat debitor-debitor semakin sulit untuk
melunasi kewajiban-kewajibannya. Tingkat suku bunga yang tinggi yang menyebabkan
terjadinya negative spread pada bank-bank tersebut serta nilai tukar Rupiah yang
berfluktuatif dan melemah terhadap US Dollar yang berpengaruh pada kewajiban
kewajiban dalam bentuk valas sehingga jumlahnya menjadi Iebih besar membuat kondisi
bank-bank tersebut semakin terpuruk. Untuk itu bank perlu melakukan tindakan-tindakan
yang menjadi solusi untuk mengatasi financial distress ini. Dengan mengambil kasus
bank Mandiri maka masalah yang akan di bahas di dalam karya akhir ini adalah mencari
solusi untuk mengatasi financial distress tersebut.
Karya akhir ini dibuat untuk melihat apakah bank-bank peserta merger ¡tu
mengalami financial distress dengan menunakaii analisa Z-Score dan AIunan Models
dan bagaimana solusi yang diambil untuk mengatasi rnasalah kesulitan keuangan tersebut
dengan menggunakan studi kasus Bank Mandiri.
Berkenaan dengan metodologi penulisan yang digunakan, maka pada karya akhir
akan rnenggunakan metodologi deskrìptif dengan mempergunakan data-data yang terdiri
dari data primer dan data sekunder. Dimana data primer itu merupakan data tentang bank-
bank yang bersangkutan dapat diperoleh melalui bank itu sendiri maupun dari sumber
lain (eksternal) seperti Bank Indonesia, Selain sumber data diatas juga didukung data
tentang perbankan yang diperoleh dari home page perusahaan dan interview dengan
pihak-pihak terkait yang menguasai permasalahan. Kemudian yang merupakan data
sekunder sebagai pelengkap adalah data didapat melalui studi literatur (text hook), karya
ilmiah, anikel di media massa, laporan keuangan bank, serta data lain yang relevan
dengan permasalahan.
Dalam menganalisa financial distress yang dialami oleh bank-bank BUMN
tersebut dilakukan dengan penggunaan analisa Z-score dan Altman Model?s yang
merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai untuk mengkur apakah suatu
Perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Setelah itu juga dibahas mengenai alternatif
solusi untuk keluar dari kesulitan keuangan yang terdiri dari restrukturisasi keuangan,
merger, Iikuidasi, dIl.
Berdasarkan kasus bank Mandiri ternyata solusi yang diambil adalah dengan
melakukan merger diikuti dengati restrukturisasi dan rekapitaIisasi terhadap hutang
hutang bermasalah mereka. Dan performa setelah merger dan bank Mandiri cukup
mengejutkan dengan aset yang fantastis dan berhasil mencapai CAR diatas rasio yang di
tentukan pemerintah. Akan tetapi hal ini juga dibarengi dengan bertumpuknya hutang
hutang bermasalah di BPPN.
"
2000
T2378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsenio Raditya Armanda
"Spektrum frekuensi radio mempunyai peran strategis bagi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa sehingga harus diatur sehingga tidak menyebabkan gangguan yang dapat merugikan. Indonesia menjadi pasar industri telekomunikasi yang menjanjikan bagi pelaku usahanya. Dalam hal adanya merger antar perusahaan penyelenggara telekomunikasi, perlu dilakukan pengalihan IPSFR ke perusahaan hasil merger. Namun perbedaan jenis izin yang diatur oleh Peraturan Pemerintah dengan Peraturan Menteri menimbulkan ketidakpastian bagi para pelaku usahanya. Rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana pengaturan mengenai IPSFR dan merger perusahaan penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia, dan apakah pengalihan IPSFR ke perusahaan hasil merger dapat dilakukan berdasarkan peraturan di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif.

Radio spectrum frequency has becoming strategic role upon state economic growth and therefore has to be regulated to prevent harmful interference. Indonesia has a promising telecommunication industry market for businesses. When merger between telecommunication operator companies takes place, it is deemed necessary to be followed by transfer of radio spectrum frequency license to the absorbing company. However, the distinction of the radio spectrum frequency license regulation between Goverment Regulation with Minister Regulation raises legal uncertainty. Two main issues which will be discussed are: how the radio spectrum frequency license and telecommunication operator companies are regulated in Indonesia; and the possibility of radio spectrum frequency license being transferred to absorbing company based on Indonesian Law. This research is a normative legal research which is conducted by using literature study and interview."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanvinson
"ABSTRAK
Merger dan akuisisi merupakan topik yang msnarik untuk dibahas karena bisa berdampak baik, positif untuk kepentingan umum dan dapat juga dipakai untuk tujuan-tujuan yang tidak baik, negatif dan berdampak merugikan kepentingan orang banyak. Penulis dalam penelitian ini membahas segi positif dari merger dan akuisisi yaitu masalah "sinergis" yang secara spesifik ditinjau dari kepentingan pemegang saham (pemilik) dan kepentingan mana.jemen. Efek sinergi tersebut terjadi apabila ada peningkatan return saham dan profitabilitas perusahaan setelah merger/akuisisi dibandingkan dengan sebelum merger/akuisisi, Berta profitabilitas perusahaan setelah merger/akuisisi lebih besar daripada profitabilitas perusahaans pesaing.
Penelitian-penelitian sebelumnya di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara return saham setelah merger/akuisisi dengan return saham sebelum merger/akuisisi. Hal yang sama juga terjadi jika yang diperbandingkan adalah tingkat profitabilitas perusahaan sebelum dan setelah merger/akuisisi. Bahkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan setelah merger/akuisisi lebih buruk daripada sebelum merger/akuisisi. Demikian pula halnya apabila yang diperbandingkan adalah profitabilitas perusahaan setelah merger/akuisisi dengan profitabilitas perusahaan pesaing. Hasilnya menyatakan bahwa: walaupun tingkat profitabilitas perusahaan-perusahaan yang diteliti sedikit lebih besar daripada tingkat profitabilitas perusahaan pesaing, tetapi perbedaannya secara statistik tidak signifikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan return saham setelah merger/akuisisi dengan return saham sebelum merger/akuisisi, perbedaan profitabilitas perusahaan setelah merger/akuisisi dengan profitabilitas pesaing, dan perbedaan profitabilitas perusahaan setelah merger/akuisisi dengan profitabilitas sebelum merger/akuisisi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan merger/akuisisi dalam kurun waktu tahun 1990 sampai dengan tahun 1992. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan induk raja (perusahaan yang melakukan akuisisi) dan perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sudah go public. Ada delapan belas perusahaan yang menjadi subyek penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis uji beda dua rata-rata. Pengujian ini dilakukan dengan perangkat software Microstat Copyright (C) 1984 by Ecosoft Incorporated pada taraf signifikasi 1%, 5%, dan 10%.
Hasil.penelitiannya secara umum dinyatakan sebagai berikut: Merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang diteliti belum dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan manajemen ditinjau dari segi return saham dan profitability perusahaan. Bahkan, secara keseluruhan rata-rata tingkat profitabilitas perusahaan setelah merger/akuisisi lebih buruk daripada tingkat profitabilitas sebelum merger/akuisisi."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurika Ariana Jara
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S23073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Merger merupakan salah satu cara untuk melaksanakan restrukturisasi dan pengembangan bank, khususnya Bank Umum. Dengan dilakukannya merger tersebut diharapkan, bank yang bersangkutan dapat lebih baik sehingga akan menghasilkan suatu bank yang lebih baik dan lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.
Hanya saja dalam melaksanakan merger, bank yang bersangkutan harus memperhatikan aspek-aspek yang muncul. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan tersebut antara lain: aspek ekonomi, manajemen, hukum, pajak, dan sebagainya. Berdasarkan hal di atas, dalam makalah ini akan menguraikan lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan aspek hukum dari merger bank.
Aspek hukum yang akan muncul dan perlu diperhatikan dalam pelaksanaan merger tersebut antara lain yang berkaitan dengan perlindungan terhadap kepentingan bank itu sendiri, kreditor, yang berkaitan dengan larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan juga perlindungan terhadap masyarakat pada umumnya.
Di samping itu, dalam pelaksanaan merger Bank Umum harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas, Koperasi, Perbankan, Bank Indonesia dan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan merger itu sendiri."
JMHUMY 7:2 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyza Rovina
"ABSTRAK
Krisis moneter yang melanda lndonesia dengan diawali oleh depresíasi nilai rupiah
terhadap dollar Amerika pada bulan Juli 1997 telah melumpuhkan sektor perbankan nasional.
Sektor rill yang mengalami kehancuran mengakibatkan hilangnya sumber pendapatan bank,
disamping meningkatnya jumlah kredit bermasalah bank. Keadaan díperparah dengan tingkat
bunga yang sangat tinggi, yang mengakibatkan timbulnya kondisi negative spread dikalangan
perbankan nadonu1. Nibi bcbun opcraaianal bank tenis nnngkat, híngga pada akhirnya
mengik iii modal bank. SiIát ekspaniif perbankan Indonesia yang sebelumnya didukung oleh
kondiii ekonomi yang booming, kini mcnjadi bumerang bagi perbankan sendiri. Tampak
hahwa prin5ip kehati-hatian bank telama ¡ni tidak dijalankan dengan benar. Tampak juga
bahwa kondisi permodalan perbankan Indonesia sangat lemah.
Dalam rangka melakukan restrukturisasí perbankan nasional, Pemerintah kemudian
mengeluarkan sejumlah peraturan yang mempersyaratkan peningkatan permodalan bank.
Pemerintah tidak segan-segan menutup bank yang dianggap memiliki kinerja demikian buruk
sehingga tidak dapat diselamatkan bagi, juga bank yang tidak dapat memenuhi persyaratan
permodalan baru yang telah ditetapkan. Tentu saja kondisi ini mengakíbatkan perbankan
nasional berusaha menekan jalan keluar secepat mungkin. Merger merupakan salah satu
strategi yang dianggap ideal untuk dilakukan, dímana strategi ini pun memperoleh dukungan
Pemerintah. Dalam beberapa saat setelah Pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan
permodalan bank yang baru, banyak bank swasta nasional yang mengumumkan rencana
merger. Namun hanya sedikit yang benar-benar terealisasi, dari Bank XY adalah salah satu
diantara beberapa bank tersebut.
Yang patut untuk dipertanyakan adalah, apakah merger yang dilakukan dengan latar
belakang desakan keadaan akan memperoleh hasil yang sama dengan merger yang
dilatarbelakangi oleh perencanaan strategis. Pada kasus Bank XY, rencana merger telah
menjadi bagian perencanaan strategi tim manajemen, dan telah disiapkan feasibility study-nya.
Ketika peraturan permodalan muncul, tim manajemen memutuskan untuk mempercepat
realisasi merger tersebut. Hasil feasibility study menunjukan bahwa melalui merger terdapat
keuntungan sinergi yang bisa dimanfaatkan oleh bank, disamping menambab nilal modal
banic sehingga memenuhi ketentuan Pemerintah.
Namun setelah Bank XY berdiri selama satu tahun, tidak terdapat perbaikan kinerja.
Sinergi yang seyogyanya terjadi, belum terealisasi hingga saat ini. Perencanaafl strategis yang
telah disusun untuk bank hasil merger, belum diimplementasikan. Justru yang terjadi adalah
penyatuan masalah warisan masing-masing bank, seperti misalnya kredit macet. Semua pihak
beranggapan bahwa hal ini disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu kondisi ekonomi makro.
Namun, apakah benar demikian?
Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan diatas, proses evaiuasi diawali dengan
evaluasi atas faktor-faktor yang menurut teori merger adalah faktor-faktor kunci keberhasilan
suatu merger. Faktor ini meliputi waktu realisasi merger, partner merger, komunikasi dan
informasi, serta proses konsolidasi. Disamping itu dilakukan pula penilaian atas implementasi
terhadap perencanaan strategis pasca merger yang telah ditetapkan.
Hasil evaluasi kemudian menunjukan bahwa memang terdapat pengaruh faktor
eksternal yaitu kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan yang mengakibatkan
konsentrasi tim manajemen terfokus pads masaIah-masalah yang dihadapi saat ini, seperti
masalah kredit macet dan likuiditas. Walaupun demikian faktor-faktor tersebut bukan satu
satunya faktor penyebab kegagalan merger Bank XV.
Faktor lain yang ikut menyebabkan kurang berhasilnya proses merger inii adalah
ketidaksiapan tim manajemen dari sisi teknis operasional, untuk mengimplementasikan
perencanaan stiategis bank hasil merger yang telah disusun. Diantaranya yang terpenting
adalah faktor sumber daya manusia, serta pembentukan satuan tugas yang bertanggung jawab
atas imp lementasi perencanaan strategis dan pencapalan sinergi.
Agar merger tidak sia-sia, tim manajemen harus sesegera mungkin mengambil
langkah-langkah kearah pencapaian sinergi serta implementasi atas perencanaan strategis yang
telah ditetapkan. Beberapa hal yang dapat segera dilakukan adalab pembentukan satuan tugas,
guna mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi, dalam hal ini berkaitan dengan hubungan
sumber daya manusia, serta mengambil kebijakan yang nyata guna merealisasikan sinergi
potensial yang ada, seperti mìsalnya rasionalisasi karyawan, serta penutupan duplikasi cabang."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwi Septiani
"Penelitian ini menguji sampel dari pengumuman merger dan akuisisi di Indonesia selama periode 2009-2013 untuk mengidentifikasi dampak dari pengumuman merger dan akuisisi pada harga saham perusahaan bidder. Penelitian ini menggunakan metode event study dimana Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) dari saham perusahaan bidder di setiap event window berbeda telah dianalisis. Rangkaian tahapan analisis dilakukan dengan membandingkan return saham perusahaan bidder sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi di event window yang berbeda. Hampir disetiap event window, perusahaan bidder menghasilkan positif abnormal return yang signifikan.

This study examines a sample of merger and acquisition announcement in Indonesia during the time period of 2009-2013 to identify the effect of merger and announcement on stock prices of bidder firms. The study used event study methodology where Cumulative Average Abnormal Returns (CAAR) of bidding firm’s stock prices in different event windows have been analyzed. The series of stages analysis has also been conducted by comparing the pre-announcement and post-announcement returns of bidder firms’ stock prices in different event window. Across all the event windows, bidder fims’ stock prices generate significantly positive abnormal return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weni Setiawati
"[Salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing perusahaan adalah melalui
penggabungan usaha. Konsolidasi industri melalui penggabungan usaha
merupakan hal yang wajar terjadi. Hal itu juga yang melatarbelakangi inisiasi
penggabungan XL dan Axis. Namun hal tersebut juga memunculkan berbagai
kekhawatiran munculnya potensi praktik monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat sebagai dampak dari perubahan struktur pasar. Penggabungan usaha
dikhawatirkan dapat meningkatkan monopoly power XL sehingga berpotensi
mengakibatkan munculnya unilateral effect melalui penyalahgunaan posisi
dominan yang dapat mengakibatkan munculnya praktik monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat di industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Selain itu,
semakin terkonsentrasinya struktur industri telekomunikasi seluler sebagai akibat
berkurangnya pemain di pasar juga dapat mempermudah dilakukannya koordinasi
antar pemain untuk mengurangi intensitas persaingan (coordinated effect) untuk
mencapai kinerja yang optimal.Terlebih lagi, kondisi persaingan di industri
telekomunikasi yang berada dalam kerangka multimarket competition sehingga
memungkinkan para pemain melakukan kontak di berbagai pasar (multimarket
contact) sehingga memfasilitasi terjadinya tacit collusion. Oleh karena itu perlu
dilakukan kajian secara komprehensif untuk menganalisis sejauh mana
penggabungan XL Axis akan mempengaruhi kondisi persaingan usaha di Industri
Telekomunikasi Seluler di Indonesia, Merger is one of company’s strategies to improve competitiveness. It was also
become a reason for the initiation of merger XL and Axis. In the other hand, it
also raised a variety of concerns about potential monopolistic practices and unfair
business competition as a result of market structure changes. The merger may
increase the monopoly power of XL and potentially result the emergence of
unilateral effects through abuse of a dominant position that could lead into
monopolistic practices and unfair business competition in the Mobile
Telecommunication Industry in Indonesia. In addition, the concentrated market
structure of the Mobile Telecommunication Industry can also facilitate
coordination among the players and reduce the intensity of competition
(coordinated effects) to achieve high operational performance. Even more, the
framework of multimarket competition in Mobile Telecommunication Industry
allowed the firms to make contact in various markets may facilitate the occurrence
of tacit collusion. Therefore it is necessary to do a comprehensive study to analyze
whether the merger of XL Axis will influence the condition of competition in the
Mobile Telecommunication Industry in Indonesia.]"
2015
T44501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Wirata
"Skripsi ini membahas atas seberapa besar perubahan yang dapat ditimbulkan oleh merger dan akuisisi terhadap performa keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange untuk periode 2005 2012. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Total Asset Turnover TATO Return On Assets ROA Return On Equity ROE dan Operating Profit Margin OPM. Satu satunya rasio yang mengalami perubahan secara signifikan adalah Quick Ratio yang mana mengalami perubahan yang signifikan pada saat membandingkan rasio dua tahun sebelum dan satu tahun sesudah melakukan merger dan akuisisi dan juga pada saat membandingkan rasio pada saat dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah merger dan akuisisi Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan merger dan akuisisi tidak memberikan perbedaan yang berarti bagi TATO ROA ROE dan OPM namun memberikan perbedaan yang signifikan untuk Quick Ratio

This thesis discusses on how big changes can be brought about by mergers and acquisitions on the financial performance of public companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2005-2012. This study found that there was no significant difference in the Total Asset Turnover TATO Return on Assets ROA Return on Equity ROE and Operating Profit Margin OPM The only ratio that changes significantly is the Quick Ratio which underwent a significant change when comparing the ratio of the two years before and one year after the merger and acquisition and also when comparing the ratio during the two years before and two years after merger and acquisitions. The study concluded that the merger and acquisition activity does not give a significant difference for the TATO ROA ROE and OPM however a significant difference to the Quick Ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>