Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Permasalahan yang dihadapi Kola Pasuruan saat ini adalah bangunan kuno dalam keadaan tidak terawat, bahkan ada yang mengalami pembongkaran, dan alun-atun menjadi area perdagangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari dan mengidentifikasi informasi faktual mengenai potensi dan permasalahan pelestarian kawasan untuk dievaluasi dan menarik kesimpulan, dengan mengunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisis perubahan kawasan pusat Kota Pasuruan adalah historis deskriptif. cross tabulation, dan evaluatif. Hasil penelitian menunjukkan citra kawasan masih terlihat. masing-masing zona memiliki pengelompokan arsitektur, perlu adanya perda pelestarian, dan secara umum masyarakat mendukung pelestarian"
720 JIA 4:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Sholeha
"Dasar pemikiran mengenai pelestarian bergantung pada tuntutan sosial dimana tiap individu individu berperan baik secara aktif maupun pasif, dengan hasil yang hanya beemakna apabila berada dalam konteks masyarakat secara luas. Dengan harapan dan tujuan yang sama. untuk bisa melihat lestarinya bangunan bersejarah khususnya karya arsitektur, sudah seharusnya para pemerhati pelestarian mencari kesamaan pandangan yang menyangkut upaya tersebut.
Permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah sehubungan dengan maksud agar berbagai cara pandang itu bisa diketahui. Hal ini penting karcna dewasa ini terdapat pandangan yang berbeda sehingga program pelestarian seringkali mandeg.
Skripsi ini berusaha memperlihatkan berbagai cara pandang terutama yang dianut oleh para arkeologi di satu pihak dan arsitek di lain pihak. Berikut contoh penerapannya. Dari bahasan tersebut diharapkan kedua bidang bisa saling membantu dan sinergi dalam upaya pelestarian yang sesungguhnya bersifat muitidisipliner ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antariksa, 1957-
Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2016
720.995 1 ANT t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Diba
"ABSTRAK
Kota Tua merupakan salah satu peninggalan Kolonial Belanda yang ada di Jakarta, dengan susunan orisinilnya yang terinspirasi dari negeri Belanda dan dipadukan dengan konsep kota ideal yang dicetuskan oleh Simon Stevin. Dengan nilai sejarah yang dimilikinya, pemerintah menobatkan Kota Tua sebagai kawasan warisan budaya. Pada tahun 2014, Indonesia mengajukan Kota Tua sebagai warisan budaya dunia UNESCO. Lalu pada tahun 2016 dilakukan revitalisasi Kali Besar sebagai bentuk pembenahan wilayah Kota Tua menuju warisan budaya dunia. Namun sayang, pada tahun 2018, ICOMOS (International Council and Monuments) selaku sub-divisi UNESCO mengeluarkan pernyataan bahwa kawasan Kota Tua, tidak layak untuk dijadikan warisan budaya dunia dengan beberapa catatan. Diduga salah satu faktor ditolaknya Kota Tua sebagai warisan budaya dunia adalah adanya politik arsitektur yang terjadi dalam proses revitalisasi Kali Besar, tulisan ini mencoba menganalisa lebih lanjut sejauh mana politik arsitektur dapat menggeser nilai warisan sehingga tidak layak menjadi warisan budaya dunia dengan pendekatan deskriptif.

ABSTRACT
Kota Tua is a Dutch Colonial City in Indonesia, with its historical value, the government acclaimed the Kota Tua as a cultural heritage area. In 2014, Indonesia proposed Kota Tua as a UNESCO world cultural heritage. Then, in 2016 revitalization of Kali Besar was carried out as a form of revamping the Old City area towards the world cultural heritage. But unfortunately, in 2018, ICOMOS (International Council and Monuments) as a UNESCO sub-division stated a statement that the Old City area, is not feasible to be claim as a world cultural heritage with some notes. It is suspected that one of the factors why Kota Tua rejected as a world cultural heritage is the existence of architectural politics that occurred in the revitalization process of Kali Besar, this paper tries to analyze how architectural politics can shift heritage asset value so that not worthy for being world cultural heritage with a descriptive approach."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Larasati
"ABSTRAK
Kantor Graha Putra Mandiri adalah sebuah kantor yang mengadaptasi bangunan rumah Melayu di Medan, yang mendapat penghargaan dibidang pelestarian oleh IAI Awards 2018. Kantor ini banyak menambah intervensi baru yang terlihat kontras dengan kehadiran rumah Melayunya sehingga skripsi ini ingin mengkaji kembali bagaimana pelestarian yang dilakukan, apakah sudah tepat ataukah belum. Pelestarian merupakan upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya. Penghargaan bangunan kantor dikategori pelestarian ini pun membuat analisa bisa menggunakan parameter otentisitas atau keaslian Bangunan Cagar Budaya. Parameter tersebut juga bisa untuk menilai elemen-elemen bangunan jika menganggapnya sebagai Benda Cagar Budaya. Dari kedua parameter ini dan dengan hasil analisa secara statis dari dokumentasi dan informasi bangunan yang ada, menunjukkan bahwa bangunan hanya melestarikan elemen-elemennya atau Benda Cagar Budayanya saja. Adanya penambahan intervensi baru tersebut telah menghilangkan keaslian desain seara keseluruhan, sehingga kurang tepat jika disebut sebagai bentuk pelestarian bangunan.

ABSTRACT
Graha Putra Mandiri is an office in Medan that adapting its building from Malay traditional house, and received an award from IAI Awards 2018 in the field of conservation. The conservation were done by adding new interventions which is massive and contrast from the origin of Malay house. This thesis revisits how the conservation was done, is it right or not. Conservation is an effort to protect, develop and utilize cultural heritage buildings. The award for this office in the conservation category also makes the future analysis possible using parameter of authenticity of cultural heritage buildings. This parameter can also be used to assess the authenticity of building elements if we consider them as cultural heritage objects. From these two parameters and with the results of static analysis of the documentation and information on existing buildings, it shows that the building only conserves its elements or only the heritage object. The addition of the new intervention has eliminated the authenticity of the design as a whole, making it less appropriate to be called a form of building conservation.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enira Arvanda
"Indonesia sedang membangun . Begitupun dengan kota -kotanya yang berpacu untuk menjadi yang terdepan dalam pembangunannya . Wajah-wajah kota semakin berubah , dipoles oleh waktu dan globalisasi yang memicu modernisasi . Akibatnya kota-kota di Indonesia menjadi semakin mirip satu sama lain . Identitas kota menjadi semakin kabur , sejarah terbentuknya kota tidak diperdulikan dan dihargai sehingga kota-kota lama menjadi mati, kehilangan geliat dan aktivitasnya .
Jakarta, Ibukota negara Republik Indonesia, juga perlahan-lahan akan kehilangan identitasnya apabila membiarkan kawasan Sunda Kelapa , yang merupakan asal muasal terbentuknya kota ini , mati secara peilahan tapi pasti . Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh pemerintah maupun oleh berbagai pihak yang perduli dengan upaya-upaya pelestarian kota tua ini . Dimulai pada tahun 1970-an , pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin , dengan idealisme serta kepedulian , langkah awal pelestarian mulai dilakukan .
Namun apabila hingga saat ini kita masih belum bisa menikmati dan menuai hasil dari pelestarian Sunda Kelapa , sepertinya ada sesuatu yang salah atau kurang pada usaha-usaha yang telah dilakukan . Berbagai konsep dan alternatif yang ditawarkan untuk merevitalisasinya belum juga terlaksana . Sehingga sampai saat ini revitalisasi Sunda Kelapa masih seperti impian yang terlaiu mahal untuk diwujudkan , Benarkah kendala yang dihadapi hanya sebatas riana ? atau hal - hal lain yang bersifat teknis? Atau mungkinkah idealisme yang pernah mendasari usaha - usaha yang dilakukan pada tahun 1970an Kini tidak lagi dimiliki ? Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut perencanaan kawasan Sunda Kelapa akan menjadi hal yang menarik untuk dianalisa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Batik merupakan karya dudaya bangsa Indonesia yang merefleksikan sebuah produk seni yang memiliki estetika, filosofi yang tinggi. Dalam perjalanan sejarahnya, merekonstruksikan sebuah dinamisasi sebuah tradisi yang secara fungsional membalut kehidupan masyarakat pemilik budaya batik...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Adeline Melissa
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh walkability di pusat kota bagi manusia yang berkegiatan di pusat kota Seperti yang kita ketahui pusat kota berpengaruh bagi kegiatan ekonomi kota Pusat kota juga merupakan area perpaduan antara kegiatan ekonomi dan sosial di mana kedua hal ini yang menjadi tujuan utama masyarakat kota berkegiatan sehari hari Calthorpe 2000 Untuk mendukung kehidupan manusia di pusat kota dalam perancangannya pusat kota dijadikan tempat untuk bekerja bertinggal dan berekreasi Gallion and Eisner 1993 Sehingga untuk mencapai realisasi agar pusat kota dapat menjadi tempat untuk bekerja bertinggal dan berekreasi perlu menganalisa aktor yang berperan di pusat kota Aktor tersebut tentunya adalah manusia Dengan menggabungkan pandangan Jan Gehl dan Robert Florida penulis menyimpulkan bahwa manusia sebagai aktor di pusat kota memiliki tiga peran yaitu a manusia sebagai individu b manusia sebagai bagian dari komunitas dan c manusia sebagai bagian dari kehidupan publik Di mana peran tersebut dapat kita amati di Jalan Hal ini karena manusia di pusat kota memiliki karakteristik 'street level culture' Sehingga bila walkability terdapat di pusat kota akan mendukung keberadaan jalan sebagai tempat yang dapat menghadirkan banyak manusia sehingga dapat ditemukan banyaknya manusia yang ada di jalan jalan pusat kota tentunya hal ini akan membuat pusat kota menjadi lebih aman dan manusia di pusat kota dapat melakukan kegiatan sehari harinya dengan gembira.

This paper discusses how walkability in city centre could support the people that have daily activities in there As we know city centre had an effect on city finance City centre also a mix area between financial activities and social activities which are these two things become a destination of the people in everyday life Calthorpe 2000 By designing the city centre to become a place for work live and play it is all to support the living in city centre Gallion and Eisner 1993 Thus to achieve that goal for city centre become a place for work live and play in realization somehow we should analyze the actor that takes place in city centre Those actors are surely the people By mixing the idea from Jan Gehl and Robert Florida we could find that people in city centre has 3 roles which are a people as individual b people as a part of community and c people as a part of public life And those roles we could find in the street of city centre It is because basically people in city centre has a characteristic which known as 'street level culture' So that if there is a walkability in city centre that could support the sidewalks as a place to invite the people Thus we could find there will be so many people in the streets of city centre And of course this condition could make the city centre more safe and lively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Dina Widieaster
"Kota Lama Semarang merupakan kawasan bernilai sejarah tinggi dengan banyak peninggalan bangunan kolonial yang dilestarikan dan dihidupkan kembali. Salah satunya adalah Gedung Monod Diephuis & Co, sebuah bangunan cagar budaya yang awalnya berfungsi sebagai kantor perusahaan broker hasil bumi. Gedung ini menjadi milik pribadi pada tahun 2011 dan dikonservasi mulai Maret 2016, kemudian diubah menjadi bangunan mixed-use untuk kegiatan seni, budaya, dan sosial. Transformasi ini membutuhkan perhatian pada nilai-nilai bangunan cagar budaya, konteks Kota Lama Semarang, serta strategi adaptive reuse yang merupakan tindakan konservasi pada bangunan cagar budaya.
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dan studi kasus dengan observasi langsung terhadap bangunan, wawancara subjek terkait, serta rekonstruksi gambar denah dan potongan bangunan. Hasil penelitian ini mengevaluasi kesesuaian nilai-nilai bangunan cagar budaya dan strategi adaptive reuse bahwa dari enam strategi adaptive reuse yang ada, empat strategi yaitu passive, referential, aemulatio, dan ruination sesuai diterapkan pada Gedung Monod Diephuis & Co, sementara strategi performative dan facadism hanya sesuai secara parsial. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun tidak semua strategi sesuai, adaptive reuse tetap mampu menghidupkan kembali Gedung Monod Diephuis & Co sebagai bagian dari pelestarian budaya di Kota Lama Semarang.

Kota Lama Semarang is a historically significant area with numerous preserved colonial buildings that have been revitalized. One such building is the Monod Diephuis & Co building, a cultural heritage site that originally served as the office for an agricultural brokerage company. This building became privately owned in 2011 and underwent conservation starting in March 2016. It has since been transformed into a mixed-use facility for artistic, cultural, and social activities. This transformation required careful attention to the heritage values of the building, the context of Kota Lama Semarang, and adaptive reuse strategies which are conservation actions for heritage buildings.
This research employs literature review and case study methods, including direct observation of the building, interviews with relevant subjects, and reconstruction of building plans and sections. The findings of this study evaluate the appropriateness of heritage building values and adaptive reuse strategies. Out of six existing adaptive reuse strategies, four strategies—passive, referential, aemulatio, and ruination—are deemed suitable for application to the Monod Diephuis & Co building, while the performative and facadism strategies are only partially suitable. This study demonstrates that although not all strategies are applicable, adaptive reuse can still successfully revitalize the Monod Diephuis & Co building as part of cultural preservation in Kota Lama Semarang.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Khorbina Margomgom
"Skripsi ini membahas tentang pendekatan lanskape urban bersejarah atau historic urban landscape approach (HUL) dalam mengonservasi Rumah Cimanggis menjadi suatu bangunan yang dinamis dan mampu bertahan mengikuti arus globalisasi. Rumah Cimanggis merupakan bangunan bersejarah dari masa pemerintahan VOC yang terdapat di Depok. Pada saat ini keberadaan Rumah Cimanggis terancam karena adanya pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Dalam menyelesaiakan tulisan ini dilakukan sebuah studi literatur tentang pendekatan lanskape urban bersejarah, konservasi dan studi kasus Rumah Cimanggis dan kampus UIII, dimana hasil studi literatur HUL akan dijadikan suatu acuan atau tahapan dalam mengonservasi Rumah Cimanggis menjadi bagian kampus UIII yang mampu bertahan di era globalisasi dan bersifat dinamis. Pada hasil akhir didapati bahwa Rumah Cimanggis memenuhi kriteria sebagai bangunan cagar budaya tingat kota atau kabupaten dan layak untuk dikonservasi menggunakan pendekatan lanskape urban bersejarah dan layak menjadi bagian dari kampus UIII.

This essay discusses the historical urban landscape approach (HUL) in conserving the Cimanggis House into a dynamic building that is able to survive the flow of globalization. Cimanggis House is a historical building from the VOC administration in Depok. At present the existence of the Cimanggis House is threatened because of the construction of the Indonesian International Islamic University (UIII) campus. In completing this paper a literature study of the historical urban landscape approach, conservation and case studies of the Cimanggis House and UIII campus, where the results of the HUL literature study will be used as a reference or stage in conserving Cimanggis House as part of the UIII campus that is able to survive in the era of globalization and dynamic. In the final results it was found that Cimanggis House fulfilled the criteria as a city or regency cultural heritage building and was feasible to be conserved using the historic urban landscape approach and deserved to be part of the UIII campus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>