Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bangunan sebagai tempat manusia melakukan aktifitasnya perlu dipertahankan keandalannya untuk dapat terus melayani aktifitas manusia sesuai dengan konsep desain perancangan. Dalam rangka meningkatkan keandalan bangunan, penulisan ini akan berusaha mengidentifikasi faktor-faklor keandalan bangunan sebagai permasalahan penelitian. Melalui metoda penulisan dengan menggunakan studi kasus dan studi lileratur, penulisan ini menjelaskan tentang faktor keselamatan, kemudahan, kenyamanan dan kesehatan sebagai faktor-faktor keandalan bangunan."
720 JIA 4:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Erma Setyowati
"Keandalan bangunan gedung meliputi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Setiap aspek tersebut diatur dalam peraturan pemerintah N0. 16 Tahun 2021 peraturan pelaksanaan undang-undang No. 26 Tahun 2002 tentang bangunan gedung melalui ketentuan teknis dan kriteria. "
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asdian Akbar
"ABSTRAK
Merencanakan bangunan bertingkat tinggi memerlukan ketelitian serta pengawasan yang tinggi. Berbagai aspek disain harus dipenuhi agar mencapai tingkat keamanan (safety) dan kenyamananllayanan (serviceability) yang memadai. Tingkat keamanan dan kenyamanan ini sangat berpengaruh kepada biaya konstruksi atau biaya pembangunannya. Selain itu tingkat keamanan dan kenyamanan ini untuk setiap negara mempunyai nilai yang berbeda, dan karena itu masing-masing negara mempunyai peraturan-peraturan untuk standarisasi dalam mendisain bangunan bertingkat tinggi. Di Indonesia digunakan Standar Konsep - Standar Nasional Indonesia (SK-SNI), untuk struktur beton bertulang menggunakan SK-SNI T-15-1991-03. Juga peraturan lain yang mendukung yaitu Pedoman perencanaan bangunan tahan gempa, Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung, Pedoman perencanaan struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada rumah dan gedung dan Pedoman perencanaan bangunan baja.
Untuk merencanakan bangunan tingkat tinggi (20 tingkat) yang aman (sesuai tingkat keamanan yang diinginkan) dari bahaya gempa, digunakan Pedoman perencanaan bangunan tahan gempa dengan metode analisa dinamis dan analisa statik serta SK-SNI T-15-1991-a3 untuk perencanaan beton bertulang Disain Bangunan Bertingkat Tahan Gempa yang saga lakukan adalah untuk mendapatkan struktur tahan gempa yang ekonomis berdasarkan peraturanperaturan yang ditetapkan, serta efek dinamis akibat gempa. Untuk menghitung gays dalam struktur akibat beban hidup dan beban mati baik tanpa efek gempa maupun dengan efek gempa saga menggunakan program - program (software) yang mendukung antara lain STABS V5.9 clan SAP2000.

"
2001
S35635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ashuri
"Kajian terkait pembobotan tingkat keandalan bangunan gedung pada tahun 2011 menghasilkan komposisi bobot 30% untuk aspek kesehatan, 50% untuk aspek kenyaman dan 20% untuk aspek kemudahan sedangkan aspek keselamatan tidak diberi bobot dengan pertimbangan bahwa aspek tersebut merupakan prasyarat yang harus dipenuhi"
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Optimasi kinerja bangunan gedung melalui pendekatan pasif desain dapat meminimalkan konsumsi energl pada saat fase operasional (Arif Kamal, M. 2012), (Samanta, A. 2013 ). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja bangunan melalui kajian simulasi Ecotect dan hasil pengukuran lapangan pada gedung convention center Grha Wiksa Praniti di Bandung. Metode yang digunakan adalah komparasi kualitatif dengan membandinqan antara hasil simulasi Ecotect dengan standar dan hasil penelitian lain yang sudah dilakukan. Analisis data pengukuran lapangan digunakan sebagai validasi hasil simulasi. Pengukuran lapangan menggunakan instrumen Questemp, Kanomax dan Lux meter selama pukul kerja; yaitu mulai 08.00 - 18.00. Parameter yang diukur adalah temperatur udara [Tdb, Tqlobe], kelembaban (RH), kecepatan angin (v) dan pencahayaan (Lux). Pengukuran temperatur juga dilakukan dengan menggunakan Data Logger selama 24 pukul pada ruang-ruang dengan fungsi utama yaitu ruang rapat timur, ruang rapat barat, ruang pameran, dan ruang konvensi. Analisis kinerja termal dilakukan dengan membandingkan suhu operatif (TO) dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). Perbandingan suhu udara netral (Tn) dari perhitungan rumus ASHRAE dan suhu netral (Tn) rata-rata dari hasil penelitian kenyamanan adaptif dari beberapa penelitian juga dilakukan. Analisa pencahayaan mengacu pada standar besaran Lux yang sesuai dengan SNI 6197:2011. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi untuk perbaikan sistem penghawaan dan pencahayaan alami pada ruang-ruang yang belum memenuhi standar termal dan standar intensitas cahaya pada saat pukul operasional bangunan."
728 JUPKIM 9:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldam Naufal Fauzan
"Tanjung Lesung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Pengamatan yang dilakukan pada area Tanjung Lesung Beach Hotel didapat bahwa telah terjadi abrasi pada garis pantai dengan rata-rata sekitar 40m sejak tahun 1985 sampai dengan 2022. Upaya pengembalian garis pantai di area Tanjung Lesung Beach Hotel dilakukan dengan mendesain bangunan breakwater dan Revetmen. Pembangunan bangunan tersebut diharapkan dapat menambah garis pantai pada area Tanjung Lesung Beach Hotel mengingat daerah tersebut termasuk kedalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dimana salah satu tujuan pemerintah yaitu mendukung kemajuan ekonomi kawasan pariwisata dan perikanan.

Tanjung Lesung is a Special Economic Zone (SEZ) based on the Presidential Regulation No. 26 of 2012 on Tanjung Lesung Special Economic Zone. Observations in the Tanjung Lesung Beach Hotel area have shown that the coastline has been eroded by an average of approximately 40 metres from 1985 to 2022. Efforts to restore the coastline in the Tanjung Lesung Beach Hotel area will be carried out through the design of breakwater and Revetmen buildings. The construction of these structures is expected to increase the shoreline in the Tanjung Lesung Beach Hotel area, considering that the area is included in the Special Economic Zone (SEZ), where one of the government's goals is to support the economic progress of tourism and fishing areas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wuryanti
"ABSTRAK
Reliability building inspection should be done for every building according to laws and regulations. the inspection encompasses four criteria, safety, health, comfort, and convenience (4K). the assessment result should be displayed in simple way to decide a building condition. Reliable condition which covers whole criteria are difficult to be achieved due to the ability of the owner. The authors propose a model assessment of building inspection by combining two methods. Dichotomy method for assessment safety and score method for three other. this paper applies the importance or Analytic Hierarchy Process (AHP) for implementation score method. these researchis specific a certain building function: office, mall, and hotel. the building is reliable if it have two assessment requirements: (1) needs all the safety criteria with obtain P score, and (2) score criteria health, comfort and convenience, Ss, Sn, Sm for, more bigger than 60. in average the importance for the first level is obtained 51% for the comfort criteria, followed by 29% for the health criteria, and 20% for the convenience criteria. based on the absolute score for sub criteria, the importance weight with the highest rank for office and hotel building is addressed for the comfort criteria especially for air condition in room with the weight 20% and for mall building is addressed for the comfort criteria in space area and connecting rooms with weight 20%."
Jakarta: Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, 2016
728 JURPEM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ninditya Choirul Athifah
"Bangunan studi kasus gudang terdiri dari 3 lantai dengan bentang tipikal 11.4 m (kecuali pada bagian driveway terdapat bentang 17.1 m) dan tinggi antar lantai 11.2 m. Struktur menggunakan beton fc’ 40 MPa dan tulangan baja BjTS 420B. Struktur ini menanggung beban hidup gudang sebesar 25 kN/m2, beban hidup driveway 15 kN/m2, dan atap datar 1 kN/m2. Sementara itu, beban gempa yang diberikan adalah gempa respons spektrum. Bangunan ini berlokasi di Depok dengan kelas situs tanah lunak sehingga termasuk kategori desain seismik D dan memiliki sistem pemikul gaya seismik berupa sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Desain struktur bangunan dilakukan dengan dua skema, yaitu struktur Konvensional di mana digunakan pelat dua arah yang menumpu balok sebagai media transfer beban ke kolom dan struktur post-tensioned flat slab (PTFS) di mana digunakan pelat dua arah prategang yang secara langsung menumpu kolom dengan penebalan berupa drop panel. Pada struktur PTFS dilakukan pemisahan sistem penahan gaya gravitasi dan lateral (SGLR). Kolom penahan beban gravitasi saja akan dicek menggunakan prinsip kompatibilitas perpindahan. Struktur PTFS memiliki periode getar, berat seismik, gaya geser dasar, dan maximal story displacement lebih besar dibandingkan struktur konvensional. Volume tulangan (35.355%), beton (1.421%), dan bekisting (26.683%) struktur PTFS lebih kecil dibanding struktur konvensional dengan terdapat penambahan volume untuk strand (100%). Perbedaan biaya terbesar terdapat pada komponen balok, di mana penggunaan post-tensioned flat slab mampu menghemat biaya sebesar 62.712%. Total penghematan yang terjadi adalah sebesar 9.161%.

The warehouse case study building consists of 3 floors with a typical span of 11.4 m (except for the driveway section where the span is 17.1 m) and a height between floors of 11.2 m. The structure uses fc' 40 MPa concrete and BjTS 420B steel reinforcement. This structure supports a warehouse live load of 25 kN/m2, a driveway live load of 15 kN/m2, and a flat roof load of 1 kN/m2. The given earthquake load is response spectrum earthquake. This building is located in Depok with a soft soil site class so it is classified as seismic design category D and has a seismic force resisting system in the form of a special moment resisting frame system (SMRFS). The building structure design is carried out using two schemes, namely a Conventional structure where a two-way slab supported by beam as a load transfer medium to the column is used and a post-tensioned flat slab (PTFS) structure where a two-way prestressed slab that directly supported by column with thickening. in the form of a drop panel is used. In the PTFS structure, there is a separated gravity and lateral resisting system (SGLR). Gravity-load-only columns will be checked using the principle of displacement compatibility. PTFS structure has a vibration period, seismic weight, base shear force, and maximum story displacement greater than conventional structure. The volume of reinforcement (35.355%), concrete (1.421%), and formwork (26.683%) for PTFS structure is smaller than conventional structures with strands volume (100%) added in the PTFS structure. The biggest cost difference is in the beam components, where the use of post-tensioned flat slabs can save costs of 62.712%. The total savings that occur are 9.161%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Q. Abdan Syakuro
"Artikel ini membahas mengenai menara-menara masjid kuno di Semarang yang dibangun pada  abad ke 19-20 Masehi. Menara-menara tersebut berada di kawasan-kawasan etnis yang  menunjukkan keragaman kebudayaan hasil dari perkembangan interaksi antar etnis sehingga terciptanya pencampuran budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi bentuk dan gaya bangunan pada setiap komponen menara-menara masjid kuno di Semarang. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian arkeologi Sharer dan Ashmore yang terdiri dari tahapan ; formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi dan publikasi. Berdasarkan tinjauan arkeologis dan hibriditas, gaya bangunan menara-menara masjid kuno di Semarang dipengaruhi oleh kebudayaan lokal, Eropa, dan Arab.

This article discusses the ancient mosque towers in Semarang which were built in 19-20 century AD. The towers are located in ethnic areas shows cultural diversity resulting from the development of inter-ethnic interactions so that creating a mix of cultures. This research aims to determine variations in shape and form the building style of each component of the ancient mosque towers in Semarang. Method This research uses Sharer and Ashmore's archaeological research methods which consist of stages; formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, interpretation and publications. Based on archaeological research and hybridity, the building style of the towers Ancient mosques in Semarang are influenced by local, European and Arab cultures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wuryanti
"Pemeriksaan keandalan bangunan gedung wajib dilaksanakan untuk seluruh bangunan gedung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeriksaan keandalan bangunan gedung dilakukan untuk empat kriteria: keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan (4K). Hasil pemeriksaan harus dapat ditampilkan dengan cara yang memudahkan pengambil keputusan membuat kesimpulan. Kondisi andal untuk seluruh kriteria mungkin sulit dicapai karena alasan kebutuhan dan kemampuan pemilik gedung. Penulis mengusulkan sebuah model penilaian terhadap hasil pemeriksaan keandalan bangunan gedung dengan menggabungkan dua metoda. Metoda dikotomi untuk penilaian kriteria keselamatan dan metoda skor untuk ketiga kriteria lainnya. Tulisan ini menyampaikan model penilaian metoda skor dengan bobot kepenting`an dianalisis dengan metoda Analytic Hierarchy Process (AHP). Bobot kepentingan kriteria atau subkriteria ditentukan untuk fungsi gedung kantor, mall, dan hotel. Bangunan disebut andal bila memenuhi dua persyaratan penilaian, (1) memenuhi seluruh kriteria keselamatan diberi skor P, dan (2) skor kriteria kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan, Ss, Sn, Sm lebih besar dari 60. Hasil analisis AHP pada level kriteria diperoleh bobot tertinggi rata-rata 51% untuk kriteria kenyamanan, disusul kriteria kesehatan 29% dan terakhir kriteria kemudahan dengan bobot 20%. Bobot level subkriteria menghasilkan bobot absolut dengan peringkat tertinggi untuk gedung fungsi kantor dan hotel pada subkriteria kenyamanan udara di dalam gedung sebesar 20%, sedangkan untuk fungsi mail diberikan pada subkriteria kenyamanan ruang gerak dan hubungan antarruang sebesar 20%."
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>