Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perdagangan luar negeri merupakan salah satu variable yang semakin penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka berbagai negara di dunia semakin intens untuk menjalin kerjasama perdagangan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan Produk Domestik Bruto (PDB)."
320 JLN 31:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Tulus
Jakarta: LP3ES, 2000
382 TAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Suryanto
"ABSTRAK
Kecenderungan yang terjadi adalah penguasaan pengangkutan produk oleh armada asing, dimana data menunjukkan bahwa armada nasional hanya menguasai 3,52 persen dari muatan untuk ekspor sedangkan armada asing menguasai 96,48 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat peluang yang besar bagi armada nasional untuk mengangkut muatan barang ekspor, bila pangsa pengangkutan dapat direbut dari armada pelayaran asing. Untuk dapat melakukan hal tersebut, maka segenap potensi nasional, baik pemerintah maupun dunia usaha harus bekerja sama secara sinergi.
Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini akan melihat bagaimana kegiatan pelayaran dalam mempengaruhi kinerja perdagangan secara makro hal lain yang diketengahkan adalah menyangkut kondisi pelayaran nasional dan sarana penunjangnya dewasa ini.
Analisis penelitian dilakukan dengan metoda deskriptif analisis atas dasar teori perdagangan internasional dengan didukung oleh data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melalui tehnik wawancara mendalam (in-depth interview) sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data distribusi angkutan ekspor-impor dan statistik perhubungan.
Hasil analisis diperoleh gambaran bahwa perkembangan pelayaran pada dekade tahun 1980-an mengalami perkembangan yang pesat hal ini di sebabkan karena deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah (PAKNOV-21 Tahun 1988). Deregulasi tersebut hanya berdampak kecil pada aspek armada pelayaran (komposisi terbesar armada buatan tahun 1980-1989), sedangkan faktor penunjang seperti sarana dan prasarana pelabuhan belum terpecahkan (Sukarna Wiranta 1998;11) memberikan gambaran tingkat efisiensi pelabuhan Indonesia tahun 1998 sebesar 2 juta TEU's/tahun kontainer sedangkan Singapura 14 juta TEU's/tahun kontainer).
Eksistensi perusahaan pelayaran nasional masa depan sangat tergantung dari daya saing masing-masing perusahaan yang di dukung oleh sumberdaya manusia serta dukungan pemerintah. Kegiatan transportasi taut khususnya bongkar muat sangat mementingkan efisiensi dan efektifitas (turn round time) yang terkait dengan penyelenggaraan sarana dan prasarana pelabuhan.
Kinerja usaha jasa transportasi laut nasional masa depan diharapkan dapat meningkat, agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk mewujudkan hal tersebut upaya yang dapat dilakukan adalah kerjasama dengan pelayaran asing (kemitraanlaliansi), pengembangan sarana dan prasarana yang lebih efisien, penataan aspek hukum dan tidak kalah penting adalah pencarian sumber dana alternatif agar dapat mengembangkan armada nasional."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir M.S.
Jakarta: PPM, 2000
382 AMI s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This research aims at Artikel ini bertujuan mendeskripsikan Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tahun 2005 dan menganalisis sektor-sektor produksi yang mampu memberi dampak pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi sekaligus memberi dampak pemerataan pendapatan. Analisis dampak dilakukan dengan metode simulasi berdasarkan efek dampak pengganda, di mana dampak pertumbuhan diproksi dengan dampak terhadap output sedangkan dampak pemerataan didekati dengan dampak terhadap indeks Gini. Dari matriks SNSE diketahui bahwa nilai tambah yang diciptakan berbagai sektor ekonomi mencapai sekitar 65.15 persen dari total output yang dihasilkan. Analisis dampak pengganda menunjukkan bahwa injeksi terhadap sektor industri kelapa sebesar 10 persen memberi dampak pertumbuhan output paling besar yakni sebesar 5.74 persen, akan tetapi injeksi ini memperlebar ketimpangan pendapatan. Sebaliknya, injeksi pada sektor perdagangan memberi dampak relatif paling besar pada penurunan indeks Gini (pengurangan ketimpangan pendapatan). Dampak pertumbuhan output dari injeksi ini juga relatif besar yakni 5.05 persen."
330 JSE 12:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kasan
"Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Peranannya dalam perekonomian semakin penting terutama perdagangan luar negeri. Peranan ekspor dan impor terus meningkat
sejak Pelita I sampai dengan Pelita VI dimana selama periode tersebut nilai ekspor meningkat 44,6 kali lipat sedangkan impor meningkat hampir 55 kali lipat.
Berkembangnya perdagangan luar negeri dipengaruhi oleh fakor internal dan ekstemal. Salah satu faktor intemal yang mendukung berkembangnya perdagangan luar negeri adalah pelaku ekspor atau impor itu sendiri disamping
adanya faktor penunjang. Trading House sebagai salah satu pelaku dalam perdagangan luar negeri, keberadaan dan peranannya belum banyak dibahas secara komprehensif. Padahal di negara seperti Jepang dan Korea Selatan peranan
Trading House sudah terbukti keberhasilannya dalam menunjang perdagangan luar negeri kedua negara tersebut.
Oleh karena itu tulisan ini mengkaji peranan Trading House, sebagai kasus dipilih PT. Dharma Niaga dalam menunjang perdagangan luar negeri Indonesia. Pengukuran peranan dilakukan dengan melihat kontribusi ekspor dan impor PT. Dharma Niaga, komoditi unggulan yang diperdagangkan serta jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh perusahaan bagi kelancaran ekspor dan impor.
PT. Dharma Niaga sebagai salah satu Trading House, peranannya masih relatif kecil dalam menunjang perdagangan luar negeri Indonesia. Hal ini terlihat dari kontribusi ekspor dan impor perusahaan terhadap total ekspor dan impor Indonesia yang rata-rata di bawah 1% selama periode 1992-1996.
Selain itu, komoditi unggulan perusahaan yang diperdagangkan juga tidak sejaian dengan komoditi unggulan yang ditetapkan oleh pemerintah cq. Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Demikian pula jenis jasa yang diberikan kepada kliermya oleh perusahaan masih terbatas pada jasa paperwork, jasa pergudangan dan jasa distribusi.
Peranan trading house sangat diperlukan dalam mengatasi gejolak rupiah agar kinerja ekspor dapat dipertahankan terutama bantuan keuangan baik dalam bentuk kredit pinjaman maupun bantuan keuangan lainnya. Selain itu trading house juga hams mampu secara aktif memanfaatkan fasilitas seperti swap dan forward yang disediakan untuk membantu eksportir dan importir mengatasi gejolak tersebut.
Untuk meningkatkan peranan trading house dalam menunjang perdagangan luar negeri Indonesia maka diperlukan adanya dukungan pemerintah terhadap pendirian, pendanaan dan dukungan operasional di lapangan oleh pemerintah. Pemerintah juga perlu mendukung upaya perluasan pasar ke negara-negara yang potensial untuk dimasuki terutama kawasan Eropa Timur .
Selain dukungan pemerintah, pemsahaan trading house sendiri juga harus membangun jaringan yang kuat dan membangun sistem manajemen pemasaran yang handal terutama daiam mengumpuikan informasi mengenai peluang pasar,
calon pembeli dan calon penjuai tidak hanya di dalam negeri tetapi Juga di pasar intemasional. Pemsahaan Trading House juga hams menjalin kerjasama yang kuat dengan pemsahaan Indonesia yang sudah beroperasi secara global agar dapat meningkatkan supply dan demand sehingga volume transaksi perusahaan mencapai skala ekonomi yang paling optimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasan
"Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berperan penting
dalam perekonomian nasional. Peranannya dalam perekonomian semakin penting
terutama perdagangan luar negeri. Peranan ekspor dan impor terus meningkat
sejak Pelita I sampai dengan Pelita VI dimana selama periode tersebut nilai
ekspor meningkat 44,6 kali lipat sedangkan impor meningkat hampir 55 kali
lipat.
Berkembangnya perdagangan luar negeri dipengaruhi oleh fakor internal
dan eksternal. Salah satu faktor internal yang mendukung berkembangnya
perdagangan luar negeri adalah pelaku ekspor atau impor itu sendiri disamping
adanya faktor penunjang. Trading House sebagai salah satu pelaku dalam
perdagangan luar negeri, keberadaan dan peranannya belum banyak dibahas
secara komprehensif. Padahal di negara seperti Jepang dan Korea Selatan peranan
Trading House sudah terbukti keberhasilannya dalam menunjang perdagangan
Luar negeri kedua negara tersebut.
Oleh karena itu tulisan ini mengkaji peranan Trading House, sebagai kasus
dipilih PT. Dharma Niaga dalam menunjang perdagangan Luar negeri Indonesia.
Pengukuran peranan dilakukan dengan melihat kontribusi ekspor dan impor PT.
Dharma Niaga, komoditi unggulan yang diperdagangkan serta jenis pelayanan
jasa yang diberikan oleh perusahaan bagi kelancaran ekspor dan impor.
PT. Dharma Niaga sebagai salah satu Tradìng House, peranannya masih
relatif kecil dalam menunjang perdagangan Luar negeri Indonesia. Hal ini terlihat
dari kontribusi ekspor dan impor perusahaan terhadap total ekspor dan impor
Indonesia yang rata-rata di bawah 1% selama periode 1992-1996.
Selain itu, komoditi unggulan perusahaan yang diperdagangkan juga tidak
sejalan dengan komoditi unggulan yang ditetapkan oleh pemerintah cq.
Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Demikian pula jenis jasa yang
diberikan kepada kliennya oleh perusahaan masih terbatas pada jasa paperwork,
jasa pergudangan dan jasa distribusi.
Peranan trading house sangat diperlukan dalam mengatasi gejolak rupiah
agar kinerja ekspor dapat dipertahankan terutama bantuan keuangan baik dalam
bentuk kredit pinjaman maupun bantuan keuangan lainnya. Selain itu trading
house juga harus mampu secara aktif memanfaatkan fasilitas seperti swap dan
forward yang disediakan untuk membantu eksportir dan importir mengatasi
gejolak tersebut.
Untuk meningkatkan peranan trading house dalam menunjang perdagangan
luar negeri Indonesia maka diperlukan adanya dukungan pemerintah terhadap
pendirian, pendanaan dan dukungan operasional di lapangan oleh pemerintah.
pemerintah juga perlu mendukung upaya perluasan pasar ke ncgara-negara yang
potensial untuk dimasuki terutama kawasan Eropa Timur.
Selain dukungan pemerintah, perusahaan trading house sendiri juga harus
membangun jaringan yang kuat dan membangun sistem manajemen pemasaran
yang handal terutama dalam mengumpulkan informasi mengenai peluang pasar,
calon pembeli dan calon penjual tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar
internasional. Perusahaan Trading House juga hams menjalin kerjasama yang
kuat dengan perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi secara global agar
dapat meningkatkan supply dan demand sehingga volume transaksi perusahaan
mencapai skala ekonomi yang paling optimal.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T3665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M Ichfan Ramadhan
"Studi ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh infrastruktur terhadap arus perdagangan ekspor dan impor sesama anggota ekonomi APEC. Dengan menggunakan model gravitasi dengan regresi OLS dan Tobit dan model seleksi sampel Heckman, didapatkan hasil bahwa pada anggota ekonomi APEC infrastruktur berpengaruh positif terhadap arus perdagangan antar anggotaanggotanya nya, baik ekspor maupun impor. Lebih lanjut, terdapat seleksi sampel pada penggunaan regresi OLS. Namun demikian, investasi infrastruktur pada anggota APEC tetap dapat meningkatkan arus perdagangan antar anggota APEC.

This study is aimed at analyzing effects of infrastructure on bilateral trade flow of APEC economies members. With model of gravity equation in OLS, Tobit Regression and Heckman Selection Model, Infrastructure have positive effects on trade flow (export and import) between APEC economies. Furthermore, there are sample selection bias in estimating with OLS Model. However, infrastructure investment on APEC economy still can increase trade flow between its members.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzalisa Irsjafri
"Tesis deskriptif ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari bubarnya IGGI terhadap hubungan ekonomi Indonesia-Belanda. Pada tesis ini akan dibahas dengan metode penelitian kualitatif, yaitu mengenai kegiatan perdagangan Indonesia-Belanda, investasi asing langsung Belanda di Indonesia, serta volume bantuan luar negeri Belanda yang diberikan kepada Indoensia.
Setelah pemerintah Indonesia mengeluarkan keputusan untuk menolak segala bentuk bantuan dari pemerintah Belanda dan membubarkan IGGI, secara otomatis mempengaruhi hubungan kedua negara di bidang ekonomi. Hal tersebut di atas menjadi permasalahan di dalam tesis ini. Dalam menjawab permasalahan yang ada, digunakan teori linkage dari Rosenau guna memahami dampak pembubaran IGGI terhadap hubungan kedua negara serta pemikiran Gilpin mengenai kelompok-kelompok yang mempengaruhi pengambilan keputusan di dalam kebijakan ekonomi.
Tampak jelas pada aspek bantuan luar negeri, pemerintah Belanda pasca IGGI tidak lagi memberikan bantuannya secara langsung kepada pemerintah Indonesia, namun melalui pihak ketiga seperti organisasi-organisasi sejenis LSM maupun lembaga-lembaga keuangan internasional yang memiliki proyek di Indonesia. Pada aspek perdagangan, ekspor Indonesia ke Belanda tidak mengalami penurunan yang berarti, bahkan cenderung terus meningkat. Berbeda dengan ekspor, impor Indonesia ke Belanda bersifat fluktuatif. Pada tahun 1997, yaitu pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia, volume impor menurun dibanding tahun 1996. Pada aspek investasi asing, ternyata faktor stabilitas politik dan keamanan negara menjadi pertimbangan bagi para investor asing pada umumnya. Hingga saat ini hubungan Indonesia-Belanda masih terus mengalami pemulihan. Untuk lebih meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara, selain upaya dari pemerintah masing-masing, sebaiknya pihak swasta dan organisasi pun dilibatkan guna meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Benjamin
"ABSTRAK
Skripsi ini meneliti dampak jangka pendek dan jangka panjang depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan sembilan mitra dagang utama. Menggunakan, metode Auto Regressive Distributed Lag ARDL dan data triwulanan periode 1997IV hingga 2015IV, terbukti bahwa i dalam jangka pendek, depresiasi Rupiah berpotensi membuat defisit neraca perdagangan bilateral pada empat mitra dagang utama, ii dalam jangka panjang, depresiasi Rupiah berpotensi membuat surplus neraca perdagangan bilateral pada tiga mitra dagang utama dan defisit neraca perdagangan bilateral pada dua mitra dagang utama, iii pola J-curve tidak terjadi pada satu pun mitra dagang utama, dan iv aktivitas ekonomi merupakan determinan signifikan neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan tiga mitra dagang utama terbesarnya.

ABSTRACT
This undergraduate thesis focuses on the impact of Rupiah depreciation on Indonesia rsquo s bilateral trade balance with nine of her major trading partners. Using Auto Regressive Distributed Lag ARDL method and quarterly data from 1997IV to 2015IV, the results show that i in the short run, Rupiah depreciation tends to worsen bilateral trade balance with four major trading partners, ii in the long run, Rupiah depreciation tends to improve bilateral trade balance with three major trading partners and worsen bilateral trade balance with two major trading partners, iii J curve pattern doesn rsquo t appear in the bilateral trade with any of the major trading partners, and iv economic activity is a significant determinant of bilateral trade balance of Indonesia and three of her largest major trading partner."
2017
S67453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>