Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Oral dental epidemiological studies have shown the increasing of prevalence of dental caries and periodontal disease. This research was to find out base line data, among two groups of children from Urban and Rural of 20 elementary schools in sub district of Bekasi, West Java. Samples of 2205 children by the classes II, IV, V were observed 1065 in Urban and 1140 in Rural groups. The results show that prevalence of dental caries was 97,5%, DMF-T in urban 2.225 and Rural 2.571 were significantly higher (p=0.0001) and those OHI-S in Urban 1.696 were better than rural 2.050, (p=0.0000)."
Jakarta: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2001
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesian are having oral health disease which relate with oral hygiene. Most of oral health diseases are dental caries and periodontal disease. Dental crowding is one type of dental malocclusion that cause those diseases. On the other hand, behaviour has an important role to influence oral health status. The aim of this study to get information about the relation between behaviour and oral hygiene of school children with dental crowding in DKI Jakarta. This study has been done on 277 fourth to sixth grade elementary school children from 5 district at DKI Jakarta. This observasional study has been done by chi-square test. The result has shown that there is no relation between behaviour to oral hygiene of dental crowding school children (p=0,93)."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Kholifah
"Kebersihan mulut bagi lansia merupakan tindakan keperawatan mandiri yang dimiliki pengaruh penting terhadap status kesehatan lansia. Penerapan kebersihan mulut sering bukan prioritas dalam tindakan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik perawat tentang oral hygiene pada orang tua di ruang rawat inap. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan melibatkan 75 perawat. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner administrasi mandiri. Hasil penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan perawat 27 (36%) baik, 48 (64%) cukup dan tidak.
Ada perawat yang memiliki pengetahuan kurang, 42 (56%) bersikap buruk dan 33 (44%) baik, dan praktik perawat 51 (68%) buruk dan 24 (32%) baik. Hasil penelitian juga menunjukkan pengaruh pendidikan dan pengalaman kerja pada level pengetahuan, sikap, dan praktik perawat. Upaya menambah ilmu dan praktik perawat mengenai kebersihan mulut perlu ditingkatkan melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya.

Oral hygiene for the elderly is an independent nursing action that has an important influence on the health status of the elderly. The application of oral hygiene is often not a priority in nursing actions. This study aims to describe the knowledge, attitudes, and practices of nurses about oral hygiene in parents in the inpatient room. The research method used is quantitative with a descriptive research design. This research was conducted in the inpatient room of RSUPN Cipto Mangunkusumo involving 75 nurses. The research instrument used was an independent administration questionnaire. The results of this study illustrate that the level of knowledge of nurses is 27 (36%) good, 48 (64%) sufficient and not There are nurses who have less knowledge, 42 (56%) have bad attitude and 33 (44%) are good, and the practice of nurses 51 (68%) is bad and 24 (32%) is good. The results also showed the effect of education and work experience on the level of knowledge, attitudes and practices of nurses. Efforts to increase the knowledge and practice of nurses regarding oral hygiene need to be improved through training, seminars, and workshops."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Sumantri
"Latar belakang. Berdasarkan hasil survey Departemen Kesehatan R.I pada Pelita IV, menunjukkan penyakit karies gigi dan penyakit periondontal makin meningkat dibandingkan pelita III. Gambaran penyakit dari masyarakat yangg berobat ke Puskesmas dari tahun 1989-1992, menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada urutan kedua dan ketiga dari 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat. Ironinya adalah dari banyaknya penyakit gigi dan mulut yang ada tidak menjadikan cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lebih baik, karena dari pemantauan Departemen Kesehatan R.I, menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas hanya 4 propinsi yang telah mencapai target nasional (9 orang perhari). Hal ini mejadi menarik karena sampai saat ini belum didapatkan adanya gambaran atau informasi inengenai faktor-faktor yang mungkin berperan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan tersebut.
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya infolmasi dan gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan. Sedangkan yang menjadi objek studi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan (sebagai daerah penelititian).
Metode. Jenis penelitian adalah cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas, yang terdiri dari variabel pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, penghasilan, sikap, besar anggota keluarga dan jarak ke tempat pelayanan dengan variabel dependen adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas selang enam bulan sebelumnya sampai dengan penelitian dilakukan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur yakni berpedoman kepada kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis regesi logistik niultivariat untuk melihat faktor mana yang paling erat hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Hasil. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh bahwa sebagian besar pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu adalah berpendidikan sedang (SLTP dan SLTA), sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada tingkat pengetahuan sedang, sebagian besar tidak bekerja, rata-rata berpenghasilan rendah, sebagian besar mempunyai sikap mendukung terhadap pelayanan kesehatan gigi, dan rata-rata berkeluarga kecil dan sebagian besar bertempat tinggal dekat dengan Puskesmas.
Hasil Uji statistik baik secara bivariat maupun multivariat diperoleh 2 variabel bebas yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu yaitu variabel pekerjaan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan gigi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menentukan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah sikap yang mendukung terhadap pelayanan disamping adanya faktor pekerjaan.

Back Ground. Base on the result of survey data by Ministry of Health in Pelita IV, indicated that dental caries and periodontal diseases were more increase than in Pelita III. Illustration of the disease scheme taken from the community whose came to Puskesmas in 1989-1992, demonstrated that dental and oral diseases were second rank and third rank from the ten most occurring diseases. Nevertheless the high ranking of oral and dental diseases would not be better coverage of dental health services. The investigation, which conducted by Ministry of Health, had proved that the utilization of dental health services at Puskesmas in Indonesia, only 4 provinces had achieved the national target. The problem would be more interesting because of rare information which concerning about the factors influenced the utilization by the patients.
Objective. the researcher would have the information and illustration about the factors which have been connected with the utilization of dental health services from the viewpoint or patients.
Method. The research was a cross section to find the connection between independent variables from viewpoints of patients as the consumer, such as education, knowledge, occupation, income, attitude, number household of member, distance, and dependent variable which was the utilization of dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu during six month before the research was taken. Data was taken from structured interview and will be analyzed by univariate, bivariate and multivariate logistic regression, to see which factors would have the closest connection with the utilization dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu.
Results. The results found that mostly the patient at Puskesmas Pasar Minggu were the middle eduction (SLIP, SLTA), jobless, low income. Most of them supported the dental health services, belong to small families, and live near the Puskesmas.
The bivariate and multivariate statistics showed that only two independent variabels connected with utilization of dental health services at Puskesmas Pasar Minggu. Such as variable of occupation and variable of attitude. Concerning about the results above, the researcher conclude that two variables (occupation and attitude) would be the most factors which determined the utilization of dental health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Mutiah
"Pemeriksaan kebersihan mulut dan gingivitis pada anak rawat nginap di rumah sakit, mengingat kebersihan anak umumnya buruk dan sering terjadi gingivitis. Terutama pada rawat nginap anak yang berkaitan dengan jenis kelamin, usia, diet, dan kondisi penyakit terhadap lama hari rawat. Sebagai subyek adalah pasien anak pada rawat nginap di rumah sakit Fatmawati, dilakukan pemeriksaan kebersihan mulut dan gingivitis dengan dua cara yaitu cara cross sectional sebanyak 95 orang dan cara longitudinal sebanyak 16 orang.
Hasil penelitian menunjukkan, kebersihan mulut dan gingivitis berdasarkan jenis kelamin menurut lama hari rawat tidak ada perbedaan yang menyolok antara laki-iaki dan perempuan. Berdasarkan usia kebersihan mulut dan gingivitis menurut lama hari rawat, bertambah buruk dengan bertambahnya usia. Berdasarkan diet, kebersihan mulut dan gingivitis ada perbedaan dengan bertambahnya lama hari rawat. Berdasarkan penyakit,kebersihan mulut dan gingivitis ada perbedaan dengan bertambahnya lama hari rawat. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Yuniastati
"Perilaku kesehatan gigi individu atau masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan gigi individu atau masyarakat. Ibu sebagai individu yang paling banyak waktu untuk bertemu dengan anak serta paling mengerti dengan anak, sehingga dapat melakukan pendekatan untuk membiasakan anak sejak dini memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Pertumbuhan balita yang sehat tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan gigi geliginya, untuk itulah dibutuhkan perilaku ibu yang positif terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Perilaku ibu tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari diri ibu sendiri maupun faktor lingkungan di sekitarnya antara lain lingkungan pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, sehingga perilaku ibu-ibu tentang kesehatan gigi dan mulut seyogyanya baik. Berdasarkan hal itu maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan cross sectional (potong lintang). Pada penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel, karena semua ibu-ibu karyawan dan isteri karyawan yang mempunyai anak balita sejumlah 145 orang dijadikan responen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden serta wawancara.
Analisis dilakukan dengan univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi, analisis bivarat dengan tingkat kuadrat untuk mencari hubungan variabel independen dengan variabel dependen dan analisis multivariat dengan regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 46,9 % ibu-ibu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta berperilaku baik. Dan hasil analisis bivariat diketahui sikap ibu terhadap kesehatan gigi balita dengan nilai P value = 0,038, jumlah anak ibu dalam keluarga dengan nilai P value = 0,041, serta kemudahan dalam pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi dengan nilai P value = 0,011 mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan hanya kemudahan dalam pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi yang sangat erat hubungannya dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita dengan nilai OR = 3,667, artinya ibu yang mendapatkan kemudahan dalam pencapai ketempat pelayanan kesehatan gigi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada institusi untuk meningkatkan perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi balita dengan mengupayakan program DHE (Dental Health Education), meningkatkan tindakan promotif dan preventif serta mengupayakan kemudahan pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi. Bagi peneliti lain, agar diadakan penelitian yang sejenis dengan disain kasus kontrol / kohort atau studi eksperimental dengan cakupan populasi yang lebih luas dan variabel penelitian yang lebih banyak.

Factors Connection with Mother's Behavior in Maintaining Pre School Children's Dental Health in University of "Pembangunan Nasional Veteran" Jakarta year 2000Individual Dental Health Behavior of Community Dental Health Behavior are one of the many factors which influence the individual dental health status or community dental health status. Mother as an individual who spent the most of time and most understand about her children can persuade her children from the early age to maintain the cleaning of the oral hygiene. Development and growth of healthy Pre School children depends on the development and growth of their dentition. That's why mother's behavior with a positive attitude of oral and dental health is a necessity.
Mother's behavior are influenced by many factors whether the mothers themselves and their environment factors and hopefully the environment like university environment will have a good influence. Based on the opinion, research is carried on in order to find relation factors in mother's behavior maintaining Pre School children dental health in University Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
The method of the research is Cross Sectional , taking sample is not required because all mothers whether they are employee or the wife's employee amount 145 persons are all respondent. The data collection is using questionnaire which filled by respondent and interview.
The analysis is univariat to know the frequency of distribution, bivariat with Chi-Square to find independent variable correlation and multivariat with logistic regression to find to most correlative independent variable.
The result shows that only 46,5 % University Pembangunan Veteran mothrer's Jakarta have good behavior. From bivariat analysis result shows that mothers behavior in Pre School children's dental health has score Pvalue = 0,038 and the number of children in the family has score P value = 0,041 and accessibility of dental health resources has score P value = 0,011 have significance relationship with mother's behavior in maintaining Pre School children's dental health.
Based on the result we suggest the institution to increase mother's behavior in Pre School children's dental health through Dental Health Education Program, to increase Health Promotion and Prevention action and accessibility of dental health resources. For another researcher, to continue the research with Case Control design or Experimental Study and more population to represent the relationship between mother's behavior and Pre School dental health children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T10384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Improvement of human resources has the purpose of increasing the quality of service for patients in every treatment unit, which should be anticipated by the oral health unit in every hospital. Improvement of service quality can be obtained by increasing the number of dental units. Along with the increasing knowledge in the society, the need for special services as also expanding. This problem can be solved by increasing the number of specialists in dentistry through scholarships, provided for dentists with high achievements. The samples for this cross sectional designed research were taken from all non-educational class B government hospitals in Indonesia. The data were gathered by using questionnaire and guided in depth interviews. The data were analyzed descriptively. The results showed that most hospitals have no completely with the dental unit is 78.8%. There are 14 hospital (42.4%) needs oral laboratory."
Journal of Dentistry Indonesia, 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ismu S. Suwelo
"

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan mengemukakan pandangan mengenai peranan pelayanan kesehatan gigi anak dalam menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang dalam menyongsong abad ke 21 yang penuh tantangan dan saingan. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agar tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik. Pembangunan di, bidang kesehatan gigi adalah bagian integral pembangunan kesehatan nasional. Ini berarti bahwa untuk melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan, pembangunan di bidang kesehatan gigi tidak boleh ditinggalkan; juga sebaliknya bila ingin melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan gigi, tidak boleh, melupakan kerangka. yang lebih luas, yaitu pembangunan di bidang kesehatan umumnya.

Di bidang kesehatan gigi indikator untuk penelitian epidemiologis sangat penting artinya bagi perencanaan pengembangan ketenagaan, material, dan penganggaran. Selain itu data penelitian epidemiologis juga diperlukan untuk pengembangan, evaluasi, dan pemantapan usaha pencegahan, kuratif, dan rehabilitatif di bidang kesehatan gigi baik regional maupun nasional. Peta dunia tentang distribusi kerusakan gigi (biasa disebut karies) menunjukkan perbedaan prevalensi dari tahun ke tahun pada beberapa negara. Terjadi penurunan frekuensi dari DMF-T (indeks kerusakan gigi dewasa) di negara maju, tetapi terjadi kenaikan pada negara yang sedang berkembang. Sebagian besar penurunan frekuensi karies gigi disebabkan karena adanya program pemberian fluor secara intensif antara lain melalui,air minum.

"
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0446
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>