Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study is entitled: “the analysis of village and house pattern of Kasepuhan Kesatuan Adat Banten Kidul in Sukabumi Regency, West Java”, by using qualitative-descriptive method, the architectural remains those two villages were observed in 2005. The analysis of continuity and changes were based on it. The study shows that the same of village and house pattern in Ciptarasa and Ciptagelar are the existence of physical and non-physical boundaries; public and social facilities; site plan based on topography and zoning (clean and dirty), decoration varieties based on adat and non adat law. In general, the two villages share a similar pattern, i.e. museur (centralized) to the location of bumi ageung in the north-south axis of the two villages. The house pattern in Ciptarasa and Ciptagelar village are the form of panggung house and its spatial organization (tepas imah, tengah imah and pawon); the house components (lelemahan, pangadeg and suhunan); the rules (and ceremonies following building) construction process and the decoration varieties (adat and non adat).
"
710 JIAUPI 9:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Putri Lestari
"Pantun Sunda merupakan cerita tutur atau seni pertunjukan cerita sastra Sunda lama yang disajikan dalam bentuk paparan, dialog, dan seringkali dinyanyikan. Pantun Sunda sebagai tradisi lisan masih bertahan hingga saat ini. Kini, pantun Sunda masih ada di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. Tradisi ini diselenggarakan dalam acara-acara seren taun, mipit pare, dan ngaseuk. Dalam ketiga ritual tersebut menarik untuk dikaji mengenai struktur dan fungsi pantun Sunda sebagai tradisi lisan di masyarakat adat Ciptagelar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pantun Sunda berbeda dengan karya sastra lain, pantun Sunda juga digunakan sebagai rangkaian ritual adat dalam pertanian. Sejumlah upaya dilakukan untuk memelihara, memanfaatkan, dan mengembangkan tradisi lisan pantun Sunda agar tidak hilang. Pantun Sunda hadir sebagai rangkaian dari prosesi ritual adat seperti ruwatan rumah, khitanan, pernikahan, dan syukuran hasil panen.

Sundanese Pantun is an oral story or art performances of old Sundanese literature which is presented in the form of explanation, dialogue, and often sung. Sundanese Pantun as an oral tradition still survives in the present day. Now, Sundanese pantun still exists in Sukabumi Regency, precisely in Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. This tradition is held in events, such as seren taun, mipit pare, and ngaseuk. These three aspects are interesting to be discussed, especially about the function of Sundanese pantun as an oral tradition in the Ciptagelar community. This is a qualitative study with ethnography approach. The result shows that the structure of the Sundanese pantun is different from other literary works, Sundanese pantun is also used as a series of customary rituals in agriculture. Several efforts are made to maintain, utilize, and develop the oral tradition of Sundanese pantun in order for it to not disappear. Sundanese pantun comes as a series of customary practice, such as ruwatan of the house, circumcisions, weddings, and the harvest festival."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sudiarti
"ABSTRAK
Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan berfungsi sebagai alat komunikasi di antara anggota masyarakat yang memakai bahasa itu. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, kita pikirkan, dan kita ketahui kepada orang lain. Dengan bahasa pula kita dapat memper_satukan anggota-anggota dalam suatu masyarakat (Keraf, 1980:4).
Salah satu akibat pemakaian bahasa yang berbagai macam itu adalah timbulnya bahasa campuran. Hal ini pula_lah yang menimbulkan kecemasan pada para ahli bahasa dan tampak jelas di mana-mana (Fishman, 1977:_61).
Studi tentang variabel-variabel dalam bahasa sebagai cermin struktur sosial adalah bidang sosiolinguistik. Pengetahuan tentang beberapa fakta yang diungkapkan oleh sosiolinguistik sangat membantu memahami masalah-masalah bahasa dan, membuka jalan guna memandang bahasa sebagai fenomena sosial secara lebih jelas dan cermat (Krida_laksana, 1978:12).

"
1984
S11041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini membincangkan pertimbangan etika semasa penyelidikan kualitatif mengenai amalan keibubapaan dalam kalangan penduduk tempatan di Kualan Trengganu. Perbincangan ini mengkhususkan kepada kupasan secara kritis prinsip-prinsip yang membimbing penyelidik dalam membuat keputusan beretika semasa menjalankan penyelidikan. Seramai sepuluh keluarga dengan empat orang ahli daripada setiap keluarga terlibat dalam kajian ini, iaitu bapa, ibu dan dua orang anak. Dengan kata lain, kajian ini melibatkan seramai 40 orang peserta kajian. Pengalaman mengenai amalan keibubapaan yang dilalui dikumpulkan melalui temu bual dan pemerhatian. Enam prinsip etika iaitu autonomi, beneficence atau kemurahan hati, non-maleficence atau bukan berbuat jahat, keadilan, kesetiaan dan self-interest atau kepentingan diri menjadi asas dalam pertimbangan yang dilakukan. Keutamaan penyelidikan adalah tidak ingin mendatangkan kemudaratan kepada peserta kajian. Setiap ahli keluarga mempunyai kebebasan untuk membuat pilihan dan tindakan. Mereka menerima maklumat mengenai kajian ini serta cara pengumpulan data sebelum membuat keputusan mengenai penglibatan dalam kajian ini. Persetujuan bermaklum dijalankan bersama setiap ahli keluarga sebelum memulakan temu bual. Kedua-dua pihak, iaitu penyelidik dan peserta kajian, sedar mengenai tujuan dan tanggungjawab masing-masing semasa kajian dijalankan."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachmat M. Sas. Karana
Bandung: Tjupumanik, 1966
808.81 RAC o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Franz Magnis-Suseno
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
170 FRA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The study aims to know the application of the public service ethics. In the service process, however, its application ethics still of deviation actions that be done by the bureaucracy apparatus. To respond these cases, public service of ethics very important be understood each bureaucracy apparatus towards the norms in the organization. In the public service the ethics to have to giving an expectation that would be able to satisfy the users. It highly relate to factors of control mechanism, consistence of bureaucracy apparatus, and effective communication. Its meaning that, the control mechanism, consistence of bureaucracy apparatus effective communication can build the public service ethics. The methods used in this study were 1) In the scope of data collection, the methods such as Observation was used ,namely, to observe the activities at the Official of Population and Civil Registration in Muna apparatus in implementing their tasks; Questionnaire, namely, to ask written questions for knowing anyone's responses to service. Interview, namely, to ask oral questions for delving into information in detail. Documentation, namely, a secondary data collection that was the activity result of the service providers. 2) In the scope of data analysis, the step such as reducing data, presenting data, describing data by the descriptive statistic method, making interpretation of data and concluding. The research result indicated that ethics for public services at the Official of Population and Civil Registration in Muna still lower that shown from bureaucracies government officer inconsistent by doing the job, mechanism control is not yet running well and the communication is not effective. The Recommendation made for this research is to improve public service ethics of paid attention factors as follows 1) Awareness of bureaucracies government officer in applying ethics service of public, 2) Consistency bureaucracies government officer need the existence of awareness of own self to improve the spirit of activity which both for finally have estuary to build for public service ethics, 3) Communications, to understanding of service order both for government officer and societies require to be performed by counseling through system of Banjar and socialized by using newspaper or electronic medium 4) Control mechanism, society expected to participate by pro active to support governmental program at the same time follow to give social control."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratna Safitri
"Keberadaan Kampung di Alas Air merupakan suatu fenomena perkotaan, dimana kehidupan tradisional kampung sebagai Salah Satu sisi kehidupan kota Balikpapan ini terancam eksistensinya, di tengah derasnya arus urbanisasi perkotaan yang lekat dengan ciri modernitas.
Kampung atas air Telaga Mas, adalah bentuk permukiman yang lokasinya berada di atas perairan, sehingga memiliki keunikan tersendiri yang mempengaruhi pola bermukim masyarakatnya yang berbeda dengan kondisi permukiman perkotaan lainnya. Hal tersebut juga melandasi kondisi sosial-kultural dalam masyarakat kampung air yang merupakan faktor-faktor penyebab berbagai kontradiksi antara kawasan kampung dan kota yang terserap melalui bentuk kontras diantaranya, berupa dualisme fisik, kultural, sosial-politik, dan ekonomi yang terangkum dalam bentuk tradisionalitas dalam modernitas perkotaan.
Kehidupan karnpung yang air unik ini, diharapkan mampu memberikan pemahaman baru bagi khasanah arsitektural. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan menggunakan metoda kualitatif untuk mengungkap fenomena keruangan dengan menggali kehidupan didalamnya melalui observasi partisipan dan wawancara dengan menggunakan sistem penyimpulan cepat. Pembahasan menggunakan sualu kerangka teoritis yang melibatkan konsep vita aktiva, konstitusi sosial, dan daur hidup.
Dari analisis didapatkan temuan-temuan bahwa Permukiman Kampung Air Telaga Mas merupakan hasil dari konstruksi kultural yang mempengaruhi corak perekonomian berupa sektor perikanan yang merupakan modal strategis masyarakat untuk dapat bertahan di kota melalui sektor informal yang didominasi oleh sektor privat. Kampung menampung moda produksi yang dibutuhkan kota, melalui kekuatan ekonomi ini masyarakat kampung rnemainkan peran dalam sistem sosial sebagai agen yang menghasilkan suatu agensi dari hubungan-hubungan berupa praktik sosial yang bemlang antar aktor, yaitu pemerintah dan swasta dan masyarakat. Konstruksi sosial diwujudkan melalui konstitusi masyarakat kampung air dalam strukturasi kota yang mencerminkan suatu praktik sosio-spasial dan ekonomi yang saling terkait, hal ini berdampak pada kekuatan masyarakat kampung dalam kancah politik di kota. Hal inilah yang melandasi peran dari kampung di kota, yang kemudian berpengaruh pada posisinya dalam ruang perkotaan. Sehingga di masa depan kampung air Telaga Mas masih merupakan bagian dari kota dengan membawa tradisi dan kekhasannya yang akan menciptakan warna kota.

In the urbanization proces, kampung settlement that grows along the coastal line and has been built above the sea level is a unique phenomenon especially in the City of Balikpapan. It is unique since it develops off land and also has significant contribution to the city life as a whole.
This study seeks to explore such a kampung, namely Kampung Telaga Mas in Bdikpapan, East Kalimantan. It seeks to understand its existance relative to urban life in Balikpapan.
The analysis is based on Arendt idea of vita activa and Erikson?s life cycle, to understand socio-economic life of the inhabitants and the formation of Kampung Telaga Mas of which they are fisherman. Its therefore done by the research by using qualitative method to express the spatial phenomenon by explore life experiences in it through participant observation and interview.
Finding have shown that the people of Kampung Telaga Mas have their significant role of their contribute to Balikpapan?s economy especially sea foods and also trading beetween island in the archipelago. Therefore it makes Kampung Telaga Mas as important part of the Balikpapan?s urban fabrics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>