Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan dua jenis katalis zeolit untuk memproduksi bahan
bakar hidrokarbon cair bahan bakar hidrokarbon cair dari fraksi minyak limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME). Fraksi minyak limbah diubah menjadi metilester sebelum mengalami cracking mengunakan zeolit sebagai katalis bifungsional. Esterifikasi minyak limbah dilakukan menggunakan katalisator H2SO4 pada 60 oC selama dua jam, dan transesterifikasi menggunakan katalisator NaOH pada 55 oC. Craking dilakukan pada produk metil ester menggunakan katalis zeolit Cr-H-ZA (25:1) dan Ni-H-ZA. Hasil studi menunjukkan bahwa katalis zeolit Cr-H-Za dapat menghasilkan bahan bakar hidrokarbon cair yang mengandung gasoline lebih baik daripada pengunaan kalis zeolit Ni-H-ZA. Produk bahan bakar hidrokarbon cair yang dihasilkan memiliki viskositas kinematik sebesar 0,8329 cSt dan karakteristik menyerupai gasolin."
630 JTIP 20:1(2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gandi Iswara
"Jumlah konsumsi bensin di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, cadangan minyak bumi di Indonesia yang terus berkurang menuntut untuk ditemukannya sumber energi alternatif pengganti bensin. Telah dipublikasikan sebelumnya bahwa minyak kelapa sawit dapat direngkah menjadi senyawa hidrokarbon melalui reaksi perengkahan katalitik pada fasa' gas menggunakan katalis asam, namun produk yang dihasilkan memiliki yield bensin yang kecil, yaitu 4-20%. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bensin dari minyak kelapa sawit melalui reaksi perengkahan katalitik pada fasa cair dengan jumlah yield bensin yang tinggi. Minyak kelapa sawit direaksikan dengan katalis H-Zeolit yang dipreparasi dari Zeolit Alam melalui metode pertukaran ion. Reaksi dilakukah dalam fasa cair dengan rasio berat katalis per berat umpan 1:75 di dalam reaktor tumpak berpengaduk. Reaksi dilakukan dengan variasi waktu 1 hingga 2 jam pada suhu 300-320°C. Reaksi yang terjadi adalah reaksi perengkahan katalitik, dimana H-Zeolit merengkah ikatan kimia minyak kelapa sawit menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih pendek. Agar diperoleh yield bensin yang tinggi, produk reaksi didistilasi secara tumpak sebanyak 2-3 kali. Distilasi dihentikan apabila diperoleh produk yang memenuhi spesifikasi bensin dalam hal titik didih dan densitas. Produk yang memenuhi spesifikasi bensin ini disebut Bensin-Bio. Pada Bensin-Bio, dilakukan analisis GC-MS, angka oktana dan RVP. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi optimum reaksi adalah pada reaksi selama 1 jam pada suhu 320°C dan dilanjutkan dengan dua kali distilasi secara tumpak. Produk yang dihasilkan memiliki densitas 0,77 g/mL dan titik didih akhir 255°C. Komposisi Bensin-Bio adalah senyawa hidrokarbon dengan jumlah rantai Ci-Cn , memiliki RVP 48,23 serta angka oktana 122,24. Konversi reaksi adalah 21,56% dan yield bensin sebesar 58%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesia Fitri Anisa
"

Pada penelitian ini, diterapkan teknologi konversi trigliserida dari limbah minyak kelapa sawit untuk menghasilkan biodiesel dengan menggunakan reaktor plasma jenis Dielectric Barrier Discharge (DBD). Reaktor plasma DBD memiliki kelebihan dibandingkan metode konvensional antara lain tidak memerlukan dinding yang tahan tekanan tinggi, mudah diperbesar skalanya, perolehan (yield) produk dapat mencapai hampir 100 % tanpa ada reaksi pembentukan sabun dan gliserol sehingga tidak memerlukan pemisahan dan waktu reaksi yang dibutuhkan sangat singkat. Kondisi operasi yang diterapkan adalah tekanan pada 1 atm, laju alir reaktan 1,33 mL/s, laju alir gas argon 25,3 mL/s, volume umpan 200 ml, rasio molar minyak : metanol (1:1), temperatur reaksi 50 oC, waktu reaksi  120 menit, dan tegangan 220 VAC. Biodiesel yang diperoleh memiliki yield FAME sebesar 56,26%. Karakterisasi produk biodiesel yang dilakukan meliputi GC-MS, GC-FAME, densitas, viskositas, bilangan peroksida, bilangan asam, dan kadar air dalam minyak.

 


In this research an innovated technology is applied by conversing triglyceride from used palm oil or wasted cooking oil to biodiesel with Dielectric Barrier Discharge (DBD) type plasma reactor. DBD plasma reactors have the advantage compare to conventional method of not requiring high pressure resistant walls, easily enlarged in scale, the product yield can reach nearly 100% without any formation of soap and glycerol thus doesnt require separation and the reaction time required is very short. The operating conditions used are pressure at 1 atm, flow rate of wasted cooking oil and methanol at 1,33 mL/s, flow rate of argon gas at 25,3 mL/s, volume of the reactant at 200 ml, molar ratios of oil : methanol (1:1),  feed temperature at 50 oC, reaction time of 120 minutes, and voltage at 220 VAC. The biodiesel obtained as the final product has a FAME yield of 56,26%. Characterization of biodiesel include GC-MS, GC-FAME, density, viscosity, peroxide value, acid number, and water content.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Kurniawan
"Indonesia merupakan produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia dengan produksi sebesar 26,5 juta ton (55,5%) pada tahun 2013 (GAPKI, 2014). Pusat-pusat produksi CPO berada di pulau Sumatera dan Kalimantan yang juga merupakan penghasil minyak bumi dan gas. Namun demikian pada kedua pulau tersebut justru mengalami defisit listrik selama satu dekade terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter uji berupa efisiensi thermal, daya, tegangan, frekuensi, dan respon terhadap perubahan beban untuk komposisi bahan bakar CPO murni (CPO100) maupun campuran (CPO25 dan CPO75) terhadap solar tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga CPO layak menggantikan peran solar sebagai bahan bakar generator set diesel pada komposisi dan suhu tertentu.
Konsumsi bahan bakar berturut-turut Solar100 (414,85 gr/kWh), CPO25 (495,19 gr/kWh), CPO100 (522,24 gr/kWh) dan CPO75 (528,41 gr/kWh). Biaya perolehen energi listrik dihitung melalui Unit Cost of Electricity (COE) berturut-turut CPO100 (Rp. 5.772,17/kWh), CPO75 (Rp. 6.615,52/kWh), Solar100 (Rp. 7.158,43/kWh) dan CPO25 (Rp. 7.754,26/kWh). Hasil analisa sensitivitas COE menunjukkan Fuel Price memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perubahan nilai COE

Indonesia is a crude palm oil (CPO) producer in the world with a production of 26.5 (55.5%) million tonnes in 2013 (GAPKI, 2014). CPO production centers located on the island of Sumatra and Kalimantan, which is also a center of oil and gas production. However, the two islands had power deficit during the last decade.
Based on the research, the test parameters such as thermal efficiency, power, voltage, frequency, and response to changes in the composition of the fuel load for pure CPO (CPO100) or mixed (CPO25 and CPO75) against solar does not have significant differences, so that the CPO worthy of replacing the role diesel as fuel for diesel generator sets for certain composition and temperature.
SFC value respectively Solar100 (414,85 gr/kWh), CPO25 (495,19 gr/kWh), CPO100 (522,24 gr/kWh) and CPO75 (528,41 gr/kWh). The cost for producing electrical energy is calculated by Unit Cost of Electricity (COE) respectively CPO100 (Rp. 7.689,47/kWh), CPO75 (Rp. 8.532,82/kWh), Solar100 (Rp. 8.847,41/kWh) and CPO25 (Rp. 9.291,03/kWh). The sensitivity analysis shows that the Fuel Price has a very strong influence on the change in value of COE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Augustian Wijaya
"Perkembangan kendaraan bermotor yang semakin pesat, memicu naiknya konsumsi bensin di dunia. Namun naiknya konsumsi tidak diimbangi dengan naiknya produksi. Cadangan minyak bumi di dunia yang kian menipis menyebabkan perlu adanya sumber lain yang dapat diperbaharui untuk diolah menjadi hidrokarbon setaraffraksi gasoline. Minyak sawit (CPO) dipilih untuk dijadikan sumber baru dalam pembuatan gasoline karena CPO memiliki struktur rantai karbon yang dapat dikonversi dan diolah menjadi hidrokarbon setaraffraksi gasoline dengan metode perengkahan. Metode perengkahan pada penelitian ini dilakukan secara katalitik dengan menggunakan katalis ZSM-5/Alumina. Katalis alumina digunakan untuk merengkahkan struktur karbon yang panjang dari minyak sawit dan ZSM-5 digunakan sebagai aditif karena katalis ini merupakan katalis sintetik dengan keasaman yang sangat tinggi, sehingga sangat baik digunakan untuk reaksi perengkahan. Namun jumlah katalis ZSM-5 yang dipakai hanya sebagai aditif karena konsentrasi ZSM-5 yang tinggi akan menyebabkan produk reaksi perengkahan menjadi gas C2-C4 dan bukan produk bensin. Reaksi ini dilakukan pada fixed bed reactor sederhana. Umpan yang akan direngkahkan dipreparasi terlebih dahulu dengan cara oksidasi, transesterifikasi dan penambahan metanol. Temperatur reaksi akan dilakukan dari 350 °C sampai dengan 500 °C dengan space velocity 1,8 h-1 . Selain itujuga akan dilakukan variasi berat HZSM-5 dari 5 sampai 20 % berat total katalis. Metode yang digunakan dalam menguji hasil reaksi adalah GC-TCD dan FT-IR. Hasil reaksi dengan umpan POME menghasilkan yield tertinggi pada komposisi ZSM-5/Alumina 5 % yaitu sebesar 63,1 % pada saat temperatur reaksi sebesar 400 °C. Untuk reaksi dengan umpan minyak yang ditambah metanol, juga didapatkan yield tertinggi sebesar 26,75 % pada kondisi reaksi yang sama (temperatur reaksi 400 °C; 5 % berat H-ZSM-5 dalam katalis)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3401
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Cahyo
"Penelitian analisis tekno-ekonomi Crude Palm Oil (CPO) bertujuan untuk mengetahui karakteristik viskositas dan densitas CPO sebagai bahan bakar mesin diesel serta dampak penggunaan CPO terhadap karakteristik mesin seperti performance, karakteristik parameter pembakaran, keandalan dan emisi gas buang yang dihasilkan.
Penelitian dilakukan dengan metode pengujian operasi (running test) menggunakan 100% CPO selama 375 jam 58 menit pada mesin diesel Type MAK 8M453B dengan 8 cylinder inline dan daya mampu gross 1,200 KW. Suhu pemanasan CPO pada Flow Control Module selama pengujian dijaga pada rentang 77 0C s.d 83 0C untuk mendapatkan rentang viskositas kinematik CPO di inlet mesin  sebesar 11 cSt s.d. 13 cSt. Selama running test, dilakukan uji performance, uji karakteristik pembakaran (engine analyzer), uji emisi gas buang dan pengambilan sampel CPO. Sementara sebelum dan sesudah running test dilakukan uji sampel CPO serta minyak pelumas. Uji Scanning Electron Microscope (SEM) juga dilakukan untuk mengetahui komposisi logam pada deposit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa viskositas kinematik dan densitas CPO cenderung menurun ketika suhu dinaikkan dengan kurva berbentuk parabolic polinomial untuk viskositas kinematik dan cenderung linier untuk densitas. Specific Fuel Consumption (SFC) pada beban maksimum 1.200 kW gross sebesar 0,298 liter/kWh. Persamaan polinomial SFC terhadap beban adalah y = 10-07x2 - 0,0003x + 0,4496. Kadar emisi gas buang NOx sebesar 2.075,4 mg/Nm3 s.d. 2797,7 mg/Nm3, melebihi batasan standar baku mutu lingkungan (maksimum 1.400 mg/Nm3). Terbentuk deposit keras berupa lelehan di permukaan cylinder head, piston dan valve serta nozzle dengan kandungan komposisi logam Calcium (Ca) yang bersifat keras dan sulit dibersihkan. Akumulasi deposit menyebabkan tergoresnya dinding permukaan liner.
Pengoperasian menggunakan bahan bakar CPO menurunkan tekanan pembakaran sebesar 14 % pada beban maksimum dibandingkan beroperasi menggunakan biodiesel/B20; menurunkan Indicated Horse Power (IHP) mesin rata-rata sebesar 7,44 %; memperpendek interval pemeliharaan periodik yang berdampak pada peningkatan signifikan pada kebutuhan biaya fix dan variable O&M dan penurunan capacity factor mesin. Kualitas minyak pelumas mengalami degradasi dengan indikasi kenaikan viskositas minyak pelumas dan terdapat kenaikan kontaminan logam silica (Si) dan besi (Fe).
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis keekonomian, harga keekonomian CPO tahun 2018 sebesar Rp.7.238,11/liter, lebih rendah Rp. 1.142,73/liter terhadap harga indeks pasar rata-rata pada tahun 2018. Sementara pada tahun 2019, harga keekonomian bahan bakar CPO sebesar Rp. 6.515,25/liter, lebih rendah Rp. 1.002,54/liter terhadap harga indeks pasar rata-rata CPO pada tahun 2019 dan lebih rendah Rp. 1.857,42/liter terhadap harga suplier CPO di ULPLTD-MG Bontang.

The techno-economic analysis of Crude Palm Oil (CPO) aims to determine the viscosity and density characteristics of CPO as diesel engine fuel and the impact of CPO use on engine characteristics such as performance, characteristics of combustion parameters, reliability and exhaust emissions produced.
The research method was carried out by running test using 100% CPO for 375 hours 58 minutes on a diesel engine MAK Type 8M453B with 8 inline cylinders and a gross capable power of 1,200 kW. CPO heating temperature in the Flow Control Module during testing is maintained in the range of 77 0C to 83 0C to get the kinematic viscosity range of CPO at the engine inlet of 11 cSt to 13 cSt. During the running test, a performance test, a combustion characteristics test (engine analyzer test), a flue gas emission test and CPO sampling was conducted. While before and after running test CPO and lubricant oil samples were tested. The Scanning Electron Microscope (SEM) test was also carried out to determine the metal composition of the deposit.
The results showed that kinematic viscosity and CPO density tended to decrease when the temperature was raised with a polynomial shaped parabolic curve for kinematic viscosity and tended to be linear for density. Specific Fuel Consumption (SFC) at a maximum load of 1,200 kW gross is 0,298 liters/ kWh. The SFC polynomial equation for load is y = 10-07x2 - 0,0003x + 0,4496. NOx exhaust gas emission levels of 2,075.4 mg/Nm3 s.d. 2,797.7 mg/Nm3, exceeding the limits for environmental quality standards (maximum 1,400 mg/Nm3). A hard deposit formed in the form of a melt on the surface of the cylinder head, piston and valve as well as a nozzle with a metal composition of Calcium (Ca) which is hard and difficult to clean. Accumulated deposits cause scratching of the liner surface.
Operations using CPO fuel reduce combustion pressure by 14% at maximum load compared to operating using biodiesel/ B20; reduce machine Indicated Horse Power (IHP) by an average of 7.44%; shortening periodic maintenance intervals which results in a significant increase for fix and variable O&M costs and a decrease in engine capacity factor. The quality of the lubricating oil is degraded with an indication of an increase in the viscosity of the lubricating oil and an increase in metal (Si) and iron (Fe) contaminants.
Based on economic analysis, the economic price of CPO in 2018 is Rp.7,238.11 /liters, lower Rp. 1,142.73 /liters against the average market index price in 2018. While in 2019, the economic price of CPO fuel is Rp. 6,515.25 / liters, lower Rp. 1,002.54 / liters against the CPO average market index price in 2019 and lower Rp. 1,857.42 / liters of CPO supplier prices in ULPLTD-MG Bontang.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Ahmad Mawardi
"Kenyataan bahwa cadangan minyak bumi dunia yang semakin menipis tidak dapat terelakkan lagi. Dengan kondisi ini memaksa dilakukannya pencarian energi alternatif yang dapat mengurangi beban suplai energi dari basis minyak bumi. Konsumsi bahan bakar bensin di Indonesia terus meningkat tetapi suplai akan bensin tersebut sudah mulai menipis. Minyak kelapa sawit yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, dapat dijadikan sebagai sumber bahan bakar bensin. Minyak kelapa sawit mengandung trigeliserida yang mengikat asam lemak jenuh maupun tak jenuh, salah satunya asam oleat yang kandungannya sangat besar mencapai 43%.
Secara teoritis, ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh trigliserida dapat terengkah dengan menggunakan katalis asam salah satunya katalis ?-alumma. Penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan minyak sawit dengan katalis ?-alumina di dalam reaktor tumpak berpengaduk. Untuk mendapatkan kondisi yang optimum maka dilakukan variasi perbandingan berat minyak/katalis 100:1, 75:1 dan 50:1, suhu reaksi 260-340°C dan waktu reaksi 1-2 jam.
Dari hasil uji densitas dan viskositas dan FTIR maka diperoleh kondisi optimum sebagai berikut : perbandingan berat minyak/katalis 100:1, waktu reaksi 1.5 jam dan suhu 340°C. Untuk mendapatkan produk biogasoline, dilakukan distilasi tumpak secara bertahap sebanyak dua kali untuk ketiga produk reaksi yang terbaik dari masing - masing perbandingan berat minyak/katalis. Identifikasi produk biogasoline dengan analisis densitas dan viskositas menunjukkan hasil yang mendekati bensin komersial. Dari uji FTIR, uji GC dan uji GC-MS menunjukkan adanya kemiripan kandungan produk biogasoline dengan kandungan bensin komersial dengan yield 11.79% v/v) dan konversi 28% (v/v)terhadap umpan minyak sawit dan bilangan oktana 61."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mailisa F.
"Kebutuhan bensin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan kendaraan bermotor. Namun produksi minyak bumi sebagai bahan baku pembuatan bensin menurun setiap tahunnya sehingga perlu dikembangkan sumber alternatif untuk memperoleh bensin. Bensin merupakan campuran senyawa hidrokarbon C5 - C10. Salah satu sumber hidrokarbon adalah biomass, misalnya minyak kelapa sawit. Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar kedua di dunia. Perengkahan katalitik minyak sawit menjadi bahan bakar telah berhasil dilakukan. Pada penelitian saat ini akan dipelajari perengkahan katalitik minyak sawit untuk memproduksi senyawa hidrokarbon setaraf bensin. Pengaruh jenis umpan minyak sawit, temperatur reaksi, penambahan aditif pada katalis dalam proses perengkahan dipelajari dengan mengunakan suatu fixed bed reactor yang beroperasi pada tekanan 1.5 kgf/cm2. Umpan yang akan direngkahkan dilakukan preparasi awal terlebih dahulu melalui oksidasi, transesterifikasi dan penambahan metanol. Temperatur reaksi akan dilakukan dari 350°C sampai dengan 500 °C. Aditif yang ditambahkan pada katalis zeolit adalah B2O3 dengan variasi dari 5% sampai 20 % berat. Produk cair hasil reaksi dianalisis GC-FID dan FT-IR. Sedangkan, karakteristik katalis dilakukan untuk melihat perubahan luas permukaan dengan menggunakanBET dan keberadaan B2O3 pada kristal zeolit dianalisis dengan XRD. Penambahan B2O3 menyebabkan menurunnya luas permukaan katalis dan ukuran pori katalis. Penambahan B2O3 optimum adalah 5%. Yield bensin terbaik yaitu 52.5% diperoleh pada temperatur 450 °C, dengan umpan POME dan katalis zeolit alam murni."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Arifianto
"Bahan bakar minyak merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Bahan bakar minyak yang ada sekarang diperoleh melalui reaksi perengkahan melalui minyak bumi. Tetapi ketergantungan manusia akan bahan bakar fosil perlu dikurangi karena cadangan minyak bumi yang semakin berkurang setiap tahunnya. Karena hal inilah dikembangkan bahan bakar minyak yang didapat melalui proses perengkahan minyak nabati. Salah satu jenis minyak nabati yang banyak terdapat di alam adalah minyak kelapa sawit. Metode perengkahan katalitik merupakan suatu cara untuk memecahkan rantai karbon yang cukup panjang, menjadi suatu molekul dengan rantai karbon yang lebih sederhana, dengan bantuan katalis.
Bantuan katalis ini bertujuan untuk menurunkan suhu dan tekanan pada saat reaksi. Sementara itu, katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalis B203/Al203 yang bersifat asam. Penambahan B203 dimaksudkan untuk membentuk spesi peroksida (022-) pada permukaan katalis. Sedangkan Al203 bersifat asam dan sangat baik untuk memutuskan ikatan antar karbon.
Metode yang digunakan dalam menguji hasil reaksi adalah dengan FT-IR, dan GC-FID. Penelitian ini dilaksanakan pada tekanan atmosferik dengan reaktor fixed bed. Berbagai variasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah variasi temperatur (350°C, 400°C, 450°C, dan 500°C), kandungan B203 (5%, 10% 15%, 20%, dan 25%) pada katalis dan variasi jenis umpan yang di treatment. Uji aktivasi katalis dengan menggunakan katalis 10% B203/Al203 memberikan hasil yield fraksi bensin terbaik sebesar 58% pada temperatur 450°C dengan umpan POME (Palm Oil Methyl Ester). Ini menunjukkan terjadinya peningkatan keasaman katalis, dan peranan spesi peroksida (O22-) sebagai inti aktif baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>