Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ellyza Herda
"The purpose of this study is to obtain the Young's Modulus (elastic property) of Cu6Sn5 phase by using ultrasonic technique and composite theory. Alloy with the following composition (weight percent = wt%): 15.00% Cu and 85.00% Sn was fabricated by casting method. Phases identification were determined by using X-ray Diffraction (XRD), Differential Scanning Calorimeter (DSC), and Scanning Electron Microscope (SEM) + EDAX (Energy Dispersive X-ray Analysis). A non destructive technique is preferable evaluation method for evaluation the elastic property of material, that is by utilizing longitudinal and transversal waves velocity employed by ultrasonic pulse-echo method. X-ray diffraction, DSC, and SEM+EDAX analysis indicate that the fabricated Cu-85% Sn alloy produce a composite in situ material which consist of Sn as a matrix (0.67 volume fraction) and Cu6Sn5 phase as a reinforcing material (0.33 volume fraction). The Young's Modulus value of Cu-85% Sn is 67.7 GPa. This value is base on the calculating result on the longitudinal and transversal waves velocity. In order to obtain the Young's Modulus of reinforcement (Cu6Sn5 phase) the composite theory was applied to this material (Cu-85% Sn), and the resulted value is 103.8 GPa."
[place of publication not identified]: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruben Agustinus Chesin
"Beton merupakan salah satu material konstruksi yang paling sering digunakan. Properti material beton yang seringkali menjadi perhatian adalah kuat tekan atau mutunya. Namun, modulus elastisitas juga merupakan salah satu parameter yang penting, dimana modulus elastisitas menentukan kekakuan struktur beton. Oleh sebab itu, diperlukan adanya studi mengenai modulus elastisitas beton di Indonesia, yang kemudian akan dibandingkan dengan literatur mengenai modulus elastisitas. Hubungan kuat tekan dengan modulus elastisitas pada beton yang menggunakan semen non-OPC (yaitu PPC atau Portland Pozzolan Cement) yang diukur menggunakan 3 buah ekstensometer memiliki persamaan berupa E = 8297,8 ln(fc’) - 2740,4 (dalam MPa) untuk metode ASTM C469, dan E = 7834,9 ln(fc’) – 1107,7 (dalam MPa) untuk metode ISO 1920:10. Bila disesuaikan dengan bentuk ACI 318-14, yaitu dalam akar dari fc’, maka persamaan yang diperoleh untuk metode ASTM C469 adalah E = 3450,4 √fc’ + 6572,1 (dalam MPa) dan untuk metode ISO 1920:10 adalah E = 3251,7 √fc’ + 7716,3 (dalam MPa). Apabila konstanta tersebut dihilangkan atau intercept nol, maka persamaan yang diperoleh untuk metode ASTM C469 adalah E = 4753,8 √fc’ (dalam MPa) dan untuk metode ISO 1920:10 adalah E = 4753,8 √fc’ (dalam MPa). Hubungan tersebut juga memiliki perbedaan untuk sampel curing dan non-curing, yaitu sampel yang dirawat secara curing memiliki nilai modulus elastisitas yang lebih tinggi, terutama pada sampel dengan mutu rendah. Hubungan antara hasil yang didapat jika dibandingkan dengan literatur ACI 318-14 adalah nilai modulus elastisitas beton dengan semen PPC lebih tinggi daripada literatur ACI 318-14 untuk mutu dibawah 28,5 MPa, sementara untuk mutu diatas 28,5 MPa nilainya lebih rendah dibandingkan dengan literatur ACI 318-14.

Concrete is one of the most frequently used construction materials. The material property of concrete that is often of concern is its compressive strength. However, the modulus of elasticity is also an important parameter, where the modulus of elasticity determines the stiffness of the concrete structure. Therefore, it is necessary to study the modulus of elasticity of concrete in Indonesia, which will then be compared with the literature on the modulus of elasticity. The relationship between compressive strength and elastic modulus in concrete using non-OPC cement (PPC or Portland Pozzolan Cement) as measured using 3 extensometers has the equation E = 8297.8 ln(fc') - 2740.4 (in MPa) for ASTM C469 method, and E = 7834.9 ln(fc') – 1107.7 (in MPa) for the ISO 1920:10 method. When adjusted to the ACI 318-14 trendline, namely in the roots of fc', the equation obtained for the ASTM C469 method is E = 3450,4 √fc’ + 6572,1 (in MPa) and for the ISO 1920:10 method is E = 3251,7 √fc’ + 7716,3 (in MPa). If these constants are omitted or the intercept is zero, then the equation obtained for the ASTM C469 method is E = 4753,8 √fc’ (in MPa) and for the ISO 1920:10 method is E = 4753,8 √fc’ (in MPa). This relationship also has differences for cured and non-cured samples, namely cured-treated samples have higher elastic modulus values, especially for samples with low compressive strength. The relationship between the results obtained when compared with the ACI 318-14 literature is that the elastic modulus value of concrete with PPC cement is higher than the ACI 318-14 literature for compressive strength below 28.5 MPa, while for compressive strength above 28.5 MPa the value is lower than ACI literature 318-14."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Prihatini
"ABSTRACT
Pada saat ini, bahan komposit mengalami perkembangan yang pesat dalam berbagai aplikasi rekayasa karena sifat dan unjuk kerja yang dimilikinya dapat memenuhi kebutuhan para perancang. Bahan komposit merupakan kombinasi dua bahan atau Iebih yang memiliki sifat yang Iebih baik dibandingkan dengan sifat yang dimiliki bahan penyusunnya. Pada umumnya komposit tersusun atas dua komponen mama yakni matrix yang dapat terbuat dari polimer, keramik maupun metal dan bahan penguat (reinforcement) yang berbentuk serat maupun partikulat.
Sifat bahan komposit merupakan hasil interaksi antara bahan penguat dan bahan pengikatnya. Ditinjau dari aspek mekanika, komposit merupakan bahan anisotropik berbeda dengan bahan konvensional, seperti logam, yang umumnya bersifat isotropik. Untuk meninjau dan memprediksi sifat-sifat komposit dibutuhkan analisa mikro mekanika dan makro mekanika.
Analisa mikro mekanika dipergunakan untuk memprediksi sifat-sifat komposit (lamina) sebagai kombinasi sifat-sifat bahan penyusunnya.
Dalam tugas akhir dibahas perancangan program perhitungan untuk analisa mikro mekanika dengan pendekatan teori mekanika bahan, tanpa meninjau makro mekanika, dengan menggunakan alat bantu komputer. Program perhitungan untuk analisa mikromekanika lamina ini disusun dengan mengimpiemenmsikan persamaan-persamaan mikro mekanika dan dikembangkan dengan aplikasi perangkat lunakVisual Basic 5.
Hasil perhitungan perangkat Iunak mikromekanika ini berupa harga efektif sifat-sifat mekanik dan fisik lamina yang dapat dijadikan masukan dalam database lamina dan input untuk program perhitungan untuk analisa makromekanika Iamina maupun Iaminat.

"
1999
S37017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nararia Askarningsih
"Material komposit merupakan salah satu jenis material yang saat ini banyak dikembangkan karena dapat menggabungkan sifat-sifat yang menyusunnya. Karena keunggulannya tersebut, material komposit diaplikasikan pada berbagai bidang, salahsatunya adalah untuk aplikasi balistik. Untuk aplikasi balistik dibutuhkan material yang kekerasannya tinggi namun tidak mengorbankan ketanguhannya. Untuk mencapai sifat tersebut diperlukan penambahan elemen paduan Al-7Si-4Mg dengan variasi fraksi berat 1, 5, dan 9 % Zn berpenguat 5 % silikon karbida hasil squeeze casting yang akan dilihat responsnya dibawah perlakuan panas penuaan.
Komposit diberikan perlakuan panas solution treatment pada temperatur 500°C selama satu jam dan dilanjutkan dengan pengerasan penuaan pada temperatur 200°C. Selain itu komposit juga mengalami pengerjaan rolling dengan pesen deformasi 10 % yang bertujuan untuk meningkatkan kekerasannya. Karakterisasi yang dilakukan adalah pengujian kekerasan, pengujian dan foto makro fraktograsi impak, pengamatan dan analisis struktur mikro menggunakan mikroskop optik, SEM (Scanning Electron Microscope) dan EDXA (Energy Dispersive X-ray Analysis).
Hasil pengujian menunjukkan semakin tinggi kandungan seng maka semakin tinggi kekerasan puncak dan harga impak yang dihasilkan. Kondisi puncak semua sampel dicapai dalam waktu 2 jam. Sedangkan untuk pengerjaan rolling, kekerasan puncak dan harga impak yang dihasilkan leih rendah daripada sampel yang tidak mengalami pengerjaan rolling karena adanya retak yang terjadi disekeliling partikel silikon karbida.

Composite materials are widely developed due to the possibility to obtain synergetic effects from their constituents. One application is for ballistic purpose. To obtain high ballistic properties, composites need to be hard as well as tough. One approach is through alloying and rolling processes. This research develops particulate composites consist of alumunium alloy Al-7Si-4Mg with varied content of 1, 5, 9 % Zn reinforced by 5 % silicon carbide made by squeeze casting methood.
The composite was solution treated at 500°C for 1 hour and then aged at 200°C. Rolling was conducted for 10 % prior to heat treatment process. The characterization included hardness testing to construct ageing curves, impact testing and fractography analysis, microstructure observation using optical microscopy, SEM (Scanning Electron Microscope) and EDXA (Energy Dispersive X-ray Analysis).
The results show that the higher the Zn content, the higher the peak hardness and impact values of composites. All samples reached peak hardness withing 2 hours. On the other hand, the rolling process seem to deteroriate the mechanical properties due to cracks formed around SiC particle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1356
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hitipeuw, Michael Steven
"Perkembangan teknologi yang sangat pesat belakangan ini khususnya dalam teknologi manufaktur membutuhkan suatu material dengan properties yang sangat baik. Teknologi komposit dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan ini. Teknologi komposit dapat menggabungkan sifat - sifat unggul dari material untuk menghasilkan suatu material baru dengan sifat yang lebih baik. Salah satu contoh yang paling sering digunakan adalah dalam proses manufaktur rompi anti peluru (Bulletproof Vest) yang memiliki kekerasan seperti baja sehingga dapat menahan peluru namun memiliki bobot yang ringan sehingga tetap nyaman digunakan. Pada penelitian akan dilakukan pembuatan material komposit matriks logam dengan Al sebagai matriks dan grafit sebagai penguat yang dibuat dengan metode metalurgi serbuk. Tahapan proses metalurgi serbuk yang dilakukan yaitu mulai dari pencampuran serbuk, kompaksi sampai pemanasan (sinter). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel %Vf Grafit terhadap sifat mekanis antara lain : kekerasan, densitas/porositas,keausan, dan kuat tekan; serta struktur mikro material komposit matriks logam Al-grafit.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya %Vf Grafit yang ditambahkan maka densitas, kekerasan, dan kuat tekan mengalami penurunan; sedangkan porositas dan laju aus mengalami peningkatan.. Nilai densitas optimum yaitu sebesar 2,04 gr/cm3 diperoleh pada sampel non-sinter dengan %Vf Grafit sebesar 2%.. Nilai kekerasan dan kuat tekan optimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan %Vf Grafit sebesar 2% berturut-turut sebesar 23 BHN dan 197 Mpa. Nilai porositas minimum diperoleh pada sampel non-sinter dengan variabel %Vf Grafit 2% yaitu sebesar 20%.. Nilai laju aus minimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan %Vf Grafit 2% yaitu sebesar 8,22 x 10-7 mm3/mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraziz Handika
"Pusat Penelitian EUROVIA Company di M_rignac, Perancis baru saja mendapatkan mesin uji triaksial hidrolik dinamis. Keuntungan dari perangkat ini adalah dalam mempelajari daya tahan material yang dikembangkan dan diproduksi oleh EUROVIA. Peralatan ini akan didedikasikan untuk mempelajari ketahanan material terhadap deformasi permanen. Pelaksanaan uji triaksial memerlukan banyak metodologi dan ide kritis. Selain peralatan yang mahal, pengujian ini memerlukan pengetahuan dan persiapan yang baik. Lebih lanjut, standar di Perancis dan kaidah teoritisnya sangat mendalam dalam mengatur pembuatan uji sampel dan pelaksanaan uji. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi percobaan dalam memproduksi tes triaksial untuk tiga jenis produk : material aspal, emulsi aggregat sebagai material ikatan lemah, dan material tanpa ikatan. Hasil pengujian menuntut analisa kritis dalam pembahasan ketahan material.

The Research Centre of EUROVIA Company in M_rignac, France has established new equipment: a hydraulic dynamic triaxial test machine. The advantage of such device is warranted to study the durability of the materials developed and manufactured by EUROVIA. This device primarily will be dedicated to the study of resistance of materials to permanent deformation. The developments of triaxial test require a lot of rigours, methodology and critical ideas. Besides the expensive tools, they require a perfect knowledge and preparation when conducting the tests. Sample preparation needs long and great preparation. Furthermore, the theoretical concept is relatively sharp. The aim of this research is to define the experimental conditions in producing a triaxial test on each of three products: bituminous materials, gravel emulsion as loosely bound material, and unbound gravel material and also to realize the tests. The research demands a critical analysis from its results. Le Centre de recherche de la soci_t_ EUROVIA s'est dot_ d'un nouvel _quipement de laboratoire : une presse hydraulique dynamique triaxiale. L'int_r_t d'un tel appareil se justifie pour l'_tude de la durabilit_ des mat_riaux d_velopp_s, fabriqu_s et mis en oeuvre. Cet _quipement sera essentiellement d_di_e _ l'_tude de la tenue aux d_formations permanentes de mat_riaux plus ou moins li_s : depuis les enrob_s bitumineux jusqu'aux graves non trait_es. Le d_veloppement et la maitrise d'essais triaxiaux mobilisent des outils relativement co_teux, ils n_cessitent une parfaite connaissance et une parfaite pr_paration lors de la conduite de l'essai. La pr_paration des _prouvettes joue un r_le crucial dans la r_alisation de l'essai. De plus, le contexte th_orique dans lequel baignent ces essais est relativement pointu. L'objectif du stage est de d_finir les modalit_s exp_rimentales permettant de r_aliser un essai triaxial sur chacune des trois familles et de r_alis_s un essai complet et une exploitation sur chacune des familles de produits."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50694
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>