Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaenal Muttaqin
"ABSTRAK
Supervisi kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur tidak terjadwal dan selama ini belum pernah ada pelatihan tentang supervisi. Perilaku caring perawat pelaksana masih rendah, hal ini terlihat dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang masih belum optimal. Penelitian dengan judul pengaruh pelatihan supervisi pada kepala ruangan terhadap perilaku caring perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Cianjur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisi terhadap perilaku caring perawat pelaksana dengan memakai metode quasi experiment pre dan post test design. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan jumlah sampel 45 perawat. Analisa hubungan variabel dilakukan dengan uji koefisien korelasi pearson dan t-test. Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan yang bermakna perilaku caring perawat pelaksana sebelum dan sesudah mendapatkan supervisi dari kepala ruangan yang telah dilatih; ada peningkatan perilaku caring yang bermakna pada masing-masing kelompok perawat pelaksana sesudah mendapat supervisi 2 kali, 4 kali dan 6 kali dari kepala ruangan. Supervisi 2 kali dari kepala ruangan sudah cukup untuk dapat meningkatkan perilaku caring perawat pelaksana. Diusulkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur sehubungan adanya pengaruh antara pelatihan supervisi kepala ruangan dengan Perilaku Caring Perawat Pelaksana maka sebaiknya senantiasa berupaya terus mengadakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kinerja karyawannya di unit pelayanan keperawatan. Perawat pelaksana sebaiknya mendapatkan pelatihan tentang caring untuk lebih meningkatkan pemahaman dalam penerapan perilaku caring selama menjalankan tugas layanan keperawatan pada klien. Sehubungan hasil penelitian yang dilakukan selama 6 minggu membuktikan bahwa supervise yang dilakukan sebanyak 2 kali ebih efektif dapat meningkatkan perilaku caring, maka supervise pada seluruh perawat dapat dilakukan cukup 2 kali selama rentang waktu yang sama.

ABSTRACT
Nurse manager supervision in Cianjur District Hospital is unscheduled and currently supervision training has not been conducted yet. Caring behavior of the nurse is still low, as seen in unoptimal nursing care. This research was aimed to examine the effect of supervision training on caring behavior of associate nurse quasi experiment methode with pre and post test design. These research populations are all associate nurses at inpatient room. Sample number in this research which fulfills inclusion criterion is 45 nurses. Analysis of variable relation has been done by correlation coefficient test Pearson and t-test. This research result indicated the difference of caring behavior of associate nurse before and after getting supervision from room head; Increasing of caring behavior on each group of associate nurse after getting supervision 2 times, 4 times and 6 times from room head. 2 times supervision from nurse manager is enough for increasing caring behavior of associate nurse. It is recommended to Cianjur district hospital to conduct, training intended to enhance associated nurse performances in nursing care unit. It is suggested that associated nurse have to abtain training concerning caring in order to increase understanding in application of caring behavior in implementing nursing care. This research conduct in 6 weeks revealed that twice supervisions in 6 weeks at Cianjur district hospital were more effective in improving caring behavior, thus supervision for all nurses can be carried out 2 times for the same span of time."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prastiwi Puji Rahayu
"Karu dan katim dalam MPKP Jiwa adalah manajer lini pertama yang berhubungan langsung dengan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kemampuan karu dan katim dalam penerapan MPKP Jiwa dengan basil asuhan keperawatan pada pasien halusinasi. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara. Analisis data dengan korelasi Pearson. Responden terdiri dari 18 orang karu dan katim, 35 orang pasien halusinasi dan 15 orang keluarga. Hasil penelitian diperoleh hubungan yang signiflkan antara kemampuan karu dan katim dalam pendekatan manajemen dan asuhan keperawatan dengan tanda dan gejala pasien (p<0,05). Kemampuan karu dan katim dalam asuhan keperawatan berhubungan signiflkan dengan peningkatan kemampuan pasien (p<0,05). Hasil penelitian direkomendasikan sebagai dasar untuk melanjutkan MPKP Jiwa.

Nurse unit manager and team leader, in PNPM are the first line managers who deal directly with patients. The aim of the study was to determine the relation of the ability of the nurse unit manager and team leader in implementing PNPM with nursing care outcomes of patient with hallucinations. Design of the research was used cross-sectional. The collection of data by questionnaires and interviews. Data were analyzed using Pearson's correlation. Respondents consisted of 18 nurse unit manager and team leader, 35 patients with hallucinations and 15 families. The result showed the ability of the nurse unit manager and team leader in management approach and patient care delivery relation significantly with signs and symptoms of the patients (p<0.05). The ability of the nurse unit manager and team leader in patient care delivery relation significantly with increase in the ability of patients (p<0.05). Results of the study is recommended as a basis for improving the PNPM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estelle Lilian Mua
"Sistem supervisi klinik kepala ruangan yang dijalankan dengan tepat dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana. Fenomena yang ditemukan di RS Woodward Palu, supervisi kepala ruangan, kepuasan kerja, dan kinerja perawat pelaksana belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Woodward Palu.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pre-post test design with contol group. Sampel untuk supervisi kepala ruangan dan kepuasan kerja masing-masing kelompok 32 perawat dan sampel untuk kinerja perawat pelaksana masing-masing kelompok 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dan bimbingan supervisi klinik kepala ruangan model akademik.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan (p value =0,000) pada supervisi klinik kepala ruangan setelah mendapat pelatihan dan bimbingan supervisi. Supervisi klinik yang dilaksanakan secara tepat telah berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana secara signifikan (p value =0,000). Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana yang signifikan (p value=0,000) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Penelitian ini membawa pada simpulan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit Woodward Palu. Rekomendasi penelitian ini adalah terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan agar kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana terus dapat ditingkatkan.

Clinical supervision by head nurse can increase working satisfaction and clinical performance by nursing staff in the ward. However, in Wordward hospital clinical supervision by head nurse, working satisfaction and clinical performance by nursing staff has not been improved.
The purpose of this study was to identify the influence of clinical supervision training by the head nurse on the working satisfaction and clinical performance of nursing staff in the in-patient ward of Woodward hospital in Palu.
This study used quasi experiment method with pre and post-test design with control group. The sample in clinical supervision and working satisfaction into groups, where each group consisted of 32 nurses, where for measuring clinical performance of staff nurses each group consisted of 56 nurses. Intervention that was given to the sample (intervention group) was training and supervision toward head nurse on clinical supervision with academic model.
The result showed that the clinical supervision by head nurse was significantly increased (p value = 0,000) after training and supervision. Clinical supervision that accurately implemented gave influence significantly (p value = 0,000) into working satisfaction and clinical performance of staff nurses. Further analysis showed the significantly difference on working satisfaction and clinical performance of staff nurses between intervention and control groups (p value = 0,000).
Conclusion of this study showed that there was a significantly influence on head nurse clinical supervision training working satisfaction and clinical performance of staff nurses in Woodward hospital in Palu. The recommendation of this study suggested that maintaining implementation of clinical supervision by head nurse should be improved by supervision, monitoring, and evaluation, in order to maintain the working satisfaction and clinical performance of staff nurses within the ward.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chan, Mu
Jakarta: Erlangga, 1973
658 CHA pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nur Izzah
"Supervisi merupakan bagian yang penting dalam manajemen keperawatan. Pengelolaan asuhan keperawatan membutuhkan kemampuan manajer keperawatan dalam melakukan supervisi. Kepala ruangan merupakan manajer garda depan dan penanggung jawab ruangan harus mampu menjadi supervisor yang baik terhadap perawat pelaksana, sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana.
Penelitian ini menganalisa teknik dan frekuensi kegiatan supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Hal ini dilatar belakangi masalah pelaksanaan supervisi di Rumah Sakit Umum Daerah Batang belum terpogram dan pelaksanaan supervisi oleh kepala ruangan belum tampak jelas karena belum ada perencanaan dari kepala ruangan tentang pelaksanaan kegiatan supervisi untuk perawat pelaksana.
Desain yang digunakan dalam penelitian menggunakan metoda deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hipotesis ditetapkan untuk melihat hubungan teknik dan frekuensi kegiatan supervisi dengan kinerja perawat pelaksana. Teori yang melatar belakangi penelitian ini adalah teori Kron (1987), Bittel (1987), Azwar (1996) dan untuk variabel teknik dan frekuensi supervisi dan Gibson(1994), Ilyas (1999) dan (Depkes,1994) untuk variabel kinerja.
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara variabel frekuensi supervisi dengan kinerja perawat pelaksana dengan nilai p = 0,036. Sedangkan variabel teknik supervisi tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Hasil uji regresi logistik menunjukkan frekuensi supervisi satu kali sehari merupakan variabel yang paling dominan memiliki hubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Proporsi perawat pelaksana yang mendapatkan supervisi satu kali dalam satu harinya akan memiliki peluang kinerja lebih baik dibandingkan perawat pelaksana yang mendapatkan supervisi dua kali atau lebih dalam satu hari.
Rekomendasi untuk pengelola Rumah Sakit Umum Daerah Batang Jawa Tengah agar memperhatikan dan meningkatkan kinerja perawat pelaksana dengan meningkatkan frekuensi supervisi, mensosialisasikan kembali standar asuhan keperawatan dan standar operasional prosedur keperawatan, memberikan dukungan terhadap prestasi kerja, meningkatkan kemampuan manajemen keperawatan dan memberikan penghargaan finansial maupun kesempatan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, serta membuat suatu pola pengembangan jenjang karir yang baku.

Supervision is an important part in nursing management. The nursing care management requires capability of a nursing manager in supervision. A head nurse as a front line manager and responsible person in the ward should be able to be a good supervisor for her/his staff, it could yield to an improvement in the quality of nursing care provided to the patients and then, could improve the performance of staff.
The purpose of the study was to analyze the relationship between technique and frequency of supervision from head nurses, and the clinical performance of the nurses. The background of this problem was that the implementation of supervision at Batang general hospital had not conducted sufficiently and appropriately due to in availability of a supervision program from head nurse to his/her staff.
The design of the study was descriptive analytical with cross sectional approach. The hypotheses were determined to identify the relationship between the technique and the frequency of supervision and the clinical performance of staff. The theories underlying the study were adopted from Kron (1987), Bittle (1987), Anwar (1996) for the variables of technique and frequency of supervision and Gibson (1994), Ryas (1999) and Ministry of Health (1994) were used for the variable of clinical performance.
The result of a Chi Square statistical test showed that there is a significant relationship between the variable of frequency and the clinical performance (p=0.036). There is no significant relationship between the variable of supervision techniques and the clinical performance of staff. The result of a logistic regression test demonstrated that the frequency of one supervision a day is the most dominant variable to the relationship with the staff clinical performance.The staff who are given one supervisions a day would have opportunities greater than compared to those who are given two or more supervisions.
Based on the findings, recommendation were addressed to the management of the Batang general hospital, Central Java should pay sufficient attention and to improve the clinical performance of the staff by: improving the frequency of supervision; re-disseminating the standard of nursing and nursing procedures; supporting the excellent performance; improving the capability of nursing management; providing financial rewards or opportunities to pursue further education; and developing pertinent program of career ladder.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 3169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
St. Nurhayani
"Kemampuan melakukan bimbingan merupakan bagian dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan fungsi manajemen yaitu fungsi pengarahan. bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat pelaksana dengan kemampuan kepala ruangan melakukan bimbingan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. sampel sebanyak 100 perawat, dan cara pengambilan dengan simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kepala ruangan melakukan bimbingan masih kurang= 60% dan analisis bivariat chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik perawat dalam mempersepsikan kemampuan kepala ruangan melakukan bimbingan. Implikasi dalam penelitian ini adalah agar teknik bimbingan dilaksanakan sebaikbaiknya dengan metode bimbingan yang efektif, dan diharapkan bagi kepala ruangan untuk meningkatkan kemampuan membimbing melalui pendidikan, pelatihan dan seminar tentang bimbinganagar staf bisa menerima manfaat dari pemberian bimbingan.

Nurse coaching is among the most important duties of a first line manager in conducting his/her daily duties. This research aims to find out a relationship between nurse's characteristics and first line manager's ability to do individual coaching according to the nurse's perception. This is a cross sectional study where 100 nurses were randomly sampled from the hospital, RSH-Jakarta. The collected data were then analyzed the results shown the ability of first line manager in conducting individual coaching is less=60% and using a bivariate analysis with chi-squared test.
The results shown that there is no relationship between nurse's characteristics with the ability of first line manager in conducting individual coaching. The results imply that individual coaching should be done systematically and to achieve the goal, it is important for first line managers to keep their knowledge updated by attending available seminars and trainings in hospital room management on patient care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ahmad Keliobas
"Kinerja perawat memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi perawat dan kepuasan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana di rawat inap. Metode penelitian kuantitatif menggunakan cross sectional, jumlah sampel dalam penelitian 167 perawat. Hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial kompetensi perawat berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja perawat p = 0.016 < α 0.05, kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.002 < ± 0.05. Secara simultan kompetensi dan kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.001 < 0.05. Kepuasan kerja perawat paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat OR = 2.959 dibandingkan dengan kompetensi perawat OR = 2.453. Perlu adanya perhatian dari manajer keperawatan untuk memperhatikan kompetensi dan kepuasan kerja perawat dengan memberikan dukungan dan keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan kemampuan dan skill sehingga kinerja perawat dapat meningkat yang akan berdampak terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit.

The performance of nurses has an impact on improving the quality of service in hospitals. This study aimed to identify the relationship between the competence of nurses and nurse job satisfaction with the performance of nurses in inpatient care. A quantitative research method and cross-sectional design were used, involving 167 nurses. The study's results found that nurse competence was partially positively and significantly related to nursing performance p = 0.016 < 0.05, and nurse job satisfaction was related to nursing performance p = 0.002 < 0.05. Simultaneously the competence and job satisfaction of nurses related to the performance of nurses p = 0.001 < 0.05. Nurse job satisfaction is most dominantly related to nurse performance OR = 2,959 compared to nurse competence OR = 2,453. There needs to be attention from nursing managers to pay attention to the competence and job satisfaction of nurses by providing support and participation in ability and skill development activities so that nurse performance can increase, which will have an impact on the quality of service in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Wahyudi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen pada organisasi dan supervisi dari kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat di RSUD Dokter Soedarso Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel pada 203 perawat pelaksana. Uji Chi-Square didapatkan komitmen afektif (p=0.000), normatif (p=0,000) dan berkesinambungan (p=0,000) berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja perawat. Sedangkan aspek supervisi yaitu hanya memotivasi yang berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja (p= 0,018). Uji regresi logistik menunjukan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja perawat adalah komitmen berkesinambungan. Rumah sakit perlu melakukan upaya menumbuhkan loyalitas yang dimulai pada saat rekruitmen pegawai dan seleksi secara independen dengan meningkatkan kompetensi supervisor agar kegiatan supervisi berjalan dengan optimal.

The purpose of this study is to determine the correlation between commitment on organizational and supervision from room head with working satisfaction of nurses in Docter Soedarso public district hospital in Pontianak. This study is descriptive correlational design with cross-sectional approach. Chi-Square test showed that affective (p=0.000), normative (p=0,000) and and continuance commitments (p=0,000) correlated significantly with working satisfaction. Within supervision aspect, only motivation that has correlation significantly with working satisfaction (p=0.018). On Logistic Regression test have showed factor that highly correlated with working satisfaction was continuance commitment. This study has recommendation that hospital needs to have effort to improve staff?s dedication and loyal values, especially in recruitment and selection of new staffs should be independent. Also, it is needed to improve supervisor competencies in order to optimize supervision to their staff."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mursidah Dewi
"Timbang terima pasien membantu perawat mengidentifikasi area pelayanan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di rumah sakit Husada Jakarta. Penelitian menggunakan desain preeksperimental dengan one group pretest-posttest design. Sampel 43 orang perawat pelaksana. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang bermakna pada pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien setelah mendapatkan pelatihan timbang terima pasien (pvalue : 0.000). Kesimpulannya, ada pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien. Rekomendasi penelitian ini adalah komitmen untuk melaksanakan timbang terima dalam bentuk kebijakan, pengarahan serta evaluasi pelaksanaan timbang terima, untuk kesinambungan asuhan keperawatan yang berdampak pada peningkatan penerapan keselamatan pasien.

The patient handover help nurses to identify the service area that require improvement to improve patient safety. The purpose of this research was to identify the effect of training on patient handover with an effective communication approach integrated to the implementation of patient safety to the implementation of handover and patient safety by nurse practitioner at Husada Hospital Jakarta. This research used preexperimental design, with one group pretest posttest design. The sample is 43 nurse practitioner. From the data analysis, it has been recognized that there is a significant improvement in the implementation of patient handover and patient safety after getting a training and guidance on patient handover (p value : 0.000). The conclusion, there is an effect of training on patient handover to the implementation of handover and patient safety. Hospital should implements patient handover effectively in the form of policies, direction and evaluation to continuity of nursing care that have an impact on improving the implementation of patient safety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>