Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85311 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam makalah ini diuraikan sistem hibrid yang menggabungkan turbin angin dan photovoltaic untuk memasok listrik
terus-menerus pada sistem pembangkit tersebar. Output dari turbin angin dan photovoltaic dikontrol agar menghasilkan
daya yang maksimum. Konverter multiple-input buck-boost dc-dc digunakan untuk mengontrol aliran daya agar
didapatkan maximum power point (MPP). Kontrol konverter menggunakan ANN-fuzzy polar controller untuk
mengontrol output sehingga didapat MPP dari turbin angin dan photovoltaic, sehingga efisiensi dari turbin angin dan
photovoltaic dapat ditingkatkan. "
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem hibrid adalah sistem yang menggabungkan dinamika sistem yang kontinu dengan diskrit dalam satu kerangka
yang utuh. Dewasa ini, sistem hibrid hampir ditemukan dalam setiap aplikasi sistem kendali. Salah satu bentuk khas
sistem tersebut berupa subsistem kontinu yang terdiri dari aktuator, plant dan sensor dikendalikan oleh subsistem
pengendali digital misalnya mikrokontroler. Makalah ini menguraikan tentang desain pengendali dengan umpan balik
output untuk sistem hibrid yang dimodelkan dengan Markovian jump system (MJS). Dalam MJS, sistem terdiri dari
subsistem dengan karaketeristik tertentu yang masing-masing menyatakan kondisi sistem dengan kondisi operasi yang
berbeda-beda. Dinamika sistem keseluruhan ditunjukkan dengan adanya proses melompat (jump) dari satu subsistem ke
subsistem lain. Pemodelan dengan MJS mengakomodasi sifat stokastik dari perpindahan subsistem. Dengan demikian,
pengendali yang dirancang harus mampu menghasilkan tujuan pengendalian yang memenuhi untuk seluruh subsistem
yang ada dalam sistem tersebut. Hasil utama dalam makalah ini berupa formula pertidaksamaan matriks linier untuk
mencari pengendali yang memenuhi kestabilan sistem lingkar tertutupnya. Sebuah simulasi numerik diberikan untuk
memperlihatkan keefektifan dari formulasi yang diusulkan dalam makalah ini"
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Viki Kurdiansyah
"Banyak pulau di Indonesia yang terisolasi dan jauh dari pulau utama. Salah satunya adalah Pulau Sabu yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber energi listrik Pulau Sabu 100% berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel dengan beban puncak sebesar 900 kW pada tahun 2015. Rasio elektrifikasi pada 2017 sebesar 26,67%. Potensi energi baru terbarukan belum diimplementasikan di Pulau Sabu khususnya potensi sinar matahari dan angin. Radiasi sinar matahari rata-rata per tahun sebesar 6,466 kW/m2 dengan clearness index 0,654 dan durasi penyinaran 8,72 jam. Potensi energi angin di Pulau Sabu sebesar 2,588 m/s pada ketinggian 15 meter dan 4,868 m/s pada ketinggian 50 meter. Penelitian ini menganalisis potensi energi baru terbarukan untuk implementasi sistem hibrid tanpa baterai dengan konfigurasi yang berbeda. Dari data potensi radiasi sinar matahari, dipilih spesifikasi modul surya yang memiliki daya maksimal 315 W dengan efisiensi 19,3%. Spesifikasi modul surya ini digunakan untuk menghitung panel surya yang dibutuhkan dengan skenario kebutuhan listrik 1 rumah tangga dan pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 100 kW sampai dengan 800 kW. Potensi energi angin digunakan untuk menentukan spesifiasi turbin angin yang akan digunakan dengan cara memilih daya keluaran yang paling besar dari berbagai produk turbin angin. Perangkat lunak HOMER digunakan untuk menganalisis skenario sistem eksisting dan sistem hibrid pada aspek ekonomi dan lingkungan. Biaya energi sistem eksisting sebesar $0,324/kWh, sistem hibrid diesel dan solar PV didapatkan biaya energi terendah sebesar $0,292/kWh dan sistem hibrid diesel dan turbin angin, didapatkan biaya energi terendah sebesar $0,291/kWh pada nilai hub height 73 m.

There are large number of the remote island in Indonesia that isolated and not connected to the utility grid. Sabu Island, a part of Nusa Tenggara Timur is an example of isolated area that far from the mainland. Electricity resource of Sabu Island is 100% from diesel generator. The electrification ratio is 26.67%. Huge potential renewable energy resource not yet implementing on Sabu Island. Annual average radiation is 6.466 kW/m2 with clearness index 0,654 and sun peak hour 8.72. Annual average wind speed is 2.588 m/s (h=15 meter) and 4.868 m/s (h=50 meter). This paper assesses the potential of implementing the hybrid system with different configuration of diesel-PV-WTG without energy storage devices. From annual average radiation, we choose specification of PV module with 315 V for voltage and 19.3% efficiency and used for residential and power utility scenario with 100-600 kW capacity. Wind turbine specification chosen with maximum output power based on wind profile. HOMER simulation software is used to perform feasibility study and to determine the optimized of the hybrid system. Levelized Cost of Energy (LCOE) of existing system is $0.324/kWh, minimum LCOE of diesel and solar PV is $0.292/kWh and minimum LCOE of diesel and wind turbine is #0.291/kWh in hub height 73 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Prawitasari
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang harus dapat mengoptimalkan sumber daya energi sehingga tercapai kemandirian dan ketahanan energi untuk pemerataan dan percepatan pembangunan perekonomian daerah yang jauh dari pusat kota atau disebut daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Peningkatan keandalan listrik untuk daerah 3T di Indonesia yang lebih ekonomis dapat dilakukan dengan optimasi sistem manajemen energi terbarukan dengan energi fosil yang sudah digunakan sebelumnya. Oleh karena itu dilakukan optimasi kedua sumber energi tersebut dengan tiga rancangan optimasi yaitu (1) PV-Baterai; (2) PV-Baterai-Generator Diesel 24 jam; (3) PV-Baterai-Generator Diesel 12 jam;. Sumber energi dari rancangan optimasi yang dilakukan tanpa terhubung ke jaringan utama dikarenakan daerah 3T yang tidak dapat akses dari jaringan utama. Simulasi menggunakan profil beban harian pada 7 daerah di Indonesia dengan hasil rancangan optimasi 1 memerlukan kapasitas PV dan baterai yang lebih besar dibandingkan rancangan optimasi lain dimana besar kapasitas PV juga mempengaruhi besar kapasitas baterai tetapi jka dalam sistem terdapat generator diesel hal tersebut tidak terpengaruhi dikarenakan adanya sumber energi lainnya. Jika dilihat dari pembiayaan seluruh sistem pada ketiga rancangan optimasi, sistem pembangkit hibrida untuk daerah 3T yang paling optimal adalah skema Optimasi 2, dimana pemanfaatan energi terbarukan diatas 90% dari seluruh sistem juga total biaya bersih saat ini pada sistem dan biaya pokok produksinya yaitu NPC dan COE yang paling rendah. Sistem pembangkit hibrida dapat meningkatkan keandalan sistem untuk menyediakan akses listrik 24 jam yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah 3T

Indonesia is an archipelagic country that must be able to optimize energy resources so that energy independence and security for equitable distribution and acceleration of regional economic development that are far from the city center or called 3T areas (Front, Remote, Disadvantaged). The use of electricity for 3T areas in Indonesia which is more economical can be done by optimizing the renewable energy management system with pre-existing fossil energy. Therefore, the optimization of the two energy sources was carried out with three optimization designs, namely (1) PV-Battery; (2) PV-Battery-Diesel Generator 24 hours; (3) PV-Battery-Diesel Generator 12 hours;. The energy source of the optimization design is carried out without being connected to the main network because the 3T area cannot access from the main network. The simulation of the use of loads in 7 regions in Indonesia with the results of daily design optimization 1 requires a larger PV and battery capacity than other optimization designs where the large PV capacity also affects the battery capacity but if in the system there is a diesel generator it is not affected because of the source other energy. When viewed from the financing of the entire system in the three optimization designs, the most optimal hybrid power generation system for the 3T area is the Optimization 2 scheme, where the use of renewable energy is above 90% of the entire system as well as the current total net cost of the system and its basic production costs, namely NPC and lowest COE. The hybrid generation system can improve the system to provide 24-hour electricity access which will improve the quality of life of the people in the 3T area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fashhandi Fadillah Fedrizal
""Permintaan terhadap listrik akan meningkat tiap tahunnya. Meningkatkan jumlah pembangkit listrik tentu saja dapat meningkatkan produksi listrik. Namun, ini dapat menyebabkan masalah pada lingkungan dikarenakan limbah udara yang dihasilkan oleh pembangkit. Menggunakan energi terbarukan pribadi tidak hanya dapat meningkatkan produksi energi dan energi yang lebih bersih, tetapi dapat mengurangi biaya untuk membangkitkan listrik. Studi ini berfokus dalam mengeksplorasi penggunaan sistem photovoltaic pada residensial. Tesis ini akan menyediakan simulasi sistem photovoltaic di Indonesia dan menganalisis apakah sistem photovoltaic dapat mengurangi biaya pembangkitan listrik. Beberapa skenario PV akan disimulasi pada seluruh ibukota provinsi menggunakan HOMER Pro. Tesis ini akan membandingkan sistem photovoltaic dengan kapasitas sesuai dengan beban terendah pada siang hari dan dengan menggunakan HOMER Pro Optimizer untuk menentukan kapasitas dari photovoltaic. Hasil dari setiap skenario dan kota akan dibandingkan dan dianalisis. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa sistem photovoltaic menggunakan HOMER Pro Optimizer dapat meningkatkan produksi listrik dan menurunkan biaya untuk membangkitkan listrik. Sistem photovoltaic dengan kapasitas sesuai dengan beban terendah pada siang hari dapat meningkatkan produksi listrik, namun tidak dapat menurunkan biaya untuk membangkitkan listrik. Membandingkan semua lokasi yang disimulasi, sistem photovoltaic di Kupang merupakan sistem yang dapat membangkitkan listrik tertinggi dan menurunkan biaya terendah.

Electrical demand is always increasing every year. Increasing the number of power plant may increase electricity generation. However, it would create harm to the environment due to the air pollution it creates. Since most of power plant uses coal to generate electricity. Utilizing a self-owned renewable energy, not only could generate electricity and much cleaner energy, but also may reduce the cost to generate energy. This study is focused on exploring the utilization of a photovoltaic system for residential. This thesis will provide the simulations of the photovoltaic system across all location in Indonesia and analyze whether a photovoltaic reduce the cost to generate electricity. Several PV scenarios will be simulated in every province’s capital city using a software named HOMER Pro. This thesis compares between the photovoltaic system using the based load as the capacity of the photovoltaic and using the HOMER Pro Optimizer to determine the capacity of the photovoltaic. The result of each scenario and city will be compared and analyze. The result of the simulation shows that a photovoltaic system optimization scenario using HOMER Pro Optimizer increase the total energy production and decrease the cost to generate electricity in a household across Indonesia. The system which the capacity of photovoltaic is in accordance with based load produce more electricity, but is not enough to reduce the cost of energy. Compare to all simulated locations, the system in Kupang able to produce the highest electricity and reduce cost.""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Filter daya aktif banyak digunakan sebagai solusi dalam hal-hal yang berkaitan dengan kualitas daya pada jaringan listrik. Dengan adanya dukungan dari teori-teori daya sesaat, filter daya aktif tidak hanya
ditujukan untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan pada sistem 3 fasa, tetapi juga dapat memberikan unjuk kerja yang baik pada keadaan transien. Dalam hal ini, implementasi dari filter daya aktif menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Makalah ini mengajukan pendekatan secara hibrid pada kendali daya langsung. Metoda yang digunakan mudah untuk diimplementasikan dan juga menunjukkan unjuk kerja yang baik dibandingkan dengan kendali daya langsung klasik. Metoda ini diimplentasikan pada filter daya aktif 3 fasa 4 kawat. Perhitungan analitik akan diverifikasi dengan menggunakan perangkat lunak simulasi PSIM.

Abstract
The active power filter has been used as the solution of the power quality issues. With the support of the instantaneous power theories, the active power filters are intended not only able to solve the phase
unbalance problem in 3-phase system, but also to give a good performance during transient state. In this case, the implementation of the active power filter becomes important to remark. In this paper, a hybrid approach in direct power control is proposed. This method offers an easy implementation as well as a good performance compared to the classical direct power control, and will be implemented for the 3-
phase 4-wire active power filter. The analysis will be verified using the PSIM simulation software. "
[Fakultas Teknik UI, Institut National Polytechnique de Toulouse, France], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Mardi Marta Dinata
"ABSTRAK
Luasnya wilayah, keadaan geografis dan tidak meratanya infrastruktur di menjadi
penyebab tingginya biaya operasional menara telekomunikasi, terutama untuk
energi. Teknologi hybrid energy system (HES) panel surya merupakan salah satu
alternatif sumber energi yang bisa digunakan oleh operator untuk menurunkan
biaya listrik pada site-site mereka yang berada pada area rural. Tesis ini bertujuan
untuk membangun model perhitungan untuk HES dengan panel surya sebagai
sumber energi utama pada site-site telekomunikasi di rural area agar mencapai cost
effective operation, meningkatkan reliability dan efisiensi, yang pada akhirnya
dapat menurunkan harga listrik/kWh (COE). Melihat kondisi industri saat ini,
efisiensi menjadi hal yang sangat penting bagi bagi operator telekomunikasi di
Indonesia. Pada penelitian tesis ini, terbukti bahwa HES dapat memberikan
efisiensi pengeluaran operasional sehingga berpengaruh pada penurunan harga
listrik/kWh sampai 67%.

ABSTRACT
The vast area, various geographical conditions and the uneven infrastructure
development in Indonesia are several reasons why the operational cost of
telecommunications sites are very high, especially the cost of electricity. Solar cell
hybrid energy system (HES) technology is one of the alternative energy resources
that can be used by operators to reduce their cost of electricity (COE) for sites in
rural areas. This thesis aims to establish the most effective HES calculation model
for rural sites to achieve operational costs efficiency, improve reliability and
efficiency and reduce COE. In telecommunication industry nowadays, efficiency
has become important factor for operators. The result show that HES can improve
the efficiency of operation expenditure in which COE can be reduced up to 67%."
2016
T45667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiza Azahra
"Sebagian besar sistem tenaga listrik di wilayah Indonesia bagian timur hanya membutuhkan kapasitas kecil yang dipasok oleh generator diesel, terutama di pulau – pulau kecil yang cocok untuk jaringan terisolasi. Selain itu, Indonesia memiliki potensi energi surya yang tinggi yang dapat digunakan untuk menambah pembangkitan listrik serta mengurangi cost of energy (COE). Namun, pemanfaatan energi surya melalui sistem fotovoltaik (PV) dapat menyebabkan masalah stabilitas pada jaringan eksisting. Battery energy storage system (BESS) telah dikenal karena kemampuannya untuk mengatasi masalah stabilitas. Tetapi, penggunaan sistem hibrid PLTS dan BESS membutuhkan biaya investasi yang besar dan dapat meningkatkan COE. Studi ini bertujuan untuk menentukan konfigurasi optimal sistem hibrid PLTD, PLTS dan BESS untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi jika dibandingkan dengan hanya menggunakan PLTD pada jaringan terisolasi di Indonesia. COE digunakan sebagai parameter ekonomi untuk menentukan kapasitas paling optimal dari sistem hibrid. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konfigurasi sistem hibrid yang diusulkan memiliki COE lebih rendah dibandingkan dengan PLTD, yaitu dibawah 20,81 sen USD.

Most power systems in the east of Indonesia require only small capacities which are supplied by diesel generators, especially in the area of small islands which are suitable for isolated grid. On the other hand, Indonesia has a high potential of solar energy which can be employed to supplement the power generation as well as to reduce the cost of energy (COE). However, the utilization of solar energy through photovoltaic (PV) system might cause stability problems. Battery energy storage system (BESS) has been recognized for its capability to overcome the stability issues. Still, the adoption of hybrid PV system and BESS requires considerable capital investment, which may cause the COE increases. This study identifies the optimal hybrid configuration of the diesel power plant, PV system, and BESS to maximize economic profit when compared to diesel power plants of an isolated grid in Indonesia. COE is used as an economic parameter to determine the most optimal capacities of the PV system and BESS. The simulation results show that the proposed hybrid configuration has a lower COE compared to diesel power plants, which are below 20.81 cents USD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Jeriko Hasian
"Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga memiliki tantangan yang signifikan dalam menyediakan energi berkelanjutan, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Ketergantungan ini meningkatkan emisi karbon, yang bertentangan dengan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satu solusi potensial adalah penerapan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLT-Hibrid), yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Battery Energy Storage System (BESS). Sistem PLT-Hibrid dirancang untuk mengurangi penggunaan diesel dengan memanfaatkan energi terbarukan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas PLTS dan BESS dalam meningkatkan penetrasi energi terbarukan serta mengefisiensikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) PLTD dengan prioritas BPP PLTS dan BESS dengan nilai yang tak jauh berbeda. Program optimasi berbasis MATLAB dikembangkan sebagai alternatif perangkat lunak HOMER untuk membantu menentukan kapasitas PLTS dan BESS yang optimal sesuai target keekonomian, nilai Renewable Energy Fraction (REF) yang optimal, serta keekonomian seluruh sistem. Penelitian dilakukan dengan 6 lokasi berbeda di Indonesia. Program yang dikembangkan tervalidasi memiliki tingkat akurasi tinggi dengan error validasi 0.02%-0.35%, sehingga program dapat diimplementasikan ke optimalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa REF optimal bervariasi antara 44.931% hingga 85.671%, dengan BPP hibrid mencapai rentang 0.296 USD/kWh hingga 0.426 USD/kWh. Penelitian ini membuktikan bahwa sistem PLT-Hibrid tidak hanya menekan biaya energi tetapi juga mendukung transisi energi bersih yang berkelanjutan, khususnya di wilayah terpencil Indonesia.

Indonesia is one of the largest archipelagic countries in the world, facing significant challenges in providing sustainable energy, particularly in 3T (frontier, outermost, and underdeveloped) regions that still rely heavily on Diesel Power Plants (PLTD). This dependency increases carbon emissions, which contradict Indonesia's target of achieving Net Zero Emissions (NZE) by 2060. One potential solution is the implementation of a Hybrid Power Plant (PLT-Hybrid) system, which integrates Solar Power Plants (PLTS) and Battery Energy Storage Systems (BESS). The PLT-Hybrid system is designed to reduce diesel consumption by optimizing the use of renewable energy. This research aims to optimize PLTS and BESS capacities to enhance renewable energy penetration and reduce the Cost of Electricity Production (BPP) of PLTD, prioritizing PLTS and BESS BPP values that are economically competitive. A MATLAB-based optimization program was developed as an alternative to HOMER software to determine the optimal PLTS and BESS capacities, the optimal Renewable Energy Fraction (REF), and the overall system's economic performance. The study was conducted across six different locations in Indonesia. The developed program was validated to have a high accuracy level with a validation error of 0.02%-0.35%, ensuring its feasibility for optimization applications. The results showed that the optimal REF ranged from 44.931% to 85.671%, with hybrid BPP values between 0.296 USD/kWh and 0.426 USD/kWh. This research demonstrates that the PLT-Hybrid system not only reduces energy costs but also supports the transition to sustainable clean energy, particularly in remote regions of Indonesia. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhaditia Kurnia Asyuri
"Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dan memiliki puluhan ribu pulau. Salah satu tantangannya adalah negara kepulauan umumnya memiliki sumber daya lokal yang terbatas dan biaya impor energi yang tinggi. Teknologi energi terbarukan di sebagian besar pulau seringkali tidak beroperasi dan tidak berlanjut karena banyaknya masalah yang terlibat, salah satunya adalah ketidakjelasan pengelolaan dan aset dari pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberlanjutan energi terbarukan dalam memasok listrik kepada masyarakat dalam jangka panjang dan akan memaparkan keterkaitan antara kesejahteraan masyarakat dengan hadirnya teknologi energi terbarukan. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan kuesioner dengan skala likert. Penelitian dilakukan di dua pulau, yakni pulau Mecan dan pulau Sabira. Data yang diperoleh disimulasikan dalam bentuk System Dynamics, salah satu langkah dari systems thinking, dengan menggunakan alat bantu Powersim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLTS mampu dikelola sepenuhnya oleh masyarakat sampai dengan keberlanjutan biaya Operation & Maintenance dari pembangkit, meskipun biaya replacement cost dari powerplant tetap dibutuhkan bantuan dari pemerintah dan kementerian. Sedangkan hasil di pulau Sabira, meskipun pembangkit listrik masih beroperasi, insentif dan subsidi pemerintah menjadi ketergantungan yang kuat bagi masyarakat agar ketersediaan listrik selalu terjaga.

Indonesia is a country with a tropical climate and has tens of thousands of islands. One of the challenges is that archipelagic countries generally have limited local resources and high energy import costs. Renewable energy technologies in most islands are often not running and are unsustainable due to the many problems involved, one of which is the lack of information on management and generating assets. This research aims to explain what factors affect the sustainability of renewable energy in supplying electricity to the community in the long term and will present the interrelation between the local people’s welfare and the presence of renewable energy technology. The method used is an in-depth interview and questionnaire with a Likert scale. The research was conducted on two islands, namely Mecan Island and Sabira Island. The data obtained is simulated in the form of System Dynamics, one of the methods of systems thinking, by using the Powersim software tools. The results show that the Solar Power Plant can be fully managed by the local community and is also related to the Operation & Maintenance costs of the power plant, although the replacement cost of the power plant still requires assistance from the government and the ministry. While the results on Sabira Island, although the power plant is still operating, government incentives and subsidies become a heavy dependence for the people, so that the availability of electricity access is always maintained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>