Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Anggaran pengangkutan endapan terampai sungai lazimnya berdasarkan kepada
pertalian antara beban ampaian dengan luahan, tetapi pertalian ini agak lemah dan selalunya
sukar untuk diukur terutamanya semasa kejadian aliran ribut. Extrapolasi menggunakan luahan
melalui persampelan regular melibatkan banyak ralat. Satu pendekatan alternatif ialah dengan
melakukan persampelan semasa kejadian siri ribut menggunakan alat persampelan automatik.
Namun ini memerlukan belanja yang besar dan melibatkan banyak sampel yang perlu dianalisis.
Sebagai respons kepada masalah ini, pertalian antara kepekatan endapan terampai dengan
kekeruhan memberikan satu kaedah yag cepat dan murah. Satu kajian bermula daripada Oktober
2001 hingga October 2002 yang melibatkan persampelan dan pengukuran luahan setiap dua
minggu dan dua persampelan intensif (1-4 Oktober 2001 and 11-12 Oktober 2001) di jalankan di
dua batang sungai kecil di Utara Perlis. Keputusan kajian ini mempamerkan pertalian yang kuat
antara kepekatan endapan terampai dengan kekeruhan dan sebaliknya. Pertalian positif ini menjadikan parameter kekeruhan itu sebagai indikator yang terbaik bagi kepekatan endapan
terampai dalam penganggaran pengangkutan endapan terampai sungai. "
620 MJCE 19:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Deposition of suspended sediment was measured with sediment traps in shallow coastal waters colonized by Thallasia dominated seagrass in pannikiang Island,South Sulawesi (Indonesia)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"For a large watershed sediment yield can be more accurately estimated if the large watershed is divided into sub watersheds to compensate for non-uniformly distributed sediment sources. The effect of drainage basin hydraulics can be included by routing the sediment yield from sub-watershed to the large watersheds outlet. Sediment routing increase prediction accuracy and determines individual watersheds contribution to the total sediment yield."
GEOUGM 21:61 (1991)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wa Ode Noor Julia Gabrielle
"Hasil sedimen (sediment yield) adalah tanah hasil erosi yang diangkut dari suatu tempat ke titik pengukuran, misalnya pada waduk. Keberadaan sedimentasi pada waduk perlu dimonitor secara berkala agar dapat memperpanjang usia efektif waduk, salah satu caranya yaitu dengan menghitung potensi hasil sedimen yang masuk ke waduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung potensi sedimen yang masuk ke waduk di Bendungan Gintung menggunakan dua metode, Universal Soil Loss Equation (USLE) dan metode Schaffernak. Metode USLE menghitung sedimen yang berasal dari erosi tanah suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), tetapi potensi erosi tanah yang terjadi tidak selalu menciptakan muatan sedimen yang sebenarnya di badan air sehingga perlu dikorelasikan dengan hasil dari muatan sedimen. Erosi tanah yang berubah menjadi sedimen di badan air dihitung dengan menggunakan metode Schaffernak. Hasil dari masing-masing metode mengkonfirmasi keterwakilan potensi sedimen lahan di Bendungan Gintung.

Sediment yield is eroded soil that transported from a place to a measurement point, for example in a reservoir. Sediment in the reservoir is a problem that can reduce the performance of the reservoir, so it needs to be monitored regularly. One of many ways to monitor is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir. The research objective is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir at Bendungan Gintung using two methods, the Universal Soil Loss Equation (USLE) and Schaffernak methods. The USLE method calculate sediment that comes from land erosion of a watershed, but the potential land erosion that occurred is not necessarily create actual sediment load at the river bed so it needs to be correlated with the results of the actual sediment load. potential land erosion that transform into the sediment in the water body can be calculate by the value of Schaffernack method. The results from each method confirm the representativeness of the potential land erosion in Bendungan Gintung.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Wayan Sumardana Eka Putra
"ABSTRAK
Analisis pergerakan sedimen meliputi mobilisasi sedimen di lingkungan air. Analisis ini
memungkinkan untuk dapat membuat model, salah satunya berdasarkan total transportasi
padatan tersuspensi yang dikembangkan secara luas untuk wilayah pesisir pantai,
khususnya muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika morfologi
di muara Sungai Torasi sebagai batas perairan Merauke Papua berdasarkan penginderaan
jauh dan simulasi hidrodinamika. Sebagian besar, tekstur sedimen yang ditemukan di
sungai ini adalah lumpur dan pasir. Algoritma Budhiman (2004) digunakan untuk
membuat gerakan sedimen berdasarkan model penginderaan jauh. Model hidrodinamika
dibuat menggunakan Delft 3D-FlOW yang diverifikasi oleh data dari pengukuran
lapangan seperti pasang surut, arus, dan material padatan tersuspensi. Data yang
dikumpulkan dipilih dari beberapa periode, yaitu 2002, 2011 dan 2016. Keberadaan
beberapa titik dasar dan karakteristiknya dari pemodelan hidrodinamika dapat
menjelaskan pergerakan sedimen yang berakibat sedimentasi ataupun erosi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pergerakan sedimen dari penginderaan jauh dan
pemodelan hidroinamika baik untuk arah dan nilai kosentrasinya relatif konsisten, hal ini
menunjukkan bahwa dalam monitoring titik dasar di sekitar perairan Torasi penggunaan
citra satelit dapat diterapkan selama periode tersebut. Meskipun dalam hasil model citra
satelit dan model hidrodinamika terdapat perubahan kosentrasi di sekitar titik dasar yang
mengindikasikan terjadinya fenomena alam, khususnya dominasi unsur oseanografi
berupa tunggang pasut dan kecepatan arus yang tinggi. Menurut UNCLOS (1982) tentang
Mulut Sungai, jelas menyatakan setiap perubahan yang dihasilkan dari proses alami tidak
akan mengubah batas wilayah laut. Selanjutnya model yang dibuat diharapkan dapat
dijadikan sebagai metode ilmiah dalam memantau titik-titik dasar berdasarkan material
(gerakan sedimen) dalam hal mengelola batas laut dengan negara lain.

ABSTRACT
Sediment transport analysis covers the sediment mobilization in water environment. This
analysis makes it possible to make a model, one of which is based on the total suspended
solids transportation which is widely developed for coastal areas, especially river
estuaries. This study aims to determine the morphological dynamics at the mouth of the
Torasi River as the boundary of Merauke Papua waters based on remote sensing and
hydrodynamic simulation. Most of the sediment texture found on this river is mud and
sand. The Budhiman (2004) algorithm is used to make sediment movements based on the
remote sensing model. The hydrodynamic model was created using Delft 3D-FlOW
which was verified by data from field measurements such as tides, currents, and
suspended solids. The data collected was chosen from several periods, namely 2002, 2011
and 2016. The existence of several basic points and their characteristics from
hydrodynamic modeling can explain the movement of sediments resulting in
sedimentation or erosion. The results showed that sediment movement from remote
sensing and hydro-dynamic modeling for both direction and concentration values were
relatively consistent, this indicates that in monitoring the base points around the waters
of Torasi the use of satellite imagery could be applied during that period. Although in the
results of satellite image models and hydrodynamic models there is a concentration
change around the base point which indicates the occurrence of natural phenomena,
especially the dominance of oceanographic elements in the form of tidal range and high
current velocity. According to UNCLOS (1982) on the River Mouth, it is clear that any
changes resulting from natural processes will not change the boundaries of the sea.
Furthermore, the model created is expected to be used as a scientific method in monitoring
basic points based on material (sediment movement) in terms of managing sea boundaries
with other countries."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwita Sutjiningsih
"The sediment yield is defined as the amount of sediment discharged by an area for a given period of time. Schaffernak proposed to estimate sediment yield in a watershed based on a sediment duration curve. The research objective is to test the applicability of a modified Schaffernak approach in estimating annual sediment yield in Sugutamu, a small urban watershed subsystem of the Ciliwung River where hardly any necessary data is available. The discharge-duration curve is developed based on daily runoff simulation using a hydrological model WinTR-55, while the sediment rating curve is derived based on field surveys and is developed only for a total suspended solid. The results of field surveys conducted in January 2015 were used for calibrating the physiographical parameters of the watershed as input data for WinTR-55, and the simulation was for the year 2014. Both calibration and simulation processes utilized the rainfall data from a nearby automatic rainfall recorder. The quantification of sediment yield resulted in 108.5 tons/km2/year, which is acceptable when compared to the results of similar studies. The results showed that sediment yield from ungauged watershed are possible to be quantified using modified Schaffernak approach in combination with WinTR-55 application. Further study is needed in order to validate the applicability of the approach in similar conditions."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:5 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chih, Ted Yang
New York : McGraw-Hill, 1996
627 CHI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fieneshia Sevita
"ABSTRAK
Sedimen Oxygen Demand (SOD) merupakan salah satu indikasi pencemaran pada Sungai Ciliwung yang dipengaruhi oleh reaksi biokimia pada sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi SOD pada Sungai Ciliwung dan faktor yang mempengaruhi nilai SOD pada Sungai Ciliwung termasuk parameter kualitas air, yakni DO, BOD dan TSS. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ex-situ dengan mengambil 3 titik Sungai Ciliwung, yakni hulu (Cilebut), tengah (Depok), dan hilir (Cikini) yang dilakukan dengan metode grab sampling pada 16 April 2014. Nilai SOD pada Sungai Ciliwung dalam rentang 0,034 – 0,207 mg O2/m2/hari, yang meningkat dari hulu menuju hilir. Peningkatan SOD diikuti dengan peningkatan BOD5 sekitar 60% dan TSS sekitar 65%, serta penurunan nilai DO antara 20-90% pada badan air. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan suatu manajemen kualitas sungai untuk mengurangi nilai SOD yang ada.

ABSTRACT
Sediment Oxygen Demand (SOD) is one of the indicators of contamination on the Ciliwung River influenced by biochemical reactions in sediments. This research aims to invistigate the concentration of SOD on the Ciliwung River and factors which affect the value of SOD on the Ciliwung River, which is water quality parameters, such as DO, BOD and TSS. Research will be carried out using methods of ex-situ by taking 3 points the Ciliwung River, upstream (Cilebut), downstream (Cikini), and middlestream (Depok). Sampling is done with a method grab sampling taken on April 16, 2014. Value of SOD on the Ciliwung River range in 0,034 mg O2/m2/day - 0,207 mg O2/m2/day, an increase from upstream to downstream. SOD increased is followed with an increase of approximately 60% of BOD5 and TSS around 65%, as well as a decrease in the value of the DO between 20-90% on a body of water. This shows that quality management should be performed in this river to reduce SOD value."
[, ], 2014
S56054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Monitoring kualitas sedimen saat ini sangat penting dilakukan guna melengkapi hasil monitoring kualitas air sehingga diperoleh informasi yang sebenarnya kondisi suatu perairan, karena sedimen dalam perairan merupakan tempat terakumulasinya bahan-bahan pencemar. Konsep Screening Level Concentration (SLC) merupakan salah satu konsep untuk menilai kualitas sedimen yang didasarkan dari besarnya data efek kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sedimen dari beberapa perairan tergenang di Jawa Barat baik situ, telaga maupun waduk. Hasil penelitian sedimen dari beberapa situ secara umum mengandung merkuri (Hg) total dan dari uji toksisitas dengan menggunakan moina sp dan anakan ikan menunjukkan efek toksik."
551 LIMNO 21:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>